Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropas dan metros. Anthropas artinya tubuh

dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.

Pengertian antropometri dari sudut pandang gizi adalah berhubungan dengan

berbagai macam pengukuran dimensi gizi. Dasar dari antropometri adalah

konsep pertumbuhan adalah gizi. Jadi untuk mengukur status gizi seseorang

dapat digunakan antropometri.

B. Parameter Antropometri

Untuk mengetahui status gizi dari anak sekolah dasar, perlu di atur beberapa

parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain:

berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,

lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit. Untuk anak sekolah dasar,

parameter yang cocok digunakan adalah umur, berat badan, dan tinggi

badan.

1. Umur

Faktor umum sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan

penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah.

Namun penentuan umur kadang dapat menjadi masalah yang mengganjal

terutama di masyarakat pedesaan, karena banyak yang tidak punya akta

kelahiran anaknya atau surat keluarga. Untuk melengkapi data umur,

dapat dilakukan dengan :

a. Meminta surat kelahiran atau kartu keluarga

b. Mencocokkan kalender local (jika ada) dengan kalender nasional;

c. Berdasarkan daya ingat orangtua atau berdasarkan kejadian-kejadian

penting; dan
d. Membandingkan dengan anak tetangga atau kerabat

2. Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang paling baik, mudah

terlihat perubahan daam waktu singkat karena perubahan-perubahan

konsumsi makanan. Berat badan digunakan untuk melihat laju

pertumbuhan fisik dan status gizi, juga menggambarkan jumlah protein

lemak, karbohidrat, lemak, air, dan mineral pada tulang.

3. Tinggi badan

Tinggi badan merupakan parameter antropometri yang menggambarkan

keadaan lalu dan sekarang. Pengukuran tinggi badan anak sekolah

menggunakan alat pengukur tinggi mikroba (microtoise) dengan ketelitian

0,1 cm. cara mengukurnya yaitu dengan menempatkan mikrotoa pada

dinding yang lurus datar setinggi 2 meter. Anak yang akan diukur tingginya

harus berdiri tegak dengan kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala

bagian belakang harus menempel pada dinding. Kemudian miktrotoa di

turunkan sampai rapat pada kepala bagian atas anak, lalu baca angka

pada skala yang tampak pada gulungan mikrotoa. Angka tersebut

menunjukkan tinggi anak yang di ukur.

C. Indeks Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar dari pemulaian status gizi anak

sekolah. Kombinasi antara beberapa para meter disebut indeks antropometri.

Beberapa indeks antropometri yang digunakan dalam menentukan status gizi

anak sekolah, antara lain :

1. Berat badan menurut umur (BB/U)


Indeks berat badan menurut pada anak usia 6 bulan – 7 tahun (termasuk

anak sekolah) dapat menggambarkan akut malnutrisi, yaitu

menggambarkan malnutrisi pada saat ini.

Kelebihan :

a. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti masyarakat umum.

b. Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis.

c. Berat badan dapat befluktuasi.

d. Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil.

e. Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)

Kekurangan :

a. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila dapat

edema maupun asites.

b. Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisonal, umur sering

sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik.

c. Memerlukan data umur yang akurat.

d. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian

atau gerakan anak pada saat penimbangan.

e. Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah

social budaya setempat. Dalam hal ini orangtua tidak mengizinkan

dilakukan penimbangan pada anaknya, karena dianggap seperti

barang dagangan dan sebagainya.

2. Tinggi badan menurut umur (TB/U)

Indeks ini untuk menggambarkan apakah anak sekolah pernah mengalami

malnutrisi atau tidak di masa lampau.


Kelebihan

a. Baik untuk mengukur status gizi masa lampau

b. Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah, dan mudah dibawa.

Kekurangan :

a. Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.

b. Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,

sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

c. Ketepatan umur sering didapat.

3. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

Indeks ini untuk menggambarkan status gizi (malnutrisi) yang baru saja

terjadi (1,2, atau 3 bulan yang lalu) pada anak sekolah.

Kelebihan :

a. tidak memerlukan data umur

b. dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, dan kurus).

Kekurangan :

a. tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek,

cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya,

karena faktor umur tidak dipertimbangkan.

b. Dalam praktik sering mangalami kesulitan dalam melakukan

pengukuran tinggi badan anak.

c. Membutuhkan dua macam alat ukur

d. Pengukuran relatif lebih lama

e. Membutuhkan dua orang dalam pembacaan hasil pengukuran,

terutama bila dilakukan oleh kelompok non professional.


dalam penentuan status gizi sering di jumpai berbagai kesalahan.

Kesalahan ini terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran

baik fisik maupun komposisi jaringan, analisis, dan asumsi yang keliru.

Secara garis besar usaha untuk mengatasi kesalahan pengukuran, baik

dalam mengukur sebab maupun akibat serta dampak dari suatu tindakan,

dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Memilih ukuran yang sesuai dengan apa yang ingin di ukur.

b. Membuat prosedur baku pengukuran yang harus di taati oleh seluruh

pengumpul data.

c. Pelatihan petugas.

d. Penerapan alat ukur secara berkala.

e. Pengukuran silang antara pengamat.

f. Pengawasan dan uji petik.

Cut of point

cut of point yang digunakan dalam antropometri anak sekolah adalah:

a. Mean dan SD (standar Deviasi)

Mean ialah nilai rata-rata ukuran anak yang dianggap normal . dengan

cara ini seorang anak dapat ditentukan posisinya, yaitu:

1.) Mean ± 1 SD mencakup 66,6 %

2.) Mean ± 2 SD mencakup 95%

3.) Mean ± 3 SD mencakup 97,7%

b. Persentil

Besarnya persentil menunjukkan posisi suatu hasil pengukuran dalam

urutan yang khas, yaitu dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari
100 hasil peengukuran (100%). Persentil ke-10 berarti bahwa anak

tersebut berada pada posisi anak ke – 10 dari bawah di mana

Sembilan anak lebih kecil darinya dan 90 anak lebih besar darinya.

D. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan spesimen-spesimen untuk uji laboratorium yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh dan cairan tubuh seperti darah dan urine.

1. Pemeriksaan dalam cairan tubuh meliputi:

a. Pemeriksaan darah: kadar hemoglobin (Hb), serum protein (albumin

dan globulin), serta pemeriksaan kimia darah lain jika diperlukan (kadar

hormone, kadar asam aminoessensial atau nonessensial, kadar lipid,

dan lain-lainnya). Yang dapat digunakan untuk mengetahui:

1) kadar protein dalam tubuh.

2) penentuan status gizi Fe.

3) Penentuan status gizi vitamin, seperti Vitamin A, Vitamin C, thiamin,

riboflavin, niacin.

b. Pemeriksaan urine: dengan tujuan dapat digunakan untuk mengetahui:

1) Pemeriksaan kadar protein dalam tubuh.

2) Penentuan status gizi vitamin.

3) Penentuan status gizi mineral yodium.

2. Pemeriksaan jaringan tubuh melalui:

a. Biopsy

b. Rambut, dan

c. Tes fungsi organ.


E. Pemeriksaan Radiologi

Terutama untuk menilai umur biologis yaitu usia tulang (bone age). Biasanya

dilakukan pemeriksaan bila terdapat dugaan pertumbuhan yang terganggu

atau terhambat.

Anda mungkin juga menyukai