Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENGAJUAN TUGAS AKHIR

STEGANOGRAFI AUDIO BERFORMAT WAV UNTUK


PENGIRIMAN PESAN RAHASIA MENGGUNAKAN METODE
SPREAD SPECTRUM

Oleh :

Abdul Basith Azham

05.04.111.00523

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UIVERSITAS TRUNOJOYO

2009
1. JUDUL

“STEGANOGRAFI AUDIO BERFORMAT WAV UNTUK


PENGIRIMAN PESAN RAHASIA MENGGUNAKAN METODE
SPREAD SPECTRUM”

2. ABSTRAKSI

Steganografi merupakan ilmu dan seni yang mempelajari cara


penyembunyian pesan rahasia ke dalam suatu media sedemikian sehingga
pihak ketiga tidak menyadari keberadaan pesan tersebut. Pada Proposal
Tugas Akhir ini membahas studi mengenai bagaimana steganografi pada
media audio digital.

Audio yang digunakan memiliki format Wav dan steganografi


menggunakan teknik Spread Spectrum, yaitu pesan rahasia dikodekan dan
disebar ke setiap spektrum frekuensi yang memungkinkan. Terdapat juga
sebuah perangkat lunak yang dihasilkan, yang memiliki fungsi utama
untuk melakukan steganografi pada media audio Wav. Perangkat lunak
menggunakan kunci yang dibangkitkan oleh pembangkit bilangan acak
semu, yang digunakan untuk penyisipan serta ekstraksi pesan. Kakas
pembangun yang digunakan dalam membangun perangkat lunak ini adalah
Borland Delphi 7.0

3. LATAR BELAKANG

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang paling dekat


dengan kita. Komunikasi dapat kita artikan sebagai berbagi pikiran,
informasi dan intelijen. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain
merupakan tujuan komunikasi. Dilatar belakangi oleh kebutuhan
tersebut, manusia dapat melakukan pengiriman pesan dengan mudah
dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan berbagai media.

Perkembangan dunia dijital saat ini membuat lalu lintas pengiriman


pesan atau data semakin pesat. Data yang dipertukarkan pun
bervariasi baik dari jenisnya maupun tingkat kerahasiaannya. Mulai
dari data pribadi, data organisasi sampai data negara yang sangat
rahasia. Hal inilah yang menuntut adanya pengamanan data tersebut
sehingga tidak sampai tersadap oleh pihak ketiga.

Oleh karena itu, pengguna teknologi semakin ramai mengembangkan


suatu sistem pengamanan terhadap data yang biasa disebut kriptografi.
Dalam kriptografi muncul istilah steganografi, yaitu teknik menyisipkan
pesan kedalam suatu media. Walaupun steganografi dapat dikatakan
mempunyai hubungan yang erat dengan kriptografi, tapi metode ini
sangat berbeda dengan kriptografi. Kriptografi mengacak pesan sehingga
tidak dimengerti, sedangkan steganografi menyembunyikan pesan
sehingga tidak terlihat. Pesan dalam cipherteks hasil dari proses
kriptografi mungkin akan menimbulkan kecurigaan, namun tidak pada
pesan yang dibuat dengan steganografi.

Perkembangan teknologi dan komputerisasi telah berkembang dengan


cepat. Berbagai macam jenis dokumen telah dibuat seperti dokumen
teks, citra, audio dan video. Untuk dokumen audio, jenis dokumen ini
memiliki beberapa format data antara lain WAV, WMA, MP3 dan lain
sebagainya.

Saat ini dokumen audio yang masih digunakan ialah dari Wav.
Format asli audio Wav ini masih digunakan oleh beberapa kalangan
karena Wav merupakan format original audio, tetapi format ini memiliki
ukuran yang relatif lebih besar dari format audio yang lain karena masih
dalam bentuk aslinya dan belum terkompresi sehingga memungkinkan
lebih banyak data yang bisa disembunyikan dalam dokumen ini.
Dengan begitu, dalam beberapa waktu kedepan Wav tidak hanya
berfungsi sebagai media audio saja tetapi dapat berfungsi lebih
banyak, salah satunya sebagai media penyimpanan dokumen. Dengan
sistem ini, keamanan data dapat lebih terjamin, karena yang dapat
mengambil dokumen yang tersembunyi hanya orang yang memiliki kata
kunci untuk mengaksesnya.
Pada Tugas Akhir ini, akan dirancang dan diimplementasikan steganografi
pada audio dijital. Untuk menyembunyikan data pada dokumen audio,
digunakan metode Spread Spectrum. Dengan metode ini pesan
dikodekan dan disebar ke setiap spektrum frekuensi yang memungkinkan.
Maka dari itu akan sangat sulit bagi pihak ketiga yang akan mencoba
memecahkannya kecuali ia memiliki akses terhadap data tersebut atau
dapat merekonstruksi sinyal acak yang digunakan untuk menyebarkan
pesan pada jangkauan frekuensi. Metode ini menggunakan
pseudorandom untuk menyebar data pada jangkauan frekuensi. Sistem
ini menggunakan kata kunci untuk autentikasi pengguna yang berhak
mengakses. Kunci yang dipakai adalah kunci simetris, yaitu kunci pada
pengirim pesan sama persis dengan kunci pada penerima pesan.

4. PERUMUSAN MASALAH

Pada Tugas Akhir ini, masalah yang akan dibahas adalah bagaimana
mengimplementasi steganografi dengan metode Spread Spetrum pada
dokumen audio dengan format Wav.

5. TUJUAN

Tujuan Tugas Akhir yang ingin dicapai adalah:

1. Memahami cara kerja steganografi dengan metode spread spectrum


pada dokumen audio Wav,

2. Merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak steganografi


pada audio dijital yang dapat menyembunyikan data berupa dokumen
kedalam audio dijital menggunakan spread spectrum dan dapat
mengekstrak kembali dokumen yang disembunyikan,
6. BATASAN MASALAH

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, pembahasan yang dibahas hanya


mencakup pada:

1. Penyisipan hanya dilakukan pada berkas audio dengan format


Waveform Audio (Wav).

2. Pada implementasi perangkat lunak, data rahasia langsung disisipkan


tanpa dienkripsi terlebih dahulu.

3. Komparasi kualitas suara sebelum atau sesudah di steganografi kan di


abaikan.

7. TINJAUAN PUSTAKA

7.1. Definisi dan sejarah Steganografi

Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan informasi yang


bersifat pribadi dengan sesuatu yang hasilnya akan tampak seperti
informasi normal lainnya. Media yang digunakan umumnya merupakan
suatu media yang berbeda dengan media pembawa informasi rahasia,
dimana disinilah fungsi dari teknik steganografi yaitu sebagai teknik
penyamaran menggunakan media lain yang berbeda sehingga informasi
rahasia dalam media awal tidak terlihat secara jelas [Waheed, 2000].

Steganografi biasanya sering disalahkaprahkan dengan kriptografi


karenanya keduanya sama-sama bertujuan untuk melindungi informasi
yang berharga. Perbedaan yang mendasar antara keduanya yaitu
steganografi berhubungan dengan informasi tersembunyi sehingga tampak
seperti tidak ada informasi tersembunyi sama sekali. Jika seseorang
mengamati objek yang menyimpan informasi tersembunyi tersebut, ia
tidak akan menyangka bahwa terdapat pesan rahasia dalam objek tersebut,
dan karenanya ia tidak akan berusaha memecahkan informasi (dekripsi)
dari objek tersebut.
Kata steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Steganï£
¡ (tersembunyi) dan Graptos (tulisan). Steganografi di dunia modern
biasanya mengacu pada informasi atau suatu arsip yang telah
disembunyikan ke dalam suatu arsip citra digital, audio, atau video.
Teknik Steganografi ini telah banyak digunakan dalam stratgei peperangan
dan pengiriman sandi rahasia sejak jaman dahulu kala. Dalam perang
Dunia II, teknik steganography umum digunakan oleh tentara Jerman
dalam mengirimkan pesan rahasia dari atau menuju Jerman [Simmons.,
1983].

Semakin pentingnya nilai dari sebuah informasi, maka semakin


berkembang pula metode-metode yang dapat digunakan untuk melakukan
penyisipan informasi yang didukung pula dengan semakin berkembangnya
media elektronik. Berbagai macam media elektronik kini telah dapat
digunakan untuk melakukan berbagai fungsi steganografi dengan berbagai
macam tujuan dan fungsi yang diharapkan oleh penggunanya. Sebagai
fungsi yang umum, steganografi digunakan untuk memberikan cap khusus
dalam sebuah karya yang dibuat dalam format media elektronik sebagai
identifikasi [Johnson, 2006].

