Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG KOTA TANGERANG SELATAN

SATKER/ OPD : DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG


KOTA TANGERANG SELATAN

NAMA PPK : FERDAUS, ST, M. Si.

NIP : 19780302 200002 1 001

NAMA PEKERJAAN : JASA KONSULTANSI SURVEI KAJIAN LAHAN IPLT


KOTA TANGERANG SELATAN (Kp. Sari Mulya)

TAHUN ANGGARAN 2019

I. LATAR BELAKANG
Suatu kota yang baik harus memiliki satu kesatuan sistem organisasi yang mampu
mengakomodasi kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi, budaya, memiliki citra fisik maupun non
fisik yang kuat, keindahan visual serta terencana dan terancang secara terpadu. Selain itu
penyediaan infrastruktur prioritas di kota besar sampai dengan metropolitan harus menjadi
prioritas utama dalam pemenuhan fasilitas umum untuk masyarakat dan lingkungannya, salah
satu fasilitas utama dalam penyediaan infrastruktur prioritas kota adalah bangunan sarana dan
prasarana air limbah/ sanitasi domestik.
Pembangunan sarana dan prasarana Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) pada dekade ini
semakin meningkat khususnya dalam era desentralisasi dan otonomi daerah. Penyediaan
akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat
dalam kurun tahun 2015-2019. utama gusarana dan prasarana dan metrrkembangan
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan dewasa ini semakin kompleks baik dari
segi intensitas, teknologi, kebutuhan prasarana dan sarana, maupun lingkungannya.
Hampir setengah dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan
sehingga kebutuhan akan layanan pengelolaan air limbah yang aman bertumbuh dengan
cepat. Mengingat mayoritas rumah tangga dan fasilitas bisnis didaerah perkotaan di Indonesia
menggunakan tangki septik untuk pembuangan air limbahnya dan umumnya menggunakan
water-flush toilet. Oleh karena itu World Health Organization (WHO) mendefinisikan pada
setiap kota perlu menjamin tersedianya sistem pengumpulan dan pembuangan air limbah dan
lumpur tinja yang aman.
Penyelenggaraan SPAL khususnya di Kota Tangerang Selatan akan menjadi salah satu
prioritas pembangunan daerah yang merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.

II. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN


A. MAKSUD
Maksud dari pekerjaan ini adalah menyusun kajian yang dilakukan dalam rangka
penyempurnaan kajian pra studi kelayakan pengelolaan air limbah Kota Tangerang Selatan
pada tahun anggaran 2018 serta menyesuaikan dengan persyaratan penyusunan kajian
perencanaan pengadaan tanah sesuai dengan aturan teknis yang mengatur tentang
bangunan air.

B. TUJUAN
Tujuan dari pekerjaan jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi Pengelolaan Limbah
Tinja (IPLT) Kota Tangerang Selatan ini adalah sebagai acuan Pejabat yang ditunjuk dan
atau Stakeholder Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan SPAL Kota Tangerang
Selatan untuk melaksanakan pengadaan tanah dan merupakan persyaratan untuk
mengajukan permohonan penetapan lokasi pada tahap persiapan pengadaan tanah oleh
Walikota.

C. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya kajian lahan IPLT Kota Tangerang Selatan
melalui survei-survei dan analisa yang lebih detail di wilayah studi dan sesuai dengan
persyaratan dokumen dan peraturan perencanaan pengadaan tanah baik Nasional,
Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Serta menguraikan kegunaan yang akan diperoleh oleh masyarakat umum dari rencana
pembangunan untuk kepentingan umum.

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


A. NAMA KEGIATAN DAN PEKERJAAN

Nama kegiatan : Penyediaan sarana dan prasaran air limbah; dan


Nama pekerjaan : Jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja
(IPLT) Kota Tangerang Selatan (Kp. Sari Mulya).

B. NILAI PEKERJAAN

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini sudah tercantum didalam Belanja Langsung APBD Kota
Tangerang Selatan TA.2019 dengan perkiraan biaya tercantum Rp 75.00.000,- (Tujuh
Puluh Lima Juta Rupiah) termasuk pajak dan keuntungan.

C. ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

1. Pengguna Anggaran : Ir. Dendi Pryandana, MT


NIP. 19661230 199603 1 001
2. Pejabat Pembuat Komitmen : Ferdaus, ST, M.Si
NIP. 19780302 200002 1 001
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : Hery Suryadarmawan, S.Sos, MM
NIP. 19671226 200501 1 004

D. LOKASI PEKERJAAN

Sesuai dengan dokumen Pra FS (Pra Feasibility Study) pengelolaan air limbah Kota
Tangerang Selatan pada TA.2018 didapatkan lokasi pekerjaan untuk modul ke-1 berada di
Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan (berbatasan dengan area TPU Babakan) yang
merupakan milik pihak swasta yaitu Subur Progress, Puri Serpong dan Dokter Genasa.

