Disusun Oleh :
AN’RIADY ANNAS,S.Kep,.Ns
NIP. 19901002 201903 1 012
Nomor Peserta : 283/ Peldas-CPNS.III/I/19
COACH :
iii
7. Bapak Berry Pasti, S.STP.,M.Si dan Bapak Arief Rachman, S.STP
selaku tim pengasuh peserta didik pelatihan dasarCPNS Golongan III
angkatan IKelas H yang telah membimbing kami selama menjalani
Latsar ini.
8. Kedua orang tua saya, yang saya dedikasikan kepada ayahanda saya
yang telah berpulang ke rahmatullah, Bapak Sapransyah(alm) dan Ibu
Umi Susana yang selalu mendoakan saya dan mendukung saya baik
secara materil dan finansial.
9. Istri saya Umynia Wijayanti, anak pertama saya Raffa Arzhanka
Syahreza dan anak kedua saya Rafifa Adreena Sadiya yang selalu
mendoakan dan mendukung serta menemani langkah saya selama ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan kelompok Latsar CPNS T.A 2019 Golongan
III Angkatan I Kelas H.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ......................................................................... i
Lembar Pengesahan ......................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................ v
Daftar Tabel ....................................................................................... vi
Daftar Lampiran ................................................................................. viii
Daftar Singkatan Istilah Umum ......................................................... ix
Daftar Singkatan Istilah Medis .......................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Aktualisasi ...................................................................... 4
1.3. Manfaat ..................................................................................... 5
1.4. Ruang Lingkup .......................................................................... 6
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 73
5.2. Saran ......................................................................................... 74
5.3. Rencana Aksi Inovasi Pasca Pelatihan Dasar ............................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Layanan Unggulan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 10
Tabel 2.2. Jenis dan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis/Subspesialis
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 10
Tabel 2.3. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya 2018 ............................................................ 11
Tabel 2.4. Data Pegawai RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya .......... 12
Tabel 2.5. Jenis dan Kapasitas Genset RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya .................................................................... 14
Tabel 2.6. Bangunan/Gedung di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya . 15
Tabel 2.7. Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr.Doris Sylvanus
Palangka Raya .................................................................... 17
Tabel 2.8. 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 18
Tabel 2.9. Jumlah Tempat Tidur (TT) Rawat Inap
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 19
Tabel 2.10.10 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 19
Tabel 2.11.10 Besar Kematian Pasien Rawat Inap
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 20
Tabel 2.12. 10 Besar Penyakit Pasien IGD
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 21
Tabel 2.13. 10 Besar Kematian Pasien IGD
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018 ....................... 22
Tabel 2.14. Arti Logo RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ................. 29
Tabel 3.1. Analisis Isu ........................................................................ 45
Tabel 3.2. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (1)
Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Kepala
ruangan untuk mengoptimalkan komunikasi
efektif dalam pemeriksaan tanda-tanda vital ...................... 47
Tabel 3.3. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (2)
Melakukan sosialisasi kepada tim perawat dan
langkah aktualisasi............................................................... 49
Tabel 3.4. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (3)
Melakukan komunikasi efektif pada tahap orientasi ........... 51
Tabel 3.5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (4)
Melakukan komunikasi efektif pada tahap kerja ................. 52
Tabel 3.6. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (5)
Melakukan komunikasi efektif pada tahap terminasi .......... 54
Tabel 3.7. Rancangan Aktualisasi Kegiatan (6)
Merancang dan menyusun SPO Komunikasi efektif PPA
pada pasien saat pemeriksaan tanda-tanda vital ............... 56
Tabel 3.8. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ............................ 58
Tabel 4.1. Konsultasi dengan Mentor dan Kepala ruangan ................ 60
Tabel 4.2. Melakukan sosialisasi kepada tim perawat dan
langkah aktualisasi ............................................................ 61
Tabel 4.3. Melakukan komunikasi efektif pada tahap orientasi ........... 63
Tabel 4.4. Melakukan komunikasi efektif pada tahap kerja ................. 64
vi
Tabel 4.5. Melakukan komunikasi efektif pada tahap terminasi .......... 65
Tabel 4.6. Merancang dan menyusun SPO Komunikasi efektif PPA
pada pasien saat pemeriksaan tanda-tanda vital ............... 67
Tabel 4.7. Analisis Dampak Kegiatan ................................................. 68
Tabel 4.8. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan.................. 69
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Konsultasi
2. Surat Orientasi Tenaga Keperawatan
3. Surat Persetujuan Untuk Difoto dan Dipublikasikan
4. Sasaran Kinerja Pegawai
5. SPO Komunikasi Efektif
6. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
viii
DAFTAR SINGKATAN
ISTILAH UMUM
ix
DAFTAR SINGKATAN
ISTILAH MEDIS
x
BAB I
PENDAHULUAN
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin
cita-cita Bangsa Indonesia yang luhur dan mulia. Cita-cita Bangsa Indonesia
1
kemerdekaan saja tidaklah cukup karena sudah merupakan tugas bagi
hal yang positif dan bermanfaat agar Negara Indonesia semakin maju,
internasional.
negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
bahwa fungsi ASN yang terbagi atas 3 jenis yaitu pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat bangsa, sehingga untuk menciptakan PNS yang
(Latsar CPNS).
ruangan, klasikal dan non klasikal. Pelatihan Luar Ruangan atau di lapangan
2
organisasi seperti Whole of Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan
Publik.
yang professional.
profesi PNS.
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya adalah Rumah Sakit Kelas B
pertolongan kepada semua orang dengan baik, ramah tamah, tulus hati, dan
kasih sayang. Tujuan dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya adalah
3
menjadi Rumah Sakit pendidikan unggulan di Kalimantan dalam pelayanan
service excellence.
Isu yang ada di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya khususnya di
ruang perawatan aster, yaitu ruang penyakit dalam pria adalah kurang
kondisi emosi pasien serta waktu yang tepat saat berinteraksi dengan pasien
nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) serta kedudukan dan peran PNS
dasar yang bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional yaitu PNS
4
yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga
hari.
sehari-hari.
sehari-hari.
1.3 Manfaat
5
1.3.1 Manfaat untuk masyarakat yang memperoleh pelayanan adalah
1.3.3 Manfaat untuk Tempat Tugas dalam hal kegunaan bagi rumah sakit
Publik.
isu yang terpilih adalah Instalasi Rawat Inap Ruang Aster di RSUD dr. Doris
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
tahun 1959 dengan adanya kegiatan klinik di rumah bapak Abdul Gapar
Aden, Jl. Suta Negara Nomor 447 yang dikelolanya sendiri dibantu oleh
isterinya, ibu Lamus Lamon. Nama dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Pada tahun 1960 Klinik pindah ke Jl. Suprapto (rumah mantan Kepala
Dati I KalimantanTengah.
tahun 1977 secara resmi menjadi rumah sakit kelas D (sesuai dengan
Pada tahun 1980 kelas rumah sakit ditingkatkan menjadi kelas C sesuai
Tengah Nomor 641/ KPTS/ 1980 dengan kapasitas 162 tempat tidur.
