Anda di halaman 1dari 6

Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price Action

Martin
Price Action
 30 Mei 2015   23255   

Dibaca Normal 4 menit

Formasi bar pada price action mencerminkan sentimen para pelaku pasar, dan bisa
memberikan petunjuk awal atau sinyal arah pergerakan harga selanjutnya.

iklan iklan

Pada dasarnya price action adalah rentetan pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan analisa price
action dilakukan dengan mengamati formasi bar candlestick. Berikut ini beberapa istilah dalam
trading dengan price action:
Up Bar

Disebut juga dengan ‘bullish bar’, yaitu bar dengan level high yang lebih tinggi dari high
sebelumnya (higher high) dan level low yang lebih tinggi dari low sebelumnya (higher low).
Rentetan dari up bar pada gambar diatas menunjukkan pergerakan uptrend. Pada umumnya harga
penutupan dari up bar tersebut lebih tinggi dari harga pembukaannya, tetapi bisa juga lebih rendah
seperti yang tampak pada bar candlestick berwarna hitam pada rentetan up bar gambar diatas. Meski
demikian bar tersebut termasuk dalam up bar karena level tertinggi dan terendahnya masih lebih
tinggi dari level tertinggi dan terendah bar sebelumnya. Rentetan up bar tersebut menunjukkan
bahwa saat itu buyer atau ‘the bulls’ sedang mengendalikan pasar.

Down Bar
Disebut juga dengan ‘bearish bar’, yaitu bar dengan level high yang lebih rendah dari high
sebelumnya (lower high) dan level low yang juga lebih rendah dari low sebelumnya (lower low).
Rentetan down bar pada gambar diatas menunjukkan pergerakan downtrend, dan menunjukkan
bahwa saat itu seller atau ‘the bears’ sedang mengendalikan pasar.

Inside Bar

Inside Bar adalah bar dengan level high yang lebih rendah dari high sebelumnya dan level low yang
lebih tinggi dari low sebelumnya. Banyak trader yang menganggap bar dengan level high atau low
yang sama dengan bar sebelumnya sebagai inside bar. Formasi bar yang seperti ini menunjukkan
ketidak-pastian pasar atau keadaan konsolidasi dimana buyer dan seller saling menunggu, jika
menembus level tertinggi bar sebelumnya maka buyer yang menang dan sebaliknya jika menembus
level low bar sebelumnya maka seller yang menang dan mengendalikan pasar.

Outside Bar

Outside Bar disebut juga dengan ‘mother bar’, yaitu bar yang ‘menelan’ inside bar, atau pada
formasi engulfing bar adalah bar yang ‘menelan’ bar sebelumnya. Pada prinsipnya outside bar
adalah bar dengan level high yang lebih tinggi dari level high bar sebelumnya atau bar sesudahnya,
dan level low yang lebih rendah dari level low bar sebelumnya atau bar sesudahnya.

Dalam istilah candlestick, kombinasi formasi outside bar dan inside bar sering disebut juga dengan
‘harami’. Pada contoh diatas level penutupan outside bar lebih tinggi dari level pembukaannya yang
menunjukkan buyer sedang mengendalikan pasar sebelum terjadi konsolidasi.

Sinyal Trading Dari Price Action


Formasi bar pada price action mencerminkan sentimen para pelaku pasar, dan bisa memberikan
petunjuk awal atau sinyal arah pergerakan harga selanjutnya. Sinyal atau isyarat dari price action
biasanya ditunjukkan oleh terbentuknya pin bar yang merupakan bar dengan ekor (sumbu) yang
lebih panjang dari body-nya. Semakin panjang ekor berarti semakin kuat sentimen penolakan pada
level harga tertentu.

Dalam keadaan pasar yang sedang trending, pin bar biasanya mengisyaratkan akan terjadinya
pergerakan reversal atau yang berlawanan dengan trend saat ini, dan pin bar tersebut sering
dinamakan pin bar reversal. Berikut beberapa pin bar reversal dimana salah satunya gagal (failed)
atau merupakan sinyal trading yang salah (false signal):

Faktor-Faktor Pendukung Sinyal Trading Dari Price Action


Untuk menghindari kemungkinan kesalahan seperti pada gambar di atas, maka diperlukan faktor-
faktor pendukung yang mengkonfirmasi sinyal trading dari price action tersebut. Sehingga, trader
bisa memilih sinyal yang probabilitasnya paling tinggi, yaitu yang dikonfirmasi oleh beberapa faktor
pendukung.
Konfirmator atau faktor pendukung tersebut adalah level-level support dan resistance, arah trend
serta indikator teknikal. Indikator yang sering digunakan adalah moving average untuk
mengkonfirmasikan arah trend. Berikut contoh sinyal trading (pin bar) dengan 3 faktor pendukung:

Tampak pin bar yang terbentuk dikonfirmasi oleh 3 faktor, yaitu: arah trend (downtrend), penolakan
oleh resistance garis horisontal (gagal menembus resistance tersebut), dan juga penolakan oleh
resistance dinamis yaitu area antara kurva indikator exponential moving average (EMA) 21 dan ema
8. Dengan demikian probabilitas keberhasilan entry sell setelah pin bar adalah tinggi. 

Jika tidak dalam kondisi trending pasar sedang berkonsolidasi. Pola-pola konsolidasi yang umum
adalah sideways (ranging), segitiga (triangle), pennant dan lainnya. Ada kalanya pasar bergerak
dalam range yang sempit dengan pola yang tidak menentu, keadaan ini dinamakan choppy yang sulit
untuk diprediksi dan sebaiknya dihindari. Berikut contoh sinyal trading dari price action untuk
kondisi trending dan ranging:
 

Tampak harga menembus level terendah outside bar yang berarti seller kembali mengendalikan
pasar. Hal ini juga didukung oleh penembusan level support.

Anda mungkin juga menyukai