Tetapan Pegas Yey Rev2
Tetapan Pegas Yey Rev2
“TETAPAN PEGAS”
Disusun oleh :
1. Afifah Nur Ismawati 062118012
2. Ayu Apriyana 062118059
3. Ditya Eka Pratiwi 062118013
4. Fega Rahmawati 062118017
5. Ganjar Fachrizal Juanda 062118030
6. Lusia Magdalenis Pita 062118020
7. Utari Anggraini 062118022
8. Vicky Anggara 062118063
Kelas : Kimia B
Tanggal Percobaan : 18 November 2018
Asisten Praktikum :
1. Trirakhma Sofihidayati, M. Si
2. Muhammad Nasrudin
PENDAHULUAN
Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas
memiliki sifat elastis, yaitu pegasdapat mempertahankan bentuknya dan kembali ke
bentuk semula setelah diberi gaya. Elastis merupakan kemampuan benda untuk
kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda tersebut
dihilangkan. Ketika pegas ditarik,artinya ada gaya luar yang bekerja maka pegas
akan meregang atau memanjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan, maka pegas
tersebut akan kembali ke bentuk semula.
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu,secara otomatis
pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara besar gaya
yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah konsep dasar
dari hukum Hooke.
Bunyi dari Hukum Hooke adalah “Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya
gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.”
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke.
Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas
elastisitas, maka panjang benda akan kembali ke bentuk semula. Jika benda
diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda
akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan panjang benda tidak
akan kembali ke bentuk seperti semula, yang menyebabkan benda tersebut akan
berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah,
maka benda tersebut akan patah.
F=-k.x
Keterangan :
m.g=k.x
dengan g adalah gaya gravitasi. Selain dengan cara pembebanan, konstanta pegas
dapat dicari dengan cara getaran pada pegas. Sebuah benda bermassa m dibebankan
pada pegas dandisimpangkan pada posisi setimbangnya, maka akan terjadi getaran
pegas dengan periode T sebagai berikut :
M
T=2π√ k
Jika pegas bergerak dengan harmonik dan massa pegas tidak bisa diabaikan maka
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
M M + Mef
T=2π√ k =2π√ k
Dengan 0 < Mef< Mpegas . untuk menghitung k dengan cara statis diperlukan harga g,
g dapat ditentukan dengan percobaan getaran zat cair dalam pipa U. Jika zat cair
pada salah satu pipa U disimpangkan sejauh x, dari titik setimbangnya maka beda
tinggi zat cair pada kedua kaki pipa U adalah 2x.
F = -2 . A . s . g
g = percepatan gravitasi
BAB II
1. Statif
2. Ember wadah beban pegas
3. Stopwatch
4. Skala baca
5. Pipa U berisi air
6. Penggaris mal
7. Neraca O’Hauss
METODE KERJA
1. Diukur panjang kolom zat cair dengan penggaris mal sebanyak 10 kali.
2. Dibuat kedudukan zat cair pada salah satu kaki pipa U lebih tinggi, tutu salah
satu lubang pipa u menggunakan jari kemudian lepaskan. Zat cair akan
melakukan gaya harmonik.
3. Dicatat waktu yang diperlukan zat cair untuk melakukan 5 getaran penuh.
4. Diulangi tahap nomor 2 dan 3 sebanyak 3 kali.
Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan cara dinamis
1. Ember kosong digantungkan pada pegas, kemudian digetarkan. Diusahakan
getaran ayunan dari ember tidak goyang ke kiri atau ke kanan.
2. Dipastikan getaran telah stabil dan konstan.
3. Dicatat waktu getar dari 15 kali getaran.
4. Ditambahkan keping beban ke dalam ember dan digetarkan kembali pegas
tersebut hingga 15 kali getaran dan dicatat waktunya.
5. Diulangi tahap nomor 4 untuk semua keping beban.
BAB IV DATA PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
Berdasarkan data dari percobaan yang telah dilakukan pada tanggal 18 November
2018, dan dilakukan perhitungan maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut.
