Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SISTEM KESEHATAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua


komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan
dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis
sesuai pentahapannya.

Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan peningkatan, antara


lain ditunjukkan dengan peningkatan status kesehatan, yaitu:
penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2007 (SDKI 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami
penurunan dari 318 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997
menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI,
2007). Sejalan dengan penurunan angka kematian bayi, Umur
Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004
menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007. Demikian pula telah terjadi
penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29,5% pada
akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007
(Riskesdas, 2007). Namun penurunan indikator kesehatan
masyarakat tersebut masih belum seperti yang diharapkan. Upaya
percepatan pencapaian indikator kesehatan dalam lingkungan
strategis baru, harus terus diupayakan dengan perbaikan Sistem
Kesehatan Nasional.

Seiring dengan berjalannya waktu maka dibutuhkan pelayanan


kesehatan yang bermutu sehingga menuntut perawat saat ini
memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat
ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang
klien secara komprehensif untul pencapaian SKN yang optimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang diatas maka diangkat rumusan masalah :


1. Apakah pengertian kesehatan?
2. Bagaimana alur SKN?
3. Apa saja peran perawat pada masyarakat yang tidak tahu, tidak
mampu, dan tidak mau
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan.


2. Untuk mengetahui bagaimana alur SKN.
3. Untuk mengetahui peran perawat pada pasien yang tidak tahu,
tidak mampu, dan tidak mau
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kesehatan dari Berbagai Sumber

· Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan


sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.

· Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960,


Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan
(jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian
sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut:
Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis
penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.Batasan kesehatan
tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan
kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau
aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam

· Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek,


yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan
menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini
memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak
hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi
juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan
atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi

· Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua


aspek. Ini juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan /
atau metabolisme organisme, sering implisit manusia.

The Caduceus.

· Pada saat penciptaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada


tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai "suatu keadaan
fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan".

· Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi


Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi
kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah
konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik.." Klasifikasi sistem seperti WHO Keluarga
Klasifikasi Internasional (WHO-FIC), yang terdiri dari
Klasifikasi Internasional Berfungsi, Cacat, dan Kesehatan (ICF)
dan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD) juga menentukan
kesehatan.

· Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,


spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang unntuk
hidup produktif secara social dan ekonomis. ( Pasal 1 butir 1 UU
No. 36 Tahun 2009).

B. Peran Perawat pada Masyarakat yang Tidak Tahu, Tidak Mampu,


dan Tidak Mau Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1. Definisi Peran Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang


lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system.
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun
dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku
yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
(Kozier Barbara, 1995: 21).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan


aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan
pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh
pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan
secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana
setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk
kejelasan.

2. Educator

Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru


membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses
interaktif antara guru dengan satu atau banyak pelajar dimana
pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah perilaku
adalah tujuannya. (Redman, 1998: 8 ). Inti dari perubahan
perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan
secara teknis.
Peran perawat sebagai educator dapat membantu klien yang tidak
tahu dan tidak mau menjadi terpenuhi kebutuhan pengetahuannya
sehingga termotivasi untuk mau memecahkan masalahnya.

3. Conselor

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan


mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional
dan intelektual.

Peran perawat :

a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap


keadaan sehat sakitnya.
b. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada
individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
d. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan
Peran perawat sebagiai konseler bagi pasien yang tidak mau dan
tidak mampu sehingga klien menyadari adanya suatu masalah dan
terjalin kerjasama yang baik dan membuat klien mau dan mampu
mengatasi masalahnya.

4. Care Giver

Pada peran ini perawat diharapkan mampu


a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga
, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang
terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai
pada masalah yang kompleks.
b. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan
klien, perawat harus memperhatikan klien berdasrkan
kebutuhan significan dari klien.

Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi


diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada
masalah psikologis. Peran ini diambil perawat untuk mengatasi
masalah klien yang tidak mampu mengatasi masalahnya.
5. Client Advocate (Pembela Klien)

Tugas perawat :

a. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam


menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern)
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.

b. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus


dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama
kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus
mampu membela hak-hak klien.

Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.


Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk
klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-
hak klien.

Hak-Hak Klien antara lain :

a. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya


b. Hak atas informasi tentang penyakitnya
c. Hak atas privacy
d. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
e. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain :

a. Hak atas informasi yang benar


b. Hak untuk bekerja sesuai standart
c. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien
d. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok
e. Hak atas rahasia pribadi
f. Hak atas balas jasa

Peran ini dapat diberikan untuk melindungi klien yang tidak tahu
dan tidak mau agar terlindungi hak-haknya dan tidak menimbulkan
masalah baru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,


spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang unntuk
hidup produktif secara social dan ekonomis. Tujuan dari system
kesehatan nasional mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sehingga mencapai masyarakat yang produktif.
Peran perawat yang dalam masyarakat yang tidak mau, tidak tahu,
dan tidak mampu dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yaitu
sebagai konselor. Konseling adalah proses membantu klien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial
untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang.

B. Saran

Sebagai seorang perawat hendaknya mampu merubah perilaku


masyarakat yang tidak mau, tidak tahu, dan tidak mampu dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan


Kesehatan: Indonesia Sehat 2010.”
http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html (13 .Mei 2008)
http://maydwiyurisantoso.wordpress.com/peran-perawat-dalam…/
Depkes RI, 1993, Jakarta, Petunjuk Pengelolaan Perawatan
Kesehatan Masyarakat Depkes RI, 1996, Jakarta, Pedoman
Pemantauan Penilaian Program Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamentals of Nursing:
Concept, Process, and Practice, 4/E. (Terj. Yasmin Asih, et al).
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai