Pelaksanaan DAK Dalam Mendukung PPDT PDF
Pelaksanaan DAK Dalam Mendukung PPDT PDF
RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRANSMIGRASI 4 ASPEK UTAMA PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
936 Kawasan 2187Lokasi Prioritas
Perdesaan Perbatasan 1. Pembangunan Ekonomi dan
Produktivitas
REGULASI
• Mendorong penerbitan regulasi/ peraturan terkait pembangunan daerah tertinggal,
2 contohnya: Peraturan Presiden, Permendesa yang mengatur pelaksanaan
pembangunan daerah tertinggal, Dll.
EKSEKUSI
• Pelaksanaan pilot project sebagai stimulan dalam percepatan pembangunan daerah
tertinggal dan sebagai upaya mendorong para stakeholders terlibat dalam
3 pembangunan daerah tertinggal, seperti: Pembangunan jalan non status,
Pembangunan jaringan irigasi tersier, Dll.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi 3
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN 2015-2019
SASARAN PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAERAH TERTINGGAL • 6,90-70% Rata-rata pertumbuhan
ekonomi pada Tahun 2019
• Promosi potensi daerah tertinggal
• 15-15,50% Persentase penduduk
• Pemenuhan kebutuhan dasar dan miskin Tahun 2019
pelayanan dasar publik
• 62,78 IPM Tahun 2019
• Pengembangan perekonomian
masyarakat
• 80 Daerah tertinggal terentaskan
Tahun 2019
Diperlukan upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal untuk mendukung capaian sasaran
pembangunan daerah tertinggal dalam RPJMN 2015-2019 4
ANALISIS APBD KABUPATEN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
Presentase Jumlah Kabupaten Daerah Tertinggal Menurut Struktur
APBD Kabupaten Tahun 2017 10 Kabupaten dengan No. Nama Kabupaten
APBD Tertinggi untuk
1 Kab. Nias Utara
Belanja Pegawai Belanja Modal Tahun 2017
7 2 Kab. Nias Barat
Belanja Modal
3 Kab. Kep. Mentawai
Belanja Barang & Jasa
4 Kab. Musi Rawas Utara
20 5 Kab. Pesisir Barat
6 kriteria penyebab utama 6 Kab. Sabu Raijua
ketertinggalan suatu daerah 7 Kab. Melawi
(aksesibilitas, sarana prasarana, sumber daya 8 Kab. Kayong Utara
manusia, perekonomian masyarakat, 9 Kab. Mahakam Ulu
73 kemampuan keuangan daerah, karakteristik
10 Kab. Banggai Laut
daerah) dapat ditangani dengan alokasi belanja
daerah yang fokus pada belanja modal dan
atau barang & jasa. No. Nama Kabupaten
1 Kab. Kep. Aru 9 Kabupaten dengan
73% Daerah Tertinggal atau 89 Daerah Tertinggal alokasi 2 Kab. Teluk Wondama APBD untuk Belanja
3 Kab. Tambrauw Barang & Jasa Tertinggi
belanjanya belum fokus untuk mendukung pembangunan daerah Tahun 2017
4 Kab. Asmat
tertinggal melalui belanja modal (pembangunan infrastruktur diantaranya sarpras 5 Kab. Pegunungan Bintang
pendidikan, sarpras kesehatan, jalan, jembatan, embung, pasar dll) atau belanja
6 Kab. Tolikara
barang jasa (meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan adanya aktivitas belanja
7 Kab. Mamberamo Raya
pemerintah yang direspon oleh produsen).
8 Kab. Nduga
9 Kab. Mamberamo Tengah Sumber: Kemendagri 2017,
Belanja modal, belanja barang & jasa memiliki hubungan yang berbanding lurus
diolah Dit. Perinden 2018
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang dapat dilihat dari IPM.
ANALISIS APBD PROVINSI DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
Presentase Jumlah Provinsi Menurut Alokasi Belanja Berdasarkan data yang telah diolah, MAYORITAS
Tertinggi dalam Struktur APBD Provinsi Tahun 2017 pemerintah provinsi alokasi belanjanya masih di dominasi
Belanja Pegawai untuk belanja PEGAWAI
8 Belanja Modal
Artinya Kontribusi Pemerintah Provinsi dalam
Dari 24 Provinsi yang terdapat kabupaten daerah pembangunan wilayahnya masih rendah, termasuk
tertinggal, dalam percepatan pembangunan kabupaten Daerah
hanya 2 Provinsi yang alokasi belanja Tertinggal
tertingginya untuk belanja MODAL
92
Presentase Alokasi Belanja 24 Provinsi dalam Struktur APBD Provinsi Tahun 2017
50,00 34,02
40,00 31,39
30,00
20,00
10,00
0,00
9,59
5,21 7,31 5,23
5,00 3,79 5,05
2,86
Rata-rata tingkat kemandirian keuangan daerah tertinggal relatif rendah, ditunjukkan dengan:
• Rendahnya Persentase PAD terhadap Pendapatan;
• Tingginya Persentase Dana Perimbangan terhadap Pendapatan Daerah
BESARNYA DANA YANG MASUK KE DAERAH DARI BERBAGAI SUMBER PERLU DIKONSOLIDASIKAN
UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
AIR BERSIH
6.432 UNIT
9
ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA KE DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2015-2017
(dalam ribuan)
Total intervensi Kementerian/Lembaga pada 122 daerah tertinggal dari tahun anggaran
2015-2017 semakin menurun
ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI DAERAH TERTINGGAL
25000 24.152
5.889
menerima Rp 197,97
Miliar.
5000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
11
KESESUAIAN ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, DAK DAN DANA DESA DI KABUPATEN
DAERAH TERTINGGAL TERHADAP PERINGKAT KETERTINGGALAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
• Kota Kendari sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara mendapatkan alokasi anggaran K/L sangat tinggi, jauh
dibandingkan alokasi di daerah lainnya, khususnya di 3 kabupaten daerah tertinggal;
• Alokasi anggaran K/L kurang sesuai dengan peringkat ketertinggalan dan yang mendukung langsung PPDT relatif lebih kecil
dibandingkan alokasi anggaran yang kurang mendukung langsung;
• Besaran alokasi anggaran kurang menjawab persoalan pengentasan daerah tertinggal, jika lokasi (lokus) dan
program/kegiatan (fokus) kurang sesuai dengan permasalahan dan prioritas intervensi percepatan pembangunan daerah
tertinggal.
TOTAL ALOKASI ANGGARAN K/L, DAK, DAN DANA DESA PROVINSI
ALOKASI ANGGARAN K/L DI DAERAH TERTINGGAL SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015-2017 (RP MILYAR)
TAHUN 2015-2017 (RP MILYAR)
500 30
26 25
400
13 20
300
15
200
10
1
100
5
0 -
KONAWE BOMBANA KONAWE KEPULAUAN
• Secara umum, besaran alokasi anggaran K/L kurang selaras dengan peringkat ketertinggalan;
• Besaran anggaran K/L yang mendukung langsung percepatan pembangunan daerah tertinggal relatif lebih kecil
dibandingkan alokasi anggaran yang kurang mendukung langsung percepatan pembangunan daerah tertinggal;
• Besaran alokasi anggaran kurang menjawab persoalan pengentasan daerah tertinggal. Perlu didukung kualitas
anggaran yang baik, ditunjukan dengan kesesuaian terhadap permasalahan/penyebab ketertinggalan daerah.