E. DASAR HUKUM PEKERJAAN

Pekerjaan jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT)
Kota Tangerang Selatan didasarkan pada:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3046);
3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan
di Provinsi Banten (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188,
Tambahan Lembar Negara republik Indonesia Nomor1935);
4. Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No. 04 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah;
6. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 39 Tahun 2018 tentang Standar Belanja
Tahun Anggaran 2019; dan
7. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 54 Tahun 2018 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran
2019.

IV. STANDAR DOKUMEN


A. SPESIFIKASI BADAN USAHA

No. Jenis Kode Keterangan

1. SBU Pelaksanaan Spesialis, SP001 Mengidentifikasi lokasi yang tepat


Pekerjaan Penyelidikan untuk proyek konstruksi dan untuk
Lapangan. pekerjaan di area lokal dimana
satu atau lebih tahapan atau
proses.

B. TENAGA YANG DIBUTUHKAN

Untuk tercapainya hasil yang optimal, dalam Pekerjaan jasa konsultansi survei kajian lahan
Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) Kota Tangerang Selatan dibutuhkan beberapa
tenaga personil diantaranya:
1. Tenaga Ahli (SKA 502) : Ahli Muda – 1 Orang (Minimal S1 Teknik Planologi/Perencanaan
Wilayah dan Pengalaman Minimal 2 Tahun);
2. Tenaga Ahli (SKA): Ahli Muda – 1 Orang (Minimal S1 Teknik Planologi/Geografi/Geodesi
dan Pengalaman Minimal 1 Tahun); dan
3. Tenaga Pendukung : Operator Komputer/ Administrasi - 1 Orang (Minimal SMA/ SMK
dan Pengalaman Minimal 1 Tahun).

C. KONTRAK YANG DIGUNAKAN

1. Kontrak Tahun Tunggal (terhadap waktu); dan


2. Kontrak Prosentase (terhadap cara pembayaran).

D. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi
Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) Kota Tangerang Selatan (Kp. Sari Mulya) adalah dalam
waktu 2 (dua) bulan/ 60 (Enam Puluh) hari kalender, sejak dikeluarkannya Surat Mulai
Perintah Kerja (SPMK).

E. KETENTUAN-KETENTUAN PERSYARATAN DOKUMEN


Didalam dokumen kajian ini minimal harus memuat beberapa persyaratan diantaranya:
1. Maksud dan Tujuan Rencana Pembangunan;
2. Kesesuaian Dengan RTRW dan Target Rencana Pembangunan Nasional dan Daerah;
3. Letak Tanah;
4. Luas Tanah yang Dibutuhkan;
5. Gambaran Umum Status Tanah;
6. Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
7. Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pembangunan;
8. Rencana Penganggaran; dan
9. Perkiraan Nilai Tanah.

V. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Adapun metodologi pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi
Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) Kota Tangerang Selatan terdiri beberapa tahapan yaitu:
TAHAP 1: Persiapan.
Tahap persiapan survei kajian lahan ini terdiri dari:
1. Pemahaman Kerangka Acuan kerja (KAK);
2. Pengumpulan dokumen pendukung;
3. Survei pendahuluan;
4. Verifikasi kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); dan
5. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak/ Rencana Mutu Proyek (RMK/RMP), berpedoman
pada peraturan yang ada.

TAHAP 2: Pengumpulan Data, Pengolahan & Analisa Penyusunan Instrumen Survei.


