Anda di halaman 1dari 2

Bacalah wacana di bawah ini

Di saat anak seumurannya sedang menikmati masa-masa sekolah dan sibuk mengutak-
atik gadget, Alfiandi justru mulai memikirkan masa depannya. Bermodal skill yang dimiliki,
siswa SMK Tri Mitra tersebut mencoba peruntungan dengan membuka bengkel rumahan. Rumah
yang sehari-hari ia huni bersama keluarganya dijadikan bengkel sepeda motor. Ruang petak yang
seharusnya berfungsi sebagai garasi dijadikan bengkel bernama Alfi Motor yang berlokasi di
Cikampek, Jawa Barat. Alfi, sapaan karibnya, merupakan siswa kelas tiga SMK Tri Mitra, Kota
Baru, Cikampek. Sekolah tempat ia menimba ilmu merupakan sekolah binaan Honda (SMK
KTSM) yang berada di bawah naungan PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku dealer utama
sepeda motor Honda wilayah Jawa Barat. Anak bungsu dari dua bersaudara sudah gemar
berbisnis sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ayahnya berprofesi sebagai
driver ojek, sementara ibunya penjual risoles. Alfi berkisah, sejak SMP ia sudah membantu
keuangan keluarga dengan menjual risoles buatan sang ibu. Alfi tidak pernah merasa minder
dengan teman sebayanya, bahkan termotivasi karena bisa mendapatkan penghasilan sendiri.
Kesukaan terhadap dunia otomotif mengantarnya dirinya ke SMK yang tercatat sebagai salah
satu sekolah binaan honda lewat program Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM). Di sekolah
ia menjadi salah satu siswa berprestasi. Kemampuan yang dimilikinya membuatnya dipercaya
oleh AHASS Jembar Baru, Karawang, untuk mengikuti servis kunjung ke setiap perusahaan dan
juga SMP. Kedekatan inilah yang mendorongnya untuk berwirausaha. Awalnya saya cuma jual
spare part di rumah. Saya dapat spare part itu dari AHASS Jembar Baru dengan sistem
konsinyasi. Ke sininya saya ingin mengembangkan usaha saya dengan membuat bengkel di
rumah," katanya. Guna mendukung usahanya, Honda memberikan bantuan berupa peminjaman
alat-alat (tool kit) dan special tools serta seragam mekanik melalui sekolahnya. Dalam
menjalankan usahanya, Alfi bekerja sendiri. Ia mengaku tidak melibatkan keluarga karena tidak
ingin merepotkan. Dirinya bahkan merekrut teman satu sekolahnya untuk menjalankan usaha
bersama-sama.

Ia mengakui saat ini jumlah motor yang datang ke bengkelnya masih sedikit. Pasalnya,
bengkel yang sudah berjalan selama enam bulan tersebut baru buka seusai ia pulang sekolah.
Menyoal tarif, untuk servis ringan ia mematok Rp 30 ribu. "Sehari saya baru bisa layani dua
motor. Masih sedikit karena bengkel baru buka saat saya pulang sekolah. Karena saya tinggal di
perumahan pedesaan jadi masih banyak motor yang pakai karburator," kata pemuda kelahiran
Bekasi, 20 Agustus 1999 itu. Penyebet gelar Young Enterpreneur AHM Best Student 2015
tersebut mengatakan, di akhir pekan atau saat libur sekolah ia bersama empat teman satu
sekolahnya menjalankan bisnis servis keliling menggunakan sepeda. Sementara ia berkeliling,
bengkel di rumah terpaksa tutup. Sebagai pengusaha muda, Alfi berharap generasi muda bisa
mengikuti jejaknya dalam menjalankan bisnis. Menurutnya modal bukan kunci utama dalam
menjalankan usaha. "Modal itu urusan belakang yang penting punya tekad, mimpi dan inovatif.
Bagi saya, inti kewirausahaan adalah kreativitas,"
1. Setelah kalian membaca wacana tersebut hal apa yang bisa kalian deskripsikan tentang
wirausaha?

2. jika usaha dari alfi belum dapat berkembang dan sedikit mendapat pelanggan hal apa
yang seharusnya di lakukan alfi jika di kaitkan dengan karakteristik kewirausahaan?

3. seorang wirausaha harus kreatif inovatif dan berani mengambil resiko, coba kalian
deskripsikan mengapa seorang wirausaha harus kreatif, inovatif dan brani mengambil
resiko dalam menjalankan usahanya?

Anda mungkin juga menyukai