ANTHROPOMETRI
Oleh :
KELOMPOK 10
1. LUKI FERLIANSYAH NIM. 2013-21-045
2. RISKHA LINDAWATI NIM. 2013-21-029
1. Dr. Ir. Novi Erni, MM, selaku dosen serta Asisten dosen
selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan
serta dukungannya;
2. Orang tua serta teman-teman serta pihak di Universitas Esa
Unggul yang telah memberikan
`BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Kerja
2.2 Ergonomi
Dalam sistem kerja manusia berperan sentral untuk
merencanakan, merancang, melaksanakan, mengevaluasi sistem
yang bekerja secara keseluruhan yang harus terorganisir untuk
memperoleh hasil yang memuaskan. Agar hasil yang dicapai
maksimal maka diperlukan suatu prinsif dimana seseorang harus
mengoptimalkan kinerjanya demi tercapainya sistem yang
ergonomi.
Yang dimaksud dengan ergonomi adalah cabang ilmu yang
memanfaatkan informasi-informasi sifat, kemampuan, dan
keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga
seseorang dapat bekerja pada sistem itu dengan baik, hal ini untuk
mendapatkan tujuan dimana pekerjaan itu dapat dilakukan dengan
efektif, sehat, aman, nyaman, dan efesien. Ergonomi tidak hanya
berbicara pada alat/mesin, namun juga mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan interaksi antara manusia dengan sistem kerja lain,
seperti bahan serta lingkungan.
Menurut Annis & Mc Conville (1996), ergonomi merupakan
suatu cara dimana rancangan sistem menitik beratkan pada
penyesuaian desain terhadap kenyamanan manusia, serta
mendapatkan dan menerapkan informasi menurut karakter manusia,
selain itu juga kapasitas harus disesuaikan pada keterbatasannya
terhadap desain pekerjaan, mesin, sistem, ruangan kerja, dan
lingkungan. Hal ini dilakukan agar manusia dapat hidup dan bekerja
secara sehat, aman, nyaman dan efisien.
Pulat (1992), ia menawarkan konsep desain produk sebagai
sarana untuk mengefesienkan serta menjamin keselamatan dalam
penggunaan sebuah desain produk. Konsep tersebut menggunakan
reliabilitas, kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan
dalam pemakaian, dan efisien dalam dalam pendesainannya.
Menurut (Sutalaksana 1979), dilihat dari sisi rekayasa,
informasi hasil penelitian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4
bidang penelitian, yaitu :
2.3 Anthropometri
Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-
ahli ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan
(Sutalaksana, 1979 dan Sritomo, 1995), yaitu:
a. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang
ekstrim.
Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi
dari pintu darurat.
b. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara
rentang ukuran tertentu.
Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa
digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa
dirubah-rubah.
c. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi
tunggu, dan lain- lain.
PENGOLAHAN DATA
Data Pers
No Kode Kegunaan Alasan
Anthro entil
1 Tinggi A1 Digunakan 5% Untuk
Jangkaua untuk panjang memastikan
n Tegak tempat tidur ujung kaki
multifungsi tidak
terganggu
oleh ujung
ranjang
2 Tinggi B1 Untuk 95 Apabila
Badan menentukan % pengguna
Tegak jangkaun ingin
pengguna ke mengambil
rak, lemari
atau tempat
tidur
3 Tinggi C1 Menentukan 95% Agar kepala
Kepala tinggi tempat pengguna
Duduk tidur dengan tidak terbentur
langit-langit saat
menuju/terbag
un dari tempat
tidur
4 Panjang B1 Menentukan 5% Apabila
Jangkaun jangkaua pengguna
dalam rak ingin
buku- meja mengambil
dan lemari buku ataupun
membersihkan
ya dapat
dilakukan
siapa saja
5 Rentang A2 Untuk 5% Agar
Tangan menentukkan pengguna
lebar tempat merasa
tidur nyaman saat
tertidur dan
dapat
menempatkan
guling
disampingnya
6 Lebar A3 Untuk 95 Walaupun
Tubuh menentukanan % pengguna
Maksimu Jarak Meja dan memiliki
m Lemari tubuh yang
diatas rata-
rata maka
dapat
digunakannya
7 Punggun A4 Digunakan 95 Agar saat
g Dada untuk % pengguna
pengaman bergerak
tempat tidur dalam
keadaan
tertidur
dipastikan
tidak terjatuh
8 Tinggi C2 Digunakan 5% Memastikan
Politeal untuk jarak antara
mengukur popliteal ke
tinggi Kursi lantai tidak
terlalu tinggi
9 Pantat ke C4 Untuk 5% Agar lebar
Politeal membuat lebar tempat
tempat duduk t duduknyaman
tidak terlalu
besar tidak
terlalu kecil
10 Tinggi C9 Digunakan 5% Dengan tinggi
Siku untuk meja yang
menentukan ideal maka
Tinggi Meja pengguna
merasa
nyaman saat
menulis atau
melakukan
kegiatam alin
11 Tinggi C8 Menentukan 95% Agar kaki
Paha Jarak kursi dan pengguna
tepi bawah tidak
meja mengenai sisi
atas meja dan
dapat lebih
santai
12 Lebar D7 Menentukan 95 Saat pengguna
Pinggul Lebar kursi % duduk,
duduk pengguna
dapat leluasa
menggerakan
pinggulnya
apabila
mengalami
ketegangan
13 Lebar C11 Menentukan 95% Memastiakan
Bahu Lebar pengguna
sandaran kursi dapat duduk
dengan santai
saat bersandar
14 Tinggi C7 Menentukan 5% Memastikan
Sandaran Tinggi keamanan saat
sandaran kursi pengguna
bersandar
pada kursi
15 Panjang D22 Menetukan 5% Saat pengguna
Telapak diameter bilah naik ke tempat
Tangan anak tangga tidur dapat
dengan aman
menggenggam
bilah
16 Tinggi D9 Menentukan 5% Memastikan
Jangkaua panjang keamanan
n Duduk pengaman pengguna saat
ranjang tertidur
17 Siku ke B4 Digunakan 5% Jadi saat
Lantai untuk tinggi pengguna
gagang pintu ingin
lemari mengambil
pakain dapat
dengan mudah
menjangkau
gagangnya
X-bar = 208.40 cm
S = 14.33 cm
X-bar 5% = x-bar + ( Z5 % × s)
= 208,80 + (-23.57)
= 184.83 cm
X-bar = 165.12 cm
S = 7.74 cm
= 165.12 + 12.73
= 177.85 cm
X-bar = 86.82 cm
S = 4.53 cm
X-bar 95% = x-bar + ( Z95% × s)
= 86.82 + 7.45
= 94.72 cm
4. A6 - Panjang jangkauan
Digunakan untuk mengukur dalam rak buku, meja, dan lemari yang
menggunakan persentil bawah (5%) ;
X-bar = 78.72 cm
S = 6.26 cm
= 78.72 + (-10.30)
= 68.42 cm
X-bar = 168.74 cm
S = 10.10 cm
= 168.74 + 10.10
= 152.13
X-bar = 45.37 cm
S = 6.12 cm
= 45.37 + 10.07
= 55.44
7. A4 – punggung dada
X-bar = 20.86 cm
S = 2.76 cm
= 20.86 + 4.54
= 25.40
8. C2 – tinggi pepliteal
Digunakan untuk mengukur tinggi kursi yang menggunakan
persentil bawah (5%) ;
X-bar = 44.03 cm
S = 2.62 cm
= 44.03 + (-4.30)
= 39.73
9. C4 – pantat ke polliteal
X-bar = 45.49 cm
S = 3.07 cm
= 40.44
X-bar = 24.97 cm
S = 3.11 cm
= 24.97 + (-5.12)
= 19.85
X-bar = 18.43 cm
S = 3.39 cm
= 18.43 + 5.57
= 24
Toleransi 24cm + 1 cm = 25 cm
X-bar = 35.56 cm
S = 7.01 cm
= 47.69
X-bar = 43.50 cm
S = 4.63 cm
= 43.50 + 7.61
= 51.11
X-bar = 58.94 cm
S = 6.42 cm
= 58.94 + (-10.56)
= 48.38
X-bar = 17.89 cm
S = 2.27 cm
= 14.16
K = 2 𝜋𝑟
15 = 2 (3.14) R
D = 2R
D = 2 (2.38) = 4.76 cm
X-bar = 128.38 cm
S = 7.35 cm
= 128.38 + (-12.09)
= 116.29
X-bar = 102.42 cm
S = 11.02 cm
= 102.42 + (-18.13)
= 84.29
X-bar = 10.52 cm
S = 1.28 cm
= 10.52 + 2.10
= 12.62
X-bar = 21.50 cm
S = 2.28 cm
= 21.50 + 4.74
= 26.24
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Kami berharap produk yang kami buat ini dapat dijadikan sebagai
contoh dari produk sejenis, selain itu produk kami ini dapat
dipasarkan nantinya.