TOTAL ALOKASI ANGGARAN K/L, DAK, DAN DANA DESA DI PROVINSI
ALOKASI ANGGARAN K/L DI DAERAH TERTINGGAL
MALUKU TAHUN 2015-2017
TAHUN 2015 - 2017 (Rp Milyar)
6000
1200 120
107 5000
98
1000 100
99 4000
78 97
800 80
3000
77
600 47 60
53 2000
400 40 1.278,7
1000 1.176,8
842,4
200 20
0
BURU SELATAN
PULAU BURU
KOTA AMBON
MALUKU TENGGARA
KEPULAUAN ARU
SERAM BAGIAN TIMUR
KOTA TUAL
MALUKU TENGGARA
0 -
PULAU BURU MALUKU TENGAH BURU SELATAN SERAM BAGIAN MALUKU SERAM BAGIAN KEPULAUAN ARU MALUKU BARAT
BARAT TENGGARA TIMUR DAYA
BARAT
BARAT
13
RUANG LINGKUP DAN ALOKASI ANGGARAN BIDANG DAK FISIK TAHUN 2017
ALOKASI
NO. JENIS BIDANG PENGAMPU
(Rp. Triliun)
1 Reguler 20,39
Fokus pada pemenuhan Standar 1. Pendidikan Kemendikbud 6,10
Pelayanan Minimum (SPM) sarana dan 2. Kesehatan Kemenkes 10,02
prasarana dasar 3. Perumahan dan Permukiman Kemen. PUPR 0,65
4. Pertanian Kementan 1,65
5. Kelautan dan Perikanan KKP 0,93
6. Industri Kecil dan Menengah KUMKM 0,53
7. Pariwisata Kemenpar 0,50
2 Penugasan 34,45
Mendanai kegiatan khusus dalam rangka 1. Pendidikan (SMK) Kemendikbud 1,95
pencapaian sasaran Prioritas Nasional 2. Kesehatan (RS Rujukan) Kemenkes 4,83
dengan menu terbatas dan lokus yang 3. Air Minum Kemen. PUPR 1,20
ditentukan 4. Sanitasi Kemen. PUPR 1,25
*Daerah Tertinggal dan Kawasan 5. Jalan Kemen. PUPR 19,69
Transmigrasi termasuk dalam lokus 6. Pasar Kemendag 1,03
penugasan 7. Irigasi Kemen. PUPR 4,00
8. Energi Skala Kecil dan Menengah Kemen. ESDM 0,50
3 Afirmasi (Pemihakan) 3,47
Khusus untuk lokus Daerah Tertinggal, 1. Perumahan dan Permukiman Kemen. PUPR 0,38
Kawasan Transmigrasi, Perbatasan 2. Transportasi Perdesaan Kemendesa PDTT 0,84
dan Pulau Kecil Terluar 3. Kesehatan (Puskesmas) Kemenkes 2,25
Total 58,34
14
USULAN MENU DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN 2019*
Sumber : Bappenas, 2018
DAK REGULER USULAN DAK REGULER DAK AFIRMASI USULAN DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN USULAN DAK PENUGASAN
NO
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2018 TAHUN 2019
1 Pendidikan Pendidikan Air Minum Air Minum Air Minum Air Minum
2 Kesehatan dan KB Kesehatan dan KB Kesehatan dan KB Kesehatan Irigasi Irigasi
3 Jalan Jalan Pendidikan Pendidikan Jalan Jalan
4 Air Minum Air Minum Perumahan dan Perumahan dan Kesehatan Kesehatan
Permukiman Permukiman
5 Sanitasi Sanitasi Sanitasi Sanitasi Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup dan
dan Kehutanan Kehutanan
6 Perumahan dan Perumahan dan Transportasi Transportasi Pasar Sarana Perdagangan
Permukiman Permukiman Pendidikan Pendidikan
8 Industri kecil dan Industri kecil dan
Menengah Menengah Sanitasi Sanitasi
9 Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan
Energi Skala Kecil Pariwisata
11 Pertanian Pertanian
10 Pariwisata Pariwisata
Mendukung penyediaan pelayanan dasar sesuai UU Mendukung pembangunan infrastruktur dan Mendukung pencapaian Prioritas Nasional
23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan target pelayanan dasar yang fokus pada Lokasi Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah
pemenuhan SPM dan mendukung ketersediaan Prioritas (Kecamatan) pada Kab/Kota yang dengan lingkup kegiatan yang spesifik serta
sarpras untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi termasuk kategori daerah perbatasan, lokasi prioritas tertentu.
Berkeadilan kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi
(Area/Spatial Based)
Tidak ada penambahan bidang DAK 2019, hanya dilakukan relokasi untuk beberapa bidang dengan pertimbangan kesesuaian
dengan Arah Kebijakan RKP 2019 15
PEMBAGIAN PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PELAKSANAAN DAK
KEMENTERIAN DESA PDT KEMENTERIAN PPN/
KEMENTERIAN
DAN TRANSMIGRASI BAPPENAS
KEUANGAN
1. Menyusun regulasi penyaluran 1. Mengarahkan dan 1. Menyusun konsep dan arah
DAK; mengkoordinasikan daerah agar kebijakan DAK;
2. Melakukan verifikasi usulan menyusun proposal DAK sesuai 2. Mengkoordinasikan dan
dengan mempertimbangkan dengan petunjuk teknis dan prioritas mengumpulkan usulan DAK
kapasitas fiskal daerah dan nasional (asistensi penyusunan melalui E-Planning;
negara; proposal DAK); 3. Melakukan pengawasan
3. Mengalokasikan DAK 2. Bersama Bappenas dan BNPP terhadap proses penilaian
berdasarkan hasil penilaian melakukan penilaian usulan DAK dan usulan;
usulan dari K/L Pengampu dan melakukan sinkronisasi lokasi prioritas 4. Melakukan evaluasi
Kementerian PPN; nasional terhadap lokasi usulan pelaksanaan DAK.
4. Melakukan evaluasi DAK kegiatan DAK di daerah;
berdasarkan tingkat serapan 3. Menyusun dan mensosialisasikan
DAK di daerah. Petunjuk Teknis dan Petunjuk Sumber : PMK 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa
Operasional.
REKOMENDASI:
Perlu Dibentuk Sekretariat Bersama Pengelolaan DAK Afirmasi 16
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
RINCIAN MENU DAK TAHUN 2018
21
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
LAMPIRAN
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK
TAHUN 2019
Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 3.820 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota
Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 269 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota
Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1.241 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan
kriteria desa yang sudah ada fasilitas pendidikan dan jauh dari
ibukota
Rehab Prasarana Pendidikan 5.123 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014
dengan kriteria desa yang tidak ada fasilitas pendidikan dan
jauh dari ibukota
23
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2019
Perbaikan/Renovasi Puskesmas 899 Unit Volume: Sumber data Kementerian Kesehatan yang berstatus kondisi
Puskesmas rusak sedang dan rusak berat
Lokasi: Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria
kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat
kabupaten
Pembangunan Puskesmas 984 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan kriteria
kecamatan yang tidak memiliki Puskesmas
Pengadaan Ambulans 795 Unit Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria kecamatan
terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat kabupaten dan
menggunakan jalur transportasi darat dapat dilalui kendaraan
bermotor roda 4
Pengadaan Sepeda Motor 795 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari
pusat kabupaten dan menggunakan jalur transportasi darat
Pengadaan Pusling R4 795 Unit Berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan kriteria kecamatan
terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari pusat kabupaten dan
menggunakan jalur transportasi darat dapat dilalui kendaraan
bermotor roda 4
Pembangunan Pusling Air 32 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria kecamatan terdapat Puskesmas dengan jarak > 5 Km dari
pusat kabupaten dan menggunakan jalur transportasi perairan
24
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG SANITASI TAHUN 2019
Kebutuhan Perumahan dan Permukiman Didapatkan berdasarkan data podes 2014 untuk desa yang
26.649 Unit
Layak Huni memiliki rumah kumuh.
Kebutuhan Pembangunan/Rehabilitasi Didapatkan berdasarkan data podes 2014 untuk desa yang
Pasar Rakyat Tipe C atau D 1.310 Unit memiliki pasar tanpa bangunan, dengan asumsi pasar yang
dibangun adalah pasar kecamatan.
26
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG ENERGI SKALA KECIL TAHUN 2019
Kebutuhan Penyediaan Energi Skala Kecil 4.027 Desa Data yang diambil berdasarkan data Podes Tahun 2014 dengan
kriteria Keluarga yang rasio elektrifikasinya masih dibawah target
elektrifikasi KemenESDM yaitu 95.15%
27
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG TRANSPORTASI TAHUN 2019
Tambatan perahu 362 Lokasi Data yang diambil Berdasarkan asumsi PODES 2014 dengan kriteria
desa yang dilalui sungai dan angkutan utama yg digunakan jenis
kendaraan pribadi atau lainnya.
Jalan dan Jembatan Non Status 1.759 Km Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang jenis permukaan jalan tanah dan lainnya.
Jembatan Penyebrangan Orang 649 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang dilalui oleh sungai.
Moda Transpotasi Darat 3.835 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang dapat dilalui kendaraan roda 4 dan angkutan yang
biasa digunakan kendaraan pribadi atau lainnya (angkutan umumnya
terbatas atau tidak ada) serta wilayahnya dapat melayani trayek antar
desa. kebutuhan 1 unit moda transportasi untuk 1 desa.
Moda Transpotasi Air 849 Unit Data yang diambil berdasarkan asumsi data PODES 2014 dengan
kriteria desa yang lalu lintas dari desa/kelurahannya menggunakan
sungai atau transportasi air dan angkutan yang biasa digunakan
kendaraan pribadi atau lainnya (angkutan umumnya terbatas atau
tidak ada) 28
METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN DAK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TAHUN 2019
29