7
Sembilan belas tahun kemudian pada tahun 1999 sesuai Perda Nomor
pejabat pengelola pada 1 Mei 2001, maka kelasB non pendidikan mulai
RayamenerapkanPolaPengelolaanKeuanganBadanLayananUmum Daerah
(PPK-BLUD) wajibmelaksanakanpelayananberdasarkanStandarPelayanan
Minimal(PerGub, 2011).
Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah menjadi
sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Danpada tahun 2015 Rumah Sakit dr.
Rayamempunyaitugasmelaksanakanpelayanankesehatandenganmenguta
8
makantugaspenyembuhan (Kuratif), Pemulihan (Rehabilitatif) yang
dilaksanakansecaraterpadudenganupayapencegahan (preventif),
• PelayananGawatDarurat
• PelayananRawatJalan
• PelayananRawatInap
• PelayananBedah
• PelayananPersalinandanPerinatologi
• PelayananIntensif
• PelayananRadiologi
• PelayananLaboratoriumPatologiKlinik
• PelayananRehabilitasiMedik
• PelayananFarmasi
• PelayananPengendalianInfeksi
• PelayananGizi
• PelayananTransfusiDarah
• PelayananRekamMedis
• PelayananLimbah
• PelayananadministrasiManajemen
• PelayananAmbulans/ KeretaJenazah
• Pelayanan Laundry
• PelayananPemeliharaanSaranaRumahSakit.
9
• Pelayanan Pemulasaran Jenazah
1 PONEK
2 Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
2. Sumber Daya
a. Tenaga Dokter Spesialis/Sub spesialisRSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya
Tabel 2.2 Jenis dan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis/SubspesialisRSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2018
No Spesialisasi Jumlah Keterangan
1 Penyakit Dalam 4 4 PNS
2 Kandungan 6 PNS (2 Konsulan Obgyn)
3 Anak 4 PNS
4 Bedah Umum 1 1 Kontrak
5 Anestesi 4 3 PNS/ 1 Kontrak
6 THT 3 PNS
7 Mata 4 PNS
8 Paru 3 PNS
9 Jantung 2 PNS
10 Kulit dan Kelamin 3 PNS
11 Rehab Medik 1 PNS
12 Saraf 3 PNS
13 Radiologi 2 PNS
14 Bedah Mulut 1 PNS
15 Patologi Klinik 1 PNS
16 Kesehatan Gigi Anak 1 PNS
17 Kedokteran Jiwa 3 2 PNS/ 1 Kontrak
10
18 Urologi 1 PNS
19 Orthopedi 3 2 PNS/ 1 Kontrak
20 Periodonsia 1 PNS
21 Patologi Anatomi 1 PNS
22 Forensik 2 1 PNS/ 1 Kontrak
23 Bedah Saraf 1 PNS
24 Bedah Digestif (K) 1 PNS
25 Bedah Onkologi (K) 1 1 Kontrak
26 Mikro Biologi 1 PNS
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
11
Perawat D-IV ⟹ 7,
SPK ⟹ 30
7 Bidan 58 Kebidanan D-III ⟹ 43, Kebidanan
D-IV ⟹ 15
8 Analis Kes./Lab 29
9 Radiologi 16 Teknisi Radiografer ⟹ 2,
Radiografer ⟹ 14
10 Fisioterapi 9 Fisioterapis ⟹ 6,
Okupasi Terapi ⟹ 2,
Fisikawan ⟹ 1
11 Ahli Gizi 20
12 Sanitasi 8
13 Anestesi 9 Perawat Anestesi D-III ⟹ 5,
Perawat Anestesi
D-IV ⟹ 4
14 Perawat Gigi 6 Perawat gigi kesehatan gigi ⟹ 3,
Perawat gigi
teknik gigi ⟹ 3
15 Epidemiologi (S2) 1
16 Teknisi Lab. PA 2
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
c. Data Pegawai
Tabel 2.4 Data Pegawai RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
12
Perawat Gigi
9 dr. Spesialis THT 3 41 3
Teknik Gigi
Teknisi
10 dr. Spesialis Mata 3 42 2
Radiografer
dr. Spesialis Kulit
11 3 43 Radiografer 15
& Kelamin
Analis
12 dr. Spesialis Saraf 3 44 28
Laboratorium
dr. Spesialis Asisten
13 1 45 32
Rehab Medik Apoteker
dr. Spesialis
14 4 46 Fisioterapis 6
Penyakit Dalam
15 dr. Spesialis Anak 4 47 Okupasi Terapi 2
dr. Spesialis
16 6 48 Fisikawan 1
Obgyn
17 dr. Spesialis Paru 3 49 Nutrisionis 20
dr. Spesialis
18 3 50 Psikolog Klinis 1
Kedokteran Jiwa
dr. Spesialis
19 2 51 Perekam Medik 9
Jantung
dr. Spesialis Staf
20 2 52 164
Forensik Administrasi
dr. Spesialis
21 1 53 Staf Keuangan 49
Patologi Klinik
dr. Spesialis
22 1 54 Elektromedis 4
Patologi Anatomi
dr. Spesialis
23 2 55 Teknisi Lab.PA 3
Radiologi
24 dr. Spesialis Cleaning
4 56 2
Anestesi Service
25 dr. Spesialis
1 57 Driver 91
Mikro Biologi
26 drg. Spesialis
1 58 Security 2
Bedah Mulut
27 drg. Spesialis
1 59 Petugas IT 25
Kes. Gigi Anak
28 drg. Spesialis
1 60 Pramusaji 3
Periodonsia
29 Apoteker 26 61 Sanitarian 24
30 Pejabat Struktural 26 62 Total 8
31 Perawat S1
29 1.114
Keperawatan
32 S1 Keperawatan
60
(Profesi)
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
13
d. Sarana dan Prasarana RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
1) Listrik
Tabel 2.5 Jenis dan Kapasitas Genset RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya
No Jenis Kapasitas Maksimum Pemakaian
1 Genset Lama 75 KVA 50 KVA
2 Genset 350 KVA 270 KVA
3 Genset 675 KVA 525 KVA
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
d) Telepon
e) PABX Sistem
f) Internet
b) Hidrant : 7 buah
a) Incenerator : 1 buah
14
4) Bangunan/gedung di atas areal sekitar 4,5 Ha seperti pada
15
25 Gedung 1991/2007 1.440 Baik
Administrasi
(Kantor)
26 Gedung 1976 563 Baik
Perlengkapan,
Kamar Jahir &
Kamar Cuci
27 Satpam 1991 65 Baik
28 Tempat 1991 16 Baik
Pembakaran
Sampah
29 Diklat 2015 882 Baik
30 Asrama Putra 1991/2007 720 Baik
31 Asrama Putri 1991/2007 720 Baik
32 Gedung Genset 1991 49 Baik
33 Gedung Inventaris 2002 80 Baik
34 Tempat Parkir 2003 390 Baik
35 Pembuatan 2003 80 Baik
Drainase dan
Pengolahan Limbah
36 Tempat Incenerator 2005 32 Baik
37 Tempat Genset 2005 60 Baik
38 Gudang Farmasi & 2007 367 Baik
Perlengkapan
39 Selasar 1991 12.978 Baik
40 Rumah Dinas (18 1991/1992 KB
Rumah)
41 Gedung Instalasi 2018 1.242 Baik
Kesehatan
Reproduksi (IKR)
Jumlah Total 35.378
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
16
3. Pelayanan Rawat Jalan
Palangka Raya
1
Klinik Jantung
2
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Bedah Terpadu:
• Bedah Umum
3 • Bedah Onkologi
• Bedah Digestif
• Bedah Saraf
• Bedah Orthopedi
4
Klinik Saraf/ Neurologi
Klinik Anak Tumbang:
5
• Klinik Anak
• Klinik Tumbuh Kembang
6
Klinik Kebidanan
7
Klinik Gigi dan Laboratorium Gigi
8
Klinik VCT
9
Klinik MCU (Medical Cek Up)
10
Klinik Jiwa
11
Klinik Mata
12
Klinik Psikologi
13
Klinik Gizi
14
Klinik Kulit Kelamin
15
Klinik THT
16
Klinik Paru
17
Klinik Akupuntur
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
17
b. Penyakit Pasien Rawat Jalan
18
disediakan 117 tempat tidur, untuk lebih jelasnya jumlah tempat
19
b. Kematian Pasien Rawat Inap
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang
1) Gawat Darurat
< 30 menit.
20
3) Tidak Gawat Tidak Darurat
120 menit.
Tabel 2.12 10 Besar Penyakit Pasien IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
6 ASMA 1.107
Diare & gastroenteritis oleh penyakit
7 1.085
infeksitertentu (colitis infeksi)
8 Nyeri perut dan panggul 862
9 Gagal Ginjal lainnya 815
10 Penyakit jantung iskemik lainnya 801
(Sumber Data: Sub Bagian Kepegawaian)
21
d. Kematian Pasien IGD
Tabel 2.13
22
Ruang Istirahat dan Dapur. Kegiatan operasi rutin dilaksanakan
b. Fasilitas Penunjang
c. Jumlah Operasi
23
7. Pelayanan Instalasi Radiologi
a. Ruangan
pemeriksaan CT-Scan.
pelvis, dll).
24
5) Pelayanan Dental intra oral dan panoramik (Gigi-
seperti :
a. Miskroskop Binokuler
b. Hematology Analyzer
d. Imunoserologi Analyzer
25
h. Alat Pemeriksaan Urinalisa
obat dan BMHP dari dalam maupun dari luar rumah sakit.
gizi.
26
11. Pelayanan Instalasi Hemodialisis
2.2.1 Visi
Visi dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya adalah menjadi
2.2.2 Misi
berkomitmen tinggi.
27
5. Meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang
2.2.3 Motto
1. Kemanusiaan
2. Kejujuran
3. Kemandirian
4. Adil merata
5. Manfaat
28
2.2.5 Logo dan Struktur Organisasi
Tabel 2.14
ARTI LOGO
Palang Hijau Lambang Kesehatan
5 Garis Lengkung
• 5 Pancasila
• Garis Lengkung Menggambarkan aliran sungai
yang banyak terdapat di
Kalimantan Tengah dimana
sebagian besar masyarakatn masih
bergantung dari sungai sebagai
sumber kehidupan.
• Warna Merah Putih Garis Menggambarkan semangat yang
Lengkung terus mengalir
berdasarkanPancasila
• Warna Dasar Putih Lambang ketulusan
• Sudut Lancip pada Bingkai Menggambarkan ketegasan dalam
pengambilan keputusan
• Sudut Tumpul pada Bingkai Menggambarkan fleksibilitas dalam
pelayanan
29
2.2.6 Struktur Organisasi
30
2.3 Penugasan dari Pimpinan
dari Kepala Bidang Keperawatan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
penulis laksanakan.
Terlampir).
31
BAB III
RENCANA AKTUALISASI
3.1 Substansi Mata Pelatihan Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA) dan Substansi
Mata Pelatihan Kedudukan dan Peran PNS
3.1.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Nilai-nilai Dasar ANEKA yang harus dikuasai oleh ASN yaitu nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi merupakan nilai - nilai yang harus bisa diterapkan oleh ASN
dalam kerja dan kehidupan sehari - hari. Nilai - nilai tersebut
berdasarkan modul Diklatsar CPNS yang dibuat oleh Lembaga
Administrasi Negara, adalah :
1. Akuntabilitas
a. Pengertian Akuntabilitas
Istilah akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa Inggris
accountability yang berarti pertanggungjawaban atau keadaan
untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta
pertanggunganjawab.
Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat merupakan
pengetahuan dan adanya pertanggungjawaban tehadap tiap
tindakan, produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di
dalamnya administrasi publik pemerintahan, dan pelaksanaan
dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup di dalam
mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan
dan dapat dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah
dihasilkan.
Akuntabilitas sendiri memiliki tingkatan dalam
penerapannya, yaitu mulai dari personal, individu, kelompok,
organisasi, dan stake holder. Tentunya dalam mencapai
akuntabilitas tersebut diperlukan beberapa indikator yaitu,
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan
Konsistensi.
32
b. Nilai-nilai publik dalam Akuntabilitas
Adapun nilai – nilai publik dalam akuntabilitas pada Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dari Lembaga
Administrasi Negara (2015:8) yaitu sebagai berikut:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktik
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
c. Aspek-Aspek Akuntabilitas
Aspek-aspek akuntabilitas pada Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan dari Lembaga Administrasi Negara yaitu
sebagai berikut :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
d. Tingkatan Akuntabilitas
Menurut Modul yang diterbitkan LAN (2015:12)
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda. tingkatan
akuntabilitas sebagai berikut:
33
1) Akuntabilitas personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada
pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan
etika.
2) Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan.
3) Akuntabilitas kelompok, pembagian kewenangan dan
semangat kerja sama yang tinggi antarberbagai kelompok
yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang
penting
4) Akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil pelaporan
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan individu
terhadap organisasi maupun organisasi kepada
stakeholders lainnya.
5) Akuntabilitas stakeholders, tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang
adil, responsif, dan bermartabat.
2. Nasionalisme
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara
untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya denganorientasi mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham
kebangsaan.
Nasionalisme memiliki arti luas sebagai pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara yang
diungkapkan melalui rasa, sikap, dan perbuatan secara positif.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
b. Nilai – Nilai Pancasila
Para pendiri Negara Indonesia sendiri telah menetapkan
rasa nasionalisme didasarkan dari nilai-nilai Pancasila yang
34
berkedudukan sebagai dasar falsafah negara, pandangan,
hidup bangsa, ideologi nasiona, sumber dari segala sumber
hukum, dan pemersatu dalam kehidupan berbagsa. Pilar
kebangsaan yang teruang dalam Pancasila, adalah:
1) Sila I Prinsip Ketuhanan
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada
Tuhan sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa Indonesia memiliki agama yang berlandaskan
Ketuhanan yang berkebudayaan dengan sikap religius,
lapang, dan toleransi.
2) Sila II Prinsip Kemanusiaan
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan
kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran
dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua sederajat,
maka dikembangkan sikap saling menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
Bangsa Indonesia memiliki rasa
berperikemanusiaan dan berperikeadilan dengan sikap
humanis tenggang rasa, dan persamaan derajat.
3) Sila III Prinsip Kebangsaan
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia mampu mengembangkan persatuan dari
aneka perbedaan melalui sikap cinta tanah air, gotong
royong, dan tidak diskriminatif.
4) Sila IV Prinsip Demokrasi
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan
menghayati hasil dari keputusan musyawarah, karena itu
semua pihak harus mau untuk menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh tangung
jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada
35
kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang
diambil harus menjunjung tinggi nilaikeadilan serta dapat
dipertanggung jawabkan. Bangsa Indonesia memilki sikap
musyawarah mufakat dalam setiap menghadapi tantangan
dengan memiliki rasa kekeluargan, menghargai, dan
bijaksana.
5) Sila V Prinsip Kesejahteraan
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam
menciptakan keadilan dalam masyarakat. Perlu
dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong
royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan
antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan
terhadap sesama. Bangsa Indonesia mampu
mengembangkan partisipasi dan emansipasi kesejahteraan
dan pemerataan pembangunan melalui sikap adil, kerja
keras, dan tolong menolong.
3. Etika Publik
a. Pengertian
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
b. Dimensi Etika Publik
Menurut Modul yang diterbitkan LAN (2015:12 Etika publik
memiliki tiga dimensi yaitu; Pertama, Dimensi Modalitas
sebagai bentuk transparansi dan netralitas dalam prasyarat
kemajuan bangsa; Kedua, Dimensi Kualitas Pelayanan Publik,
sebagai aspek nilai dan norma, serta prinsip moral untuk
membentuk integritas; Ketiga, Dimensi Tindakan Integritas
Publik sebagai bentuk tindakan yang sesuai dengan nilai,
tujuan, kewajiban, dan moral yang diterima masyarakat.
36
c. Nilai – Nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik telah tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara yaitu sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
37
4. Komitmen Mutu
a. Pengertian
Komitmen Mutu merupakan kegiatan mengaktualisasikan
tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan
kinerja berorientasi mutu dalam peyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik. Komitmen mutu juga
berarti janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat
dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing Komitmen Mutu, memiliki beberapa prinsip
yaitu Prinsip Efektivitas, Prinsip Efisiensi, dan Prinsip Inovasi.
b. Nilai – Nilai
Berdasarkan Modul Komitmen mutu yang dikeluarkan LAN
(2015:30) menyatakan bahwa nilai-nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan sekurang-kurangnya akan
mencakup hal-hal berikut:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara agar customers/clients tetap
setia
3) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik
berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/clients maupun perkembangan teknologi
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
perkembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
38
Dengan demikian inti dari pelayanan adalah
memberi sesuatu kepada pihak lain.
5. Anti Korupsi
a. Pengertian
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dengan
kata lain korupsi merupakansuatu kejahatan luar biasa
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas. Di Indonesia,
tindak pidana korupsi diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (Tipidkor) mengatur terdapat tujuh delik
Tipidkor yaitu Kerugian keuangan negara suap menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.
Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau
menentang penyelewengan atau penyalahgunaan uang negra
atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi
nilai - nilai dasar anti korupsi , ada 9 nilai dasar yang telah
disepakati yaitu : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
b. Nilai – Nilai Dasar Anti Korupsi
Komisi pemberantasan Korupsi bersama dengan para
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi
yaitu 1) Jujur, 2) Peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5)
tanggungjawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, dan
9) adil. Kelman (1958) dan Brigham (1991) menyebutkan
adanya tiga proses sosial yang berperan dalam proses
perubahan sikap dan perilaku, yaitu kesediaan (compliance),
identifikasi (identification) dan internalisasi (internalization).
39
Jenis-jenis Korupsi Menurut syed husein Alatas dalam
Modul Anti korupsi yang dikeluarakan LAN (2015:14) Jenis-
Jenis Anti Korupsi yaitu:
1) KorupsiTransaktif
2) Korupsi Ekstroaktif
3) Korupsi Investif
4) Korupsi Nepotistik
5) Korupsi Autogenik
6) Korupsi Suportif
7) Korupsi Defensif
40
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
41
c. Tantangan dalam Praktek WoG
Berdasarkan Modul Whole of Goverment yang dikeluarkan
oleh LAN (2015:24) Dalam penerapan WoG terdapat
beberapa tantangan yang harus dihadapi ditataran praktek
diantara lain adalah:
1) Kapasitas SDM dan Institusi
Adanya perbedaan kapasitas SDM dan Institusi-institusi
yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
2) Nilai dan Budaya Organisasi
Dalam penyatuan upaya kolaborasi terdapat kendala hal ini
dikarenakan adanya perbedaan nilai dan budaya
organisasi
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan
yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya
organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna
mencapai tujuan yang diharapkan.
d. Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
Berdasarkan Modul Whole of Goverment yang dikeluarkan
oleh LAN (2015:25) Praktek WoG dalam pelayanan publik
dilakukan dengan penyatukan seluruh sektor yang terkait
dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal
yang dapat didekati oleh pendekatan Wog adalah:
1. Pelayanan yang bersifat administratif
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Barang
4. Pelayanan Regulasi
e. Pola pelayanan Publik dalam WoG
Berdasarkan Modul Whole of Goverment yang dikeluarkan
oleh LAN (2015:26) Berdasarkan polanya, Dalam pelayanan
publik dapat dibedakan juga dalam 5 (lima) macam pola
pelayanan yang masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1) Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2) Pola pelayanan Satu Atap
42
3) Pola Pelayanan Satu Pintu
4) Pola Pelayanan Terpusat
5) Pola Pelayanan Elektronik
3. Manajemen ASN
a. Pengertian
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan
karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan
perlindungan.
Pasal 93: Manajemen PPK meliputi: penetapan kebutuhan,
pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan kerja, perlindungan.
Berdasarkan hal tersebut maka Manajemen ASN
merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Aparatur Sipil Negara memiliki kedudukan:
1) Sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan pemimpin instansi pemerintah dan harus bebas
dari pengaruh dan intervensi dari semua golongan dan
kepentingan politik.
2) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
b. Sistem Merit
Dalam Modul Manajemen ASN yang dikeluarkan LAN
(2015:24) sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.
43
3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi
3.2.1 Identifikasi Isu dan Isu Yang Diangkat
1. Identifikasi dan Analisis Isu
Sesuai dengan yang telah di utarakan dalam mata ajar
pelatihan dasar Habituasi, bahwa sumber kegiatan yang akan
dilaksanakan berdasarkan isu yang di angkat berdasar pada tiga
hal, yaitu bersumber dari SKP, Penugasan atasan dan inisiatif
peserta sendiri yang telah mendapat persetujuan dari atasan.
