Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)


TAHUN 2019 DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRANSMIGRASI 4 ASPEK UTAMA PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
936 Kawasan 2187Lokasi Prioritas
Perdesaan Perbatasan 1. Pembangunan Ekonomi dan
Produktivitas

2. Pengentasan Kemiskinan dan


122 Daerah 619 Kawasan
Tertinggal Transmigrasi
Kebijakan Afirmatif
74.910
DESA 3. Menekan Ketimpangan
75 Kabupaten 58 Kabupaten Antarwilayah
Rawan Bencana Pasca Konflik

4. Stabilitas Politik & Keamanan,


Keadilan Hukum & Pemajuan
67 Kabupaten 58 Kabupaten Budaya
Pulau Kecil & Terluar Rawan Pangan
TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRANSMIGRASI
KOORDINASI
• Mendorong stakeholders (K/L, pihak swasta, pemerintah daerah, mitra
1 pembangunan) untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan daerah
tertinggal, dll.

REGULASI
• Mendorong penerbitan regulasi/ peraturan terkait pembangunan daerah tertinggal,
2 contohnya: Peraturan Presiden, Permendesa yang mengatur pelaksanaan
pembangunan daerah tertinggal, Dll.

EKSEKUSI
• Pelaksanaan pilot project sebagai stimulan dalam percepatan pembangunan daerah
tertinggal dan sebagai upaya mendorong para stakeholders terlibat dalam
3 pembangunan daerah tertinggal, seperti: Pembangunan jalan non status,
Pembangunan jaringan irigasi tersier, Dll.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi 3
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN 2015-2019

SASARAN PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAERAH TERTINGGAL • 6,90-70% Rata-rata pertumbuhan
ekonomi pada Tahun 2019
• Promosi potensi daerah tertinggal
• 15-15,50% Persentase penduduk
• Pemenuhan kebutuhan dasar dan miskin Tahun 2019
pelayanan dasar publik
• 62,78 IPM Tahun 2019
• Pengembangan perekonomian
masyarakat
• 80 Daerah tertinggal terentaskan
Tahun 2019

Diperlukan upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal untuk mendukung capaian sasaran
pembangunan daerah tertinggal dalam RPJMN 2015-2019 4
ANALISIS APBD KABUPATEN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
Presentase Jumlah Kabupaten Daerah Tertinggal Menurut Struktur
APBD Kabupaten Tahun 2017 10 Kabupaten dengan No. Nama Kabupaten
APBD Tertinggi untuk
1 Kab. Nias Utara
Belanja Pegawai Belanja Modal Tahun 2017
7 2 Kab. Nias Barat
Belanja Modal
3 Kab. Kep. Mentawai
Belanja Barang & Jasa
4 Kab. Musi Rawas Utara
20 5 Kab. Pesisir Barat
6 kriteria penyebab utama 6 Kab. Sabu Raijua
ketertinggalan suatu daerah 7 Kab. Melawi
(aksesibilitas, sarana prasarana, sumber daya 8 Kab. Kayong Utara
manusia, perekonomian masyarakat, 9 Kab. Mahakam Ulu
73 kemampuan keuangan daerah, karakteristik
10 Kab. Banggai Laut
daerah) dapat ditangani dengan alokasi belanja
daerah yang fokus pada belanja modal dan
atau barang & jasa. No. Nama Kabupaten
1 Kab. Kep. Aru 9 Kabupaten dengan
73% Daerah Tertinggal atau 89 Daerah Tertinggal alokasi 2 Kab. Teluk Wondama APBD untuk Belanja
3 Kab. Tambrauw Barang & Jasa Tertinggi
belanjanya belum fokus untuk mendukung pembangunan daerah Tahun 2017
4 Kab. Asmat
tertinggal melalui belanja modal (pembangunan infrastruktur diantaranya sarpras 5 Kab. Pegunungan Bintang
pendidikan, sarpras kesehatan, jalan, jembatan, embung, pasar dll) atau belanja
6 Kab. Tolikara
barang jasa (meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan adanya aktivitas belanja
7 Kab. Mamberamo Raya
pemerintah yang direspon oleh produsen).
8 Kab. Nduga
9 Kab. Mamberamo Tengah Sumber: Kemendagri 2017,
Belanja modal, belanja barang & jasa memiliki hubungan yang berbanding lurus
diolah Dit. Perinden 2018
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang dapat dilihat dari IPM.
ANALISIS APBD PROVINSI DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
Presentase Jumlah Provinsi Menurut Alokasi Belanja Berdasarkan data yang telah diolah, MAYORITAS
Tertinggi dalam Struktur APBD Provinsi Tahun 2017 pemerintah provinsi alokasi belanjanya masih di dominasi
Belanja Pegawai untuk belanja PEGAWAI
8 Belanja Modal
Artinya Kontribusi Pemerintah Provinsi dalam
Dari 24 Provinsi yang terdapat kabupaten daerah pembangunan wilayahnya masih rendah, termasuk
tertinggal, dalam percepatan pembangunan kabupaten Daerah
hanya 2 Provinsi yang alokasi belanja Tertinggal
tertingginya untuk belanja MODAL
92
Presentase Alokasi Belanja 24 Provinsi dalam Struktur APBD Provinsi Tahun 2017
50,00 34,02
40,00 31,39
30,00
20,00
10,00
0,00

