Anda di halaman 1dari 30

RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI


YOGYAKARTA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI YOGYAKARTA
2017
RENCANA STRATEGIS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI YOGYAKARTA

TAHUN 2015 – 2019

BAB I PENDAHULUAN

I.1 KONDISI UMUM .....................................................................................

I.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN ........................................................... 1

A. Potensi ................................................................................................

B. Permasalahan .....................................................................................

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN- SMTI YOGYAKARTA

II.1 VISI

II.2 MISI

II.3 TUJUAN

II.4 SASARAN STRATEGIS

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI

III.1 ARAH KEBIJAKAN

III.2 STRATEGI

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

IV.1 TARGET KINERJA

IV.2 KERANGKA PENDANAAN

BAB V PENUTUP
DAFTAR GAMBAR

Gambar I Struktur Organisasi SMK SMTI Yogyakarta

1
BAB I PENDAHULUAN

I.1 KONDISI UMUM

Visi Indonesia 2030 menyatakan Indonesia akan mejadi kekuatan


kelima di dunia pada tahun 2030 bersama China, Amerika Serikat,
India dan Uni Eropa. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 285 Juta
jiwa, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai US $ 5,1
Trilyun dan pendapatan perkapita Indonesia US $ 180 ribu Trilyun.
Untuk mencapai asumsi tersebut, Indonesia harus mencapai
pertumbuhan ekonomi riil rata – rata 7,62% per tahun, Laju Inflasi
4,95% per tahun dan pertumbuhan penduduk rata – rata 1,12% per
tahun.

Sebelum mencapai Visi Indonesia 2030 tersebut, Indonesia


menghadapi beberapa tantangan kedepan yang harus segera
dipersiapkan lebih dini lagi. Pasar Bebas ASEAN 2015 dan Bonus
Demografi 2025 akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
Indonesia untuk mempersiapkan diri menuju Visi Indonesia 2030.
persiapan dini tersebut, terutama dalam hal mempersiapkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang siap berdaya saing.

Selaras dengan arah kebijakan umum pembangunan industri


nasional bahwa pembangunan sektor industri tahun 2015 – 2019
diarahkan untuk mendukung Visi Misi Presiden RI sebagaimana
dinyatakan dalam 9 (sembilan) agenda prioritas Nawa Cita. Dukungan
tersebut dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) Program Quick Wins
Kementerian Perindustrian Tahun 2015 – 2019 , yaitu: a)
Pembangunan 14 Kawasan Industri di luar Pulau Jawa kerja sama
Pemerintah dan Swasta; b) Re-disain Road Map Industrialisasi sejalan
dengan Trisakti dan Nawa Cita; c) Hilirisasi Hasil Tambang ke produk
dan jasa industri; d) Hilirisasi produk-produk pertanian menjadi

2
produk agro industri; e) Expo dan pemberian penghargaan terhadap
inovasi produk-produk industri; f) Kampanye sistematis dan kreatif
untuk menumbuhkan apresiasi terhadap kegiatan industri dalam
negeri; g) Peningkatan pendidikan dan skill terutama berkaitan dengan
operasionalisasi barang modal dan mesin-mesin;h) Fasilitasi terhadap
industri dalam negeri dari dampak perjanjian-perjanjian internasional;
i) Penurunan Rezim Impor; serta j) Penguatan struktur industri melalui
keterkaitan antara industri hulu (dasar), industri intermediate dan
industri hilir (light).

Pembangunan Industri Nasional

Berdasarkan RIPIN Sasaran utama pembangunan sektor industri


tahun 2015 – 2035 antara lain: pertumbuhan industri pengolahan
non-migas pada tahun 2015 sebesar 6,1-6,8% dan secara gradual pada
tahun 2035 sebesar 10,35 %, jumlah tenaga kerja sektor industri pada
tahu sebanyak 15,5 juta orang dan pada tahun 2035 sebanyak 29,2
juta, kontribusi ekspor sektor industri pada tahun 2015 mencapai
67,3% dan pada tahun 2035 mencapai 78,4, serta nilai investasi sektor
industri pada tahun sebesar Rp 270 Triliun dan pada tahun 2035
sebesar 4150 Triliun . Pembangunan Industri 2015 – 2019 diatas di
implementasikan melalui program – program aksi sebagai berikut:

a) Pengembangan industri agro difokuskan antara lain pada :