Berdasarkan dari panduan mata latsar habituasi, maka isu yang
diambil penyusun yaitu berdasarkan SKP (sasaran kerja pegawai).
Berikut SKP penyusun di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya:
a. Melaksanakan Pengkajian Keperawatan lanjutan pada individu
b. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut
c. Merumuskan diagnosis keperawatan individu
d. Membuat prioritas diagnosis keperawatan pada individu
e. Menyusun rencana tindakan keperawatan
f. Implementasi keperawatan
g. Melakukan evaluasi keperawatan
h. Melakukan proses dokumentasi proses keperawatan
44
salah satu poin SKP (sasaran kinerja pegawai) tersebut yang
menjadi sumber isu yang di angkat adalah kurang optimalnya
komunikasi efektif dalam pemeriksaan tanda-tanda vital pada
pasien.
Tabel 3.1 Analisis Isu
Isu Urgency Seriousness Growth Juml Analisis Isu
(Mendesak) (Keseriusan) (Pertumbuh ah
an) skor
Kurang 4 4 4 12 Dari isu pertama
optimalnya memiliki skala
komunikasi dengan nilai rata-
efektif dalam rata 4, makadari
pemeriksaan itu, isu tersebut
tanda-tanda vital besar dan harus
kepada pasien ditindak lanjuti
Kurang 3 3 3 9 Dari isu kedua
optimalnya memiliki skala
komunikasi dengan nilai rata-
efektif dalam rata 3 maka dari
penerimaan itu,isu tersebut
pasien baru sedang
Kurang 3 4 3 10 Dari isu ketiga
optimalnya memiliki skala
komunikasi dengan nilai rata-
efektif dalam rata 3,33 maka
hand over dari itu, isu
pasien tersebut sedang
Keterangan:
a. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
45
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Berdasarkan skala likert 1-5
(5= Sangat Besar, 4=Besar, 3=Sedang, 2=Kecil, 1=Sangat Kecil)
3. Analisis Dampak
Berdasarkan isu yang muncul, maka dampak yang akan terjadi bila isu
tidak segera di minimalisir adalah:
1. Menurunnya mutu kualitas pada pelayanan di rumah sakit
2. Tidak optimalnya informasi yang diberikan kepada pasien
3. Pasien merasa tidak nyaman saat dilakukan pelayanan kesehatan
4. Tidak adanya SPO yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit
46
3.2.2 Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis isu serta analisis
dampak yang dilakukan, berikut penulis sajikan rancangan aktualisasi
dan kegiatan yang akan dilakukan dalam mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
Publik,Komitmen Mutu,dan Anti Korupsi) ditambah 3 mata pelatihan
dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi.
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Kepala ruangan untuk
mengoptimalkan komunikasi efektif dalam pemeriksaan tanda-
tanda vital.
2. Melakukan sosialisasi kepada tim perawat dan langkah aktualisasi
3. Melakukan komunikasi efektif pada tahap orientasi
4. Melakukan komunikasi efektif pada tahap kerja
5. Melakukan komunikasi efektif pada tahap terminasi
6. Merancang dan menyusun SPO Komunikasi efektif PPA pada
pasien saat pemeriksaan tanda-tanda vital
47
kepala ruangan untuk melakukan
kegiatan aktualisasi
5. Keterkaitan Subtansi Akuntabilitas:
Mata Pelatihan Saya akan menerapkan sikap jujur
dalam kegiatan konsultasi mengenai
strategi komunikasi efektif saat
melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital
Nasionalisme:
Saya akan menjalin hubungan yang
baik dan menghormati kepala ruangan
dan mentor sebagai pembimbing dalam
melaksanakan aktualisasi
Etika Publik:
Saya akan menghargai arahan kepala
ruangan dan mentor sebagai
pembimbing dalam melaksanakan
aktualisasi
Komitmen Mutu:
Saya akan menerima saran dan
masukan dari atasan dan berusaha
berinovasi dalam mengerjakannya
Anti Korupsi:
Saya akan menerapkan sikap
tanggung jawab dalam menyampaikan
ide kepada atasan, berani
mengemukakan pendapat
Manajemen ASN:
Saya akan melaksanakan aktualisasi
secara profesional
WOG:
Saya akan menerima saran dan
masukan serta menggunakan
komunikasi yang baik untuk
menyampaikan setiap usulan
Pelayanan Publik:
Dalam mengimplementasikan tindakan
ini saya akan memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi dengan koordinasi
yang transparan bersama atasan.
48
6. Kontribusi Terhadap Visi Hal tersebut sesuai dengan salah satu
Misi Organisasi misi RSUD dr.Doris Sylvanus yaitu misi
ke 2, meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional dan
berkomitmen tinggi
7. Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya
sinergi, transparan dan inovatif di dalam
organisasi tersebut
Sumber: Hasil Rancangan Aktualisasi (Tanggal 14 – 16 Mei 2019)
49
NASIONALISME
Menjalin kerjasama tim dengan rekan
sejawat untuk mengoptimalkan
komunikasi efektif pada pasien
ETIKA PUBLIK
Saya akan bersikap sopan, dengan
menghargai teman sejawat.
KOMITMEN MUTU
Saya akan melaksanakan sosialisasi ini
terhadap teman sejawat dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan yang
lebih baik lagi.
ANTI KORUPSI
Saya akan bersikap disiplin dan
bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan ini
Manajemen ASN:
Saya akan profesional dalam
pengusulan konsep ini
WOG:
Saya akan berkoordinasi dengan
atasan dan teman sejawat untuk
meminta saran dan masukan terhadap
konsep yang saya buat
Pelayanan Publik:
Memberikan pelayanan yang lebih
transparan kepada pasien dengan
bersosialisasi dengan tim perawat lain
6. Kontribusi Terhadap Visi Menjadi salah satu alat dalam
Misi Organisasi mewujudkan misi organisasi sesuai misi
ke 2, tentang meningkatkan sumber
daya manusia yang professional dan
berkomitmen tinggi
7. Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya
sinergi, transparan di dalam organisasi
tersebut
Sumber: Hasil Rancangan Aktualisasi (Tanggal 14 – 16 Mei 2019)
50
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi Kegiatan (3) Melakukan komunikasi
efektif pada tahap orientasi
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Melakukan komunikasi efektif pada
tahap orientasi
2. Tujuan Untuk melaksanakan proses
habituasi komunikasi efektif saat
pemeriksaan tanda-tanda vital
3. Tahapan Kegiatan 1. Memberikan salam kepada pasien.
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Melakukan identifikasi pasien
sebelum memeriksa tanda-tanda
vital dengan menanyakan nama dan
tanggal lahir pasien untuk
menyesuaikan identitas pasien
dengan gelang tangan
4. Menjelaskan tujuan dilakukannya
pemeriksaan tanda-tanda vital
5. Melakukan kontrak waktu dengan
pasien
4. Output / Hasil Kegiatan Pasien mengenal perawat, membina
hubungan saling percaya kepada
perawat
NASIONALISME:
Saya akan bersikap adil dan tidak
membeda-bedakan dalam memberikan
pelayanan
ETIKA PUBLIK:
Saya aka melakukan identifikasi ke
pasien dengan sopan dan ramah
KOMITMEN MUTU:
Saya akan melakukan identifikasi
pasien dengan teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam memberikan
pelayanan
51
ANTI KORUPSI:
Saya akan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan jujur dalam
memberikan data
Manajemen ASN
Saya akan melaksanakan kegiatan
secara pro dan tidak berpihak
WOG
Saya akan berkoordinasi dengan
teman sejawat dalam melaksanakan
komunikasi efektif kepada pasien
Pelayanan Publik:
Saya akan berpartisipasi untuk
melaksanakan komunikasi efektif saat
pemeriksaan tanda-tanda vital yang
dilakukan oleh perawat jaga dengan
perawat shift selanjutnya.
