Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS

KABUPATEN CIANJUR
NOMOR : 3 TAHUN 2015
TENTANG
SUMBER PENDAPATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA SINDANGLAYA,

Menimbang : Bahwa untuk menunjang jalannya roda pemerintahan desa yang


menjamin tercapainya rencana pembangunan dan operasional
pemerintah desa, diperlukan biaya yang berasal dari pendapatan
Asli Desa dan bantuan pemerintah sebagai Sumber Pendapatan
Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
4. PERMENDAGRI Nomor 113 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
5. PERMENDAGRI Nomor 114 tahun 1999 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
6. INMENDAGRI Nomor 28 tahun 1989 tentang Penyusunan Program
Kerja Tahunan Desa/Kelurahan;
7. PERDA Kabupaten CIANJUR Nomor 12 tahun 2000 tentang
Peraturan Desa ;
8. PERDA Kabupaten CIANJUR Nomor 13 tahun 2000 tentang
Sumber pendapatan dan kekayaan Desa, pengurusan dan
pengawasannya;
9. PERDA Kabupaten CIANJUR Nomor 14 tahun 2000 tentang
Pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
10. Peraturan Desa Sindanglaya Nomor 01 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2014.
Dengan Kesepakatan Bersama
Badan Perwakilan Desa ( BPD )

MEMUTUSKAN
Menetapkan PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN
CIANJUR TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyaratan Desa dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam Sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa.
4. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan
barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.
5. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban keuangan desa.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut
APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Desa.
7. Badan Permusyaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.

BAB II
SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 1

Bahwa Sumber Pendapatan Desa digunakan sepenuhnya untuk


memenuhi / mencukupi kebutuhan biaya operasional baik fisik
maupun non fisik yang mencakup belanja dan pembiayaan
dituangkan dalam APBDesa.

Pasal 2

Bahwa Sumber Pendapatan Desa tahun 2015/2016 ini terdiri dari :


a. Pendapatan Asli Desa
b. Pendapatan Transfer
c. Pendapatan Lain-lain
Pasal 3

Pendapatan Asli Desa terdiri dari :


(1) Hasil Usaha berupa
a..
a. Sewa Garap Tanah Kas Desa (TMD), dipungut setiap Tahun
kepada masyarakat yang mendiami/mengolah Tanah Kas
Desa dimana pembayaran sewa tersebut sebagai tanda
perpanjangan perjanjian sewa garap Tanah Kas Desa (TMD)
serta bagi hasil dari pengelolaan berupa sawah Desa
b. kontribusi dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dari hasil
perhitungan Sisa Hasil Usaha.
(2) Swadaya Partipasi dan Gotong Royong Masyarakat adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran
serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan
uang terdiri dari :
a. Swadaya Murni yaitu pembangunan yang pelaksanaan
kegiatannya dikelola oleh Panitia lokal di masyarakat dan
hasil pembangunannya dilaporkan kepada pemerintah desa.
b. Swadaya Campuran yaitu pembangunan yang dananya
merupakan campuran antara dana subsidi pemerintah dengan
swadaya masyarakat yang pelaksanaan kegiatannya dilakukan
oleh panitia yang berasal dari kasi/Kaur pemerintah desa
bersama dengan lembaga kemasyarakatan di desa
(3) Lain-lain pendapatan Asli Desa berupa pungutan desa yang
terdiri dari :
a. Urunan Desa, dipungut setiap tahun yang besarnya
merupakan prosentase dari Pokok PBB tiap tahun, pengenaan
30 % dari pokok PBB untuk rumah tangga biasa/masyarakat
tetap dan pengenaan 50 % dari Pokok PBB untuk masyarakat
penghuni Villa, Real Estate, Hotel dan Restaurant.
b. Bea Pelayanan Umum berupa pungutan atas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat yang memproses perizinan,
Registrasi dan proses lainnya yang menghasilkan dokumen
yang dibutuhkan masyarakat.

Pasal 4

(1) Pendapatan transfer terdiri atas jenis:


a. Dana Desa;
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan
Retribusi Daerah;
c. Alokasi Dana Desa (ADD);
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
f.
g.
h.
Pasal 5

(1) Pendapatan lain-lain terdiri dari :


a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
b. pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga
dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa

Pasal 6

Seluruh penerimaan dari hasil Sumber Pendapatan Desa tersebut


dimasukan sebagai pendapatan anggaran dan dibukukan oleh
Bendaharawan Desa menurut ketentuan yang berlaku.

BAB III
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan ini sepanjang
menyangkut teknis pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut
dalam Keputusan Kepala Desa.

Pasal 8

Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : SINDANGLAYA
PADA TANGGAL : 5 Januari 2015.

KEPALA DESA SINDANGLAYA

YUSUF SAEPUDIN,S.Sos

Anda mungkin juga menyukai