1) Peningkatan kemampuan teknologi industri hilir kopi;
2) Peningkatan kemampuan teknologi industri pengolahan susu;
3) Peningkatan kemampuan teknologi industri es balok;
4) Pengembangan Teknologi Pengolahan Rumput Laut;
5) Pengembangan Teknologi Industri Pengolahan Kakao.
b) Pengembangan IKM difokuskan pada: 1) Fasilitasi Pengembangan
Produk IKM; 2) Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Sentra; 3)
Fasilitasi Pembangunan Wirausaha Industri; 4) Fasilitasi
Peningkatan Kemampuan UPT; serta 5) Fasilitasi Bantuan
Informasi Pasar, Pendampingan, Promosi dan Pameran IKM.

3
c) Sebagaimana arah kebijakan pembangunan industri melalui
Pengembangan Perwilayahan Industri di luar pulau Jawa,
Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi pembangunan 14
kawasan industri diluar pulau Jawa dan 22 SIKIM. Untuk
mencapai target tersebut, diperlukan dukungan: Ketersediaan
Lahan; Daya dukung lingkungan; Isu perburuhan; Relokasi
industri; Penyediaan Infrastruktur; Pengaturan Tata Ruang; serta
Penyediaan SDM yang berkualitas.
d) Dalam rangka kerja sama internasional difokuskan pada akses
dan pengembangan pasar internasional, antara lain:
mengintensifkan sosialisasi AEC 2015 kepada stakeholder
industri, mengusulkan percepatan pemberlakuan safeguard dan
anti-dumping bagi produk impor tertentu, menambah fasilitas
laboratorium uji dan meningkatkan kompetensi SDM industri,
Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) pada masing-masing sektor industri, serta penguatan
IKM dan pengembangan wirausaha baru industri.
e) Disamping itu dibutuhkan unit pendukung yang akan
difokuskan pada upaya-upaya peningkatan daya saing industri
melalui Pengembangan Standarisasi Industri; Pengembangan dan
Pemanfaatan Teknologi; Pengembangan Industri Hijau serta
Penyediaan Dukungan Insentif.

Agar program-program aksi tersebut dapat tercapai sesuai rencana


maka mutlak diperlukan dukungan manajeman dan dukungan
pelaksanaan tugas teknis lainnya yang handal, efektif dan efisien
untuk mengawal dan memastikan pencapaian pembangunan industri
nasional, mengakomodir prioritas nasional terkait

Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Yogyakarta, sebagai


salah satu Unit Pelaksana Teknis bidang Pendidikan Menengah
Kejuruan di Lingkungan Kementerian Perindustrian , dalam
menjalankan tugas operasionalnya perlu visi dan misi yang jelas.

4
Dengan visi dan misi yang jelas, diharapkan dapat menjadi panduan
sekolah untuk menyongsong masa depan yang baik.
Dalam mengemban dan Misi SMTI Yogyakarta memiliki
Tugas Pokok : Melaksanakan Pendidikan Kejuruan formal teknologi
industri 3 (tiga) tahun bagi tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
( SLTP ) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk
menghasilkan tenaga-tenaga ahli teknologi menengah di bidang
industri dengan menggunakan laboratorium, perbengkelan dan sarana
fisik lainnya.
Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok SMK-SMTI Yogyakarta
memiliki fungsi :
1. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan sesuai Kurikulum
yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Kementerian Perindustrian serta Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional
2. Melaksanakan upaya peningkatan mutu lulusan ,dengan jalan
selalu mengevaluasi kurikulum yang dipakai dan
meyempurnakannya sesuai kebutuhan pasar kerja.
3. Membina hubungan kerjasama dengan dunia usaha, dunia
industri, orangtua siswa dan alumni serta masyarakat pada
umumnya.
4. Melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan bagi siswa.
5. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan alat
perlengkapan dan bahan proses belajar- mengajar dan
pelatihan praktek siswa sesuai tuntutan kurikulum yang
berlaku.
6. Melaksanakan pengembangan Sumber Daya Manusia guru
maupun karyawan dalam mendukung tercapainya tujuan
institusi.
7. Melaksanakan Urusan Tata Usaha dan Administrasi
Pendidikan.

