Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi
antara bidan dengan pasien dalam pelayanan kebidanan. Ciri hakiki
“Human Relations“ yaitu: proses rohaniah yang tertuju kepada
“kebahgiaan” berdasarkan watak, sifat, perangai, keprbadian, sikap,
tingkah laku, dll. Aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia.
Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini berlangsung pada
“Komunikasi antar personal” karena sifatnya “dialogis” maka masing-
masing tahu, sadar, an merasakan efeknya.
Manusia adalah makhluk sosial dimana untuk bertahan hidup
harus ada sosialisasi atau hubungan dengan manusia lain dan hal ini
tak bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa
sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan manusia lainnya
sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam
pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya
saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya,
sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek
kejiwaan yang yang ada pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup,
manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia
adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi ia
adalah kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik.pengetahuan tentang
hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi antara
bidan dan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih
pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.
Hakikat dari hubungan manusia adalah komunikasi antara pribadi.
Hubungan antar manusia sebenernya di landaskan pada kepentingan-
kepentingan individual. Kualitas hubungan antara manusia ditentukan
oleh model individual dalam penerapannya.
2

Secara arti luas, Hubungan Aantar Manusia mencoba


menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasnya untuk
mencari pemecahan. Sedangkan hubungan antara manusia dalam arti
sempit adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan (Tyastuti, Kusmiati,
Handayani, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa, hubungan antar manusia adalah cara
menemukan, mengidentifikasi dan membahas masalah antara dua
individu atau lebih dalam situasi kerja maupun organisasi, dimana
masalah itu dibicarakan untuk menemukan pemecahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hubungan antar manusia?
2. Apa tujuan hubungan antar manusia?
3. Apa saja tehnik-tehnik hubungan antar manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hubungan antar manusia.
2. Untuk mengetahui tujuan hubungan antar manusia.
3. Untuk mengetahui tehnik-tehnik hubungan antar manusia.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hubungan Antar Manusia


Hubungan antar manusia satu sama lain yang bersifat action
oriented mengandung unsur-unsur kejiwaan yang mendalam untuk
merubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang.
Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni:
1. Pengertian menurut ahli
a. Cabot dan Kahl (1967)
Hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi
kongkrit karena meneliti situasi kehidupan, khususnya
masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologinya. Jadi,
interaksi mengalibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri
secara timbale balik yang mencangkup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru.
b. H. Bonner (1975)
Interaksi adalah hubungan antara dua lebih individu
manusia dan perilaku yang satu mempengaruhi, mengubah,
dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
c. Keith Davis
Human Relation adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi
kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung
jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-
orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja
sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
prikologi dan social.
d. Ferdinand Tonies
Menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat
mempunyai dua jenis pergaulan :
4

1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan


sebagaimana terjadi pada dirinya oleh kareana
pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi,
tidak rasional.
2) Gessellscraft, pergaulan yang mempertimbangkan untung
dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari
kelompok tersebut.
2. Pengertian dalam arti luas
HAM dalam arti sempit adalah antara seseorang dengan
orang lain dalam segala situasi di semua bidang kehidupan.
Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang berpikir (homo
sosius) sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai
makhluk social (homo sosius) sehingga dalam hidupnya selalu
berhubungan dengan masysarakat dan lingkungannya.
Menurut Ferdinand Tonnies manusia hidup bermasyrakat
ini mempunyai dua jenis pergaulan yaitu:
a. Gemeinscaft
Gemeinscaft adalah seorang yang bergaul sangat
akrab, sehingga yang dialami orang ini dirasakan pula
sebagaimana terjadi pada dirinya. Adapun sifat pergaulan ini
adalah statis (tidak banyak mengalami perubahan dan
dinamika), bersifat pribadi, tidakrasional (tidak ada tata cara
peraturan yang mengatur pergaulan tersebut).
b. Gesellscaft
Gesellscaft adalah pergaulan yang memperhitungkan
untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk
dari kelompok tersebut. Adapun sifatnya adalah dinamis
(hubungan dengan orang banyak secara bergantian), tidak
pribadi, rasional (mempunyai aturan-aturan ketat yang
menigngkat). Pergaulan hidup dalam Gesellscaft bersifat tidak
pribadi maka komunikasi acapkali tidak berlangsung mulus
5

