Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni ratusan bahkan ribuan


suku / ras yang pastinya memiliki kekayaan kesenian dan kebudayaan yang
beraneka ragam dan tidak ternilai. Kesenian kesenian yang di miliki setiap suku di
indonesia memiliki ke khasannya masing masing. Pertunjukan pertunjukan seni dan
budaya yang dipertontonkan merupakan suatu sarana ekspresi yang dilakukan
kebanyakan orang saat ini, baik itu seni tari, seni peran, dan seni musik. Setiap suku
memiliki ciri keseniannya sendiri dan menjadi kebanggan oleh setiap orang yang
menjadi bagian dari suku tersebut.
Bengkalis adalah salah satu kabupaten di riau yang memiliki banyak
kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang disana. Dikabupaten ini terdapat
keberagaman suku dan budaya didalamnya. Ada tiga suku besar yang menjadi
mayoritas di daerang Bengkalis ini yaitu suku melayu, jawa dan tionghoa. Namun
tidak hanya dari ketiga suku tersebut yang ada di Bengkalis, terdapat suku minang
batak, akit, bugis dan suku suku lainnya, namun suku tersebut masih minoritas.
Keberagaman suku dan budaya inilah yang dapat menunjang dan mendukung
kegiatan seni, mengingat masing masing setiap suku menghasilkan seni dan budaya
yang berbeda sehingga dapat memperkaya kesenian dan kebudayaan di daerah
Bengkalis. Pelestarian nilai-nilai kearifan lokal merupakan salah cara memperkuat
identitas kultural suatu masyarakat (Panjaitan dan Sundawa dalam Irianto, 2017).
Kabupaten Bengkalis memiliki keberagaman kesenian yang terbagi menjadi
beberapa jenis kesenian seperti seni rupa, seni tari, suara, seni musik, pantun, syair,
gurindam, teater,seni rupa dan seni bina (seni membangun). Karena kesenian
merupakan bagian dari budaya, dimana menjadi sarana untuk mewariskan budaya
yang ada sejak zaman nenek moyang kepada masyarakat Bengkalis. Suku jawa
memiliki kesenian reog, gamelan, wayang, kuda lumping, warok, ganongan dll,
kemudian suku tionghoa dengan kebudayaan te pe kong, barongsai, dll, dan suku
melayu memiliki banyak kesenian yaitu, tari tarian, pantun, syair, gurindam,
berlakon, musik melayu dll. Berbagai kegiatan kebudayaan selalu dibarengi dengan
berbagai jenis kesenian, dimana kesenian tersebut menjadi bagian dari proses
kehidupan dan simbol dari jati diri masyarakat masing masing suku dikabupaten
Bengkalis. Hingga saat ini, berbagai aktifitas budaya terus dipertahankan, begitu
juga dengan kesenian yang mengiringi nya. Berikut adalah grafik perkembangan
seni dan budaya di Bengkalis.

Gambar 1.1 grafik seni dan kebudayaan kabupaten Bengkalis 2014-2018


sumber : https://bit.ly/30V0Pi4

Di lihat dari data tersebut peningkatan group dan festival kegiatan kesenian
yang ada di Bengkalis terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini tentunya menjadi
hal positif bagi kabupaten bengkalis dalam meningkatkan pelestarian kebudayaan
kebudayaan yang ada. Salah satu acara kebudayaan yang di gelar di tahun 2018 lalu
adalah kenduri melayu, Melalui perhelatan Kenduri Melayu 2018 tersebut
diharapkan menjadi energi bagi pelestarian dan pengembangan budaya, serta
menjadi bagian pembangunan bidang pariwisata. Termasuk pula menjadi
pengembangan bagi generasi muda. Kegiatan kesenian dan kebudayaan ini sesuai
dengan visi Riau 2020, Yakni menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan dan
perekonomian.
Namun kegiatan kesenian dan budaya yang diadakan tersebut masih belum
terfasilitasi dengan baik, kebanyakan event kesenian tersebut ditampilkan di area
terbuka yaitu lapangan tugu kabupaten bengkalis, selain itu fasilitas yang ada masih
berupa bangunan serba guna yang terkadang di fungsikan untuk berbagai kegiatan
acara acara kesenian, sehingga belum ada tempat yang benar-benar menjadi pusat
bagi para penikmat seni dan pelaku seni untuk menampilkan dan menikmati kreasi
seni yang mereka hasilkan, oleh karena itu perlu adanya suatu wadah/fasilitas yang
dapat mewadahi kegiatan seni itu sendiri.
Gedung seni dan budaya adalah sebuah bangunan yang diperuntukkan untuk
mewadahi aktifitas seni dan penikmat seni. Ada beberapa fasilitas yang terdapat di
gedung ini seperti auditorium untuk melakukan pertunjukan dan adanya galeri
untuk melakukan sebuah pameran, di dalam fasilitas tersebut terdapat tata
pencahayaan, akustik dan lain yang mendukung secara arsitektural untuk
melakukan sebuah pertunjukan maupun melakukan pameran dalam rangka
mewadahi aktifitas seni dan mengembangkan kebudayaan di kabupaten Bengkalis.
Daftar pustaka

Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan


di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa
Dan Sastra. https://doi.org/10.14710/nusa.12.1.90-100

Anda mungkin juga menyukai