Hubungan Penambahan Rossela (Hibiscus Sabdariffa L) Dengan Sifat Fisik Dan Kimia Serbuk Sari Buah Jeruk Kalamansi Sebagai Minuman
Hubungan Penambahan Rossela (Hibiscus Sabdariffa L) Dengan Sifat Fisik Dan Kimia Serbuk Sari Buah Jeruk Kalamansi Sebagai Minuman
ABSTRACT
The product development effort based on kalamansi aims to extend the shelf life, make the product
more durable and increase the added value and fulfill the consumer demand for the practicality in the
use. The purpose of this study was Determine the effect of rossela addition to physical and chemical
characteristics, determine the effect of rossela addition to organoleptic characteristics. The research
design used in this study was Completely Randomized Design (RAL) with treatment of percentage of
dry rosella powder: 0%, 2.5%, and 5%, in which each treatment was repeated three repetitions so that
nine treatment units were obtained. Parameters observed in water content, solubility rate, pH and
organoleptic (flavor, aroma, color). The results showed that the greater percentage of rosella
addition, water content, solubility rate and vitamin C were higher, following the equation y = 0,188x
+ 3,7733 for water content, Y = 6,4x + 37,767 for soluble time . Each addition of rosella occurs a
decrease in pH following the equation Y = -0.086x + 4.215. While vitamin C levels follow the
equation Y = 5,514x + 16,818. The panelist's preference for the product is good; evidenced by the
three tests (aroma, flavor and color) have the highest level of addition of 5% rosella addition. The
higher the rosella addition rate ratio the panelist prefers. The panelist's favorite level is at an average
of 3 which is quite like.
Key words : added rosella, powder drink
ABSTRAK
Upaya pengembangan produk berbasis kalamansi bertujuan memperpanjang umur simpan, menjadikan
produk lebih awet dan peningkatan nilai tambah serta memenuhi permintaan konsumen akan
kepraktisan dalam penggunaan. TujuanpenelitianiniadalahMenentukan pengaruh penambahan rossela
terhadap karakteristik fisik dan kimia, menentukan pengaruh penambahan rossela terhadap
karakteristik organoleptik. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuanpersentase penambahan serbuk rosella kering :0%,
2,5%, dan 5%, dimana setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali pengulangan, sehingga di peroleh
sembilan unit perlakuan. Parameter yang diamatidalam adalah kadar air, kecepatan larut, pH dan
organoleptik (rasa, aroma, warna). Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin besar persentase
penambahan rosella, maka kadar air, kecepatan larut dan vitamin C semakin tinggi, masing-
masingmengikutipersamaan y = 0,188x + 3,7733untuk kadar air, Y = 6,4x + 37,767 untuk kecepatan
waktu larut. Setiap penambahan rosella terjadi penurunan pH mengikuti persamaan Y = -0,086x +
4,215. Sedangkan kadar Vitamin C mengikuti persamaan Y = 5,514x + 16,818 . Tingkat kesukaan
panelis terhadap produk cukup baik; dibuktikan dengan pada ketiga uji (aroma, rasa dan warna)
memiliki tingkat kesukaan tertinggi penambahan rosella 5%. Semakin naik tingkat persentase
K. H. Dewi, Z. Efendi dan I. A. Yanti
penambahan rosella maka panelis lebih menyukai. Tingkat kesukaan panelis berada pada rata-rata
angka 3 yaitu cukup suka
Kata kunci :Penambahan rosella, minuman serbuk
terung pirus sangat baik dikonsumsi yaitu bagi masyarakat dan dapat
14,19 mg/gram. Hal lain yang menjadi menumbuhkembangkan agoindustri baru
berbeda dari serbuk buah ini menghasilkan berbasis kalamansi. Oleh karena itu, perlu
warna merah (Yohana, 2016). Bunga diteliti pengaruh penambahan rossela
rosella juga merupakan salah satu yang terhadap karakteristik fisik, kimia dan
memiliki zat warna merah alami (Maryani organoleptik.
dan Kristiana, 2005).
