Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nonin Nurnanengsih

Nim : 31118060

Kelas : Farmasi 2B

Transport Sel Prokariotik

Difusi

Difusi merupakan suatu proses lewatnya bahan-bahan tertentu lewat suatu membran sebagai
akibat konsentrasi yang berbeda. Apabila membran plasma ini bersifat permeabel penuh
maka semua bahan dalam larutan berkadar tinggi akan lewat masuk kedalam larutan yang
berkadar rendah. Akan tetapi, karena sifat membran plasma ini semipermeabel maka hanya
bahan-bahan tertentu saja yang dapat melewatinya dengan cara difusi.

Osmosis

Osmosis ialah lewatnya zat pelarut melalui membran sebagai akibat perbedaan tekanan
osmosis. Dalam hal ini zat pelarut akan melewati suatu membran dari larutan yang berkadar
rendah kedalam larutan yang berkadar tinggi sehingga tercapai suatu kesetimbangan. Hal
inilah yang terjadi dalam transportasi air dari sel kedalam rongga antar sel dan dari sel yang
satu kedalam sel yang lain seperti terjadi dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan.

Transportasi aktif

Seperti yang telah dibicarakan diatas bahwa membran plasma bersifat permeabel selektif
yaitu sangat permeabel untuk air dan gas yang larut tetapi tidak permeabel untuk molekul lain
termasuk ion-ion tertentu. Untuk memasukkan bahan yang sukar melewati membran plasma
diperlukan suatu mekanisme tertentu yang dinamakan transportasi aktif.

Kalau dalam difusi dengan sistem “ enzime controlled permeabillity “ tidak


dibutuhkan energi (bersifat pasif) maka dalam transportasi aktif ini dibutuhkan energi.

Kebanyakan sel tubuh manusia mengguanakan mekanisme ini dalam memasukkan bahan-
bahan yang diperlukan kedalam sel dan didalam membran plasma terdapat molekul protein
yang bertindak sebagai “karier” untuk mengikat dan membawa bahan-bahan tertentu kedalam
sel. Dapat dilihat tahapan dalam proses transportasi aktif yang meliputi :

 Tahap 1
Pengikatan penetrat oleh karier
 Tahap 2
Tahap translokasi dimana ikatan penetrat dan karier berpindah tempat/memutar
sehingga penetrat mudah dilepaskan kedalam sel
 Tahap 3
Pelepasan penetrat oleh karier

Pada proses transportasi aktif ini dibutuhakan energi yang dapat dilihat pada proses “sodium
pump” yang juga merupakan salah satu proses transportasi aktif yang membutuhkan energi
yang didapat dari ATP. Dalam sodium pump ini selain dibutuhkan energi juga dibutuhkan
dua buah karier yang berbeda, yaitu yang berfungsi mengikat ion Na dan yang berfungsi
mengikat ion K. Daya mengikat kedua karier ini ternyata terganggu pula kadar ion-ion yang
ada diluar sel ataupun dalam sel.
Mekanisme transportasi aktif dari molekul glukosa ternyata tidak jauh berbeda dengan
mekanisme sodium pump sehingga terdapat keseimbangan konsentrasi glukosa dalam sel.

Endositosis
Endositosis merupakan proses pemasukan suatu bahan dari luar sel ke dalam sel dengan cara
melingkupi bahan tersebut dengan membran plasma. Cara transportasi ini berbeda dengan
cara-cara lain diatas dan pada dasarnya ada 2 macam yaitu :
 Fagositosis untuk benda padat
 Pinositosis untuk benda cair

Fagositosis (phagein = makan)


Kemampuan untuk melakukan fagositosis pada tubuh manusia sangat berkembang
dalam sel lekosit bergranula dan sel-sel yang termasuk dalam sel makrofag atau sistem
retikulo-endotel (macrophagic or reticulo endothelial system). Sel-sel yang termasuk dalam
golongan ini diantaranya ialah histiosit yang terdapat dalam jaringan ikat, sel-sel retikuler
dalam sistem hemopeotik, sel-sel endotel dalam kapiler/sinusoid dalam jaringan hati, kelenjar
adrenal, hipofise, dan lain-lain.

Pinositosis (pinein = minum)


Pada pengamatan pinositosis yang terjadi dalam tubuh ameba ternyata bahwa proses
ini dapat terjadi bila dalam larutan terdapat bahan-bahan yang dibutuhkan terutama protein,
asam-asam amino, dan ion-ion. Dalam percobaan diamati bahwa bila ameba ditaruh dalam air
tidak akan terjadi pinositosis demikian pula apabila kedalam air dimasukkan karbohidrat.
Ternyata pinosotosis akan segera mulai berjalan bila kedalam air dimasukkan asam amino,
protein, atau ion-ion tertentu.

Daftar pustaka
Buku biologi sel dan molekuler oleh dr. Juwono dan dr. Achmad Zulfa Juniarto
, hal 24-29
Anatomi Klinis Dasar, Keith L. Moore

Anda mungkin juga menyukai