Belanja Pegawai Belanja Modal Belanja Barang & Jasa


Sumber: Kemendagri 2017,
2 Provinsi yang alokasi belanja tertingginya adalah belanja modal adalah Kalimantan Timur dan Maluku Utara diolah Dit. Perinden 2018
TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH TERTINGGAL YANG RENDAH
Rata-Rata Persentase PAD dan Dana Perimbangan
Terhadap Pendapatan Daerah Tertinggal Tahun Anggaran 2017
PAD/PENDAPATAN >(%) DAPER/PENDAPATAN >(%) Rata-Rata DT
82,56
78,10 78,87 80,20 79,81
77,21
72,47 71,64

9,59
5,21 7,31 5,23
5,00 3,79 5,05
2,86

SUMATERA JAWA NUSRA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU PAPUA 122DT

Rata-rata tingkat kemandirian keuangan daerah tertinggal relatif rendah, ditunjukkan dengan:
• Rendahnya Persentase PAD terhadap Pendapatan;
• Tingginya Persentase Dana Perimbangan terhadap Pendapatan Daerah
BESARNYA DANA YANG MASUK KE DAERAH DARI BERBAGAI SUMBER PERLU DIKONSOLIDASIKAN
UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

• Banyaknya dana yang


disalurkan ke daerah dari
pemerintah pusat,
provinsi dan kabupaten
membutuhkan
peningkatan koordinasi
dan konsolidasi secara
vertikal (dari tingkat pusat
hingga ke tingkat desa);
NO SUMBER DANA
TOTAL ALOKASI • Koordinasi dan
(Rp Triliun)
konsolidasi dana yang
1 Dana Desa Tahun 2017 60,0
masuk ke daerah perlu
2 Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2017 104,1*
3 Alokasi Anggaran K/L ke DT Tahun 2017 146,2
diarahkan untuk
4 Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2017 34,7** mendukung pembangunan
TOTAL 344 daerah tertinggal, salah
Keterangan: satunya Dana Alokasi
*) diasumsikan sebesar 60% dari total anggaran DAK lokusnya ada di desa;
**) diasumsikan sebesar 60% dari anggaran Tugas Pembantuan Kementerian/Lembaga ke kabupaten lokusnya ada di desa; Khusus (DAK). 8
***) diasumsikan 10% dari total anggaran DAU Kabupaten/kota.
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2015, 2016, 2017 DALAM
MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

AIR BERSIH
6.432 UNIT

9
ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA KE DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2015-2017
(dalam ribuan)