Kajian pembuatan serbuk sari buah METODE PENELITIAN
lain sudah banyak diteliti, tetapi pada
pembuatan serbuk sari buah kalamansi Alat yang digunakan selama
belum dilakukan. Penggunaan bahan penelitian, yaitu: Erlenmeyer, Hairdryer,
tambahan untuk memperbaiki warna desikator, beker glass oven, timbangan
produk berbasis kalamansi juga perlu analitik, botol sampel, ayakan dengan
dikaji. Salah satu bahan yang digunakan mesh 80, blender, pH meter, buret, gelas
untuk memberikan warna merah alami piala (pirex), labu ukur, gelas ukur, pipet
adalah bunga rosella. Warna merah pada tetes, cawan porselen, kertas saring, wadah
bunga rosella ini yang disebut antosianin. plastik, stopwatch, alumunium foil,tabung
Antosianin yang terdapat pada bunga reaksi.
rosella merupakan kelompok zat warna Bahan yang digunakan selama
berwarna kemerahan yang larut dalam air penelitian, yaitu: buah jeruk kalamansi
dan dapat dimanfaatkan sebagai pewarna yang matang, gula pasir, dekstrin, serbuk
makanan dan minuman. Rosella juga rosella kering, aquades, larutan buffer,
mengandung vitamin C, kalsium, dan larutan iod, indikator kanji, dan air
sebagai antioksidan (Arelano, 2004). mineral.
DiungkapkanYuariski dan Suherman Rancangan penelitian yang digunakan
(2012)pada bunga rosella terdapat vitamin dalam penelitian ini adalah Rancangan
C, vitamin D, vitamin B1 dan vitamin B2. Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan
Vitamin C pada bunga rosella sangat tinggi persentase penambahan serbuk rosella
yaitu 260-280 mg/100 gram. kering 0%, 2,5%, dan 5%.. Penelitian ini
Rusi (2013) menggunakan bahan dilakukan dengan tiga kali pengulangan,
alami untuk keseluruhan bahan pada sehingga di peroleh 9 sampel. Tabel
penelitiannya yaitu sari buah terung pirus rancangan penelitian dapat dilihat pada
(50%) dan sari buah markisa (50%), hal ini lampiran 2.
juga dilakukan oleh Yohana (2016), ia Dalam penelitian perlu dilakukan
menggunakan sari pepino sebesar 25% dan beberapa persiapan baik alat maupun
sari terung pirus sebesar 75%. Meski bahan yang akan digunakan selama
demikian tidak semua menggunakan bahan penelitian. Untuk alat-alat yang digunakan
alami seperti yang dilakukan oleh Mulyani harus dalam keadaan bersih, dan steril.
(2014) yaitu menggunakanpenambahan
dekstrin 15% pada bubuk sari buah Penelitian Pendahuluan
markisa. Penambahan gula juga sangat Penelitian pendahuluan ini dilaksanakan
mempengaruhi hasil dari serbuk sari buah di Laboratorium Teknologi Industri
tomat (Kamsiati, 2006). Pertanian universitas Bengkulu. Penelitian
Produk-produk kreatif dalam upaya pendahuluan ini dilakukan untuk
diversifikasi produk berbasis kalamansi mendapatkan serbuk rosella. Bunga rosella
dengan penambahan rosella perlu yang kering diperolah dari CV. Harapan
dilakukan penelitian, sehingga diperoleh Jaya Medan. Kemudian dilakukan
hasil penelitian berupa teknologi pengecilan ukuran hingga halus
pengolahan tepat guna yang bermanfaat menyerupai serbuk, setelah menjadi serbuk
4 a
4,33b telah dihasilkan. Dijelaskan Dwijayanti
3,73
3
Y = 0,188x + 3,7733
(2009), hasil analisis kandungan vitamin C
2 R² = 0,9751 minuman effervescent rata-rata 34,77
1 (mg/100 g). Kandungan vitamin C ini
0 cukup tinggi karena adanya penambahan
0.0 2.0 4.0 6.0 kadar vitamin C selain dari kandungan
Rasio Penambahan Rosella (%) jeruk lemon.Winarno (2002) menyatakan
bahwakadar air merupakan parameter yang
Gambar 1. Hubungan penambahan rosella sangat penting bagi produk kering karena
terhadap kadar air keberadaaan air dalam produk bisa
menyebabkan penurunan mutu produk.