Pada tahap ini akan mengulaskan tentang:
1. Penyusunan Instrumen, terdiri dari beberapa ulasan yaitu:
a. Mekanisme penentuan sasaran survei, pada ulasan ini akan berisi tentang responden
individual (pihak yang berhak) dan obyek/ subyek fasilitas umum.
b. Instrumen survei, pada ulasan ini akan berisi tentang daftar isian pihak yang berhak
dan daftar isian data obyek pengadaan tahan. Dalam melakukan tahapan ini akan
diketahui tentang identitas pemilik lahan (nama, alamat, pekerjaan dll) dan luasan
lahan yang dimiliki dan yang terkena dampak pembangunan, lokasi lahan, batas-
batas bidang tanah, aksesibilitas lokasi lahan, kondisi lahan, peruntukan/
penggunaan lahan, status dan sistem pengelolaan, lahan, status kepemilikan, harga
tanah, bangunan (luas bangunan, tipe bangunan, lantai bangunan), jenis tanaman,
jenis obyek lain.
c. Metode Prakiraan Besaran Dampak, pada ulasan ini akan berisi tentang dampak kecil
(tidak berpotensi mengganggu/ menghambat proses pembebasan tanah yang
terkena dampak), dampak sedang (berpotensi mengganggu/ menghambat secara
signifikan proses pembebasan tanah yang terkena dampak namun mempunyai
potensi untuk diselesaikan) dan dampak besar (berpotensi mengganggu/
menghambat secara signifikan proses pembebasan tanah yang terkena dampak);
d. Daftar isian fasos/ fasum, pada ulasan ini akan berisi tentang data fasos fasum,
prediksi/ potensi dampak, aspirasi dan prediksi besaran dampak dari rencana
pembangunan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam melakukan
tahapan ini akan diketahui tentang nama fasos/ fasum, ukuran, lokasi fasos/ fasum,
fungsi lain (sekunder), identitas pemili/ penanggungjawab (intansi, penanggungjawab,
jabatan, telp) dan fisik/ lingkungan serta sosial.
2. Pengambilan Foto dan Video yaitu tahapan tentang pembuatan peta pengadaan tanah,
terdiri dari beberapa ulasan yaitu persiapan, pemasangan premark dan pengukuran
GCP, pemotretan udara, prosesing foto udara, mozaik, retifikasi foto, identifikasi (survei
kelengkapan lapangan), vektorisasi/ digitasi dan peta pengadaan tanah.
3. Pendataan Kepemilikan Tanah (Objek & Subjek Tanah), terdiri dari beberapa ulasan
yaitu:
a. Metode pendataan kepemilikan tanah, pada ulasan ini akan berisi tentang data primer
dan data sekunder.
b. Pendataan perkiraan ganti rugi nilai tanah (NPW), pada ulasan ini akan berisi tentang
perhitungan NPW dan penilaian ganti kerugian, didalam ganti kerugian terdapat 3
(tiga) hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Ganti kerugian fisik (material);
- Ganti kerugian non fisik (immaterial); dan
- Objek pengadaan tanah diartikan sama dengan istilah properti atau properti
pertanahan sesuai dengan standar penilaian Indonesia (SPI) dan NJOP Daerah.
c. Pendataan luas tanah yang dibebaskan, pada ulasan ini akan berisi tentang
perhitungan perkiraan luas berdasarkan gambar rencana dan survei lapangan
mengenai pendataan luas bidang yang terindikasi terkena rencana pembangunan
berdasarkan peta lapangan.
d. Pendataan fasos/ fasum, pada ulasan ini akan berisi tentang hasil dari pengisian data
fasilitas sosial/ umum melalui survei lapangan.
e. Kompilasi database hasil survei, pada ulasan ini akan berisi tentang:

- Pengolahan data, dilakukan dengan cara:


 Melakukan pendataan kemilikan lahan/tanah;
 Melakukan pendataan terhadap perkiraan nilai ganti rugi objek pengadaan
tanah;
 Melakukan pendataan terhadap luas tanah yang akan dibebaskan; dan
 Membuat perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah.
- Analisa data, dilakukan dengan cara:
 Pengumpulan dan triangulasi (check and re-check) data;
 Pemilihan data pengkategorian data; dan
 Analisis sebab-akibat, pembacaan trend/ kecenderungan pengambilan
kesimpulan dan rekomendasi.

TAHAP 3: Pengumpulan Penyusunan Draf.


Tahap pengumpulan penyusunan draf ini terdiri dari:
1. Pengumpulan dokumen, data sekunder dan peta terkait;
2. Pengumpulan dan pembuatan peta;
3. Pelaksanaan survei subyek dan obyek pengadaan tanah yang terkena rencana
pembangunan; dan
4. Pengolahan dan analisa data.

TAHAP 4: Finalisasi.
Tahap finalisasi ini terdiri dari:
1. Konsultasi dengan tim teknis;
2. Pembahasan dengan pemberi tugas dan instansi terkait;
3. Perbaikan laporan, verifikasi dan serah terima (dari tim penyusun ke satker); dan
4. Pengesahan hasil pekerjaan jasa konsultansi survei kajian lahan Instalasi Pengelolaan
Limbah Tinja (IPLT) Kota Tangerang Selatan (dokumen perencanaan pengadaan tanah).

VI. PELAPORAN DAN HASIL PEKERJAAN


Laporan yang dibuat oleh Tenaga ahli dan pendukung merupakan dokumen resmi yang
dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Daerah, Penyelenggara dan Para Ahli dalam
perencanaan penyelenggaraan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) Kota Tangerang
Selatan yang berlokasi di Kampung Sari Mulya, sehingga pihak konsultan harus
menyerahkan produk/ keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam
bentuk laporan hardcopy dan softcopy yang terdiri dari :

1. Laporan Dokumen Kajian, dibuat dalam format A4 sebanyak 3 (tiga) eksemplar


diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).
2. Laporan Gambar Kajian Perencanaan, dibuat dalam format A3 sebanyak 3 (tiga)
eksemplar diserahkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja).

Selain itu laporan ini juga dilengkapi dengan harddisk 1 TB sebanyak 1 (satu) buah.

VII. PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam kerangka acuan kerja ini akan ditentukan kemudian.
Tangerang Selatan, 18 Februari 2019

KEPALA BIDANG SANITASI LINGKUNGAN,


AIR MINUM DAN PENATAAN BANGUNAN

DINAS BANGUNAN DAN PENATAAN RUANG


KOTA TANGERANG SELATAN
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

FERDAUS, ST, M. Si
Pembina (IV/a)
NIP. 19780302 200002 1 001

Anda mungkin juga menyukai