NO KEMENTERIAN 2015 2016 2017


1 Kementerian Dalam Negeri 201,076,314 130,475,597 14,855,086
2 Kementerian Pertanian 783,705,410 867,155,578 340,431,798
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1,000,000
4 Kementerian Kesehatan 1,014,340,884
5 Kementerian Tenaga Kerja 61,613,201 73,143,031
6 Kementerian Sosial 24,072,059 19,492,933 20,173,260
7 Kementerian Kelautan dan Perikanan 275,636,002 332,655,544 36,342,460
8 Kementerian Pekerjaan Umum 11,822,382
9 Kementerian Pariwisata 21,350,000
10 Kementerian Lingkungan Hidup 26,612,000 12,115,478 12,067,000
11 Kementerian Koperasi dan UKM 23,700,000
12 Kemendes PDTT 354,823,650 323,664,210 134,225,278
13 Kementerian Perdagangan 327,500,000 265,153,173
14 Badan Nasional Pengelola Perbatasan 30,699,804 9,600,000
TOTAL 772,807,836 634,232,861 146,292,278
Sumber : Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu (2016)

Total intervensi Kementerian/Lembaga pada 122 daerah tertinggal dari tahun anggaran
2015-2017 semakin menurun
ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI DAERAH TERTINGGAL

30000 (Dalam Milyar Rupiah)

25000 24.152

21.448 1. Alokasi DAK tersebut


20000 mencakup seluruh bidang
dana alokasi khusus (DAK
Reguler, DAK Penugasan
15000
dan DAK Afirmatif);
11.710
11.525
2. Tahun 2016, rata-rata
10000 setiap daerah tertinggal
8.111 7.911

5.889
menerima Rp 197,97
Miliar.
5000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

11
KESESUAIAN ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, DAK DAN DANA DESA DI KABUPATEN
DAERAH TERTINGGAL TERHADAP PERINGKAT KETERTINGGALAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
• Kota Kendari sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara mendapatkan alokasi anggaran K/L sangat tinggi, jauh
dibandingkan alokasi di daerah lainnya, khususnya di 3 kabupaten daerah tertinggal;
• Alokasi anggaran K/L kurang sesuai dengan peringkat ketertinggalan dan yang mendukung langsung PPDT relatif lebih kecil
dibandingkan alokasi anggaran yang kurang mendukung langsung;
• Besaran alokasi anggaran kurang menjawab persoalan pengentasan daerah tertinggal, jika lokasi (lokus) dan
program/kegiatan (fokus) kurang sesuai dengan permasalahan dan prioritas intervensi percepatan pembangunan daerah
tertinggal.
TOTAL ALOKASI ANGGARAN K/L, DAK, DAN DANA DESA PROVINSI
ALOKASI ANGGARAN K/L DI DAERAH TERTINGGAL SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015-2017 (RP MILYAR)
TAHUN 2015-2017 (RP MILYAR)

500 30

26 25
400

13 20
300
15
200
10
1
100
5

0 -
KONAWE BOMBANA KONAWE KEPULAUAN

Alokasi Anggaran K/L Pendukung


Alokasi Anggaran K/L Utama
Peringkat Ketertinggalan
12
KESESUAIAN ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, DAK DAN DANA DESA DI KABUPATEN
DAERAH TERTINGGAL TERHADAP PERINGKAT KETERTINGGALAN DI PROVINSI MALUKU

• Secara umum, besaran alokasi anggaran K/L kurang selaras dengan peringkat ketertinggalan;
• Besaran anggaran K/L yang mendukung langsung percepatan pembangunan daerah tertinggal relatif lebih kecil
dibandingkan alokasi anggaran yang kurang mendukung langsung percepatan pembangunan daerah tertinggal;
• Besaran alokasi anggaran kurang menjawab persoalan pengentasan daerah tertinggal. Perlu didukung kualitas
anggaran yang baik, ditunjukan dengan kesesuaian terhadap permasalahan/penyebab ketertinggalan daerah.
TOTAL ALOKASI ANGGARAN K/L, DAK, DAN DANA DESA DI PROVINSI
ALOKASI ANGGARAN K/L DI DAERAH TERTINGGAL
MALUKU TAHUN 2015-2017
TAHUN 2015 - 2017 (Rp Milyar)
6000

1200 120
107 5000
98
1000 100
99 4000
78 97
800 80
3000
77
600 47 60
53 2000
400 40 1.278,7
1000 1.176,8
842,4
200 20
0

BURU SELATAN
PULAU BURU

MALUKU BARAT DAYA


MALUKU TENGAH

SERAM BAGIAN BARAT

KOTA AMBON
MALUKU TENGGARA

KEPULAUAN ARU
SERAM BAGIAN TIMUR

KOTA TUAL

MALUKU TENGGARA
0 -
PULAU BURU MALUKU TENGAH BURU SELATAN SERAM BAGIAN MALUKU SERAM BAGIAN KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT
BARAT TENGGARA TIMUR DAYA

BARAT
BARAT

Alokasi Anggaran K/L


Peringkat Ketertinggalan
Pendukung
Alokasi Anggaran K/L (Semakin tinggi angka, semakin tertinggal)
Utama

13
RUANG LINGKUP DAN ALOKASI ANGGARAN BIDANG DAK FISIK TAHUN 2017
ALOKASI
NO. JENIS BIDANG PENGAMPU
(Rp. Triliun)
1 Reguler 20,39
Fokus pada pemenuhan Standar 1. Pendidikan Kemendikbud 6,10
Pelayanan Minimum (SPM) sarana dan 2. Kesehatan Kemenkes 10,02
prasarana dasar 3. Perumahan dan Permukiman Kemen. PUPR 0,65
4. Pertanian Kementan 1,65
5. Kelautan dan Perikanan KKP 0,93
6. Industri Kecil dan Menengah KUMKM 0,53
7. Pariwisata Kemenpar 0,50
2 Penugasan 34,45
Mendanai kegiatan khusus dalam rangka 1. Pendidikan (SMK) Kemendikbud 1,95
pencapaian sasaran Prioritas Nasional 2. Kesehatan (RS Rujukan) Kemenkes 4,83
dengan menu terbatas dan lokus yang 3. Air Minum Kemen. PUPR 1,20
ditentukan 4. Sanitasi Kemen. PUPR 1,25
*Daerah Tertinggal dan Kawasan 5. Jalan Kemen. PUPR 19,69
Transmigrasi termasuk dalam lokus 6. Pasar Kemendag 1,03
penugasan 7. Irigasi Kemen. PUPR 4,00
8. Energi Skala Kecil dan Menengah Kemen. ESDM 0,50
3 Afirmasi (Pemihakan) 3,47
Khusus untuk lokus Daerah Tertinggal, 1. Perumahan dan Permukiman Kemen. PUPR 0,38
Kawasan Transmigrasi, Perbatasan 2. Transportasi Perdesaan Kemendesa PDTT 0,84
dan Pulau Kecil Terluar 3. Kesehatan (Puskesmas) Kemenkes 2,25
Total 58,34
14
USULAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN 2019*
Sumber : Bappenas, 2018
DAK REGULER USULAN DAK REGULER DAK AFIRMASI USULAN DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN USULAN DAK PENUGASAN
NO
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2018 TAHUN 2019
1 Pendidikan Pendidikan Air Minum Air Minum Air Minum Air Minum
2 Kesehatan dan KB Kesehatan dan KB Kesehatan dan KB Kesehatan Irigasi Irigasi
3 Jalan Jalan Pendidikan Pendidikan Jalan Jalan
4 Air Minum Air Minum Perumahan dan Perumahan dan Kesehatan Kesehatan
Permukiman Permukiman
5 Sanitasi Sanitasi Sanitasi Sanitasi Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup dan
dan Kehutanan Kehutanan
6 Perumahan dan Perumahan dan Transportasi Transportasi Pasar Sarana Perdagangan
Permukiman Permukiman Pendidikan Pendidikan
8 Industri kecil dan Industri kecil dan
Menengah Menengah Sanitasi Sanitasi
9 Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan
Energi Skala Kecil Pariwisata
11 Pertanian Pertanian
10 Pariwisata Pariwisata

11 Pasar Energi Skala Kecil

Mendukung penyediaan pelayanan dasar sesuai UU Mendukung pembangunan infrastruktur dan Mendukung pencapaian Prioritas Nasional
23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan target pelayanan dasar yang fokus pada Lokasi Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah
pemenuhan SPM dan mendukung ketersediaan Prioritas (Kecamatan) pada Kab/Kota yang dengan lingkup kegiatan yang spesifik serta
sarpras untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi termasuk kategori daerah perbatasan, lokasi prioritas tertentu.
Berkeadilan kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi
(Area/Spatial Based)
Tidak ada penambahan bidang DAK 2019, hanya dilakukan relokasi untuk beberapa bidang dengan pertimbangan kesesuaian
dengan Arah Kebijakan RKP 2019 15
PEMBAGIAN PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PELAKSANAAN DAK
KEMENTERIAN DESA PDT KEMENTERIAN PPN/
KEMENTERIAN
DAN TRANSMIGRASI BAPPENAS
KEUANGAN
1. Menyusun regulasi penyaluran 1. Mengarahkan dan 1. Menyusun konsep dan arah
DAK; mengkoordinasikan daerah agar kebijakan DAK;
2. Melakukan verifikasi usulan menyusun proposal DAK sesuai 2. Mengkoordinasikan dan
dengan mempertimbangkan dengan petunjuk teknis dan prioritas mengumpulkan usulan DAK
kapasitas fiskal daerah dan nasional (asistensi penyusunan melalui E-Planning;
negara; proposal DAK); 3. Melakukan pengawasan
3. Mengalokasikan DAK 2. Bersama Bappenas dan BNPP terhadap proses penilaian
berdasarkan hasil penilaian melakukan penilaian usulan DAK dan usulan;
usulan dari K/L Pengampu dan melakukan sinkronisasi lokasi prioritas 4. Melakukan evaluasi
Kementerian PPN; nasional terhadap lokasi usulan pelaksanaan DAK.
4. Melakukan evaluasi DAK kegiatan DAK di daerah;
berdasarkan tingkat serapan 3. Menyusun dan mensosialisasikan
DAK di daerah. Petunjuk Teknis dan Petunjuk Sumber : PMK 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa
Operasional.

REKOMENDASI:
Perlu Dibentuk Sekretariat Bersama Pengelolaan DAK Afirmasi 16
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

TERIMA KASIH

@DitjenPDT @DirektoratJenderalPDT @DitjenPDT


KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

LAMPIRAN
RINCIAN MENU DAK TAHUN 2018

@DitjenPDT @DirektoratJenderalPDT @DitjenPDT


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK REGULER TAHUN 2018
NO MENU DAK NO MENU DAK
1 Pendidikan; 6 Perumahan dan Permukiman:
• Rehabilitasi Ruang Belajar; • Pembangunan Baru;
• Pembangunan Perpustakaan; • Peningkatan Kualitas
• Pembangunan Ruang Kelas Baru; 7 Industri Kecil dan Menengah:
• Pembangunan Jamban Sekolah; • Pembangunan/Revitalisasi Sentra Industri Kecil Menengah
• Pengadaan Komputer, Screen, dan Proyektor 8 Kelautan dan Perikanan:
2 Kesehatan dan KB: • Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Fasilitas Pokok dan Fungsional
• Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas Non Afirmasi; Pelabuhan Perikanan;
• Penyediaan Prasarana Puskesmas Non Afirmasi; • Pembangunan/Rehabilitasi Pokok Unit Perbenihan;
• Penyediaan Alat kesehatan Puskesmas; • Pembangunan/ Rehabilitasi Prasarana Kawasan Konservasi Perairan/Konservasi
• Penyediaan Alat Mesin dan Bahan Untuk Pengendalian Penyakit serta Pesisir dan Pulau Pulau Kecil;
Kesehatan Masyarakat • Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengawasan Sumber Saya Kelautan dan
Perikanan
3 Jalan:
• Pemeliharaan Berkala; 9 Pertanian:
• Peningkatan Struktur dan Kapasitas,; • Pembangunan dan Penyediaan Sarana Pendukung Balai Diklat Pertanian dan SMK
• Pengembangan Jalan Baru Pertanian;
• Pembangunan/Perbaikan Irigasi Air Tanah, Embung, DAM Parit, Long Storage, dan
4 Air Minum:
Pintu Air
• Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui
10 Pariwisata
Pemanfaatan Idle Capacity SPAM,
• Penataan Taman;
• Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan
• Pembuatan Toilet/ Ruang Ganti;
(SPAM JP)
• Pembuatan Pusat Informasi Wisata;
• Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan
• Pembangunan Panggung Kesenian/Pertunjukan;
Perpipaan (SPAM BJP) ;
• Pembangunan/Revitalisasi Sarana Pendukung Daya Tarik Wisata;
• Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui
• Pembuatan Jalur Pejalan Kaki dan Tempat Parkir;
Penambahan Kapasitas
• Pembuatan Rambu-Rambu Petunjuk Arah
5 Sanitasi:
11 Pasar:
• Instalasi Air Limbah Domestik (IPALD);
• Pembangunan Utama Pasar (Selasar/ Koridor/ Kios) ;
• Jaringan Pengumpul dan Sambungan Rumah (SR);
• Pembangunan Kantor Pengelola,
• Instalasi Air Limbah Domestik (IPALD) Skala Komunal;
• Pembangunan Toilet, Area Penghijauan, Area Parkir, dan Drainase;
• Pembangunan Tangki Septik Skala Komunal 19
• Pembangunan Baru/Revitalisasi Pasar
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK PENUGASAN TAHUN 2018
NO MENU DAK
1 Air Minum:
• Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui Pemanfaatan Idle Capacity SPAM,
• Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan (SPAM JP), dan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM BJP)
• Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui Penambahan Kapasitas
2 Irigasi:
• Pembangunan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi
3 Jalan:
• Peningkatan Struktur dan Kapasitas, Pembangunan Jalan Baru Beserta Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan
4 Kesehatan :
• Pengembangan Gedung , Prasarana dan Alkes RS Rujukan Nasional /Provinsi/ Regional,
• Prasarana RS Daerah Prioritas Pariwisata,
• Pengembangan Balai Pelatihan Kesehatan Daerah dan Alat Penunjang Diklat,
• Pembangunan RS Pratama, dan Rehabilitasi Lab Schistosomiasis
5 Lingkungan Hidup dan Kehutanan:
• Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS),
• Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Pengolahan Limbah
6 Pasar:
• Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat
7 Pendidikan:
• Pembangunan SMK,
• Pembangunan Sekolah Kejuruan Perikanan, dan Politeknik
• Pengadaan Mobiler Sekolah Kejuruan Perikanan
8 Sanitasi
• Pengadaan Truk Tinja Maksimal 1 Unit Truk,
• Pembangunan Tangki Septik Skala Individu,
• Pembangunan MCK,
• Penambahan Pipa Pengumpul dan Sambungan Rumah (SR)
9 Energi Skala Kecil:
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) , Biogas 20
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK AFIRMASI TAHUN 2018
NO MENU DAK
1 Air Minum:
• Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui Pemanfaatan Idle Capacity SPAM,
• Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan (SPAM JP)
• Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Melalui Penambahan Kapasitas

2 Kesehatan dan KB:


• Peningkatan/Pembangunan Sarana dan Prasarana
• Penyediaan Alat Kesehatan Puskesmas Daerah Perbatasan/Daerah Tertinggal/Daerah Transmigrasi
3 Pendidikan:
• Rehab Prasarana Pendidikan,
• Pembangunan Ruang Kelas Baru SD,SMP,SMA
4 Perumahan dan Permukiman:
• Pembangunan Baru,
• Pembangunan Baru Secara Swadaya,
• Peningkatan Kualitas Secara Swadaya
5 Sanitasi:
• Instalasi Air Limbah Domestik Skala Permukiman,
• Pembangunan Tangki Septik Skala Komunal dan Skala Individual
6 Transportasi:
• Dermaga dan Tambatan Perahu,
• Jalan dan Jembatan Non Status,
• Moda Transpotasi Darat,
• Moda Transpotasi Air

21
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

LAMPIRAN
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK
TAHUN 2019

@DitjenPDT @DirektoratJenderalPDT @DitjenPDT


METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria

Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 3.820 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota

Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 269 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota

Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1.241 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota

Rehab Prasarana Pendidikan 5.123 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014
dengan kriteria desa yang tidak ada fasilitas pendidikan dan
jauh dari ibukota

23
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria

Perbaikan/Renovasi Puskesmas 899 Unit Volume: Sumber data Kementerian Kesehatan yang berstatus kondisi
Puskesmas rusak sedang dan rusak berat
Lokasi: Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria
kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat
kabupaten
Pembangunan Puskesmas 984 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan kriteria
kecamatan yang tidak memiliki Puskesmas
Pengadaan Ambulans 795 Unit Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria kecamatan
terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat kabupaten dan
menggunakan jalur transportasi darat dapat dilalui kendaraan
bermotor roda 4
Pengadaan Sepeda Motor 795 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari
pusat kabupaten dan menggunakan jalur transportasi darat
Pengadaan Pusling R4 795 Unit Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria kecamatan
terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat kabupaten dan
menggunakan jalur transportasi darat dapat dilalui kendaraan
bermotor roda 4
Pembangunan Pusling Air 32 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari
pusat kabupaten dan menggunakan jalur transportasi perairan
24
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG SANITASI TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria


Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah 8.819 Unit Didapatkan berdasarkan data podes untuk desa dengan mayoritas
Domestik (SPALD) Terpusat; keluarga menggunakan jamban sendiri, bersama, dan umum namun
berjarak ke pusat kabupaten lebih jauh dari pada rata-rata jarak desa ke
kabupaten secara nasional yakni sebesar 10,55 Km. Dengan asumsi ini,
desa-desa direkomendasikan untuk dibangun pengolahan limbah
domestik secara terpusat karena luas setiap desa yang besar.
Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah 3.195 Unit Didapatkan berdasarkan data podes untuk desa dengan mayoritas
Domestik (SPALD) Setempat; keluarga menggunakan jamban sendiri, bersama, dan umum namun
berjarak ke pusat kabupaten lebih dekat dari pada rata-rata jarak desa ke
kabupaten secara nasional yakni sebesar 10,55 Km. Dengan asumsi ini,
desa-desa direkomendasikan untuk dibangun pengolahan limbah
domestik setempat dengan pertimbangan luas desa dan perkiraan
kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada desa yang berjarak lebih
jauh dari rata-rata jarak desa ke pusat kabupaten secara nasional.
Pembangunan TPS 3R 18.203 Unit Didapatkan berdasarkan data podes untuk desa yang belum memiliki TPS,
sehingga perlu dibangun TPD 3R dengan asumsi desa yang sudah memiliki
TPS sudah menerapkan prinsip pengelolaan 3R. Selain itu, menu dalam
DAK ini menyebutkan pembangunan sehingga menu ini dilakukan di desa
yang belum memiliki TPS. Standar pelayanan TPS minimal pada tingkat
desa atau dengan skala pelayanan 2000 rumah untuk TPS 3R seluas 1000
m2 (Permen PU No. 03/PRT/M/2013). Skala pelayanan 2000 rumah
dipilih dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk di daerah
tertinggal yang cenderung masih belum tinggi.
25
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK
BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria

Kebutuhan Perumahan dan Permukiman Didapatkan berdasarkan data podes 2014 untuk desa yang
26.649 Unit
Layak Huni memiliki rumah kumuh.

METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG PASAR TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria

Kebutuhan Pembangunan/Rehabilitasi Didapatkan berdasarkan data podes 2014 untuk desa yang
Pasar Rakyat Tipe C atau D 1.310 Unit memiliki pasar tanpa bangunan, dengan asumsi pasar yang
dibangun adalah pasar kecamatan.

26
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG ENERGI SKALA KECIL TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria

Kebutuhan Penyediaan Energi Skala Kecil 4.027 Desa Data yang diambil berdasarkan data Podes Tahun 2014 dengan
kriteria Keluarga yang rasio elektrifikasinya masih dibawah target
elektrifikasi KemenESDM yaitu 95.15%

METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK IRIGASI TAHUN 2019


Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria
Irigasi 911 Lokasi (desa) Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria desa
dengan penghasilan utama pertanian, keberadaan sungai,
saluran, irigasi, dan danau/waduk yang digunakan untuk
pertanian

METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG JALAN TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria


Pembangunan/Rehabilitasi Jalan 18.203 KM Data yang diambil Berdasarkan kondisi jalan yang rusak ringan
Menuju/Dari Prukades dan berat di setiap kecamatan pada jalan kabupaten

27
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG TRANSPORTASI TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria


Dermaga 849 Lokasi Data yang diambil Berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan kriteria
desa yang dilalui sungai dan angkutan utama yg digunakan jenis
kendaraan pribadi atau lainnya. Berdasarkan PP 61 Tahun 2009,
dermaga untuk ASDP melayani dalam 1 (satu) Desa/Kecamatan

Tambatan perahu 362 Lokasi Data yang diambil Berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan kriteria
desa yang dilalui sungai dan angkutan utama yg digunakan jenis
kendaraan pribadi atau lainnya.
Jalan dan Jembatan Non Status 1.759 Km Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang jenis permukaan jalan tanah dan lainnya.
Jembatan Penyebrangan Orang 649 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang dilalui oleh sungai.
Moda Transpotasi Darat 3.835 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang dapat dilalui kendaraan roda 4 dan angkutan yang
biasa digunakan kendaraan pribadi atau lainnya (angkutan umumnya
terbatas atau tidak ada) serta wilayahnya dapat melayani trayek antar
desa. kebutuhan 1 unit moda transportasi untuk 1 desa.

Moda Transpotasi Air 849 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang lalu lintas dari desa/kelurahannya menggunakan
sungai atau transportasi air dan angkutan yang biasa digunakan
kendaraan pribadi atau lainnya (angkutan umumnya terbatas atau
tidak ada) 28
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TAHUN 2019

Uraian Volume Satuan Asumsi/Kriteria


Tempat Penampungan Sampah Sementara 18.203 Desa Data yang diambil Berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
(TPS) kriteria desa yang tidak memiliki tempat penampungan sampah
sementara
Lokasi Wilayah Desa yang membutuhkan 8.025 Desa Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014
Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kriteria desa yang berlokasi di dalam hutan dan di
sekitar/tepi hutan
Pengolahan Limbah 278.023 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014
dengan kriteria desa yang memiliki industri mikro kecil dan
menengah berupa industri dari kulit/industri dari
kayu/industri dari logam mulia dan bahan logam/industri
anyaman/industri gerabah,keramik,batu/industri dari
kain,tenun/industri makanan dan minuman/industri lainnya

29

Anda mungkin juga menyukai