disebabkan hambatan hambatan psikologi sosiologi atau


antropologis.
3. Pengertian dalam arti sempit
Hubungan antar manusia dalam arti sempit adalah interaksi
antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan. Dipandang dari kepemimpinannya,
bertanggu jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja
sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis,
psikologis dan social (Keith Davis “ human Relation at Work”).
B. Tujuan Hubungan Antar Manusia
Tujuan hubungan antar manusia adalah :
1. Menemukan diri sendiri
Dengan melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat
menemukan konsep diri kita, mengetahui apa yang menjadi
kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui tanpa masukan orang
lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat mengetahui siapa
diri kita dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.
2. Menemukan dunia luar
Dunia luar yang kita ketahui bisa kita dapatkan dan ketahui
dengan bergaul dengan orang lain, sehingga bisa membuka
wawasan kita pada hal-hal dilingkungan luar kita.
3. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan
orang lain.
Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai makhluk
social akan semakin meningkatkan hubungan dan dapat
menghindari kesalah pahaman yang mungkin terjadi karena
komunikasi akan selalu terpelihara.
4. Mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain.
Sikap dan perilaku pada diri sendiri maupun orang lain dapat
dirubah dengan adanya masukan-masukan dan keritikan-keritikan
6

atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan pergaulan atau
komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan
negative atau positif pada diri kita atau orang lain.
5. Bermain dan hiburan
Orang yang tidak pernah melakukan komunikasi dengan orang
lain, tentunya hidupnya atau kesepian. Dengan bergaul maka kita
akan mendapatkan hiburan dan permainan.
6. Memberikan bantuan
Kita tidak bisa hidup sendiri, semua kegiatan perlu bantuan dari
orang lain, sehingga kita perlu membina hubungan baik agar
semua kegiatan bisa lancer.
C. Teknik – teknik Hubungan Antar Manusia
Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat teknik untuk
membantu mengatasi atau memecahkan masalah yang terjadi pada
seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan dicapai apabila
konselor benar-benar memahami Frame of Referencekonseli yang
meliputi pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup
karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan
hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan
mengembangkan segi konstruktif dari sifat tabiat manusia (RF Mailer).
Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan (approach)
konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu :
1. Directive Counseling (konseling langsung yang terarah)
Directive Counseling adalah konseling yang pendekatannya
terpusat pada konselor, dimana aktifitas utama terletak pada
konselor.
Langkah-langkahnya adalah :
a. Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga
tumbuh kepercayaan. Hubungan yang akrab bisa kita mulai
7

saat awal pertemuan, kita beri salam klien, kita kenalkan diri
kita, bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.
b. Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan
pertanyaan. Pettanyaan yang diajukan sebaiknya pertanyaan
terbuka, sehingga konseli akan mengekplorasikan perasaan
atau msalahnya.
c. Menganalisa informasi, data yang kita dapat dari konseli kita
analisa, terutama ungkapan-ungkapan pokok dan yang tidak,
kejujuran informasi dll.
d. Memahami masalah yang dihapi konseli dan
mendiahgnosanya.
e. Menginterpretasikan informasi.
f. Memberikan nasehat dan segesti.
2. Non Directive Conseling (konseling tidak langsung yang terarah)
Non Directive Conseling adalah pendekatan yang terpusat
pada konseli, dapat digunakan oleh konselor yang tidak begitu
berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktifitas
utama pada konseli, sehingga konselor hanya membantu konseloi
dpat memimpin dirinya dan merasa bebas untuk menyatakan isi
hatinya tanpa ada unsur paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan Non
Directive Conseling:
a. Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
b. Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pda
konseli.
c. Masalah ditinjau dari dasar pihak koseli.
d. Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli,
konselor tidak boleh memberikan advis atau nasehat-nasehat,
tapi membantu konseli menyelesaikan masalahnya.
Berpikirlah seolah-olah berada di posisi klien.
8

e. Bersikap apatik terhadap masalah konseli. Memberikan


konseli yang lebih aktif, konselor menjadi pendengar yang
baik, dan harus lebih pasif, biarkan konseli menceritakan dan
mengungkapkan permasalahannya dan akhirnya konselor
tinggal mengarahkan.
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat,
tingkah laku, pribadi seseorangHubungan antar manusia satu sama
lain bersifat action oriented mengandung unsur-unsur kejiwaan
yang mendalam untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku
seseorang. Hakikat dari hubungan manusia adalah komunikasi
antara pribadi. Hubungan antar manusia sebenarnya di landaskan
pada kepentingan–kepentingan individual. Kualitas hubungan
antara manusia ditentukan oleh model individual dalam
penerapannya.
2. Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya
kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling
bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan
yang lain.
B. Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita
harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami
kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.
10

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, 2012.Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan.


Jakarta: Trans Info Media.

Handayani Siti Rini, 2013. Komunikasi Komunikasi dan Konseling dalam


Kebidanan. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan.

Rosdianah. 2015. Ilmu Komunikasi Untuk Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai