Inf Imunmodinfimm14
Inf Imunmodinfimm14
PENDAHULUAN
1.2.TUJUAN UMUM
Tujuan umum pendidikan di FK-Unbrah adalah untuk mendidik mahasiswa melalui
serangkaian pengalaman belajar agar mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku professional sebagai dokter umum, untuk pelayanan kesehatan primair dengan
menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dan mempunyai tanggung jawab yang
berlandaskan etik , moral dan professionalisme., dan ke 7 kompetensi dalam KBK.
1
Tujuan modul ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang memadai sehingga
mahasiswa dapat menguasai dan menjelaskan tentang terjadinya respons imun bila di
invasi oleh mikroorganisme dan parasit sebagai penyebab infeksi serta mengenal obat-
obat anti infeksi dan obat anti parasit.
2
Tahap ketiga ( Shows).
Tahap ini bertujuan untuk penerapan keterampilan pada simulasi atau Laboratorium
Keterampilan klinik ( Skills Lab ). Berbagai prosedur yang merupakan bagian dari
kompetensi mahasiswa dilatihkan di Skills lab. Pada tahap ini setiap kompetensi masih
dinilai secara terpisah dan belum terintegrasi.
Tahap keempat(does).
Tahap pembelajaran untuk pelatihan penerapan pada pasien yang riil atau penerapan
kompetensi secara utuh termasuk penerapan hal-hal yang berhubungan dengan etik dan
moral.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi mahasiswa secara komprehensif.
Untuk setiap tahap pembelajaran diterapkan metoda belajar mengajar yang sesuai dengan
tahap pendidikan dan sasaran pembelajaran modul dalam rangka pencapaian kompetensi.
Metoda pembelajaran tergantung pada tujuan, tahap, dan sarana yang tersedia untuk tiap-
tiap modul. Berbagai metoda dapat digunakan termasuk :
1. Kuliah
2. tutorial
3. Praktikum di laboratorium
4. Praktikum di Skills Lab.
5. Diskusi pleno
6. Latihan pada pasien
7. Pengalaman belajar lapangan.
8. pengalaman belajar di Rumah Sakit/ klinik.
Metoda yang dipilih senantiasa menempatkan mahasiswa menjadi subjek dan
meransang pembelajaran aktif.
Modul Infeksi & Imunitas dengan beban 6 sks diberikan dalam bentuk Kuliah,
Praktikum dan Tutorial.
2.1.Tutorial dilakukan dengan 6 trigger selama 6 minggu.
Beban sks untuk tutorial diperhitungkan sebanyak 6 x ¼ sks = 1 ½ sks
3
2.2. Praktikum
Dalam modul ini ilmu parasitologi dan mikrobilogi dilaksanakan sebahagiannya
dengan praktikum dengan beban:
- Parasitologi : 6 x 2 jam = 12 jam
- Mikrobiologi : 6 x 2 jam = 12 jam
Beban sks ke 2 praktikum disimpulkan sebanyak = 1/2 sks.
2.3. Kuliah dilakukan dengan beban 6 sks – 1 ½ sks - 1/2 sks = 4 sks
Kuliah dengan 4 sks berarti 4 x 16 jam = 64 jam
Kuliah yang diberikan adalah dalam bentuk tatap muka sebanyak 32 x 2 jam pertemuan,
selama 6 minggu , terjadwal dalam daftar pelajaran Sem IV.
Kuliah ini dibagi dalam Lingkup Bahasan, Pokok Bahasan, dosen pengampu dan beban
jam masing-masing.
2.4. Bagian yang terkait dalam integrasi perkuliahan adalah :
(A). Imunologi Klink : dengan beban 8 x 2 jam dengan perincian sbb :
- Pendahulun ½ x2jam (AM)
- Imunologi transplantasi 1x2jam (AM)
- Imunologi tumor 1x2jam (AM)
- Kurang Gizi dan Fungsi Imun ½ x 2 jam ( AM)
- Imunitas pada Usia Lanjut ½ x 2 jam (AM).
- imunisasi ½ x 2 jam (AM)
-----------------------------------------------------------------
- Reaksi Anafilaktik ½ x2jam ( Sofina)
- Outoimunitas dan penyakit outoimun 1x2jam ( Sofina)
- Steroid dan Respons imun ½ x 2 jam ( Sofina )
- Penyakit Defisiensi imun 1/2 x 2 jam ( Sofina )
- Imunitas dan Infeksi 1 x 2 jam ( Sofina ).
: :
Buku Rujukan :
#. Imunologi, Essential Immunology, Ivan Roitt,Alih bahasa, Widya
Medika,2002.
4
#.Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, Siti Boedina Kresno,
Penerbit FK-UI,2003.
# Imunologi Klinik, Prof.Subowo, dr.,MSc.,PhD., Penerbit Angkasa Bandung,
1993.
#McConnell I, Munro A, Waldmann H (1979 ? ‘ The Immune System :
course on the molecular and cellular basis of immunity “ Blackwell
Scientific Publication :London, Melbourne..
#Roitt I (2003) “ Imunologi: Essential Immunology , Terjemahan oleh Dr
Alida Harahap dkk : Wydya Medika, Jakarta.
# Subowo (1993) “ Imunologi Klinik “, Penerbit Angkasa , Bandung
# Samik Wahab, and Madarina Julia (2002). “Sistem Imun & Penyakit
Imun “ Wydia Medika, Jakarta.
Buku Rujukan :
- Dasar Farmakologi Terapi, Goodman dan Gilman, edisi 10, Vol 2, Penerbit EGC.
- Farmakologi Dasar dan Klinik, Bertram, Kabung edisi VI, Penerbit EGC.
5
(C). Parasitologi dengan beban 8 x 2 jam
- grup protozoa 2x2jam (Tim Par)
- rhizopoda
- Ciliata
- Flagellata
- sporozoa
- grup nematoda 2x2 jam (Tim Par)
- nematoda usus
- nematoda jaringan
- Trematoda 2x2 jam (Tim Par)
- Trematoda darah, usus dan jaringan
- imunoparasitologi 1x2 jam (Tim Par)
- Entomologi 1x2 jam (Tim Par)
Buku Rujukan
- Parasitologi Kedokteran, Kumpulan Kuliah FKUI , Srisasi Gandahusada, Balai Penerbit
FKUI, 2002
Atlas Parasitologi Kedokteran, Juni Prianto LA dkk, PT Gramedia Jakarta , 2003
Parasitologi Kedokteran, Protozoologi, Helmintologi dan Entomologi, Rosdiana Safar,
Padang 2003.
6
- kriteriaa infeksi nasokomial
- Virus 2x2jam
-Strutur dan sifat virus
-Patogenesa infeksi virus
-Infeksi virus
- Jamur 2x2jam
-Struktur, morfologi dan karakteristik jamur
-Infeksi jamur
Daftar Rujukan
-Joklik WK et al (1992).” Zinsser Microbiology “ 20th ed. Appleton & lange, California.
-Ryan KJ.(1994).”Sherris medical microbiology” 3th ed, Prentice Hall International Inc,
USA.
-Ballows A(1991). “Manual of clinical Microbiolagy” 5th ed, ASM, Washinton DC.
-Salver AA and Whitt DD (1994).” Bacterial pathogenesis “ ASM press, Washinton DC.
Schaecter M et al (1993).” Mechanism of microbial disease. 2 nd ed, Williams & Wilkins
Tokyo.
3.1.Tahap Orientasi.
Diberikan dalam bentuk :
7
Kuliah dan atau kuliah interaktif, tentang dasar-dasar Ilmu Infeksi & Imunitas yang
terintegrasi horizontal dan vertikal. Kuliah diberikan selama 6 minggu yang sudah
dijadwalkan dalam daftar pelajaran Sem IV.
8
Penilaian proses tutorial dan laporan dalam Log Book dilakukan langsung oleh fasilitator
pada minggu terakhir setiap modul dengan menggunakan formulir penilaian khusus yang
telah disediakan.
Penilaian terhadap kelengkapan dan substansi dari Log Book.
Penilaian terhadap fasilitator adalah pada minggu terakhir sebelum UTS dan sebelum
UAS atau 2 x per semester.
Nilai akhir Tutorial = ( proses tutorial) + ( Log Book ) + ( pleno ) / 3
Nilai akhir tutorial ini diserahkan kepada MEU untuk dianalisa dan digabung nilainya
nanti dengan hasil ujian Teori serta praktikum sesuai dengan bobotnya.
V. EVALUASI AKHIR
9
Untuk Modul Infeksi & Imunitas ujian Teorinya dilaksanakan pada saat jadwal UTS, atau
setelah minggu ke IX. .
Ujian Teori bisa dalam bentuk : - MCQs
- Essay terstruktur
Pedoman umum terhadap jumlah soal yang diujikan kira-kira 4 soal per jam tatap muka.
Untuk Modul Infeksi & Imunitas karena bebannya 4 sks atau 64 jam tatap muka maka
jumlah soalnya maksimal 60 x 4 = 240 soal. Dan dapat diberi ujian 1,2, atau 3 kali ujian
supaya tidak terlalu memberatkan mahasiswa.
10
(K) kuliah : (TUT) tutorial : (P) praktikum = 4 : 1 ½ : 1/2 = 8 : 3 : 1.
3. Nilai akhir modul Infeksi & Imunitas adalah :
Nilai Akhir Modul = {( K ) x 8 + (TUT) x 3 + (P) x 1 } / 12
Ibu oki datang ke Puskesmas membawa anaknya yang berwajah pucat seperti kurang
tidur. Ibu muda tersebut memperlihatkan kepada dokter kotak berisi benda sebesar ampas
kelapa yang didapat dari anus anaknya. Dari inspeksi terlihat Oki lesu, agak pucat, kuku
kurang bersih dan sepertinya kurang terawat.
Dari anamnesa ternyata Oki suka menangis malam dan cengeng. Sambil menggaruk-
garuk anusnya. Ternyata Oki juga punya kebiasaan tidak suka mencuci tangan sebelum
makan.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium dan pemeriksaan terhadap benda yang
dibawa oleh ibu tersebut ternyata Oki menderita oxyuriasis.
Dokter memberi obat dan menjelaskan cara pemakaiannya. Dokter memberi penyuluhan
tentang budaya hidup sehat, rumah tangga yang bersih agar penyakit ini tidak kambuh
dan tidak menular. Dokter juga menjelaskan kepada ibu Oki tentang gangguan daya tahan
tubuh (imunitas) bila sering terifeksi dan menderita Oxyuriasis.
Bagaimana anda menjelaskan tentang penyakit Oki, gangguan imunits yang terjadi serta
penatalaksanaan penyakitnya ?
11
LEARNNG OBJECTIVE
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :
1. Penyebaran oxyuris vermicularis
2. Morfologi Oxyuris vermicularis
3. Siklus hidup dan cara infeksi
4. Gejala klinis dan cara diagnosa
5. Terapi dan profilaksis oxyuris vermicularis
6. Mekanisme pertahanan tubuh.
7. Obat-obat untuk terapi ataupun pencegahan.
12
LEARNING OBJECTIVE
Pasien Andi. Datang ke Puskesmas dengan keluhan edema pada kedua kakinya , kaki nya
besar dan bertambah besar berangsur-angsur. Sejak +/- 10 tahun yang lalu dan sampai
sekarang alat kelaminnya juga membesar dan edema. Setelah di anamnesa ternyata Andi
bertempat tinggal didaerah endemis filariasis. Untuk menegakkan diagnosa perlu
diketahui periodesitasnya. Dokter menjelaskan penularan penyakit ini adalah dengan
melalui gigitan vektornya dan memberikan pengobatan yang tepat akan dapat mengobati
penyakit ini.