52
berupa tensimeter, thermometer,
dan jam tangan
NASIONALISME:
Saya tidak akan membeda-bedakan
pasien dengan cara memberikan
pelayanan yang sama walaupun
dengan kelas rawatan yang berbeda.
ETIKA PUBLIK:
Saya akan meminta izin kepada pasien
dengan sikap yang penuh kepedulian
dan ramah
KOMITMEN MUTU:
Saya akan memeriksa keadaan umum
klien dengan cermat dan teliti sesuai
dengan ketentuan yang ada
ANTI KORUPSI:
Saya akan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan bersikap adil
pada setiap tindakan yang diberikan
kepada pasien
Manajemen ASN
Saya akan melaksanakan pemeriksaan
tanda-tanda vital dengan profesional
dengan menggunakan komunikasi yang
efektif kepada pasien
53
WOG
Saya akan berkoordinasi dengan
teman sejawat dalam melaksanakan
komunikasi efektif kepada pasien
Pelayanan Publik:
Saya akan ikut berpartisipasi untuk
melaksanakan komunikasi efektif saat
pemeriksaan tanda-tanda vital
6. Kontribusi Terhadap Visi Hal tersebut sesuai dengan salah satu
Misi Organisasi misi RSUD dr.Doris Sylvanus yaitu misi
pertama, meningkatkan pelayanan
yang bermutu prima dan berbasis
Iptekdok
7. Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya
sinergi, transparan dan inovatif di dalam
organisasi tersebut
Sumber: Hasil Rancangan Aktualisasi (Tanggal 14 – 16 Mei 2019)
54
4. Output / Hasil Kegiatan Pasien merasa aman dan nyaman,
kepuasan pasien dalam layanan
meningkat dan pasien kooperatif dalam
menjalankan prosedur tindakan
5. Keterkaitan Subtansi AKUNTABILITAS:
Saya akan bertindak adil kepada setiap
Mata Pelatihan
pasien dalam melakukan kegiatan ini
NASIONALISME:
Saya tidak akan membeda-bedakan
dalam memberikan pelayanan kepada
pasien
ETIKA PUBLIK:
Saya akan berkomunikasi kepada
pasien dengan sikap yang sopan
dalam melakukan tindakan
keperawatan
KOMITMEN MUTU:
Saya akan memberikan pelayanan
yang bermutu prima kepada pasien
ANTI KORUPSI:
Saya akan bersikap disiplin dan
tanggung jawab dalam melaksanakan
tindakan tersebut
Manajemen ASN
Saya akan bersikap profesional dalam
melaksanakan kegiatan tersebut
WOG
Saya akan berkoordinasi dengan
teman sejawat dalam melaksanakan
komunikasi efektif kepada pasien
Pelayanan Publik:
Saya akan berpartisipasi untuk
melaksanakan komunikasi efektif saat
pemeriksaan tanda-tanda vital
55
yang bermutu prima dan berbasis
Iptekdok
7. Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya
sinergi, transparan dan inovatif di dalam
organisasi tersebut
Sumber: Hasil Rancangan Aktualisasi (Tanggal 14 – 16 Mei 2019)
Nilai Nasionalisme
Saya akan mewujudkan bentuk
56
kepedulian kepada unit kerja dalam
memenuhi standar-standar prosedur
yang diperlukan unit kerja.
Manajemen ASN
Saya akan melaksanakan kegiatan ini
secara profesional
WOG
Saya akan berkoordinasi dengan
teman sejawat dalam melaksanakan
kegiatan ini
Pelayanan Publik:
Saya akan berpartisipasi untuk
membuat rancangan SPO terkait
kegiatan diatas
5. Kontribusi Terhadap Visi Menjadi kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi terhadap misi yang
Misi Organisasi
diambil untuk mencapainya sebuah visi
yaitu dengan Meningkatkan pelayanan
yang bermutu prima dan berbasis
IPTEKDOK
6. Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
kegiatan ini adalah akan terjadinya
Organisasi
sinergi, transparan dan inovatif di dalam
organisasi tersebut
Sumber: Hasil Rancangan Aktualisasi (Tanggal 14 – 16 Mei 2019)
57
3.3 Jadwal Kegiatan
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis isu serta analisis dampak
yang dilakukan, berikut penulis sajikan waktu pelaksanaan aktualisasi dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi sebagai
berikut:
Tabel 3.8 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
58
BAB IV
(vital sign) pada pasien di instalasi rawat inap, maka pada rincian
59
a. Kegiatan 1: Konsultasi dengan Mentor dan Kepala ruangan
60
kesehatan
ANTI KORUPSI:
Penulis menerapkan sikap tanggung jawab
dalam menyampaikan ide kepada mentor dan
kepala ruangan, dan berani mengemukakan
pendapatnya.
MANAJEMEN ASN:
Penulis melakukan konsultasi dengan
transparan dan profesional terhadap konsep
rancangan aktualisasi yang dibuat.
WOG:
Penulis menerima saran dan masukan dari
mentor dan kepala ruangan terhadap konsep
rancangan aktualisasi yang dibuat dan
menggunakan komunikasi yang baik untuk
menyampaikan setiap gagasan.
PELAYANAN PUBLIK:
Penulis mengimplementasikan tindakan ini
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
lagi dengan koordinasi yang transparan
bersama atasan.
Kontribusi Terhadap Visi Meningkatkan sumber daya manusia yang
Misi Organisasi profesional dan berkomitmen tinggi adalah
meningkatkan peran perawat sebagai sumber
daya manusia yang mempunyai peran besar
untuk menuju rumah sakit yang baik.. Dalam
hal ini penulis berusaha untuk menjalin kerja
sama yang baik dengan kepala ruangan untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang
paripurna dan pengelolaan rumah sakit yang
profesional serta berkomitmen tinggi untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang baik
untuk masyarakat.
Penguatan Nilai Penulis berusaha melakukan setiap
Organisasi kegiatan dengan kejujuran agar
meningkatkan nilai organisasi dengan
kegiatan ini sehingga akan terjadinya
sinergi, transparan dan inovatif di dalam
organisasi.