5
Berikut ini hasil evaluasi secara umum terhadap pelaksanaan
program yang dilaksanakan SMK SMTI Yogyakarta selama periode
tahun 2010 – 2014.

1. Peningkatan Kualitas SDM Industri


Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri dengan sasaran
(i) Pendidikan kejuruan industri berbasis SBI dan kompetensi
memilki indikator (a) Terbentuknya LSP dan TUK dengan
pencapaian 100% (b) Terwujudnya Workshop/Teaching Factory
dengan pencapaian 100% (c) Terwujudnya sistem penyelenggaraan
pendidikan berbasis SBI dengan pencapaian 100%

A. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dalam


bidang penyediaan maupun pemeliharaan sarana dan prasarana
yang diperlukan SMK SMTI Yogyakarta dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya agar dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik dan nyaman bagi para pemangku kepentingan.

1. Kegiatan Pembangunan, pengadaan, perbaikan dan


peningkatan sarana dan prasarana kerja dengan sasaran (i)
Terkelolanya sarana prasarana kerja memiliki indikator
Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai dengan
pencapaian 100% (ii) Terwujudnya peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana kerja memilki indikator
Peningkatan sarana dan prasarana kerja dengan pencapaian
100%.
2. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pengadaan Barang dan
Jasa dengan sasaran terlaksananya perencanaan,
pengorganisasian, pembinaan, pengawasan serta evaluasi
penggunaan kebutuhan tata kelola administrasi pengadaan
barang dan jasa memilki indikator Pelaksanaan Lelang sesuai
dengan waktu yang direncanakan dengan pencapaian 89,24%.

6
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 31.1/M-IND/PER/3/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian, SMK SMTI Yogyakarta
perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 5 (lima)
tahunan yaitu tahun 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiatan, kerangka regulasi,
kerangka kelembagaan, target kinerja serta kerangka pendanaan SMK
SMTI Yogyakarta. Renstra tersebut selanjtunya menjadi dasar bagi
SMK SMTI Yogyakarta dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta
penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

I.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

A. Potensi

Sehubungan dengan hal tersebut, potensi yang dimiliki Sekolah


Menengah Kejuruan SMTI Yogyakarta dalam menjalankan peran dan
fungsinya dapat diuraikan sesuai aspek-aspek sebagai berikut:

1. Analisis Organisasi
Kekuatan

1. Sumber dana yang cukup besar (alokasi dari Kementerian


Perindustrian)
2. Sarana prasarana yang cukup memadai (selain dari Kementerian
juga dari industri dan alumni)
3. Animo pendaftar yang tinggi
4. Kualitas input siswa yang tinggi
5. Permintaan lulusan tinggi
6. Lokasi sekolah yang strategis (akses transportasi)
7. Dukungan alumni yang cukup tinggi (kurikulum, penempatan
siswa, lulusan dan input terkait kesesuaian dengan industri dan
pasar kerja lainnya)

7
8. Adanya alumni yang sukses sebagai wiraswasta siap untuk
berbagi pengalaman dengan siswa SMK-SMTI.
9. Adanya hubungan kerjasama dengan VAPRO
(www.vaproindonesia.com)
10. Status Akreditasi A untuk kedua program keahlian
11. Biaya pendidikan yang cukup murah.
Kelemahan

1. Penerapan management system (QMS dan EMS) di semua unit


kerja belum konsisten
2. Kurangnya pengembangan SDM di bidang IT
3. Lahan yang kurang memadai sehingga ruang gerak terbatas
(Lap. Olah raga)
4. Administrasi perpustakaan yang belum E-Library
5. Tidak semua pegawai mempunyai etos kerja yang tinggi
6. Kompetensi guru masih perlu ditingkatkan agar lebih sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
industri internasional, termasuk pengusaan Bahasa Inggris
Peluang

1. Pasar industri yang terbuka luas (banyak permintaan dari bidang


industri lain)
2. Peluang kesempatan pasar tenaga kerja laboratorium, dunia
kewirausahaan maupun dunia akademik lainnya sangat terbuka.
3. Jalinan kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk akreditasi,
sertifikasi guru, pelatihan guru, ujian nasional, kegiatan
pengembangan siswa dan beasiswa.
4. Peluang pengembangan SDM guru lebih terbuka.
5. Kebijaksanaan pemerintah terhadap keberadaan SMK yang bisa
diakses oleh siswa.

8
Ancaman/Hambatan

1. Mulai banyak bermunculan jurusan yang sama di sekolah lain,


baik di Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di daerah lain
sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Ada beberapa Perusahaan mitra tidak bersedia terikat dalam
MoU
3. Kecenderungan industri hanya bersedia menerima tenaga kerja
laki-laki karena tidak mau menyediakan sarana dan prasarana
bagi pekerja perempuan. Hal ini menyebabkan permintaan siswa
perempuan dari dunia industri kurang. Kesempatan kerja untuk
lulusan perempuan masih kurang sebagai operator industri.
4. Adanya regulasi tentang ketenagakerjaan dari pemerintah daerah
setempat yang menjadi lokasi penempatan lulusan (rekruitment
tenaga lokal)
5. Kurangnya industri di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya sehingga lulusan harus mencari kerja di kota-kota
besar lainnya. Alasan ini juga menjadi salah satu hambatan bagi
siswa perempuan untuk melamar.
6. Input dari lulusan mengenai kesesuaian kompetensi dengan
implementasinya di industri belum dianalisa secara reguler.
7. Adanya MEA, akan menuntut lulusan dengan kualifikasi dengan
standar ASEAN, serta harus bersertifikat standar ASEAN.
8. Danya kemungkinan 5 tahun ke depan, penerapan efisiensi dan
efektifitas kerja sehingga SDM dikurangi.

B. Permasalahan

Keberhasilan suatu organisasi akan sangat ditentukan oleh


kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan,
baik secara internal maupun eksternal. Untuk dapat selalu beradaptasi

9
dengan perubahan lingkungan yang cepat dan sulit diprediksi, setiap
organisasi perlu memperhatikan lingkungan internal dan eksternal
terkait permasalahan yang mempengaruhi organisasi dalam suatu
proses perencanaan. Pemetaan terhadap permasalahan SMK SMTI
Yogyakarta tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut:

a. Aspek Perencanaan dan Penganggaran

 Salah satu permasalahan yang cukup mendasar saat ini


adalah belum ada indikator yang jelas untuk mengukur
efektifitas pengelolaan anggaran dalam beberapa
program/kegiatan, terutama terkait dengan tingkat korelasi
dan konsistensi antara tugas fungsi dengan kegiatan yang
dilaksanakan. Hal ini di indikasikan dari beberapa
permasalahan yang sudah berlangsung cukup lama namun
belum sepenuhnya dapat ditangani dan diselesaikan secara
baik,

 Monitoring dan evaluasi lingkup perencanaan program dan


anggaran yang dilaksanakan saat ini umumnya belum
berjalan efektif, sehingga kendala dan permasalahan yang
ditemukan belum sepenuhnya dapat ditindaklanjuti
penyelesaiannya.

 Kurangnya komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan


kegiatan monitoring dan evaluasi serta pengupayaan
keberlanjutan program (sustainability).

b. Aspek Peningkatan Kualitas SDM Industri

Permasalahan dalam pengembangan SDM industri tidak hanya


soal jumlah dan kualitas, namun juga soal pengakuan kualifikasi.
Salah satu isi kerjasama dalam MEA adalah mengenai “recognition of
professional qualification”, atau dengan kata lain pengakuan
kualifikasidari tenaga kerja professional. Pengakuan ini diakomodir

10
melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) for professional services.
MRA dari profesi tertentu mengatur bagaimana kualifikasi profesi
tersebut diakui oleh ASEAN. MRA akan membuat satu lembaga yang
mengakui kualifikasi profesional dari negara-negara ASEAN berupa
sertifikat kompetensi, dan sertifikat kompetensi inilah yang akan diakui
oleh semua negara ASEAN. Artinya, perpindahan tenaga kerja lintas
negara nanti tidak hanya menggunakan ijazah, tetapi juga sertifikat
tersebut. Untuk mengakomodir MRA tersebut, kita memerlukan suatu
Standar Kompetensi Kerja yang dapat disandingkan dengan National
Qualification Framework (NQF) milik negara lain, sehingga semua
negara ASEAN memiliki pengertian yang sama mengenai kualifikasi
profesional. Standar Kompetensi Kerja tersebut akan menjadi acuan
bagi lembaga pendidikan, lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi
dalam membuat program pendidikan, program pelatihan, dan materi
uji kompetensi.

