Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dosen : Ai Imas Faidoh F, STP, MP, MSc
Mrr. Lukie Trianawati, STP, MSi.
Disusun oleh :
Kelompok 3/ K2 P-4
Ziana Salsabilah J3E118071
Olive Afifah Azzahra J3E118073
Muhammed Arsy E.P J3E218174
Hertania Nuriyan Pratiwi J3E218202
Bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan yang dapat berpotensi menimbulkan cidera
atau penyakit atau kombinasi keduanya. Bekerja di laboratorium mengandung bahaya berupa
kecelakaan. Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium berupa kebakaran, kesakitan,
kematian, dan kerugian akibat kecelakaan ataupun kerusakan peralatan laboratorium.
Untuk menghindari dan meminimalkan kemungkinan terjadinya potensi bahaya di tempat
kerja, pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya-upaya
pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi. Secara
umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai factor
antara lain : 1. Faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan
kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri; 2. Faktor lingkungan yaitu potensi bahaya
yang berasal dari atau berada didalam lingkungan yang bisa bersumber dari proses produksi
termasuk bahan baku baik produk antara maupun hasil akhir; 3. Faktor manusia merupakan
potensi yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak
berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
Laboratorium harus dilestarikan dan dikelola dengan baik karena sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas penelitian ataupun proses praktikum. Selain didukung oleh fasilitas
keamanan laboratorium, setiap pekerja di laboratorium sebaiknya menyadari bahwa bekerja
di laboratorium mengandung resiko yang membahayakan keselamatan kerja. Oleh karena itu
untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang membahayakan keselamatan kerja maka para
pekerja laboratorium perlu mengetahui sumber-sumber bahaya di laboratorium, simbol-simbol
bahan kimia berbahaya, dan kegiatan laboratorium yang dapat menimbulkan kecelakaan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari responsi K3 ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi tentang K3 dan
potensi bahaya yang terjadi di ruang laboratorium mikrobiologi di Kampus Cilibende
BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
No Foto Potensi Bahaya Penanggulangan
.
1
2
3
3.2 Pembahasan
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 adalah “upaya
perlindungan untuk tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja agar selalu dalam keadaan
selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.”
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek
yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari
jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik
pekerja serta orang yang beradadi sekelilingnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, di Laboratorium Mikrobiologi CB terdapat potensi-potensi
bahaya yang sebagian besar bersumber dari instansi listrik diantaranya terdapat stop kontak yang
tergeletak pada meja kerja dengan kabelnya yang tidak tertata rapi. Hal tersebut dapat
membahayakan para praktikan jika tidak sengaja menyentuh kabel sehingga bisa membuat
kegaduhan saat praktikum berlangsung. Untuk menanggulangi hal tersebut, sebaiknya kabel stop
kontak diletakkan di sudut ruangan atau dinding ruangan dengan kabel yang dikaitkan oleh paku
sehingga tidak berpotensi bahaya bagi para praktikan.
Laboratorium Mikrobiologi merupakan salah satu ruang percobaan yang berhubungan
dengan mikroorganisme yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja jika tidak melaksanakan
aturan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Di laboratorium mikrobiologi CB tidak
terlihat adanya prosedur mencuci tangan yang baik, prosedur menggunakan alat, dan tidak ada
rambu peringatan, larangan, dan hal yang wajib dilaksanakan. Hal-hal tersebut merupakan hal
penting yang dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja terhadap praktikan seperti praktikan
mencuci tangan dengan baik sesuai prosedur yang tertera dapat mengurangi resiko kontaminasi
bakteri. Selain itu, di ruang laboratorium tersebut terdapat juga penumpukan debu dan kotoran
yang bisa berdampak terhadap kebersihan dan kesehatan praktikan atau pekerja.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993. [tersedia pada
http://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/KEPMEN_BULAN_K3_386.pd] [diakses pada
7 November 2019).