Anda di halaman 1dari 30

.

 Asas Filsafat
 Nilai Dasar,
 Nilai Instrumental,
 Prinsip-prinsip, dan
 Faktor-Faktor Ekonomi Islam

2
Pengertian
 Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan
kebutuhan hidup manusia untuk mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran yang didasarkan
pada ajaran-ajaran Islam dalam al Qur’an dan as
Sunnah yang dikembangkan oleh pemikiran
manusia

3
Kerangka Dasar Ajaran Islam

AKIDAH SYARI’AH

AKHLAK

4
SISTEM EKONOMI ISLAM
Ahmad M. Saefuddin

ASAS FILSAFAT
EKONOMI ISLAM

NILAI DASAR
EKONOMI ISLAM

NILAI INSTRUMENTAL
EKONOMI ISLAM 5
ASAS FILSAFAT EKONOMI ISLAM
ALLAH SWT

MANUSIA ALAM
6
Cont’d

 Allah swt Maha Esa adalah pencipta segala


makhluk dan alam semesta
 Semua alam semesta adalah mutlak milik Allah swt
 Manusia wajib beriman kepada hari kiamat dan
hari akhir

7
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN BENDA
 Hukum Islam tidak mengakui hak milik seseorang
atas suatu benda secara mutlak, karena hak
mutlak hanya ada pada Allah swt
 Hak milik manusia harus diakui

8
Cara Memperoleh Hak Milik
 Dengan usaha yang halal, tidak boleh melalui:
 Merampas harta benda orang lain
 Mencuri
 Menipu
 Melakukan penggelapan
 Menyuap dan disuap
 Berjudi
 Memakan riba
 Melalui pewarisan
 Melalui hibah
9
Fungsi Hak Milik
 Harta kekayaan harus bermanfaat bagi orang lain,
tidak boleh ditimbun saja
 Harta kekayaan tidak boleh beredar di antara
orang-orang kaya saja
 Di dalam harta orang kaya ada hak orang miskin
 Harta peninggalan harus segera dibagikan kepada
yang berhak

10
Cara Memanfaatkan Hak Milik
 Tidak boleh boros dan tidak boleh pelit
 Hati-hati dan bijaksana
 Disalurkan melalui lembaga-lembaga: Shadaqah,
Infaq, Hibah, Qurban, Zakat, Wakaf

11
NILAI DASAR EKONOMI ISLAM

 Pemilikan:
 kebebasan manusia terbatas atas harta kekayaannya

 Keseimbangan:
 antara kepentingan dunia dan akhirat; antara
kepentingan pribadi dan umum
 Keadilan:
 kebijakan pengalokasian hasil kegiatan ekonomi tertentu

12
NILAI INSTRUMENTAL EKONOMI
ISLAM
1. Zakat
2. Pelarangan Riba
3. Kerjasama Ekonomi
4. Jaminan Sosial
5. Peranan Negara

13
1. Zakat
 Manusia diberi kekayaan oleh Allah swt baik yang
telah tersedia maupun melalui usaha manusia
 Zakat adalah bagian harta yang wajib diberikan
oleh setiap muslim yang memenuhi syarat tertentu
kepada orang-orang tertentu dengan syarat-syarat
tertentu pula
 Akan dibahas pada perkuliahan selanjutnya

14
2. Pelarangan Riba
 Riba adalah tambahan dalam pembayaran hutang
sebagai imbalan jangka waktu yang terpakai
selama hutang itu belum dibayar
 Dasar Hukum
 QS Ar Rum (30): 39
 Penolakan riba sebagai suatu tambahan di sisi
Allah
 QS An Nisa (4): 160-161
 Kecaman terhadap orang Yahudi dalam
melakukan riba
 QS Ali Imran (3): 130
 Larangan terhadap riba yang berlipat ganda
 QS Al Baqarah (2): 278-279
 Penegasan larangan terhadap riba
15
Jenis-jenis Riba
Riba Nasi’ah
 Tambahan yang terjadi dalam hutang-piutang berjangka
waktu sebagai imbalan jangka waktu tersebut

Riba Fadhl
 Tambahan yang diperoleh seseorang sebagai hasil
pertukaran dua barang yang sejenis

16
Riba =/≠ Bunga Bank?
 Pandangan Pragmatis
 Larangan riba berlaku pada masa sebelum Islam
 Pandangan Konservatif
 Bunga = riba karena merupakan tambahan atas
pinjaman
 Pandangan Sosio-Ekonomis
 Bunga hanya pengumpulan kekayaan pada orang-orang
tertentu
 Terjadi pengalihan resiko
 Keuntungan yang diperoleh tidak melalui suatu usaha

17
3. Kerjasama Ekonomi
 Qirad adalah kerjasama antara pemilik modal atau uang
dengan pengusaha yang mempunyai keahlian,
keterampilan atau tenaga dalam melaksanakan unit-unit
ekonomi atau usaha
 Bentuk qirad:
 Mudharabah: Pemilik modal membiayai seluruh kegiatan
usaha yang dikelola oleh pemilik keahlian
 Murabahah: Pemilik modal membiayai usaha yang dikelola
oleh pemilik keahlian dengan mendapatkan margin
keuntungan

