Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN An.

D DENGAN
TUBERKULOSIS
OLEH : KELOMPOK 2

ENDRI YANTI,S.Kep (19404089)


INTAN MASYITA SUIJA ,S.Kep (19404094)
OKTRI PENDRITO ,S.Kep (19404097)
PUTRI MUSTIKA SARI ,S.Kep (19404098)
TRI GUSDARTI ,S.Kep (19404099)
VEDI YUANETTA PUTRI ,S.Kep (19404100)
WULAN PRATIWI KRISNA ,S.Kep (19404101)
Tuberkulosis merupakan infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
yang dapat menyerang pada berbagai organ
tubuh mulai dari paru dan organ di luar paru
seperti kulit, tulang,persendian, selaput otak,
usus serta ginjal yang sering disebut dengan
ekstra pulmonal TBC (Chandra,2012)
 Penyakit TB Paru disebabkan oleh kuman TB (
Mycobacterium tuberkulosis)
 Sumber penularan adalah penderita TB BTA
positif
 Pada waktu batuk atau bersin, penderita
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
droplet
Menurut Wong (2008) tanda dan gejala tuberkulosis adalah:
 Demam
 Malaise
 Anoreksia
 Penurunan berat badan
 Batuk ada atau tidak (berkembang secara perlahan selama
berminggu-minggu sampai berbulan – bulan)
 Peningkatan frekuensi pernapasan
 Ekspansi buruk pada tempat yang sakit
 Bunyi napas hilang dan ronkhi kasar, pekak pada saat perkusi
 Demam persisten
 Manifestasi gejala yang umum: pucat, anemia, kelemahan, dan
 penurunan berat badan
▪ Sputum Culture
▪ Ziehl neelsen: Positif untuk BTA
▪ Histologi atau kultur jaringan: positif untuk
Mycobacteriumtuberculosis
▪ LED : meningkat karena adanya peningkatan
imunoglobulin terutama IgG dan IgA
▪ Rontgen thorax
▪ Pemeriksaan darah
 Komplikasi dini: pleurutis, efusi pleura,
empiema, laringitis, usus,
Poncet’sarthropathy.
 Komplikasi lanjut: hemoptisis berat
(perdarahan dari saluran napas bawah) yang
dapat mengakibatkan kematian karena syok,
kolaps spontan karena kerusakan jaringan
paru, penyebaran infeksi ke organ lain seperti
otak, tulang, persendian, ginjal, dan
sebagainya
 Fase intensif (2-3 bulan)
Tujuan tahap awal adalah membunuh kuman secepat-cepatnya dengan obat
yang berifat bacterisidal. Selam fase intensif yang biasanya terdiri dari 4 obat,
terjadi pengurangan jumlah kuman disertai perbaikan klinis. Pasien terinfeksi
menjadi non infeksi dalam waktu 2 mingggu. Sebagian pasien BTA (+) menjadi
negatif dalam waktu 2 bulan. Obat yang diberikan yaitu INH 5mg/kgBB,
rifampisin 10mg/kgBB, pitazinamid 35mg/kgBB, dan etambutol 15mg/kgBB.
 Fase lanjutan (4-7 bulan)
Selama fase lanjutan diperlukan lebih sedikit obat, tapi dalam waktu yang lebih
panjang. Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selam fase lanjutan
akan mengurangi resiko terjadinya resistensi selektif. Menurut The Joint
Tuberculosis Committee of the british Thoracic society fase lanjutan selama 4
bulan dengan INH dan Rifampisin untuk Tb paru dan ekstra paru. Etambutol
dapat diberikan pada pasien dengan rseistensi INH. Pada pasien yang pernah
diobati ada resiko tejadinya resistensi. Panduan pengobatan ulang terdiri dari 5
obat untuk fase awal dan 3 obat untukfase lanjutan.selama fase awal sekurang-
kurangnya 2 di antara obat yang diberikan haruslah yang masih efektif.
Faktor resiko: Sistem imun tidak adekuat Mendapat obat
imunosupresan Pendeita HIV Malnutrisi

Droplet

Basil tuberkulosis memasuki sal. nafas

Menembus mekanisme pertahanan tubuh

Berkoloni di saluran nafas bawah

Mengaktifasi respon imun

Peningkatan sekret Inflamasi Memicu pembentukan


serotonin
MK: Sel T dan jarinagn fibrosa
membungkus mikrifag dan basil
Ketidakefektifan bersihan tuberkulosis Peningkatan
Merangsangmelanocor triptofan
jalan nafas
tin di hipotalamus
Fibrosis
Masuk ke SSP
Anorexia
Timbul jaringan parut
Fatigue, kelethinan
Alveolus tidak kembali saat Asupan Nutrisi
ekspirasi kurang
MK:

Terjadi gangguan difusi MK: Intoleransi aktivitas

Ketidakseimbangan nutris
MK: kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pertukaran gas
1. Data pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Penunjang
Identitas Peserta
Nama : An. D
Nomor RM : 013702
Tanggal lahir/Usia : 24 Oktober 2006 / 13 Tahun
Nama Ayah : Tn. S
Nama Ibu : Ny. E
Pekerjaan Ayah : Tani
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jorong Lubuak Selasih, batang barus, Gunung Talang
Suku : Minang
Agama : Islam
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Diagnosa Medis : TB Paru + ISK + RJB Asianotik + Anemia
Tanggal pengkajian : 20 September 2019
Resume
An. D umur 13 tahun Masuk RS pada tanggal 19 September 2019 dengan
keluhan utama sesak dialami sejak 3 minggu yang lalu, sesak dirasakan
kadang-kadang, tidak mengganggu aktivitas namun memberat
beberapa hari terakhir dan mengganggu aktivitas pasien, pasien juga
mengeluh batuk berdahak sudah 2 bulan terakhir, dan memberat dalam
2 minggu terakhir, ada lendir (+). Riwayat demam sejak 2 bulan terakhir
terus-menerus tidak tinggi tapi setiap hari, nafsu makan menurun,
penurunan BB dari 30 kg ke 26 kg. anak juga mengeluh nyeri pada
seluruh penis, BAK kemerahan, Pada pemeriksaan fisis didapatkan
keadaan umum sedang, tampak pucat, gizi kurang ( BB < 33kg),
kesadaran :composmentis, suhu 380C. konjungtiva anemis, TD 95/58
mm/hg, P: 88x/i, N: 1230x/i Pada pemeriksaan thorax didapatkan noda
keras dan perbercakan di perihiler (sugestif suatu TB Paru) . Pada USG
Abdomen ditemukan pasien Asites, dan pada pemeriksaan BNO
didapatkan Ileus di abdomen. Hasil pemeriksaan lab Hb: 10 gr/dl, LED 56
mm/jam, leukosit 20.000 mm³, trombosit 69.000 mm³, hematokrit 29%
Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Ibu
Prenatal :
▪ selama hamil ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan.
▪ saat hamil ibu mengeluh sering sakit kepala, mual (-),
muntah (+)
Natal : BB An.D waktu lahir 3.6 kg, tinggi badan 47.
tidak ada masalah saat persalinan dan pasca
persalinan
Postnatal:
▪ ibu tidak pernah melakukan postnatal care
▪ ibu tidak punya masalah saat pasca persalinan
Riwayat Kesehatan Dahulu
 pasien tidak pernah dirawat sebelumnya
 pasien tidak pernah mengalami tindakan
operasi
 pasien tidak pernah melakukan imunisasi
baik itu dipuskesmas ataupun di posyandu
Riwayat Kesehatan Keluarga
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat Penyakit Menular
 Pasien tinggal di lingkungan dimana ayah
pasien seorang perokok
 Dalam dua minggu terakhir tidak ada
kejadian penyakit menular
 sumber air minum : sumur
Kebutuhan Nutrisi
 Pasien tidak terlalu suka makanan Lunak
yang disediakan Rumah Sakit
 Nafsu makan menurun selama dirawat
 Minum sedikit
 Tidak ada alergi pada makanan
Pola Tidur
 pola tidur terganggu selama sakit karena sesak
nafas
 jam Tidur malam selama dirawat pukul 21.00
WIB
Pola Eliminasi
 pola eliminasi : beberapa kali pasien merasa
ingin BAK tetapi tidak ada urin yg keluar,
sesekali urin keluar sedikit dan berwarna
kemerahan, pasien mengeluh sakit saat BAK,
selama dirawat pasien BAB sebanyak 1x dengan
konsistensi padat warna kuning.
Keadaan Kesehatan Sekarang
 Keadaan Umum: Sedang, kesadaran komposmetis
 Keluhan utama saat pengkajian : sesak nafas (+),batuk berdahak
(+), suhu 38ºc, TD 95/58 mm/hg, nyeri pada penis (+), BAK
kemerahan, BAB jarang, P 88 x/i, N 120 x/i, warna kulit pucat (+)
 Alasan masuk RS : pasien sesak nafas, batuk berdahak sejak 2
bulan yg lalu, demam sejak 2 bulan yang lalu tidak tinggi tapi
setiap hari, pucat sejak 2 bulan yang lalu, nyeri diseluruh penis,
nafsu makan menurun, BAK berwarna kemerahan
 Diagnosa medis : TB Paru + ISK +PJB Asianotik+anemia
 Obat-obatan yang dipakai saat ini : IVFD Kaen 1B 10 tetes, injeksi
Cefriakson 2x750 mg, Oksigen 2 liter, Paracetamol 3x500 mg,
ranitidin 2x1 ampul
 Aktifitas selama sakit : pasien tetap ditempat tidur karena aktifitas
gerak menyebabkan sesak nafas pada anak.
HB : 10 g/dl 12-15

LED 56 mm/jam 12-15

Leukosit : 20.000 mm³ 5000-13500

Trombosit : 69000 mm³ 150.000-400.000

Hematokrit 29% 37-47

Basofil 0% 0-1

Eousinofil 1% 1-3

Netrofil batang 9% 2-6

Netrofil semen 80% 23-53

Limfosit 9% 23-53

Monosit 1% 2-8
Hasil pemeriksaan penunjang:
 Ronsen Thorax: noda keras dan perbercakan pada
perihiler (suatu TB Paru).
 BNO : asites, Ileus abdomen
Pemeriksaan Fisik
▪ data umum: KU: sedang,Ks: komposmetis
▪ BB: 26kg, TB 147cm
▪ mata : cekung, pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik
▪ hidung : nafas cuping hidung (+), sekret (-), Penggunaan
Oksigenasi (+), jenis masker kanul, aliran o2 2 liter
▪ mulut : membran mukosa mulut kering, sputum (+) warna
kuning
dada :
 inspeksi : karakteristik pernafasan kusmaul, pergerakan
rongga torak simetris, retraksi interkosta (+)
 Palpasi :vokal fremitus sinistra meningkta, vokal fremitus
sinistra meningkat
 perkusi : sonor(+)
 auskultasi : wheezing(+)
▪ abdomen : distensi abdomen (+), asites(+), turgor kulit (jelek)
▪ integumen: warna kulit (pucat), ikterik (-),kulit teraba panas
▪ tanda tanda vital: TD 95/58, respirasi rate 88x/i, heart rate
120x/i, suhu tubuh 38ºC
Diagnosa Utama
 Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
 Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
 Intoleransi aktivitas

Diagnosa Sekunder
 Hipertermi
 Nyeri Akut
 Analisa Data.doc
 intervensi dan implementasi.doc

Anda mungkin juga menyukai