13
Learning Objective :
Dedi murid SD usia 7 th sudah beberapa hari tidak masuk sekolah , karena mengalami
demam sejak 5 hr yang lalu. Ia sudah diberi obat demam namun panasnya tetap tinggi.
Kemudian Dedi dibawa ibunya ke UGD RS Siti Rahmah. Dari pemeriksan Dedi
didapatkan hiperpireksia, ptekie hampir diseluruh tubuh, Dokter menganjurkan Dedi
dirawat karena infeksi virus, diduga kena DHFselanjutnya dilakukan pemeriksaan
laboratorium. Di kota Padang saat itu diberitakan dibeberapa desa terjadi wabah penyakit
DHF. Bagaimana saudara menjelaskan penyakit yang diderita Dedi, system imunitas apa
yang terutama terkena dan bagaimana pengobatan, pencegahan dan perawatannya..
LEARNING OBJECTIVE
14
Mahasisw mampu memahami dan menjelaskan :
1. Karakteristik virus
2. Karakteristik virus dengue
3. Apa hospes perantaranya
4. Bagaimana penularan DHF
5. Bagaimana patogenesa terjadinya DHF
6. Bagiamana diagnosa DHF ( anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang )
7. Penatalaksanaan DHF
8. Obat yang diperlukan pada DHF
9. Patogenesa gangguan imunitas pasien DHF
Aldi seorang Balita yang tinggal didaerah yang hygiene dan sanitasinya jelek, sering
mengeluhkan nyeri abdomen kepada ibunya. Tadi pagi Aldi BAB di pekarangan
belakang rumahnya dan keluar cacing.
Kemudian Aldi dibawa berobat ke Puskesmas oleh ibunya sambil membawa cacing tadi
untuk diperlihatkan kepada dokter di Puskesmas.
Setelah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium dokter menjelaskan
Aldi menderita ascariasis. Dokter juga menjelaskan kenapa perkembangan berat badan
Aldi tidak sesuai dengan umurnya karena terjadinya malabsorbsi dan kalau tidak cepat
diobati akan terjadi komplikasi lainnya termasuk gangguan imunitas tubuh, dan bisa jatuh
ke penyakit malnutrisi berat seperti kwashiorkor dan sangat sukar diobati. Selain diberi
obat ,dokter juga memberikan penyuluhan untuk pencegahan penyakit ini.Gangguan
imunitas apa serta bagaimana penatalaksanaannya..
15
Learning Objective;
Ifo kelas 3 SD mendapat hiperpireksia sejak 1 minggu yll, demamnya remitten dan
terutama sore sampai malam hari. Selain itu ifo juga mengalami mual-mual dan nyeri
perut. Ibunya membawa berobat ke RSI Siti Rahmah dengan hasil pemeriksaan
ditemukan “ coated tongue “ rose spot pada abdomen dan hepatomegali.
Dokter menganjurkan pemeriksaan haematologi rutin dan tes Widal.
Hasil pemeriksaan labor ditemukan : Hb 12 g /dl , leukosit 3200 /uL. LED : 13 mm / jam.
Diferensial count 0/3/6/57/30/4. Tes Widal ditemukan titer 0 : 1 /320 , titer H : 1/ 160,
Titer VI / 160. Dokter menerangkan bahwa Ifo mungkin terkena Demam typhoid dan
untuk dirawat, bedrest, konsumsi antibiotik dan diet thypoid, dokter juga menjelaksan
bahwa penyakit ini dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Bagaimana anda menjelaskan tentang penyakit Ifo.
LEARNING OBJECTIVE
16
Mahasisw mampu memahami dan menjelaskan :
1. Definisi, etiologi dan epidemiologi demam tyfoid.
2. Patogenesa demam typhoi
3. Syarat dan waktu yang tepat untuk pemeriksaan cultur darah, feses.
4. Interpretasi uji serologi Widal
5. Diagnosa demam typhoid
6. Penatalaksanaan demam typhoid
7. Obat-obatan paaada deman typhoid
8. Peran sistem imun pada demam typhoid.
17