Satu hal esensial yang menjadi kelebihan steganografi adalah


kemampuannya untuk menipu persepsi manusia, manusia tidak memiliki
insting untuk mencurigai adanya arsip-arsip yang memiliki informasi yang
tersembunyi di dalamnya, terutama bila arsip tersebut tampak seperti arsip
normal lainnya. Namun begitu terbentuk pula suatu teknik yang dikenal
dengan steganalisis, yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mendeteksi
penggunaan steganografi pada suatu arsip. Seorang steganalist tidak
berusaha untuk melakukan dekripsi terhadap informasi yang tersembunyi
dalam suatu arsip, yang dilakukan adalah berusaha untuk menemukannya.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
steganografi seperti melakukan pengamatan terhadap suatu arsip dan
membandingkannya dengan salinan arsip yang dianggap belum
direkayasa, atau berusaha mendengarkan dan membandingkan
perbedaannya dengan arsip lain bila arsip tersebut adalah dalam bentuk
audio.

7.2. Konsep Audio

Konsep dasar audio adalah getaran suatu benda yang berupa sinyal
analog yang bias disebut suara. Suara berhubungan erat dengan indera
pendengaran manusia. Ada 2 aspek yang berkaitan dengan
pendengaran manusia, yaitu :

a. Amplitudo

Amplitudo adalh ukuran keras lemahnya bunyi atau tinggi


rendahnya gelombang. Amplitudo memiliki satuan decibel(dB).
Berkaitan dengan pendengaran manusia, suara dapat merusak
telinga jika tingkat volumenya lebih besar dar 85 dB dan dapat
menghancurkan gendang telinga manusia pada volume lebih besar
dari 130 dB

Gb. Ilustrasi sebuah gelombang

Kita dapat melihat bahwa (1) adalah amplitude sebuah gelombang,


kemudian (2) adalah puncak gelombang-gelombang, lalu (3)
adalah RMS (root mean square) adalah ukuran statistic dari
magnitude, dan (4) adalah 1 periode dari gelombang.
b. Frekuensi

Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang berfrekuensi sama


yang berulang per satuan detik. Frekuensi memiliki satuan Hertz
(Hz).

Gb. Gelombang dengan frekuensi yang berbeda-beda

Pada gambar diatas, gelombang paling atas memiliki frekuensi


paling rendah, sedangkan gelombang paling bawah memiliki
frekuensi paling tinggi, garis horizontal pada tiap gelombang
merepresentasikan waktu.

Suara yang berada pada jangkauan pendengaran manusia disebut


audio, dan gelombangnya disebut acoustic signal. Sedangkan suara
yang berada diluar jangkauan pendengaran manusia noise. Tabel
berikut berisi klasifikasi suara berdasarkan frekuensinya.

Gb. Klasifikasi suara berdasarkan frekuensi

7.3. Wav

WAV adalah singkatan dari bahasa inggris waveform audio format


atau merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh
Microsoft dan IBM, WAV merupakan varian dari format bitstream
RIFF dan AIFF yang digunakan computer amiga dan macintosh. Baik
WAV maupun AIFF kompatibel dengan system operasi windows dan
macintosh, walaupun WAV dapat menampung audio dalam bentuk
terkompresi, umumnya jenis file ini tidak terkopresi atau masih asli.

Ketika seseorang merekam suara hasil dari rekaman tersebut berbentuk


gelombang, agar bisa di baca oleh computer maka gelombang ini harus
dirubah ke dalam bentuk digital, hal ini bisa dilakukan dengan
mengambil sampel sejumlah bagian gelombang per detiknya, lalu
disimpan ke computer dalam bentuk format .WAV

Dalam grafik di atas, garis merah menandakan sampel yang diambil


pada gelombang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak sampel yang
diambil tiap detiknya, sampel akan semakin mendekati bentuk
gelombang aslinya, artinya kualitas akan semakin baik.

