Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR

Dosen pembimbing : Susri Utami, MSN

Nama : Ade Apriliana

Nim : 17.1286.S

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMADIYYAH PEKAJANGAN


PEKALONGAN

2018/2019
A. Pengertian

Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu dan biasanya lahir
dengan usia gestasi 37 minggu sampai 42 minggu (Wong, 2009).

Sedangkan menurut DepKes. RI, (2005) yang dimaksud bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

B. Adaptasi Fisiologi

Fungsi dan susunan tubuh bayi baru lahir mengalami adaptasi sejak kehidupan
dalam ruang intrauterin hingga ruang ekstauterin. Pada saat janin dalam kandungan ia
bergantung pada ibunya namun ketika ia keluar dan di 24 jam pertama kehidupannya
ada 6 tahap adaptasi yang akan dilalui oleh bayi yaitu :

1. Pada tahap pertama bayi akan menerima stimulasi pada proses persalinan yang
berasal dari tekanan uterus ketika berkontraksi dan dari perubahan tekanan ketika
terjadi robekan membran pada proses persalinan.
2. Pada tahap kedua berbagai stimulus yang berasal dari lingkungan luar seperti dingin
pencahayaan, gravitasi, dan suara mulai diterima bayi.
3. Tahap ketiga merupakan awal usaha bayi dalam bernafas mandiri.
4. Tahap keempat merupakan perubahan sirkulasi fetal menjadi sirkulasi neonatal/ bayi
baru lahir.
5. Tahap kelima dimulai dengan adanya proses perubahan metabolik yang menstimulasi
aktivasi liver dan saluran gastrointerstinal untuk feces pertama yang lebih dikenal
sebagai meconium.
6. Tahapan keenam ketika bayi mencapai tahap keseimbangan dalam proses
metabolisme dengan memproduksi enzyme, meningkatnya saturasi darah, menurunya
asidosis yang berhubungan dengan kelahiran dan perbaikan jaringan neurologi akibat
trauma proses persalian.

Berikut dijelaskan mengenai adaptasi dari berbagai sistem tubuh bayi baru lahir:

a) Sistem pernapasan

Pernapasan awal dipicu oleh faktor-faktor fisik (usaha yang diperlukan untuk
mengembangkan paru-paru dan mengisi alveolus yang kolaps misalnya perubahan
dalam gradient tekanan), sensorik (suhu, bunyi, cahaya, suara dan perubahan suhu)
dan kimia (perubahan dalam darah misalnya penurunanan kadar oksigen, peningkatan
kadar karbondioksida, dan penurunan PH).
Sebelum lahir paru-paru janin sudah berkembang tetapi belum berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas. Karena kantong alveoli masih berisi cairan paru-paru
dan pembuluh darah paru-paru masih menguncup (vasokonstriksi) sehingga supplay
oksigen dan nutrisi maupun eksresi hasil metabolisme janin terjadi dengan perantara
plasenta. Pada periode awal bayi lahir maka reaktifitas pernapasan terjadi.
Karakteristik keberhasilan pernapasan pada bayi baru lahir: pernapasan cepat,
frekuensi mencapai 80x/mnt, yang disertai dengan takikardia dengan
frekuensi nadi 140-180x/mnt. Kemudian terjadi relaksasi, dan bayi umumnya
tertidur lalu bangun beberapa detik.Pada periode ini bayi banyak mengeluarkan
mukus oral.

Setelah itu pernapasan bayi turun mencapai 35-50x/mnt, dan menjadi lambat,
pernapasan menggunakan otot bantu pernapasan perut dan diafragma. Kemudian
tahap berikut terjadi periode sesak nafas dan sianosis yang terjadi secara tiba-tiba
pada bayi yang bernapas secara normal, hal ini menggambarkan adanya kondisi
patologi, perlu diperhatikan bahwa apnea/henti napas dapat normal
terjadi pada periode bayi baru lahir dengan durasi 10-15 detik. Masa alveoli akan
kolaps dan paru-paru kaku.

Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.


Sedangkan respirasi setelah beberapa saat kelahiran yaitu 30 – 60 x / menit. Sekresi
lendir mulut menyebabkan bayi batuk dan muntah, terutama selama 12-18 jam
pertama. Bayi baru lahir lazimnya bernapas melalui hidung. Respon reflex terhadap
obstruksi nasal, membuka mulut untuk mempertahankan jalan napas, tidak ada pada
sebagian besar bayi sampai 3 minggu setelah kelahiran

b) Sistem Kardiovaskular

Selama berada di dalam rahim janin mendapat darah yang kaya akan oksigen
dan nutrisi melalui plasenta.Sikulasi darah janin dimulai dan berakhir pada plasenta.
Dari plasenta melalui Vena Umbilikalis darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi,
sebanyak kurang lebih 50% akan masuk ke parekim hati. Kemudian melalui vena
hepatika darah akan masuk ke vena kava inferior, sedangkan kurang lebih 50% sisa
darah dari vena umbilical akan langsung mengisi vena kava inferior.
Lebih kurang sepertiga darah dari vena kava inferior akan mengalir melalui
foramen ovale ke atrium kiri, ventrikel kiri dan aorta. Selebihnya yaitu duapertiganya
akan masuk ke atrium kanan, ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Terjadinya
pembagian darah tersebut dimungkinkan oleh adanya hubungan anatomic secara
khusus antara vena kava inferior, kedua atrium dan volamen ovale yaitu masuknya
vena kava inferior segaris dengan piggiran batas septum inter atrium sehingga terjadi
komunikasi fungsional langsung antara vena kava inferior dengan dua atrium.
Sedangkan darah yang berasal dari tubuh janin bagian atas melalui vena kava superior
masuk ke atrium kanan yang selanjutnya diteruskan ke ventrikel kanan. Curah jantung
ventrikel kanan sebagian kecil masuk ke paru-paru, selebihnya melalui ductus
arteriosus masuk ke aorta desendens. Pada akhirnya bersamaan dengan darah yang
berasal dari ventrikel kiri melalui arkus aorta darah dari aorta desndens akan kembali
ke plasenta.

c) Termoregulasi dan metabolik

Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran karena
lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan dalam uterus, imaturitas pusat
termoregulasi, suplai lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang
besar dibandingkan dengan barat badan menyebabkan bayi mudah menghantarkan
panas pada lingkungan. Adapun proses kehilangan panas yang cepat terjadi melal

d) Saluran Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban
terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama. Kemampuan menelan dan mencerna makanan masih terbatas mengingat
hubungan esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang dapat
menyebabkan gumoh dan kapasitasnya sangat terbatas kurang lebih 30cc.
e) Hepar

Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme


hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan
glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar. Fungsi
hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur (belum
matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk sisa pemecahan
seldarah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus,
misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim
GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin
sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.

f) Metabolisme

Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.

g) Kelenjar Endokrin

Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah terbentuk
sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.

h) Keseimbangan Air dan Ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif
lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas.
Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang
dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang
bila dibandingkan dengan orang dewasa.
i) Susunan Saraf

Sistem neurologi bayi secara anatomis dan fisiologis belum berkembang


sempurna. Bayi baru llahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi,
pengaturan suhu labil, kontrol otot buruk, mudah terkejut dan tremor ekstremitas.
Perkembangan neonatus cepat, sewaktu bayi tumbuh. Perilaku yang lebih kompleks
(misalnya kontrol kepala, tersenyum dan meraih dengan tujuan) akan berkembang.
Reflex bayi baru lahir merupakan indikator penting perkembangan normal.

j) Imunologi

Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2


bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada
traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig
D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai
sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif
dari kolostrum dan ASI.

k) Sistem Integumen

Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua struktur
kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan
erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan epidermis dan bertindak
sebagai tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah muda.

l) Sistem musculoskeleton

Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara


keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan
sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak
yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat
mengalami distorsi akibat molase.

Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak
terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harus simetris, terdapat kuku jari
tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
m) Sistem Reproduksi

Saat lahir ovarium bayi wanita berisi beribu-ribu sel germinal primitif yang
akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa. Peningkatan kadar
estrogen selama masa hamil yang diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir
mengakibatkan pengeluaran bercak darah melalui vagina. Genetalia eksterna biasanya
edematosa disertai hiperpigmentasi. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia
mayora kecil dan terbuka.

Testis turun kedalam skrotum pada 90 % bayi baru lahir laki-laki. Prepusium
yang ketat sering kali dijumpai pada bayi baru lahir. Muara uretra dapat tertutup
prepusium dan tidak dapat ditarik kebelakang selama 3-4 tahun. Sebagai respon
terhadap estrogen ibu, ukuran genetalia bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat
begitu juga pigmentasinya. Terdapat rugae yang melapisi kantong skrotum. Hidrokel
sering terjadi dan akan mengecil tanpapengobatan. Pembengkakan payudara pada
bayi baru lahir disebabkan oleh peningkatan estrogen selama masa kehamilan. Pada
beberapa bayi baru lahir terlihat rabas encer (witch’s milk), ini tidak memiliki makna
klinis, tidak perlu diobati, akan hilang seiring dengan penurunan hormon ibu dalam
tubuh bayi.

