Sistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
8. Pengkajian Fungsional
a. Oksigenasi
Klien mampu bernafas spontan tanpa alat bantu maupun otot bantu pernafasan, jalan napas paten,
tidak terdapat pernafasan cuping hidung. Klien bernafas secara regular dan normal dengan RR klien
16x/menit, HR: 76 x/menit, TD:150/90 mmHg, capillary refill <2 detik.
Klien mengatakan bahwa ia sering tidak menghabiskan satu porsi makanan yang diberikan biasanya
tersisa ¼ porsi. Selera nafsu makan klien menurun, keluarga klien mengatakan, klien sulit utuk menelan.
Klien mengatakan klien minum sebanyak 1 botol air mineral (± 660 cc) dalam satu hari satu malam.
c. Eliminasi
Sejak masuk rumah sakit pola BAK klien dibantu menggunakan kateter. Haluaran urin per ± 1200
cc/hari, berwarna kuning keruh. Pasien BAB 1 x/hari berwarna kuning kecoklatan konsistensi lembek.
d. Termoregulasi
Pasien tidak mengalami masalah termoregulasi. Suhu tubuh pasien cenderung dalam batas normal.
Suhu saat pengkajian 36, 5oC.
Keluarga klien mengatakan jika kegiatan klien sehari-hari adalah bertani. Bertani dari pagi jam 6 sampai
jam 10-11 siang. Klien tidak mempunyai kesulitan pergerakan tubuh sebelum sakit ini.
f. Seksualitas
Klien berjenis kelamin laki-laki seorang kakek yang sudah memiliki 4 cucu serta memiliki keluarga yang
erat dan hangat. Selama di rumah sakit klien mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Hal ini
ditunjukkan dengan perhatian dan kesediaan anggota keluarga bergantian untuk menjaga klien.
g. Psikososial
Konsep Diri:
1. Citra tubuh : klien menerima kondisi fisiknya yang sedang sakit tetapi klien
merasa malu bahwa dirinya bau karena di rumah sakit hanya sibin, dan klien tidak bisa keramas setiap
hari seperti dulu pada saat belum sakit
4. Peran: Saat ini pasien tidak bekerja lagi karena fisiknya yang melemah.
Sebelum sakit, klien sehari-hari bertani, namun setelah sakit, klien tidak bisa lagi bertani.
Klien mengatakan tidak betah menjalani perawatan di rumah sakit dan selalu ingin segera sembuh dan
pulang. Klien ingin jalan-jalan sendri tanpa bantuan, dan ingin kembali bertani seperti biasanya. Koping
klien bila mengalami stres adalah dengan beribadah, istigfar dan ngobrol dengan keluarganya.
Sebelum sakit klien sangat merasa nyaman berada di rumahnya karena dapat berinteraksi dengan
keluarga dan tetangga. Selama sakit klien mengatakan merasa tidak nyaman berada di rumah sakit dan
ingin segera sembuh agar cepat pulang dan dapat berkumpul lagi dengan keluarganya serta
bersosialisasi dengan tetangganya.
i. Spiritual
Sebelum sakit, klien menjalankan ibadah sholat lima waktu, sholat tahajud, mengaji, dan puasa sunnah.
Namun sejak sakit, klien terbatas dalam melakukan ibadah (sholat, dll).
j. Higiene
Sebelum sakit klien mandi 2 x/hari, sikat gigi 1 x/hari, keramas setiap mandi, memotong kuku 1
x/minggu tanpa dibantu. Selama sakit klien dibantu untuk sibin oleh keluarganya dan membutuhkan
bantuan saat mengenakan dan melepas pakaiannya 1 x/hari. Sejak dirawat di rumah sakit klien tidak
pernah gosok gigi, keramas, potong kuku dan menyisir rambut. Rambut tampak kusut dan berminyak
k. Istirahat Tidur
Keluarga mengatakan sebelum masuk RS : Klien tidur malam kira – kira 7 – 6 jam dan pada siang hari
dapat tidur kurang lebih 2 jam-3 jam. Saat pengkajian, keluarga klien mengatakan klien susah untuk
tidur.
l. Rekreasi
Kebutuhan rekreasi klien selama dirumah sakit sangatlah terganggu. Banyak hal yang tidak dapat
dilakukan di rumah sakit setelah sakit. Klien hanya bisa tiduran, bahkan untu kekamar mandi sendiri saja
klien tidak mampu. Hiburan klien hanyalah keluarga dan tetangga ketika sedang dijenguk.