Laprak Bakteriologi
Laprak Bakteriologi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi
terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila
bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan
prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak dijalankan dengan
tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain sehingga akan
mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari
kontaminasi bakteri (Singleton dan Sainsbury, 2006).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir
dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu
species dapat dipisahkan (plezar, 2006)
1. Ukuran
• Titik
• Kecil
• Sedang
• Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana
sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa
pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-
bagian sel dengan teliti
3. Bentuk koloni
• Bundar
• Tidak beraturan
• Rata (entire)
• Bergelombang (undulate )
• Bergerigi (serrate )
Teori Salton menjelaskan bahwa ada konsentrasi lipid yang tinggi pada
dinding sel bakteri Gram negatif. Sehingga jika lipid dilarutkan dalam pemberian
alcohol, maka pori‐pori akan membesar dan tidak mengikat pewarna. Hal ini
menyebabkan bakteri menjadi tidak berwarna. Sedangkan bakteri Gram positif
akan mengalami denaturasi selama pemberian alcohol. Hal ini akan mengecilkan
pori‐pori sehingga menghasilkan kompleks kristal iodium. Bakteri Gram positif
memiliki dinding sel yang kuat dan lapisan peptidoglikan sebanyak 30 lapisan
sehingga permeabilitas dinding selnya menjadi berkurang. Sedangkan bakteri
Gram negatif hanya memiliki 1‐2 lapisan peptidoglikan sehingga memiliki
permeabilitas dinding sel yang lebih besar. Pewarnaan Gram terdiri atas Gram A
(violet) (Kristal violet, Aalkohol, Ammonium oksalat, Aquades), Gram B
(cokelat) (Iodium, Kalium iodide, Aquades), Gram C (Aseton, Alcohol), Gram D
(merah) (Safranin, Alcohol, Aquades) (Madigan, 2003).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
2. Kemudian ambil larutan tanah sampah yang sdh diencerkan pada tabung
ke-4 sebanyak 1 ml
3. Tuang ke dalam cawan petri yang telah diisi NA yang sdh beku ke dalam 2
cawan petri dengan masing masing cawan petri diisi dengan 0,5 ml larutan
tanah sampah yang sudah diencerkan.
4.1 Hasil
a. Jumlah koloni bakteri setelah masa inkubasi selama kurang lebih 24 jam
dengan metode menghitung jumlah koloni bakteri pada 1 kotak di kaca
pengamatan Digital Colony Counter X Jumlah kotak pada kaca pengamatan
Digital Colony Counter.
Bakteri yang di dapat adalah bakteri gram positif dengan ciri-ciri berwarna ungu
pada saat di amati di mikroskop.
Pewarnaan Gram (metode Gram) adalah suatu cara untuk mewarnai sel
bakteri menggunakan zat warna berupa Gram, untuk lebih mudah diamati
dibawah mikroskop untuk mengetahui sifat fisiologisnya. Empat bahan reaksi
yang digunakan untuk pewarnaan Gram yaitu:
Literatur dari Bakteri, yaitu terdapat secara luas di alam yang berhubungan
dengan hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, air dan tanah. Morfologi, uniseluler
(bersel tunggal), ukuran panjang = 0,5-10 mm; lebar = 0,5-2,5 mm. Bentuk sel:
coccus (bulat), bacillus (batang/basil), spirillium (spiral) dan vibrios
(koma/vibrio), prokarik, tidak memiliki membran di dalam sitoplasma, beberapa
memiliki flagella (rambut cambuk), capsul (kapsul) dan endospora,
perkembangbiakannya Aseksual dengan pembelahan biner. Agen penyubur tanah,
bermanfaat dalam industri pembuatan senyawa penting (semisal alkohol),
mengolah makanan, penyebab penyakit, pembusuk bahan makanan, dll (Rachdie,
2006).
- Bentuk-Bentuk Bakteri
Bakteri yang berbentuk batang atau silinder (basil) dapat kita temukan
dalam keadaan tunggal (basil), berpasangan (diplobasil), maupun koloni yang
membentuk rantai (streptobasil).
Sama seperti bentuk batang, bakteri dalam bentuk bulat (kokus) juga dapat
ditemukan dalam keadaan tunggal, berpasangan, membentuk rantai, atau
membentuk gumpalan seperti buah anggur. Berikut ini bentuk bentuk bakteri
bulat, baik dalam keadaan tunggal maupun berkoloni beserta contohnya.
• Tetrakokus adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri atas 4 sel dengan
susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke dua arah.
• Sarkina adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri dari 8 sel dengan
susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke tiga arah.
Contoh bakteri ini adalah Sarcina sp.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 .Saran
Praktikum harus di laksanakan dengan hati-hati agar bakteri yang diamati bisa
terlihat dengan jelas. Dan selalu pastikan kondisi sebelum praktikum selalu steril
agar tidak ada yang terkontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Pemidahan bakteri dari cawan petri ke object glass dengan menggunakan jarum
ose
Penyiraman dan pengusapan pada object glass yang telah diberi larutan pewarna
gram.