Askep Kelompok Khusus Remaja
Askep Kelompok Khusus Remaja
DOSEN : M. BAKRI,S.Kp
TANGGAL : 22 OKTOBER 2001
ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS REMAJA
A. Konsep Dasar
Awal remaja berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun.
Ciri-ciri remaja
1. Masa remaja sebagai periode penting.
Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia
remaja perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya
membentuk sikap nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang
pada usia berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang
dewasa, bila berprilaku anak–anak ia akan diajari bertindak dewasa tetapi
bila berprilaku dewasa dia dikatakan masih belum waktunya bertindak
seperti orang dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada Lima perubahan yg terjadi pada remaja
Pertama peningkatan emosi
Kedua , perubahan fisik
Ketiga, perubahan perilaku
Keempat, perubahan pandangan terhadap nilai
Kelima bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas
dirinya
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah
diselesaikan orang tua atau guru, kedua, karena remaja merasa mandiri
sehingga tidak perlu bentuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-
kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena berpengalaman.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yg dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
3. Perubahan Sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh
kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak
diluar rumah bersama teman sebaya sebagai kelompok.
Diterima Kelompok
Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat yang penampilan yang
menarik perhatian, sikap yang tenang dan gembira.
Minat pendidikan
Minat remaja terhadap pendidikan dipengaruhi oleh minat terhadap suatu
pekerjaan.
Ada tiga macam remaja yang tidak berminat terhadap pendidikan :
Pertama, Remaja yang orang tuanya mempunyai cita-cita tinggi tetapi tidak realistis
terhadap prestasi akademik anak.
Kedua, Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas sehingga tidak pernah
mengalami kegembiraan.
Ketiga, Remaja yang fisiknya matang lebih awal dan penampilannya lebih tua dari
usia yang sesungguhnya dan dituntut berpartisifasi lebih terhadap teman
yang lain.
Minat Agama
Remaja menyelidiki agama sebagai sumber dari rangsangan emosional dan
intelektual.
Pola perubahan minat terhadap agama mengalami tiga periode :
Periode kesadaran religius
Periode Keraguan religius
Periode rekonstruksi agama
Hubungan Keluarga
Masalah penting hubungan keluarga adalah apa yang disebut dengan kesenjangan
generasi antara remaja dengan orang tua mereka. Kesenjangan generasi yang paling
menonjol terjadi dibidang norma-norma sosial.
standart perilaku, Remaja sering menganggap standart perilaku orang tua itu
kuno dan harus menyesuaikan dengan stndart modern.
Metode disiplin, kalau metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap
tidak ada atau kekanak-kanakan maka remaja akan berontak
Hubungan dengan saudara kandung
Merasa jadi korban, remaja sering benci kalau status ekonomi keluarga tidak
memungkinkan mempunyai simbol status ekonomi sama dengan teman-
temannya.
Sikap yang sangat kritis, anggota keluarga tidak menyukai sikap remaja yang
terlampau kritis.
Besarnya kelurga, Pada umumnya sedang dengan anak 3-4 lebih sering terjadi
pertentangan dibanding dengan keluarga kecil atau keluarga besar.
Perilaku yang kurang matang, orang tua memperlakukan remaja seperti masih
pada saat anak-anak.
Memberontak terhadap sanak keluarga
Masalah palang pintu, Melanggar norma yang dianut oleh keluarga terutama
dalam berhubungan dengan lawan jenis.
Perubahan Moral
Perubahan fundamental dalam perubahan moral remaja
Pandangan moral individu makin lama menjadi lebih abstrak dan kurang
kongkrit
Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada saat yang
salah.
Penilaian moral menjadi kurang egosentris
Penilaian moral menjadi bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis.
I. Pengkajian
Difokuskan pada ;
Status kesehatan sekarang dan masa lalu
Pola persepsi pemeliharaan kesehatan
Pola aktivitas dan latihan
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola istirahat
Pola kognitif persepsual
Pola toleransi stress/koping
Pola seksualitas dan reproduksi
Pola peran dan hubungan
Pola nilai dan kenyakinan
Penampilan umum
Perilaku selama wawancara
Pola komunikasi
Kemampuan interaksi
III. Perencanaan
1. Kecenderungan merusak :
Kaji tingkat kejadian merusak yang dilakukan oleh remaja
Diskusikan tentang kejadian resiko, kecenderungan merusak
Diskusikan konsekuensi fisik jika melakukan pengrusakan
Bantu penggunaan strategi untuk berkata “tidak” untuk melakukan
perusakan
2. Kecelakaan
Jelaskan perlunya pembelajaran mengendarai motor dengan benar
Jelaskan kemungkinan terjadinya kecacatan akibat kecelakaan
Diskusikan hubungan pengaruh obat dan alkohol dengan terjadinya
kecelakaan
3. Bunuh diri
Bantu guru dan care giver untuk mengidentifikasi faktor resiko dan
data identifikasi bunuh diri
Bantu untuk meminta bantuan pada psikiatri
4. Nutrisi
Diskusikan kebiasaan makan
Diskusikan makanan yang berbahaya
Bantu untuk mencari alternatif yang mengalami kegemukan atau
kekurusan
5. Pendidikan seks
Berikan penjelasan tentang perkembangan fisik dan psiko seksual
pada remaja
Diskusikan hubungan seksual dengan PMS
Bantu untuk berkata “NO” pada hubungan seks pra nikah.