Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Fluidisasi dalam Industri

Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi serbuk
padatan (conveyor untuk solid), pencampuran padatan halus, perpindahan panas (seperti
pendinginan untuk bijih alumina panas), pelapisan plastik pada permukaan logam, proses drying
dan sizing pada pembakaran, proses pertumbuhan partikel dan kondensasi bahan yang dapat
mengalami sublimasi, adsorpsi (untuk pengeringan udara dengan adsorben), dan masih banyak
aplikasi lain.

1. Pembakaran Batu Bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Secara umum, Sistem pembakaran batubara terbagi 2 yakni sistem unggun terfluidakan
(fluidized bed system) dan unggun tetap (fixed bed system atau grate system).
 Fluidized bed system adalah sistem dimana udara ditiup dari bawah menggunakan blower
sehingga benda padat di atasnya mempunyai sifat seperti fluida (dapat mengalir). Teknik
fluidisasi dalam pembakaran batubara adalah teknik yang paling efisien dalam
menghasilkan energi. Pasir atau corundum yang berlaku sebagai medium pemanas
dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan biasanya dilakukan dengan minyak bakar. Setelah
temperatur pasir mencapai temperature bakar batubara (300oC) maka diumpankanlah
batubara. Teknologi fluidized bed biasanya digunakan di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga
Uap).

 Fixed bed system atau Grate system adalah teknik pembakaran dimana batubara berada di
atas conveyor yang berjalan atau grate. Sistem ini kurang efisien karena batubara yang
terbakar kurang sempurna atau dengan perkataan lain masih ada karbon yang tersisa.

Proses Pembakaran Batu Bara pada PLTU


Pada PLTU, batubara dibakar di boiler yang menghasilkan panas yang digunakan untuk
mengubah air dalam pipa yang dilewatkan di boiler tersebut menjadi uap, yang selanjutnya
digunakan untuk menggerakkan turbin dan memutar generator. Pada dasarnya metode pembakaran
pada PLTU terbagi 3, yaitu pembakaran lapisan tetap (fixed bed combustion), pembakaran
batubara serbuk (pulverized coal combustion /PCC), dan pembakaran lapisan mengambang
(fluidized bed combustion / FBC). Gambar 1 di bawah ini menampilkan jenis – jenis boiler yang
digunakan untuk masing – masing metode pembakaran.

1. Pembakaran Lapisan Tetap (Fixed bed combustion)


Metode lapisan tetap menggunakan stoker boiler untuk proses pembakarannya. Sebagai
bahan bakarnya adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan berukuran
maksimum sekitar 30mm. Pada metode pembakaran ini, batubara dibakar di atas lapisan abu tebal
yang terbentuk di atas kisi api (traveling fire grate) pada stoker boiler.

2. Pembakaran Batubara Serbuk (Pulverized Coal Combustion/PCC)


Pada PCC, batubara digiling dulu dengan menggunakan coal pulverizer (coal mill) sampai
berukuran 200 mesh (diameter 74μm), kemudian bersama – sama dengan udara pembakaran
disemprotkan ke boiler untuk dibakar.

3. Pembakaran Lapisan Mengambang (Fluidized Bed Combustion/FBC)


Pada pembakaran dengan metode FBC, batubara dihancurkan terlebih dulu dengan
menggunakan crusher sampai berukuran maksimum 25mm. Tidak seperti pembakaran
menggunakan stoker yang menempatkan batubara di atas kisi api selama pembakaran atau metode
PCC yang menyemprotkan campuran batubara dan udara pada saat pembakaran, butiran batubara
dijaga agar dalam posisi mengambang, dengan cara melewatkan angin berkecepatan tertentu dari
bagian bawah boiler. Keseimbangan antara gaya dorong ke atas dari angin dan gaya gravitasi akan
menjaga butiran batubara tetap dalam posisi mengambang sehingga membentuk lapisan seperti
fluida yang selalu bergerak. Kondisi ini akan menyebabkan pembakaran bahan bakar yang lebih
sempurna karena posisi batubara selalu berubah sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan
baik dan mencukupi untuk proses pembakaran.

Anda mungkin juga menyukai