61
komunikasi efektif dalam pemeriksaan tanda-
tanda vital
Tahapan Kegiatan 1. Berkoordinasi dengan atasan/kepala
ruangan untuk menetapkan jadwal
pelaksanaan kegiatan
2. Mengundang tim perawat untuk menghadiri
kegiatan
3. Menyampaikan materi sosialisasi terkait
komunikasi efektif dalam pemeriksaan
tanda-tanda vital
Output/Hasil Kegiatan Adanya dukungan dari rekan sejawat terkait
mengoptimalkan komunikasi efektif dalam
pemeriksan tanda-tanda vital
Keterkaitan Subtansi Penulis melakukan sosialisasi kepada tim
Mata Pelatihan perawat serta memaparkan langkah2
aktualisasi agar nantinya apa yang dilakukan
sesuai dengan yang diharapkan dan
pelayanan dapat diberikan dengan baik oleh
perawat di ruangan.
AKUNTABILITAS
Penulis melaksanakan kegiatan sosialisasi ini
dengan menjelaskan kejelasan target yang
ingin dicapai
NASIONALISME
Penulis menjalin kerjasama tim dengan rekan
sejawat untuk mengoptimalkan komunikasi
efektif pada pasien
ETIKA PUBLIK
Penulis bersikap sopan, dengan menghargai
teman sejawat demi tercapainya tujuan dari
kegiatan
KOMITMEN MUTU
Penulis melaksanakan sosialisasi terhadap
teman sejawat dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan yang lebih baik lagi.
ANTI KORUPSI
Pewnulis bersikap disiplin dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan ini agar
tercapainya tujuan dari kegiatan
Manajemen ASN:
Penulis bersikap profesional dalam
pengusulan konsep yang dilakukan
WOG:
Penulis berkoordinasi dengan atasan dan
teman sejawat untuk meminta saran dan
masukan terhadap konsep yang dibuat
Pelayanan Publik:
Penulis memberikan pelayanan yang lebih
transparan kepada pasien dengan
bersosialisasi dengan tim perawat lain
Kontribusi Terhadap Visi Menjadi salah satu alat dalam mewujudkan
Misi Organisasi misi organisasi sesuai misi ke 2, tentang
meningkatkan sumber daya manusia yang
professional dan berkomitmen tinggi
62
Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya sinergi,
transparan dan inovatif di dalam organisasi
tersebut
AKUNTABILITAS:
Penulis membina hubungan saling percaya,
melakukan identifikasi pasien dengan teliti,
melakukan penjelasan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga dengan
rasa penuh tanggung jawab
NASIONALISME:
Penulis bersikap adil dan tidak membeda-
bedakan dalam memberikan pelayanan
ETIKA PUBLIK:
Penulis melakukan identifikasi ke pasien
dengan sopan dan ramah
KOMITMEN MUTU:
Penulis melakukan identifikasi pasien dengan
teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan
63
ANTI KORUPSI:
Penulis bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan jujur dalam
memberikan data
Manajemen ASN :
Penulis melaksanakan kegiatan secara pro
dan tidak berpihak
WOG:
Penulis berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam melaksanakan komunikasi efektif
kepada pasien
Pelayanan Publik:
Penulis berpartisipasi untuk melaksanakan
komunikasi efektif saat pemeriksaan tanda-
tanda vital yang dilakukan oleh perawat jaga
dengan perawat shift selanjutnya.
Kontribusi Terhadap Visi Hal tersebut sesuai dengan salah satu misi
Misi Organisasi RSUD dr.Doris Sylvanus yaitu misi pertama,
meningkatkan pelayanan yang bermutu
prima dan berbasis Iptekdok kepada pasien
Penguatan Nilai Memberikan pelayanan yang ramah dengan
Organisasi sepenuh hati sesuai dengan motto Rumah
Sakit “Bajenta Bajorah”
64
AKUNTABILITAS:
Penulis memeriksa tanda-tanda vital pasien
dengan penuh tanggung jawab
NASIONALISME:
Penulis tidak akan membeda-bedakan
pasien dengan cara memberikan pelayanan
yang sama walaupun dengan kelas rawatan
yang berbeda.
ETIKA PUBLIK:
Penulis meminta izin kepada pasien dengan
sikap yang penuh kepedulian dan ramah
KOMITMEN MUTU:
Penulis memeriksa keadaan umum klien
dengan cermat dan teliti sesuai dengan
ketentuan yang ada
ANTI KORUPSI:
Penulis bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan bersikap adil pada
setiap tindakan yang diberikan kepada pasien
Manajemen ASN
Penulis melaksanakan pemeriksaan tanda-
tanda vital dengan profesional dengan
menggunakan komunikasi yang efektif kepada
pasien
WOG
Penulis berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam melaksanakan komunikasi efektif
kepada pasien
Pelayanan Publik:
Penulis ikut berpartisipasi untuk
melaksanakan komunikasi efektif saat
pemeriksaan tanda-tanda vital
Kontribusi Terhadap Visi Hal tersebut sesuai dengan salah satu misi
Misi Organisasi RSUD dr.Doris Sylvanus yaitu misi pertama,
meningkatkan pelayanan yang bermutu
prima dan berbasis Iptekdok kepada pasien
Penguatan Nilai Memberikan pelayanan yang ramah dengan
Organisasi sepenuh hati sesuai dengan motto Rumah
Sakit “Bajenta Bajorah”
65
3. Memberitahukan kepada pasien apabila
ada hal yang perlu dibantu bisa hubungi
perawat yang sedang berjaga di nurse
station
4. Mengucapkan salam penutup sebelum
meninggalkan ruangan
Output/Hasil Kegiatan Pasien merasa aman dan nyaman,
kepuasan pasien dalam layanan
meningkat dan pasien kooperatif dalam
menjalankan prosedur tindakan
Keterkaitan Subtansi Pada tahap ini penulis menjelaskan apa yang
Mata Pelatihan didapatkan dari tindakan yang telah dilakukan
kepada pasien, dan menanyakan kembali apa
perasaan yang dirasakan pasien setelah
dilakukan tindakan keperawatan dengan
tujuan untuk mengetahui feedback/umpan
balik apa yang diberikan pasien kepada
pemberi pelayanan
AKUNTABILITAS:
Penulis bertindak adil kepada setiap pasien
dalam melakukan kegiatan ini
NASIONALISME:
Penulis tidak akan membeda-bedakan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
ETIKA PUBLIK:
Penulis berkomunikasi kepada pasien dengan
sikap yang sopan dalam melakukan tindakan
keperawatan
KOMITMEN MUTU:
Penulis akan memberikan pelayanan yang
bermutu prima kepada pasien
ANTI KORUPSI:
Penulis bersikap disiplin dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tindakan tersebut
Manajemen ASN :
Penulis bersikap profesional dalam
melaksanakan kegiatan tersebut
WOG:
Penulis berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam melaksanakan komunikasi efektif
kepada pasien
Pelayanan Publik:
Penulis berpartisipasi untuk melaksanakan
komunikasi efektif saat pemeriksaan tanda-
tanda vital
Kontribusi Terhadap Visi Hal tersebut sesuai dengan salah satu misi
Misi Organisasi RSUD dr.Doris Sylvanus yaitu misi pertama,
meningkatkan pelayanan yang bermutu
prima dan berbasis Iptekdok kepada pasien
Penguatan Nilai Memberikan pelayanan yang ramah dengan
Organisasi sepenuh hati sesuai dengan motto Rumah
Sakit “Bajenta Bajorah”
66
f. Kegiatan 6: Merancang dan menyusun SPO Komunikasi efektif
PPA pada pasien saat pemeriksaan tanda-tanda vital
Akuntabilitas:
Penulis melaksanakan kegiatan sesuai aturan
prosedur yang jelas dan berlaku sehingga
pelayanan yang diberikan dapat
dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme:
Penulis mewujudkan bentuk kepedulian
kepada unit kerja dalam memenuhi standar-
standar prosedur yang diperlukan unit kerja.