7.4. Spread Spectrum

Sistem komunikasi dengan teknik spread spectrum pada awalnya


digunakan di dunia militer. Hal ini disebabkan karena spread spectrum
memiliki beberapa kemampuan istimewa seperti:

a. Menyelundupkan informasi

b. Mengacak data

Metode spread spectrum mentransmisikan sebuah sinyal pita informasi


yang sempit ke dalam sebuah kanal pita lebar dengan penyebaran
frekuensi. Penyebaran ini berguna untuk menambah tingkat redudansi.
Besaran redudansi ditentukan oleh faktor pengali cr yang bernilai
skalar. Panjang bit-bit hasil penyebaran ini menjadi cr kali panjang bit-
bit awal, seperti ilustrasi dibawah ini.

Gb. Penyebaran bit-bit dengan faktor prngali cr

Untuk proses penyisipan data seperti gambar diatas, pertama dilakukan


proses penyebaran bit-bit informasi dari dokumen yang akan
disisipkan (message). Setelah itu bit-bit hasil penyebaran itu akan
dimodulasikan dengan pseudo-noise signal yang dibangkitkan secara
acak berdasarkan kunci penyembunyiannya (key). Hasil dari proses
modulasi ini akan disisipkan sebagai noise kedalam sebuah berkas
media (cover-file). Media yang telah disisipi inilah yang kita kenal
dengan stego-file.

8. METODOLOGI PENELITIAN

8.1. Studi Literatur

Pada tahap ini akan dilakukan eksplorasi literatur mengenai


steganografi pada audio dijital,mp3 dan spread spectrum.

8.2. Analisis Masalah

Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap masalah yang


ada. Secara umum analisis masalah dibagi menjadi dua yaitu
analisis terhadap proses penyisipan dan analisis terhadap proses
ekstraksi data. Analisis pada proses penyisipan yang dilakukan
adalah analisis terhadap dokumen audio agar dapat ditransformasi
menjadi ranah frekuensi dan analisis pada data rahasia agar dapat
disisipkan pada dokumen audio. Analisis pada proses ekstraksi
data yang dilakukan adalah analisis terhadap dokumen audio yang
telah disisipkan data rahasia agar dapat mengembalikan data yang
disembunyikan ke bentuk semula.

8.3. Analisis dan Perancangan perangkat Lunak

Pada tahap ini akan dilakukan analisis kebutuhan yang digunakan


untuk perangkat lunak dan merancang perangkat lunak dengan
berbagai pertimbangan.

8.4. Implementasi Perangkat Lunak

Pada tahap ini akan direalisasikan hasil rancangan menjadi suatu


perangkat lunak.

8.5. Pengujian

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian program dengan beberapa


masukan yang berbeda untuk memeriksa kinerja program yang telah
dibuat.

8.6. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini akan ditarik kesimpulan yang didapat dari hasil
analisis yang telah dilakukan dan diberikan saran untuk perbaikan dan
pengembangan yang lebih baik.
9. RANCANGAN SISTEM

PENGIRIM PENERIMA

START END

INPUT OUTPUT

SPREADING DESPREADING

MODULATION KEY MODULATION KEY

PENYISIPAN AUDIO
10. DAFTAR PUSTAKA

- Mukhlis, Yuslidin. Pemrograman Multimedia.

URL http://staffsite.gunadarma.ac.id/ymukhlis/index.php?
stateid=download%id=6643=files

- Susanto, Agus. 2006. Studi dan Implementasi Steganografi pada


Berkas MIDI. Bandung: ITB.

- Winarsih, Endah. 2005. Robust dan Non-Blind Watermarking pada


berkas MPEG/Audio Layer III (MP3) dengan Teknik Echo Hiding.
Bandung: IT

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL


NAMA : ABDUL BASITH AZHAM

NRP : 05.04.111.00523

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS : TEKNIK

JUDUL SKRIPSI : “ STEGANOGRAFI AUDIO BERFORMAT WAV


UNTUK PENGIRIMAN PESAN RAHASIA
MENGGUNAKAN METODE SPREAD SPECTRUM “

PROPOSAL INI TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN

PADA TANGGAL,…………………………..

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

M. UBAIDILLAH, ST., M.MT. YONATHAN FERRY, ST.


NIP. 19810626 200801 1 010 NIP. 19800213
200604 1 001

Anda mungkin juga menyukai