1. Kasus : seorang anak perempuan berusia 5 tahun pandangannya sering tampak kosong, saat
berjalan atau berbicara tiba-tiba berhenti, tapi beberapa detik kemudian ia melanjutkan
aktivitasnya, gurunya selalu mengeluh catatan sekolahnya sering tampak kosong. (Marie, 2006)
2. Definisi / batasan : Absence epilepsy merupakan kejang umum (generalized epileptic) yang
ditandai dengan hilangnya kesadaran yang berlangsung singkat dan gejala yang hampir tidak
terlihat serta tampak gambaran gelombang EEG yang runcing dan lambat. (Segan, 2005)
Terdapat dua tipe :
a. Typical / idiopathic
Berdasarkan hubungan antara usia dengan onset, dibedakan menjadi:
1) Childhood Absence Epilepsy (CAE), terjadi pada usia 4 – 8 tahun. Terjadinya
sering (20 – 30 kali per jam) dan singkat (1-20 detik) (pyknoleptic)
2) Juvenile Absence Epilepsy (JAE), terjadi pada usia 7 – 14 tahun. Terjadinya
hanya beberapa kali per hari dan dalam hitungan detik sampai menit
(nonpyknoleptic)
3) Juvenile Myoclonic Epilepsy (JME), terjadi pada usia 8 – 26 tahun (79% onset
terjadi pada usia 12 – 18 tahun)
4) Myoclonic Absence Epilepsy (MAE)
b. Atypical / simtomatik (Segan, 2005)
6. Pemeriksaan penunjang :
EEG
Typical : gelombang reguler dan simetris, 2 – 4 Hz slow spike complexes, multiple slow spike
complexes.
Atypical : gelombang irreguler dan asymetris, 0,5 – 2,5 Hz slow spike paroxysms, multiple
slow spike complexes. (Segan, 2005)
MRI dan CT scan untuk melihat ada tidaknya neuropati fokal. (Tidak diindikasikan untuk tipe
typical karena pada tipe tersebut gambaran neuroimaging akan tampak normal). (Segan, 2005)
7. Diagnosis klinis : kehilangan kesadaran dan kewaspadaan terhadap lingkungan sesaat, gerakan
klonik tanpa tonik.
8. Diagnosis topis : seluruh cortex cerebrum dan diencephalon (Price dan Wilson, 2005)
9. Diagnosis etiologi : absence epilepsy
10.Algoritme :
Kejang
Generalalisata Parsial
Kesadaran ( - ) Kesadaran ( + )
Terapi : Karbamazepin
(Price dan Wilson, 2005 ; Segan, 2005 ; UWO Neurology Residents, 2004)