Dari gambar1 dapat diartikan bahwa
kadar air yang terdapat pada penambahan Kecepatan Waktu Larut
rosella dari 0-5 % menunjukan angka 3,73- Kecepatan waktu larut memperlihatkan
4,67%. Kadar air pada penambahan 0 % bahwa semakin tinggi persentase rosella
yaitu 3,73% merupakan hasil terendah yang ditambahkan, semakin lama waktu
pada ke-3 persentase penambahan rosella. melarut yang diperlukan untuk melarutkan
Kadar air yang dihasilkan dari ketiganya serbuk kalamansi sebagai minuman.
memenuhi syarat standar mutu serbuk Hubungan peningkatan waktu larut
minuman tradisional menurut Standar terhadap serbuk kalamnsi dengan berbagai
Nasional Indonesia 01-4320-1996 yaitu persentasen rosella disajikan di Gambar 2.
maksimal 5%. Peningkatan kadar air yang
disebabkan peningkatan persentase 80
Waktu Larut (detik)
2 R² = 0,9856
Ditambah lagi bahan pendamping juga
1 memiliki kandungan vitamin C yang
tinggi.
0
Dari gambar dapat dijelaskan bahwa
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
rata-rata vitamin C untuk persentase 0
Penambahan Rosella (%)
gram, 2,5 gram dan 5 gram yaitu 16,72
mg/100 gram, 30 mg/100 gram dan 44,29
mg/100 gram. Vitamin C pada persentase 0
Gambar 3. Hubungan Penambahan Rosella gram memiliki vitamin terkecil yaitu 16,72
terhadap pH gram dan kandugan vitamin tertinggi ada
pada persentase 5 gram. Hasil uji ANAVA
dilanjutkan dengan uji Duncan Multy
Range Test (DMRT) pada taraf 5% sangat 2014). Kandungan vitamin C yang terdapat
berbeda nyata. Kandungan vitamin C yang pada serbuk kalamansi tanpa tambahan
terdapat pada persentase 0 gram rosella tidak jauh berbeda dengan
menyatakan berbeda nyata dengan kandungan serbuk markisa dengan
kandungan vitamin C pada persentase 2,5 perlakuan konsentrasi Tween 80dan suhu
gram. Pada persentase 5 gram juga berbeda 500C.
nyata dengan persentase 0 gram dan 2,5
gram. Hasil ini dikarenakan nilai rata-rata KESIMPULAN
yang didapat jauh berbeda satu sama
lain.Hal ini menandakan bahwa semakin Berdasarkan hasil penelitian yang
tinggi persentase rosella maka semakin telah dilaksanakan maka dapat diambil
tinggi pula kandungan vitamin C. Karena kesimpulan sebagai berikut:
Khasiat bunga rosela tidak terlepas dari 1. Semakin besar persentase penambahan
komposisi kimia dalam kelopak bunga rosella pada proses pembuatan serbuk
rosela. kalamansi maka sifat fisik kadar air
dengan persamaan Y = 0,188x + 3,7733
50 (R² = 0,9751) dan kecepatan waktu larut
40 semakin meningkat dengan persamaanY
= 6,4x + 37,767 (R² = 0,9825)
Vitamin C
30
Y = 5,514x + 16,818 2. Semakin besar persentase penambahan
20 R² = 0,9998 rosella pada proses pembuatan serbuk
10 kalamansi maka sifat kimia (pH), terjadi
penurunan pH serbuk minuman dengan
0
persamaan Y = -0,086x + 4,215 (R² =
0 1 2 3 4 5 6
0,9856) dan peningkatan kadar vitamin
Penambahan Rosella (%)
C dengan persamaan Y = 5,514x +
16,818 (R² = 0,9998)
Gambar 4. Kadar Vitamin C Serbuk
Kalamannsi dengan
Penambahan Rosella
DAFTAR PUSTAKA
Komposisi kimia dalam kelopak Aditya. 2014. Sosialisasi Balitbang dan
bunga rosela adalah campuran asam sitrat Stada Provinsi Bengkulu, Jeruk
dan asam malat 13%, antosianin Kalamansi Potensial bagi Bengkulu
(Gossipetin dan hibiscin 2 %, vitamin C 14 (Online), http://bengkulu
mg/100 g, beta karoten 285/100 g, serat 2,5 ekspress.com/sosialisasibalitbang-
% (Maryani dan Kristiana, 2005).Rerata dan-stada-provinsi-bengkulu-jeruk-
kadar vitamin C tertinggi terdapat pada kalamansi-potensial-bagi bengkulu
perlakuan suhu pengeringan 50oC dan /Bengkulu Ekspres, Diakses 27 Juli
konsentrasi Tween 80 0.1% yaitu sebesar 2016.
14.40 (mg/100g). Tujuan penambahan Ahmad, D. 2011. Bengkulu dimata Kita.
Tween 80 adalah sebagai pembentuk busa. Bengkulu.
Makin besar konsentrasi Tween 80 dalam http://www.press.com.pdf. Diakses
campuran mengakibatkan koefisien 21 Juni 2016
perpindahan panas meningkat. Hasil Alfian, R. dan H. Susanti. 2012. Penetapan
penelitian menunjukkan bahwa semakin Kadar Fenolik Total Ekstrak
banyak konsentrasi Tween 80 Metanol Kelopak Bunga Rosella
mengakibatkan semakin menurunnya kadar Merah (Hibiscus Sabdariffa Linn)
vitamin C pada serbuk markisa (Susanti, Dengan Variasi Tempat Tumbuh
Sendtner) dan Markisa (Fassflora Susanti, Y.I. dan W.D.R. Putri 2014.
edulis var falvicarva) Dengan Pembuatan Minuman Serbuk
Metode Foam-Mat Drying. Skripsi. Markisa Merah (Passiflora Edulis
Universitas Andalas. Padang. F. Edulis Sims) (Kajian
Sari, R.W.S. 2009. Pengaruh Konsentrasi Konsentrasi Tween 80 Dan Suhu
Pektin dan Perbandingan Campuran Pengeringan). Jurnal Pangan dan
Sari Buah Markisa Dengan Nenas Agroindustri 2(3):170-179
Terhadap Mutu Serbuk Minuman Usmiati, S., D. Setyaningsih, E.Y.
Penyegar. Skripsi. Universitas Purwani, S. Yuliani, O.G. Maria.
Sumatera Utara. Medan. 2005. Karakteristik serbuk labu
Setyaningsih, D.A., A. Apriyantono dan kuning (Cucurbita Moschata).
M.P. Sari. 2010. Analisis Sensori Jurnal Teknologi dan Industri
untuk Industri Pangan dan Agro. Pangan. 9(2):157-167.
IPB Press: Bogor Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan
Situngkir, L.N. 2016. Pembuatan Selai Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Kalamansi dengan Penambahan Jakarta
Buah Naga dan Pektin. Skripsi. Yohana, R. 2016. Karakteristik Fisiko
Universitas Bengkulu. Bengkulu Kimia Dan Organoleptik Minuman
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Serbuk Instan Dari Campuran Sari
Organoleptik Untuk Industri Buah Pepino (Solanum Muricatum,
Pangan dan Hasil Pertanian. Aiton.) Dan Sari Buah Terung Pirus
Bratara Karya Aksara. Jakarta: (Cyphomandra Betacea, Sent.).
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. Skripsi. Universitas Andalas.
1989. Prosedur Analisis Bahan Padang
Makanan dan Pertanian. Penerbit Yuariski, O. dan Suherman 2012.
Liberty. Yogyakarta Pengeringan Bunga Rosella
Sudarmadji, S., B. Haryono., dan Suhardi. (Hibiscus Sabdariffa) Menggunakan
1997. Prosedur Analisis Bahan Pengering Rak Udara Resirkulasi.
Makanan dan Pertanian Jilid 2. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri
Penerbit Liberty. Yogyakarta. 1(1): 65-72