11
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI YOGYAKARTA

Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Yogyakarta, sebagai


salah satu Unit Pelaksana Teknis bidang Pendidikan Menengah Kejuruan
di Lingkungan Kementerian Perindustrian , dalam menjalankan tugas
operasionalnya perlu visi dan misi yang jelas. Dengan visi dan misi yang
jelas, diharapkan dapat menjadi panduan sekolah untuk menyongsong
masa depan yang baik.

II.1 VISI

Menjadi Lembaga Pendidikan Kejuruan Unggul yang menghasilkan


lulusan kompeten, berkarakter, dan mampu bersaing di pasar
global.

II.2 MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan formal berstandar


internasional.
2. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha/industri nasional dan
internasional.
3. Menerapkan budaya profesional untuk meningkatkan karakter
peserta didik.

II.3 TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi.


Berlandaskan pada visi dan misi tersebut, maka ditetapkan 4 (empat)
tujuan yang ingin dicapai SMK SMTI Yogyakarta sebagai berikut:

1. Terwujudnya Lembaga Pendidikan Kejuruan Unggul di bidang


pendidikan vokasi industri.
2. Terwujudnya lulusan kompeten berstandar internasional
3. Terwujudnya budaya profesional peserta didik.

12
Tabel. 1.1
Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA


SASARAN STRATEGIS

1 Terwujudnya 1. Terwujudnya penyerapan 1. Tingkat penyerapan dan


Lembaga Pendidikan dan penempatan tenaga penempatan tenaga kerja
Kejuruan Unggul di kerja industri di Dunia 90% dari pencari kerja
bidang pendidikan Usaha/Dunia Industri
vokasi industri
2. Prosentase animo
2. Prosentase sebesar 5%
Indikator: pendaftar siswa baru
meningkat.
Persentase
3. Nilai akreditasi A untuk
penyerapan dan 3. Tercapainya akreditasi A
jurusan Kimia Industri
penempatan tenaga
dan Kimia Analisis
kerja industri di
4. Meningkatnya jumlah
Dunia Usaha/Dunia 4. Penambahan guru
guru yang bersertifikat
Industri bersertifikat profesi
profesi pendidik
pendidik sebanyak 10
orang

2 Terwujudnya lulusan 1. Meningkatnya prosentase 1. Prosentase kelulusan


kompeten kelulusan Ujian Ujian Internasional 60%
berstandar Internasional
2. Skor rata-rata TOEIC
internasional
2. Meningkatnya sebesar 400
kemampuan berbahasa
3. Prosentase siswa
Indikator:
inggris
bersertifikat conversation
Persentase kelulusan
sebanyak 100%
Ujian Internasional

3 Terwujudnya budaya 1. Tercapainya 1. Prosentase kelulusan


profesional peserta prosentase kelulusan 100%
didik

Indikator:

Prosentase
kelulusan

13
II.4 SASARAN STRATEGIS

SMK SMTI Yogyakarta juga telah menetapkan sasaran strategis dan


indikator kinerja dari masing-masing tujuan tersebut di atas yang berfungsi
sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Berikut ini
uraian mengenai sasaran strategis SMK SMTI Yogyakarta untuk tahun
2015 – 2019.

MATRIKS SASARAN STRATEGIS DAN RUMUSAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

SMTI YOGYAKARTA

Rumusan Indikator Kinerja Utama


Perspektif Sasaran Strategis Target Satuan
(IKU)
Jumlah SDM industri yang
IKU 1.1.1 terserap di dunia kerja 197 orang
STAKEHOLDER

Jumlah tenaga kerja industri


IKU 1.1.2 terampil yang kompeten
219 orang
Terwujudnya SDM
SS SMTI -
Industri yang
1.1 Persentase animo pendaftaran
Kompeten IKU 1.1.3 5 persen
siswa baru meningkat

Persentase Kelulusan Ujian


IKU 1.1.4 Internasional
70 persen

Tersedianya
SS SMTI- Persentase Kelulusan Uji
Infrastruktur IKU 2.1.1 Kompetensi LSP
70 persen
2.1
Kompetensi
Proses Pelaksanaan Tugas Pokok