C. Manifestasi Klinik
1. Ciri-ciri bayi baru lahir menurut Wong (2009) adalah:

a) Lahir aterm antara 37-42 minggu.

b) Berat badan 2500 – 4000 gram.

c) Panjang lahir 48 – 52 cm.

d) Lingkar dada 30 – 38 cm.

e) Lingkar kepala 33 – 35 cm.

f) Lingkar lengan 11-12cm.

g) Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.

h) Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.
i) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

j) Kuku agak panjang dan lemas.

k) Nilai APGAR >7.

l) Gerakan aktif.

m) Bayi lahir langsung menangis kuat.

n) Genetalia : Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang. Pada perempuan kematangan ditandai dengan
vagina dan uterus yang berlubang ,serta labia mayora menutupi labia minora.

o) Refleks rooting ( mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.

p) Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.

q) Refleks grasping sudah baik

r) Refleks morro.

s) Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama.

D. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium & Diagnostik)

a) Leukosit 18000/mm, neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama


setelah lahir (menurun bila ada sepsis)

b) Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)

c) Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia,


penurunan kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal

d) Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.

e) Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
E. Penatalaksanaan dan Pengobatan Medis
Menurut Wong (2009) berikut ini adalah penatalaksanaan dan pengobatan
medis pada bayi baru lahir:

a) Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup
hangat untuk mencegah hipotermi.

b) Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.

c) Memotong dan mengikat tali pusat, memberi antiseptik sesuai ketentuan


setempat.

d) Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera disusukan pada ibunya.

e) Menilai apgar menit pertama dan menit kelima

f) Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan gelang nama sesuai ketentuan setempat

g) Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.

h) Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu


sampai enam jam setelah lahir)

i) Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.

j) Pemerikksaan fisik dan antropometri.

k) Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.

F. Komplikasi

a) Hipoksia

b) Atelektasis neonatorum

c) Infeksi tali pusat (omfalitis)

d) Hipoglikemia

e) Hipotermia
f) Kernikterus

g) Adiksi obat pada neonatus

h) Vomitus persisten

i) Asfiksia neonatorum

G. pengkajian

1. Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-
koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan
mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 20 jam.
2. Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai
120 dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin
melemah,murmur jantung sering ada selama periode transisi, TD berentang dari
60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik). Tali pusat diklem dengan aman
tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam
kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
3. Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24
jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
4. Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram. Penurunan berat badan di awal 5%-10%.
Mulut: saliva banyak, mutiara Epstein (kista epithelial) dan lepuh cekung adalah
normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
5. Neurosensori
a. Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar,
Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan
kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering
ada.
b. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata (telinga
tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik).
c. Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan
babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan
fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara
mungkin terlihat.
d. Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.
6. Pernapasan
a. Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong.
b. Pola pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari
dada dan abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan
abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping
hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau
ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
7. Keamanan
a. Warna kulit : akrosianosis mungkin ada,kemerahan atau area ekomotik
dapat tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai
akibat dari penggunaan forsep pada kelahiran.
b. Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran.
c. Ekstremitas : gerakan rentang sendi normal kesegala arah,gerakan
menunduk ringan atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
8. Seksualitas
a. Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda
vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah
sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada.
b. Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).

H. Intervensi
1. Dx. Ketidakefektifan pola nafas
Intervensi :
a. Observasi adanya pucat dan sianosis
b. Pantau kecepatan,irama, kedalaman, dan usaha respirasi
c. Auskultasi bunyi nafas
2. Dx.2 ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Intervensi :
a. Kaji keefektifan pemberian oksigen dan perawatan yang lain
b. Auskultasi badian dada posterior dan anterior untuk mengetahui adanya
penurunan pernafasan tidak
c. Lakukan fisioterapi dada
3. Dx. Hipotermi
Intervensi :
a. Pantau suhu bayi baru lahir sampai stabil
b. Slimuti bayi dengan kain yang hangat
c. Berikan tutup kepala pada bayi baru lahir
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, R, Straigh. 2005. Keperawatan ibu- bayi baru lahir. Buku kedokteran EGC. Jakarta

Hapsari.2009. termogulasi pada bayi baru lahir . jakarta. EGC

Muslihatun, wafi nur. 2010 . asuhan neonatus pada bayi dan balita .yogyakarta : fiyamarta

Rukiyah, yeyeh, ayi. Yulianti, lia. 2010. Asuhan neonatus bayi dan balita.CV. Trans info
media . jakarta timur
I. pathway

Anda mungkin juga menyukai