Ʃ
No. Massa t (detik) T (detik) mef
getaran
me =
9,40 0,63 4,78
54,10
m1 + me =
10,30 0,69 6,69
64,00
m1 + m2 + m e =
15 10,90 0,73 5,78
73,40
m1 + m2 + m3 + me =
11,60 0,77 6,36
83,30
m1 + m2 + m3 + m4+ me =
12,10 0,81 4,46
93,10
Rata-rata 10,86 0,72 5,61
Keterangan:
Hasil perhitungan dibulatkan menjadi dua desimal karena alat ukur yang digunakan
hanya memiliki 2 digit angka
Massa ember (me) = 54,10 gram Massa benda 3 (m3) = 9,90 gram
Massa benda 1 (m1)= 9,90 gram Massa benda 4 (m4) = 9,80 gram
4.2 Perhitungan
Rumus:
t 2 × π2 ×𝑙
T=n 𝑔=
T2
Keterangan:
t : waktu (s)
n : banyaknya getaran
g : gravitasi (cm/s2)
π : 3,14
4,09 s 2 ×(3,14)2 ×33,50 𝑐𝑚
T1 = = 0,82 s 𝑔1 = = 987,25 cm⁄ 2
5 (0,82 s)2 s
4,11 s 2 ×(3,14)2 ×33,50 𝑐𝑚
T1 = = 0,82 s 𝑔1 = = 977,67 cm⁄ 2
5 (0,82 s)2 s
4,08 s 2 ×(3,14)2 ×33,50 𝑐𝑚
T1 = = 0,82 𝑠 𝑔1 = = 992,10 cm⁄ 2
5 (0,82 s)2 s
Penurunan rumus:
F=k.x
F=m.a
m ×𝑔
k=
x
Keterangan:
Keterangan:
t : waktu (s)
n : banyaknya getaran
g
9,40 s (0,63 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T1 = = 0,63 s 𝑚𝑒𝑓1 = [ ]- 54,10 g= 4,78 g
15 4 (3,14)2
g
10,30 s (0,69 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T2 = = 0,69 s 𝑚𝑒𝑓2 = [ ]- 64,00 g= 6,69 g
15 4 (3,14)2
g
10,90 s (0,73 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T3 = = 0,73 s 𝑚𝑒𝑓3 = [ ]- 73,40 g= 5,77 g
15 4 (3,14)2
g
11,60 s (0,77 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T4 = = 0,77 s 𝑚𝑒𝑓4 = [ ]- 83,30 g= 6,36 g
15 4 (3,14)2
g
12,10 s (0,81 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T5 = = 0,81 s 𝑚𝑒𝑓5 = [ ]- 93,10 g= 4,46 g
15 4 (3,14)2
(0,63+0,69+0,73+0,77+0,81)s
x̅ T = = 0,72 s
5
(4,78+6,69+5,77+6,36+4,46)g
x̅ 𝑚𝑒𝑓 = = 5,61 g
5
BAB V PEMBAHASAN
Pada praktikum penetapan konstanta pegas ini, hal-hal yang harus diperhatikan
diantaranya:
Untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam penentuan massa efektif pegas diperlukan
getaran yang harmonis, berikut merupakan faktor penting untuk mendapatkannya,
diantaranya:
Simpangan jangan terlalu jauh ataupun terlalu pendek (simpangan 2cm hingga 3
cm akan menghasilkan getaran dengan jarak tempuh sekitar 4 cm sampai 6 cm, dan
ini yg dianggap optimal).
Jika simpangan terlalu jauh maka akan sulit didapatkan getaran yang
harmonis (waktu untuk mencapai getaran harmonis lebih lama).
Jika simpangan terlalu pendek menyebabkan pengamatan menjadi lebih
sulit dilakukan sehingga akurasi hasil pengamatan menurun.
Perhatikan getaran pegas, pastikan tidak terdapat turbulence (getaran tidak teratur
dan terjadi tidak hanya keatas dan kebawah), dan perhatikan batang lurus pada
ember, pastikan saat bergetar batang hanya bergerak keatas dan kebawah (tidak ada
gerakan ke kiri dan kanan).
Memerlukan waktu untuk mencapai getaran harmonis, oleh karena itu jangan
langsung mulai perhitungan waktu saat pengamatan sesaat ketika pegas digetarkan,
namun pastikan bahwa getaran pegas telah harmonis terlebih dahulu.