Jumlah sarana dan prasarana


pendidikan Sekolah
IKU 3.1.1 Menengah Kejuruan (SMK)
1 unit
Pengembangan industri berbasis kompetensi
Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis Jumlah Jurusan pada
SS SMTI- IKU 3.1.2 lembaga pendidikan yang 2 jurusan
Kompetensi (Sarana
3.1 terakrditasi A
dan Prasarana
Pendidikan Vokasi
(T)

Jumlah laboratorium yang


Berbasis Kompetensi) IKU 3.1.3 terintegrasi
1 laboratorium

Jumlah guru yang


IKU 3.1.4 bersertifikat profesi pendidik
23 guru

Pilot Project
Pengembangan SMK
SS SMTI.- Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi IKU 4.1.1 3 kurikulum
4.1 berbasis SKKNI
yang Link and Match
dengan Industri

14
BAB II ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

3.1. ARAH KEBIJAKAN

Langkah- langkah untuk mewujudkan pembangunan SDM industri


yang kompeten yang dapat meningkatkan kinerja dan daya saing industri
yaitu:

1. Pembangunan lembaga pendidikan dengan prioritas utama yaitu:

a) Pengembangan kurikulum pendidikan dan diklat berbasis


kompetensi

b) Pengembangan modul pendidikan dan modul diklat berbasis


kompetensi

c) Pengembangan sarana dan prasarana (laboratorium, workshop,


teaching factory) pada lembaga pendidikan vokasi

d) Pengembangan link and match antara lembaga pendidikan dan


lembaga diklat dengan dunia usaha industri

e) Pengembangan program studi baru sesuai kebutuhan dunia


usaha industri

f) Pembentukan LSP dan TUK pada lembaga pendidikan dan


lembaga diklat industri

g) Pengembangan skema sertifikasi kompetensi di LSP SMK SMTI


Yogyakarta

3.2. STRATEGI

SMTI Yogyakarta sebagai unit pendukung pelaksana tugas pokok


Pusdiklat Industri, merupakan unit kerja yang mempunyai peran
menyelenggarakan pendidikan tingkat menengah sesuai dengan kebutuhan
industri. Renstra SMTI Yogyakarta disusun berdasarkan tugas pokoknya.

15
Berdasarkan hasil analisa SWOT dengan memanfaatkan faktor
Kekuatan, Peluang yang ada dan menyadari akan adanya Kelemahan serta
Ancaman yang terdapat pada SMTI Yogyakarta, untuk mencapai tujuan
dan sasaran disusun strategi sebagai berikut:

3.2.1 Strategi dengan memanfaatkan Kekuatan dan Peluang.

Dengan kekuatan berpengalaman melaksanakan pelatihan dan


pendidikan, animo calon siswa yang tinggi, rasio pengajar S1 dan S2 yang
lebih besar dan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap, hubungan
dengan industri yang bagus, disinerjikan dengan peluang yang ada yaitu,
pengembangan mutu lulusan berstandar internasional menjadi program
prioritas SMTI Yogyakarta, maka strategi yang bisa diwujudkan adalah :
a. Meningkatkan dan Mengembangkan Kompetensi Guru sesuai dengan
kompetensi internasional.
b. Mengembangkan Kerjasama dengan dunia industri dan mitra
internasional.

3.2.2. Strategi dengan memanfaatkan Kekuatan dan memperhatikan


Ancaman.

Dengan kekuatan yang kita miliki serta memperhatikan ancaman


yang ada yaitu, undang-undang otonomi daerah yang menghambat
penyebaran lulusan dan munculnya sekolah baru yang sejenis dibawah
diknas, maka strategi yang bisa diwujudkan adalah :
a. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan dunia industri dengan
pembentukan komite bersama.
b. Meningkatkan mutu lulusan yang mempunyai daya saing
internasional.

3.2.3. Strategi dengan memanfaatkan Peluang dan memperhatikan


Kelemahan.

16
Peluang SMTI Yogyakarta adalah kebijakan pemerintah yang
memprioritaskan sekolah kejuruan, berlakunya MEA, dan rencana
strategis Kementrian Perindustrian hingga tahun 2025 serta
memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang masih dalam taraf
menengah ke bawah, maka strategi yang ditempuh adalah:
a. Meningkatkan Sistem Pelatihan dan Pendidikan berbasis kompetensi
Internasional secara berkelanjutan dengan biaya yang tidak terlalu
tinggi.
b. Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi untuk mem-
bangun sistem Pendidikan yang lebih baik.