18
Akibat Adanya Kerjasama Ekonomi

 Menciptakan kerja produktif dalam kehidupan


masyarakat sehari-hari
 Meningkatkan kesejahteraan dan mencegah
kesengsaraan masyarakat
 Mencegah penindasan ekonomi dan distribusi
kekayaan yang tidak merata
 Melindungi kepentingan golongan ekonomi lemah

19
4. Jaminan Sosial
 Islam menjamin tingkat dan kualitas hidup minimum bagi
masyarakat, yaitu:
 Manfaat SDA harus dinikmati oleh semua makhluk Allah
swt
 Kehidupan fakir miskin harus diperhatikan
 Kekayaan tidak boleh dinikmati dan hanya berputar di
antara orang-orang kaya saja
 Berbuat baik kepada masyarakat
 Kekayaan harus digunakan untuk tujuan sosial
 Sumbangan sosial tidak ditujukan untuk dipuji oleh orang
lain
 Jaminan sosial diberikan sekurang-kurangnya kepada
mereka yang disebut dalam al-Qur’an 20
5. Peranan Negara
 Aspek hukum
 Perencanaan dan pengawasan distribusi sumber
daya
 Pemerataan pendapatan
 Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi

21
4 TITIK TOLAK
PRINSIP EKONOMI ISLAM

1. Rabbaniyah (ketuhanan)
2. Akhlak
3. Kemanusiaan
4. Pertengahan
1. Rabbaniyah (ketuhanan)
a. Ekonomi Ilahiah, karena titik berangkatnya dari
Allah, bertujuan mencari ridho Allah dan
caranya tdk bertentangan dgn syari’at-Nya.
b. Ekonomi bukanlah tujuan itu sendiri, ttp mrpkn
kebutuhan bagi manusia dan sarana yg lazim
baginya agar dapat hidup dan bekerja untuk
mencapai tujuan yg tinggi.
c. Pengawasan internal berdasarkan keimanan
seorang muslim.
d. Pentingnya pendidikan iman dalam rangka
mengarahkan perekonomian ke arah yang
dikehendaki Islam.
2. Akhlak
 Menentukan baik dan buruk yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi
 Perbedaan sistem ekonomi Islam dgn sistem
ekonomi lainnya: antara ekonomi dan akhlak tdk
pernah terpisah spt halnya tdk pernah terpisah
antara ilmu dan akhlak.
 Islamadalah risalah akhlak. Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya tiadalah aku diutus,
melainkan hanya untuk menyempurnakan akhlak”
3. Kemanusiaan
 Manusia melakukan kegiatan ekonomi
dengan batasan syariah: ekonomi rabbani
dan insani
 Rabbani: sarat dgn arahan dan nilai-nilai
Ilahiah
 Insani: kemakmuran manusia
 Chapra menyebut dgn “Ekonomi Tauhid”.
Cerminan watak “Ketuhanan” ekonomi
Islam bukan pd aspek pelaku ekonominya
(manusia) ttp pd aspek aturan yg harus
dipedomani oleh para pelaku ekonomi.
(Q.S.Ali-Imran, 3:109).
4. Pertengahan
 Merupakan turunan dari karakter ummat Islam sbg
“Ummatan Wasatan” umat moderat (Q.S. al-
Baqarah, 2:143).
 Makna Wasathan:
1. Tawassuth : moderat
2. Tawazun: seimbang (balance)
3. Khairan: terbaik dan alternatif.
 Dalam Islam dan ekonomi Islam tdk ada tempat
utk ekstrimitas, kapitalis maupun sosialis.
FAKTOR-FAKTOR
EKONOMI ISLAM
1. Faktor Produksi
2. Faktor Konsumsi
3. Faktor Sirkulasi
4. Faktor Distribusi
Faktor-faktor Ekonomi Islam
 Faktor Produksi kerangka akidah, syariah dan akhlak
 Tanah  kesejahteraan masyarakat
 Tenaga kerja  kekuatan kerjasama
 Modal bebas dari bunga, hak milik pribadi terbatas
 Organisasi berdasarkan ekuiti modal drpd
pinjaman, pengusaha dan pekerja terpadu bersama
 Faktor Konsumsi
 Memenuhi kebutuhan manusia dalam 3 golongan:
keperluan, kesenangan, barang-barang mewah
 Memperhatikan larangan-larangan halal haram
konsumsi
 Memperhatikan Prinsip: keadilan, kebersihan,
kesederhanaan, kemurahan hati, dan prinsip 28
moralitas.
Cont’d
 Faktor Sirkulasi
 Perputaran kegiatan ekonomi dalam bentuk barang dan jasa
melalui kegiatan muamalah yang sesuai dengan syariah
 Harga pasar ditentukan oleh beberapa hal antara lain
mengikuti hukum penawaran dan permintaan.
 Islam hanya mengakui “kebebasan yg terkendali”, yaitu
kebebasan yg terikat dgn keadilan, prinsip2 agama & moral.
 Faktor Distribusi
 Nilai kebebasan dalam mengelola hak milik: Keimanan kpd
Allah dan keyakinan kpd manusia.
 Nilai keadilan dalam kesempatan bekerja, penempatan
pekerja yang sesuai, pemberian hak pekerja, dan jaminan
sosial bagi kaum lemah
 Jaminan sosial bagi kaum lemah dan tidak mampu di
masyarakat. Mis. Zakat, Sedekah
29

Anda mungkin juga menyukai