Etika Publik:
Penulis bersikap sopan dan santun dalam
melakukan diskusi dan bekerja sama dengan
atasan dalam merancang SPO tersebut.
67
Komitmen Mutu:
Penulis ikut berpartisipasi dalam meningkatkan
pelayanan yang bermutu prima.
Anti Korupsi:
Saya akan jujur dalam melaksanakan tugas
dan memberikan pelayanan sesuai dengan
standar prosedur yang berlaku agar dapat
memberikan pelayanan yang optimal dan
memuaskan pasien.
Manajemen ASN :
Penulis melaksanakan kegiatan ini secara
profesional
WOG:
Penulis berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam melaksanakan kegiatan ini
Pelayanan Publik:
Penulis berpartisipasi untuk membuat
rancangan SPO terkait kegiatan diatas
Kontribusi Terhadap Visi Menjadi kontribusi dalam mewujudkan visi
Misi Organisasi organisasi terhadap misi yang diambil untuk
mencapainya sebuah visi yaitu dengan
Meningkatkan pelayanan yang bermutu
prima dan berbasis IPTEKDOK
Penguatan Nilai Nilai organisasi yang menguat dengan
Organisasi kegiatan ini adalah akan terjadinya sinergi,
transparan dan inovatif di dalam organisasi
tersebut
Berikut dapat dilihat analisis dampak yang ditimbulkan ketika nilai-nilai dasar
diterapkan dalam kegiatan aktualisasi dibandingkan jika nilai-nilai dasar tidak
diterapkan dalam kegiatan aktualisasi.
68
2. Melakukan Dengan mensosialisasikan Jika tidak
sosialisasi langkah aktualisasi yang disosialisasikannya
kepada tim dilakukan penulis, menimbulkan langkah ini, akan
perawat dan dukungan dari teman-teman sulit untuk
langkah sejawat dan penulis juga mewujudkan apa
aktualisasi mendapatkan saran dan pendapat yang dikehendaki
yang sifatnya membangun untuk penulis
kebaikan bersama sebelumnya
3. Melakukan Dengan dilakukannya kegiatan ini Akan terjadi
komunikasi akan membuat pasien menjadi ketidakpercayaan
efektif pada percaya kepada pemberi terhadap penerima
tahap orientasi pelayanan karena disana akan layanan karena
terbina hubungan saling percaya tidak terbentuknya
antara pemberi asuhan dan hubungan saling
pasien percaya
sebelumnya
4. Melakukan Dengan dilakukannya kegiatan ini Akan terjadi
komunikasi akan mempermudah kita sebagai ketidakpercayaan
efektif pada pemberi pelayanan untuk terhadap penerima
tahap kerja melakukan tindakan kepada layanan karena
pasien. tidak terbentuknya
hubungan saling
percaya
sebelumnya
5. Melakukan Dengan dilakukannya kegiatan ini Akan membuat
komunikasi akan membuat pasien merasa pasien merasa
efektif pada aman dan nyaman setelah tidak aman dan
tahap terminasi. dilakukannya tindakan, karena tidak nyaman
penulis menanyakan kembali apa dalam menerima
perasaan pasien setelah diberikan pelayanan
pelayanan
6 Merancang dan Membuat SPO akan Tidak
menyusun SPO memudahkan kita nantinya dilaksanakannya
Komunikasi sebagai pemberi layanan untuk kegiatan ini akan
efektif PPA mengetahui bagaimana cara yang berdampak pada
pada pasien benar sesuai standar dalam tidak adanya
saat berkomunikasi efektif kepada acuan baku dalam
pemeriksaan pasien berkomunikasi
tanda-tanda vital secara efektif
kepada pasien
69
komunikasi efektif
dalam pemeriksaan
tanda-tanda vital.
2. Melakukan sosialisasi
kepada tim perawat Terealisasi
dan langkah
aktualisasi
3. Melakukan komunikasi
efektif pada tahap Terealisasi
orientasi
4. Melakukan komunikasi
efektif pada tahap Terealisasi
kerja
5. Melakukan komunikasi
efektif pada tahap Terealisasi
terminasi.
6. Merancang dan
menyusun SPO
Komunikasi efektif Terealisasi
PPA pada pasien saat
pemeriksaan tanda-
tanda vital
70
Pada kegiatan ini penulis mengharapkan kepada semua pemberi
layanan yang berhubungan langsung ke pasien agar dapat
memberikan pelayanan yang baik yaitu dengan berkomunikasi efektif
sehingga kita akan mendapatkan kepercayaan dari pasien dan
menerapkannya dalam setiap sebelum melakukan tindakan ke pasien
sehingga memiliki makna penerapan yang tertuang dalam nilai-nilai
ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
anti korupsi, manajemen ASN, WOG dan pelayanan publik yang baik.
71
dilakukannya tindakan yang telah dilakukan ke pasien,pasien akan
merasa nyaman dan aman setelah dilakukannya kegiatan tersebut,
penulis merasa lebih menjalankan pelayanan publik dengan baik dan
meningkatkan mutu sebagai bagian dari komitmen mutu seorang ASN
agar lebih bermanfaat dan berkontribusi sebagai seorang abdi negara
atau ASN itu sendiri.
72
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disajikan penulis sebagai upaya dan bentuk nyata untuk menerapkan nilai-
nilai dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI untuk menelaah
isu pertama yang diangkat oleh penulis yaitu kurang optimalnya komunikasi
instalasi rawat inap ruang aster RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya,
ruangAster RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya maka dapat ditarik
kesimpulansebagai berikut:
73
penerapannya tidak ada masalah berarti yang membuat kegiatan tidak
keperawatan tersebut.
5.2 Saran
74
pemerintahan sebagai abdi negara agar terus menciptakan abdi-abdi
suatu kondisi dimana organisasi ini memiliki standar yang sesuai dalam
sehari-hari.
Rencana aksi inovasi penulis pasca pelatihan dasar ini adalah akan
75
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan cara terus berinovasi dan
inovasi yang sesuai dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit yang
76
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwi putrianti dan Enda Layak Allo. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi, Adi Suryanto dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
SumberLainnya:
77
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner