Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana memperbaiki pulasan yang jelek

Endapan yang dibentuk oleh pewarna May-grunwald atau air neutral

Endapan yang dibentuk oleh pewarna May-grunwald atau air neutral akan tampak secara
kasat mata pada larutan di ataskaca objek. Buang larutan pewarna. Bilas kaa objek dengan
methanol, lakukan dua kali. Keringkan dan pulas lagi dengan pewarna May-grunwald yang
“baru” atau yyang sudah disaring.

Endapan yang dibentuk oleh pewarna Giemsa

Endapan ini bisa tampak secara kasatmata atau pada pemeriksaan mikroskopik. Bilas kaca
objek dengan methanol dan langsung bilas lagi dengan air neutral. Keringkan dan ulangi
prosedur pemulasan dari awal.

Pulasan yang terlalu biru (pewarna basofilik)

Buat larutan asam borat 1% dalam etanol 95%. Bilas kaca objek dengan larutan tersebut,
lakukan dua kali. Bilas sekali lagi dengan ait neutral. Keringkan dan amati pulasan di bawah
mikroskop, periksa sekali saja. Pewarnaan basofilik biasanya dapat dicegah dengan memakai
air dapar yang lebih asam dan, kalau perlu, dengan mengubahlamanya “pendiferensiasian”.

Pewarnaan yang jelek juga dapat terjadi karena ketidakmurniaan zat warna yang dipakai.
Karena itu, anda dianjurkan untuk memakai pewarna yang sudah distandarisasi.

9.10.4 pemeriksaan mikroskopik

Periksa pulasan dnegan objektif x 40. Karakteristik sel-sel yang normal disajikan pada tabel
9.10

Eritrosit

Pada penyakit-penyakit tertentu, khususnya anemia, dapat terlihat eritrosit yang bentuknya,
ukurannya, atau warnanya abnormal. Untuk mencari eritrosit yang abnormal ini, amati pada
bagian pulasan tepat sebelum ujung yang tipis, pada bagian tersebut, eritrosit-eritrosit
tersebar, bersentuhan satu sama lain, tetapi tidak bertumpang tindih(Gbr 9.74). jangan
mencarinya pada ujung yang tebal karena sel-sel disini terlalu bertumpuk (Gbr 9.75) atau
pada ujung yang tipis, karen jumlah sel yang disini tidak begitu banyak (9.76)

Berbagai jenis eritosit yang abnormal diuraikan dibawah ini :

Eritrosit yang normal (9.77)

Ukuran :6-8 µm

Bentuk : bulat, seperti cakram, kadang-kadang sedikit ireguler.

Sitoplasma : bagian perifernya terwarnai pink dongker, bagian sentralnya terwarnai pink
pucat atau tidak terwarnai.

Sel target (Gbr 9.78)

Ukuran :6-8 µm
Bentuk : bulat atau sedikit ireguler

Sitoplasma : bagian perifernya terwarnai sempurna, tetapi diantaranya tampak cincin yang
tidsk terwarnai.

Sel ini ditemukan pada talesemia, defisiensi vitamin B6, hemoglobinopati, penyakit hepar,
anemia sel-sabit dan anemia defisiensi besi.

Tabel 9.10 karakteristik sel-sel darah pada apusan darah tipis yang dipulas dengan
pewarnaleishman

Jenis sel Karakteristik


Neurofil Sitoplasma terwarnai pink dan mengandung granula-granula yang
kecil dan terwarnai ungu muda
Eosinofil Sitoplasma terwarnai pink dan mengandung granula-granula yang
besar dan terwarnai merah
Basofil Sitoplasma mengandung banyak granula yang terwarnai ungu muda-
biru gelap
Monosit Sitoplasma terwarnai biru-kelabu
Limfosit
Besar Sitoplasma terwarnai biru muda
kecil Sitoplasma terwarnai biru gelap
Eritrosit Terwarnai pink-merah
Trombosit Terwarnai pink-ungu muda

Sel sabit (Gbr. 9. 79)

Bentuk : langsing dan panjang, sering kali dengan salah satu atau kedua ujungnya meruncing
dan terpilin.

Sel ini ditemukan pada anemia sel-sabit dan talesemia sel-sabit, sering kali ditemukan
bersama-sama dengan eritrosit berinti, sel target, dan makrosit.

Pemeriksaan mikroskopik untuk mendeteksi sel sabit pada preparatbasah dijelaskan pada
bagian 9.11.4
Mikrosit (Gbr 9.80)

Ukuran : kecil (kira-kira 5µm)

Sel ini sering ditemukan pada anemia defisiensi-


besi,anemia sideroblastik, dan talasemia.anda harus
dapat membedakannya dengan sferosit

Makrosit (Gbr 9.81)

Ukuran : besar (9-10µm)

Sel ini ditemuka pada anemia makrositikyang


disebabkan oleh defisiensi asam folat, defesiensi
vitamin B, dan besi, serta pada penyakit hepar.
Anda harus dapat membedakannya dengan
retikulosit.

Skitosit (Gbr 9.82)


Ukuran : normal atau sedikit lebih kecil
dibandingkan eritrosit yang normal

Sel ini merupakan hasil fragmentasi eritrosit

Sel ini ditemukan pada anemia hemolitik, penyakit sel-sabit, dan talesemia

Sterosit (Gbr 9.83)

Ukuran : keil (6µm)

Bentuk : bulat sempurna

Sitoplasma : terwarnai lebih gelap dibandingkan eritrosit yang normal

Sel ini ditemukan pada anemia hemolitik dan sferositosis herediter

Eliptosit (Gbr 9.84)


Ukuran : normal (8 µm)

Bentuk : oval

Sitoplasma : terwarnai lebih gelap pada bagian perifernya (terutama pada kutub-kutubnya)

Sel ini kadang-kadang saja ditemukan, biasanya pada eliptositosis herediter, anamia
defisiensi-besi, anemia pernisiosa, penyakit sel-sabit, talasemia, dan mielofibrosis.

Anisositosis (Gbr 9.85)

Gambaran darah tapi yang di tandai dengan di


temukannya eritrosit- eritrosit yang ukurannya
bervariasi,min, ada eritrosit yang ukurannya
9µm, ada juga yang ukuran 6µm.

Gambaran ini ditemukan pada berbagai jenis anemia

Poikilosit (Gbr 9.86)


Eritrosit-eritrosit dalam darah yang bentuknya bervariasi, mis ada eritrosit yang bentuknya
bulat , lonjong, segitiga, seperti buah pir, berlekuk dll

Eritosit yang mengandung badan Howell-Jolly (9.87)

Eritrosit yang mengandung satu atau lebih ganula


besar berwarna ungu (sisa inti).

Bahan ini jangan disalahtafsirkan sebagai trombosit yang menempel pada eritrosit.

Eritrosit ini ditemukan pada anemia hemolitikdan anemia megaloblastik, dan pasca-
splenektomi.

Eritosit yang mengandung badan atau cincin cabot (Gbr 9.88)


Eritrosit yang mengandung badan yang berbentuk seperti cincin tipis atau seperti angka
delapan; badan ini terwarnaimerah dengan pewarna wright.

Eritrosit ini ditemukan pada anemia yang berat.

Badan ini juga dikira parasit malaria yang menempel pada eritrosit.

Eritrosit yang mengandung titik-titik basofilik (Gbr 9.89)

Eritrosit yang sitoplasmanya mengandung titik-titik berwarna biru-hitam.

Titik-titik ini jangan disalahtafsirkan sebagai endapan zat warna.

Eritosit ini ditemukan pada defisiensi vitamin, talasemia, dan intoksikasi timbal.

Eritrosit berinti (normalblas) (Gbr 9.90)


Ukuran : 8-10 µm

Bentuk : bulat atau ireguler

Inti : bulat, seringnya eksentrik, terwarnai ungu dongker, kromatinnya padat

Sitoplasma : terwarnai pink atau biru-kelabu

Eritrosit ini ditemukan pada keadaan yang ditandai dengan peningkatan laju eritropoiesis,
seperti pada anemia yang berat, mis , anemia sel-sabit, pada infeksi bakterial yang berat, serta
pada leukimia dan kanker.

Retikulosit (Gbr 9.91)

Eritrosit yang mengandung granula-granula (sisa inti) yang terwarnai biru gelap dengan
pewarna vital, seperti biru kresil dan biru evan. Retikulosit biasanya menghilang setelah 4
jam, yi., sewaktu eritrosit sudah terbentuk didalam darah.

Leukosit
Leukosit memiliki sebuah inti yang ukurannya dan bentuknya bervariasi sehingga mudah
dibedakan dengan eritrosit. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat lima jenis
leukosit yang utama neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit.

Proporsi tiap-tiap jenis leukosit ini disebut fraksi jumlah jenis leukosit, yang memiliki makna
diagnostik.

Sel-sel polimorfonuklear (neutrofil, eosinofil dan basofil)

Sel-sel polimorfonuklear memiliki :

- Sebuah inti yang terdiri dari beberapa lobus


- Granula-granula pada sitoplasmanya (jadi, istilah lazimnya adalah granulosit)

Neutrofil polimorfonuklear (Gbr 9.92)

Ukuran : 12-15 µm

Bentuk : bulat, berbatas tegas

Inti : terdiri dari beberapa (2-5) lobus, dihubungkan satu sama lain oleh benang-benang
kromatin. Kromatin tampak berupa massa seragam yang terwarnai ungu dongker.

Sitoplasma : luas, terwarnai pink pucat, mengandung banyak granula yang kecil terwarnai
ungu muda. Dengan pewarnaan khusus, granula akan terwarnai ungu-cokelat.

Anda mungkin juga menyukai