Anda di halaman 1dari 4

PELAPORAN REAKSI TRANSFUSI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


E-3.3-01-01 A 1/4

Ditetapkan di: Takalar


Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
7 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. H. A. Rivai Ibrahim
NIK: 1956201711001
I. REAKSI TRANSFUSI SEGERA : (< 24 JAM)
1. Reaksi Transfusi Hemolitik
Reaksi Transfusi Hemolitik Segera (RTHS) : Pada reakasi terjai perusakan sel
darah merah setelah / selama transfusi, jenisnya :
a. Perusakan Sel Darah Merah Intavaskuler (Biasanya disebabkan oleh ABO
incompatibilitas). Gejalanya yang terjadi biasanya nyata dan segera
b. Perusakan Sel Drah Merah Extravaskuler (Biasanya disebabkan oleh Rh
incompatibilitas atau kwalitas darah yang jelek). Gejala yang timbul adalah
minimal tidak nyata dan lambat. Gejala yang khas adalah : icterus yang
timbul 3 – 5 jam post transfusi.

Gejala :
- Panas pada lengan yang ditransfusi
- Menggigil (Suhu tubuh yang meningkat)
- Nyeri dada (Sesak Nafas)
PENGERTIAN
- Nyeri di daerah lumbal
- Rasa mual / muntah
- Tekanan darah menurun (Shock)
- Hematuri (Terjadi perdarahan yang abnormal)
- Gagal Ginjal (Produksi urine menurun)

Catatan :
Apabila penderita berada dalam pembiusan, maka gejala yang timbul adalah :
- Hipotensi yang tidak sesuai perdarahan
- Terjadi perdarahan yang abnormal
- Terdapat Hemoglobinuria

2. Reaksi Transfusi Panas Non Hemolitik


Reaksi ini paling sering terjadi. Gejala biasanya timbul ½ - 3 ja post transfusi,
berupa:
PELAPORAN REAKSI TRANSFUSI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


E-3.3-01-01 A 2/4

- Menggigil (Suhu tubuh meningkat)


- Muntah – muntah
- Nyeri yang hebat pada kepala / otot
3. Reaksi Transfusi Oleh Karena Darah Tercemar
Kuman yang mencemari adalah : Coliform, Pseudomonas.
Kuman ini menghasilkan endotoxin, sehingga perlu dijaga kebersihan baik pada
saat pengambilan darah dari pendonor maupun pada saat mentransfusikan
darah ke pasien.

Gejala :
- Menggigil (Panas badan)
- Bila berat penderita jatu ke dalam shock

Tanda – tanda darah yang tercemar :


- Berwarna biru kehitaman
- Terjadi hemolisis (Batas sel dan serum tidak jelas)
- Tampak bekuan darah kecil-kecil
4. Reaksi Transfusi Alergi
Biasanya terjadi karena adanya allergen di dalam darah donor.
Gejala :
- Ringan (urtikaria / gatal – gatal)
- Berat shock (sesak nafas, cyanosis, hypotensi)
5. Reaksi Transfusi Gagal Jantung
Reaksi ini biasanya disebabkan karena transfusi dengan volume darah yang
besar dan dalam waktu yang singkat, atau pada penderita dengan kelainan
jantung.
6. Reaksi Transfusi Gagal Paru
Penyebab : Terbentuk mikrothrombi pada darah yang tereimpan lama sehingga
menyebabkan infark paru.
7. Reaksi Transfusi Keracunan
Biasanya disebabkan karena keracunan : KaliumSitrat
8. Reaksi Transfusi Thrombophlebitis
Biasanya disebabkan oleh karena alat transfuse yang kurang steril.
II. REAKSI TRANSFUSI LAMBAT : (> 24 JAM)
PELAPORAN REAKSI TRANSFUSI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


E-3.3-01-01 A 2/4

1. Reaksi transfusi Hemolitik lambat


2. Penularan penyakit : Malarian, Hepatitis, HIV, dsb
Hemosiderosis / Hemokromatosis
Perawat ruangan mengetahui sejak dini tanda-tanda reaksi transfusi untuk segera
TUJUAN
dilaporkan kepada dokter dan dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasinya.
KEBIJAKAN SK DirekturNomor 002/SK/RS-MCM/II/2018 tentang kebijakan pelayanan transfusi darah
di RS Maryam Citra Medika.
1. Setiap perawat ruangan wajib mengetahui tanda-tanda reaksi transfusi dan wajib
segera melaporkan kepada dokter penanggungjawab (dokter yang merawat
pasien).
2. Apabila terjadi suatu reaksi transfusi, maka perawat ruangan juga harus
melaporkan kepada BDRS dengan mengirim contoh darah pasien post transfusi,
kantong darah yang ditransfusi dan urine pasien post transfusi beserta label
identifikasi dan formulir reaksi transfusi yang telah diisi oleh ruangan.
a. Reaksi Transfusi Hemolitik Segera (RHTS)
Tindakan :
- Infuse NaCl 0,9% (STOP Transfusi)
- Observasi tensi, Nadi, Respirasi
- Lapor dokter yang merawat pasien
- Bila timbul demam beri anti piretik
PROSEDUR - Bila terjadi Shock berikan DOPAMIN drip (intravena)
- Diuretika (Berika Lasix, Furosemid)
- Periksakan Faal Hemostasis
- Periksakan sample darah penserita dan donor ke BDRS
b. Reaksi Panas Non Hemolitik
Tindakan :
- Infuse NaCl 0,9% (STOP Transfusi)
- Lapor dokter yang merawat pasien
- Beri anti piretik
- Transfusi darah boleh dilanjutkan lagi atau ganti darah yang lain.
c. Reaksi Transfusi Karena Darah Tercemar
Tindakan :
- Infuse NaCl 0,9% (STOP Transfusi)
- Lapor dokter yang merawat pasien
PELAPORAN REAKSI TRANSFUSI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


E-3.3-01-01 A 2/4

- Beri antibiotik
- Beri kortikosteroid bila perlu
d. Reaksi Transfusi Karena Alergi
- Tindakan
- Infuse NaCl 0,9% (STOP Transfusi)
- Lapor dokter yang merawat pasien
- Beri antihistamin
- Beri kortikosteroid bila perlu
e. Reaksi Transfusi Kegagalan Jantung
Tindakan :
- Infus NaCl 0,9% (STOP Transfusi)
- Pasien dibuat posisi setengah duduk
- Beri oksigen
- Konsul dokter jantung (Pemberian obat : Digitalis, Diuretik)
f. Reaksi Transfusi Kegagalan Paru\
Pencegahannya : Diberi filter 20 mikron waktu transfusi.

1. Unit gawat darurat


2. Unit rawat inap
3. HCU
UNIT TERKAIT 4. OK
5. PONEK
6. BDRS

DOKUMEN TERKAIT 1. Lembar Checklist observasi Darah


2. Laporan Reaksi Transfusi BDRS

Anda mungkin juga menyukai