3.2.4. Strategi untuk mengurangi Kelemahan dan Ancaman.

Untuk menghilangkan atau meminimalkan faktor Kelemahan dan


faktor Ancaman yang ada di lingkungan SMTI Yogyakarta dalam upaya
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, yaitu meningkatkan
hubungan dengan stakeholder SMTI Yogyakarta.

3.2.5. Strategi Terpilih

Dengan memperhatikan semua strategi yang telah diuraikan di atas


serta mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi SMTI
Yogyakarta, maka dipilih empat strategi utama dalam mencapai Tujuan
dan Sasaran SMTI Yogyakarta sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan Mengembangkan Kemampuan kompetensi tenaga
guru dan tenaga kependidikan untuk mewujudkan pelatihan dan
pendidikan yang berbasis kompetensi.
b. Mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan industri dan
mengembangkan proses belajar mengajar berbasis teknologi informasi.
c. Meningkatkan kemampuan sarana & prasarana SMTI Yogyakarta yang
berorientasi kebutuhan.

17
d. Mengembangkan kerjasama dengan semua stakeholder SMTI
Yogyakarta dan dunia industri.

3.3. PROGRAM
Sebagai upaya untuk mewujudkan Tujuan, Sasaran dan Strategi yang
telah ditetapkan, SMTI Yogyakarta menyusun program dan kegiatan
prioritas dalam kurun waktu 2015 – 2019, sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
Upaya peningkatan kompetensi tenaga guru dan tenaga
kependidikan melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
antara lain meliputi:
a. Magang/diklat bagi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai
bidangnya
b. Training of Trainer bertaraf internasional bagi tenaga pendidik ,
c. Rintisan pendidikan gelar

2. Memanfaatkan kemajuan teknologi dalam membangun sistem


teknologi informasi untuk mengoptimalkan kreasi pada kegiatan
belajar mengajar.
Upaya memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengoptimalkan
kegiatan belajar mengajar, melalui kegiatan – kegiatan :
a. Pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia industri,
b. Pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teknologi informasi,
c. Pengembangan materi pembelajaran berbasis Teknologi informasi,

3. Meningkatkan kemampuan sarana & prasarana SMTI Yogyakarta


yang berorientasi kebutuhan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain
meliputi:
a. Peningkatan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan,
b. Peningkatan lingkungan kerja yang kondusif.

18
4. Mengembangkan kerjasama dengan semua stakeholder SMTI
Yogyakarta dan dunia industri.
a. Melaksanakan roadshow ke dunia industri,
b. Meningkatkan jumlah MoU dengan industri,
c. Meningkatkan kerja sama dengan stakeholder dalam pengembangan
kurikulum.

19
BAB III TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

IV.1 TARGET KINERJA

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun


2015-2019, SMK SMTI Yogyakarta akan melaksanakan program dan
kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi serta struktur
organisasi Kementerian Perindustrian yang dijabarkan pada bab III. Berikut
ini program dan kegiatan SMK SMTI Yogyakarta tahun 2015 – 2019.

A. TERWUJUDNYA SDM INDUSTRI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen


Kementerian Perindustrian dilaksanakan oleh SMK SMTI Yogyakarta yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Industri
serta menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi SMK SMTI Yogyakarta.
Adapun sasaran-sasaran program dan indikator yang ingin dicapai dari
pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

Tabel III-1 Sasaran dan Indikator Kinerja Program Pengembangan


SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian
Tahun 2015 - 2019

Target
No. Sasaran Program /Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019

1. Terwujudnya SDM industri Orang


yang Kompeten

Tersedianya tenaga kerja Orang 660 704 797 852 847


industri terampil yang
kompeten
Penyerapan dan penempatan orang 179 213 219 218 248
tenaga kerja industri yang

20
Target
No. Sasaran Program /Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019

kompeten dan tersertifikasi

Tenaga kerja industri yang orang 208 219 217 218 276
tersertifikasi

Tersedianya wirausaha baru Orang 5 5 7 7 8


bidang industri kompeten

Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen SMK


SMTI Yogyakarta mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan


Pelatihan dilaksanakan oleh SMK SMTI Yogyakarta dengan sasaran
kegiatan, indikator, dan target sebagai berikut:

Tabel III-2 Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan


Kualitas SDM Industri dan Peningkatan Kulaitas Pendidikan Vokasi
Industri Tahun 2015 – 2019

Sasaran Kegiatan/ Target


Kegiatan Satuan
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Peningkatan
Kualitas
SDM
Industri dan
Peningkatan
Kualitas
Pendidikan
Vokasi
Industri

Tersedianya Standar

21
Sasaran Kegiatan/ Target
Kegiatan Satuan
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Infrastuktur
Kompetensi

- Terbentuknya Standar 1 1 1 1 1
SKKNI

- Terbentuknya Unit 1 1 1 1 1
LSP & TUK

Terselenggaranya Orang
Pendidikan dan
Pelatihan
Berbasis
Kompetensi

- Jumlah Orang 10 10 12 12 12
Asesor
Kompetensi

- Jumlah guru Orang 20 21 24 24 24


yang memiliki
sertifikasi

- Jumlah Orang 213 224 219 218 276


tenaga kerja
lulusan
Pendidikan
Kejuruan
Industri
Berbasis
Spesialisasi
dan
Kompetensi

Tersedianya Unit Unit

22
Sasaran Kegiatan/ Target
Kegiatan Satuan
Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

pendidikan dan
pelatihan berbasis
kompetensi

- Jumlah Prodi Unit 2 3 3 3 3


yang berbasis Prodi
kompetensi

Tersusunnya Laporan 1 1 1 1 1
laporan
pembayaran gaji
dan tunjangan
pegawai

- Terbayarnya Bulan 12 12 12 12 12
gaji dan Layanan
tunjangan
pegawai di
lingkungan
SMK SMTI
Yogyakarta
dengan tepat
waktu

IV.2 KERANGKA PENDANAAN

Dalam rangka mencapaia sasaran strategis SMK SMTI Yogyakarta


tahun 2015- 2019, dibutuhkan pendanaan bagi program dan kegiatan
sebagaimana yang dijabarkan di atas. kebutuhan pendanaan SMK SMTI
Yogyakarta untuk tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

23
Tabel III-3 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan SMK SMTI Yogyakarta Tahun
2015 – 2019

PROGRAM/ ALOKASI (Rp ribuan)


NO
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019

A Program 18.568.204 15.519.475 18.063..263 19.864.690 34.344.498


Pengembangan SDM
Industri Dan
Dukungan
Manajemen
Kementerian
Perindustrian

1 SDM Industri 2.198.254 3.166.876 2,115.028 2.766.456 3.976.678


Berbasis
Spesialisasi dan
Kompetensi
Pendidikan
Kejuruan

2 Tenaga Pendidik 750.314 516.558 470.810 665.300 744.943


dan Kependidikan
Vokasi Industri
yang difasilitasi

3 Laporan Monitoring 180.786 245.657 142.159 436.857 52.896


dan Evaluasi
Program/Kegiatan

4 Dokumen 452.800 646.746 60.914 64.414 77.200


Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis
Kompetensi

5 Sarana dan 6.672.902 2.012.180 6.500.000 6.045.585 16.445.360


Prasarana
Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis
Kompetensi yang
difasilitasi

24
PROGRAM/ ALOKASI (Rp ribuan)
NO
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019

6 Layanan 8.313.148 8.931.458 8.774.352 10.073.878 13,047410


Perkantoran

TOTAL 18.568.204 15.519.475 18.063.263 19.864.690 34.344.498

25
BAB IV PENUTUP

Rencana strategis SMK SMTI Yogyakarta tahun 2015 – 2019


merupakan rencana kerja jangka menengah yang disusun berdasarkan
TUPOKSI SMK SMTI Yogyakarta dan UU no. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana strategis tersebut juga
merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja
dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK SMTI Yogyakarta selama
lima tahun. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis,
komprehensif, integratif, dan sinergis dengan menggunakan alat bantu Peta
Strategi dan Key Performance Indicator (KPI) agar penggunaan sumber daya
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan. Rencana SMK SMTI Yogyakarta akan direviu secara
berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
perubahan kebijakan.

Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan


berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. oleh karena itu seiring dengan
berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat
diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun
Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Renstra SMK SMTI Yogyakarta ini diharapkan mampu meningkatkan


kinerja dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi
dan misi SMK SMTI Yogyakarta secara sistematis.

26

Anda mungkin juga menyukai