Pada penetapan pegas ini, sangat berkaitan erat dengan Hukum Hooke dikarenakan
Hukum Hooke seringkali dihubungkan dengan sistem pegas (spring), artinya dalam
aplikasinya, apabila pegas ditarik (diperpanjang) sebanyak x, maka gaya pemulih yang
dilakukan pegas dapat dirumuskan sebagai berikut :
F = -k . x
Dimana, k adalah suatu konstanta positif yang disebut tetapan pegas (N/m). Dengan
catatan, bila pegas ditekan maka x adalah negatif, dan kebalikannya bila pegas diregangkan
maka x adalah positif.
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan
panjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan
panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan.
KESIMPULAN
1. Nilai gravitasi dapat ditentukan dengan penurunan rumus periode (T), yang
dilakukan dengaan percobaan periode pada cairan menggunakan pipa U.
2. Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas membuktikan bahwa Hukum
Hooke terbukti benar. Yaitu hubungan antar gaya yang diberikan pada pegas
dengan pertambahan panjang pegas adalah sebanding. Bila gaya yang diberikan
semakin besar, maka pegas akan bertambah pula panjangnya.
3. Semakinbesarmassa yang digunakan, maka pertambahan panjang pada system
pembebanan akan semakin besar.
4. Nilai k dipengaruhi oleh banyaknya getaran, massa dan periode.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Fisika Dasar Teknik Industri. 2009. Buku Ajar Fisika Dasar. Surabaya:
Uiversitas Wijaya Putra.
Irawan, Didi Muno, dkk. 2018. Jurnal Pengaruh Nilai Konstanta Terhadap Pertambahan
Panjang Pegas Pada Rangkaian Tunggal, Seri dan Paralel. Magelang: Universitas Tidar.
LAMPIRAN
Tugas Akhir
1. Dari percobaan A tentukan harga G menggunakan persamaan (8)
2. Dari percobaan B tentukan harga k dengan menggunakan persamaan (2)
Gunakan dua cara yaitu:
1. Dengan menggunakan grafik (metode kwadrat terkecil)
2. Dengan merata-ratakan harga k dari tiap kali penambahan beban
3. Dari percobaan C buat grafik antara T2 terhadap M dan dari grafik ini tentukan harga
k dan massa efektif pegas (pakai metode kwadrat terkecil)
4. Pada umumnya hasil yang diperoleh untuk harga k dari percobaan B dan C berbeda.
Apakah penyebanya? Terangkan!
Jawaban:
𝑙
T=2π √
2𝑔
2
𝑙
T2 = (2𝜋√ )
2𝑔
𝑙
T2 =4𝜋 2 ×
2𝑔
2π2 × 𝑙
𝑔=
T2
mg = kx
mg
k=
x
1. Menggunakan grafik (metode kwadrat terkecil)
Massa (gram)
Massa (gram)
2 2
T (s )
Menentukan Mef :
g
9,40 s (0,63 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T1 = = 0,63s 𝑚𝑒𝑓1 = [ ]- 54,10 g= 4,78 g
15 4 (3,14)2
g
10,30 s (0,69 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T2 = = 0,69 s 𝑚𝑒𝑓2 = [ ]- 64,00 g= 6,69 g
15 4 (3,14)2
g
10,90 s (0,73 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T3 = = 0,73 s 𝑚𝑒𝑓3 = [ ]- 73,40 g= 5,77 g
15 4 (3,14)2
g
11,60 s (0,77 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T4 = = 0,77 s 𝑚𝑒𝑓4 = [ ]- 83,30 g= 6,36g
15 4 (3,14)2
g
12,10 s (0,81 s)2 ×5912,84 ⁄ 2
s
T5 = = 0,81 s 𝑚𝑒𝑓5 = [ ]- 93,10 g= 4,46 g
15 4 (3,14)2
(0,63+0,69+0,73+0,77+0,81)s
x̅ T = = 0,72 s
5
(4,78+6,69+5,78+6,36+4,46)g
x̅ 𝑚𝑒𝑓 = = 5,61 g
5
4. Hasil yang diperoleh untuk k pada percobaan B (cara statis) dan percobaan C (cara
dinamis) adalah berbeda. Hal tersebut dikarenakan:
1. Pengaruh dari massa ember kosong yang diabaikann pada percobaan cara statis
dan yang dihitung hanya massa beban. Sedangkan pada percobaan dinamis, massa
ember kosong ikut dihitung dan ditambah dengan massa beban.
2. Adanya ayunan terhadap pegas.