Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2012: 97) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
Contoh soal :
Sebuah penelitian terhadap pohon Mahoni, dimana akan diteliti apakah ada hubungan antara tinggi
pohon dengan diameter batang pohon, dengan artian apakah ada pengaruh diameter batang pohon
terhadap tinggi pohon tersebut.
Diambil sampel secara acak sejumlah delapan pohon mahoni.Dapat dilihat dari Tabel 1 pada
kolom X dan Y.
Hal pertama yang akan kita lakukan adalah membentuk persamaan regresi, yaitu :
Y' = a + bX
Selanjutnya adalah menentukan konstanta a dan koefisien b, kita ikuti langkah sebagai berikut :
Koefisien Determinasi R2 :
R2 = 0,8862 = 0,785
artinya sekitar 78,5% variasi dari variabel diameter batang pohon mahoni dapat menjelaskan
variasi dari variabel tinggi pohon mahoni.
(cukup tinggi)
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012: 160) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel
dependen dan variabel independen mempunyai kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik
adalah data distribusi normal atau mendekati normal.
Penyelesaian:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Langkah 2: Menentukan nilai uji statistik
a. Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil
= 95 – 32
= 63
b. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,97
= 5,97 (diambil k = 6)
c. panjang kelas =J:k
= 63 : 6
= 10,5 (diambil p = 11)
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2
SD =√ 𝑛
−( 𝑛
)
130720 1978 2
=√ 32
− ( 32
)
= √264,21
= 16,25
Selanjutnya, membuat dan melengkapi “tabel B” berikut. Perhitungannya dijelaskan di bawah.
Frekuensi
Frekuensi Batas Luas tiap (𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
yang
Data Observasi Kelas Nilai Z Kelas
diharapkan 𝐸𝑖
(Oi) (BK) interval
(Ei)
30 – 40 4 29,5 – 40,5 -1,98 dan -1,31 0,0612 1,9584 2,1283
41 – 51 5 40,5 – 51,5 -1,31 dan -0,63 0,1692 5,4144 0,0317
52 – 62 7 51,5 – 62,5 -0,63 dan 0,04 0,2517 8,0544 0,1380
63 – 73 8 62,5 – 73,5 0,04 dan 0,72 0,2482 7,9424 0,0004
74 – 84 5 73,5 – 84,5 0,72 dan 1,39 0,1535 4,9120 0,0015
85 – 95 3 84,5 – 95,9 1,39 dan 2,13 0,0657 2,1024 0,3832
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
Jumlah Σfi = 32 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑( ) 2,6831`
𝐸𝑖
Jadi begini, setelah mendapatkan “nilai Z”, carilah “Luas 0 – Z” menggunakan tabel Z.
Untuk nilai Z = -1,98, dilihat di tabel Z didapat 0,4761.
Refrensi :
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Burhan Bungin, 2005.
Metodologi Penelitian Kuantitaif Komunikasi, Ekononomi, dan Kebijakan Publik serta ilmu-ilmu
social lainnya, Jakarta: Kencana. Djamarah Bahri Syaifudin. 2012.
Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, Surabaya:Usaha Nasional. Imron Ali. 2011. Manajemen
Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara