Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Cairan amnion mempunyai peran penting selama kehamilan, yaitu


perkembangan musculoskeletal, perkembangan saluran ceran dan paru. Cairan amnion
juga berperan untuk melindungi umbilical cord dari kompresi dan janin dari trauma
dan bahkan cairan amnion bersifat bakteriositik. Cairan amnion dapat ditemukan
abnormal yang disebabkan oleh gangguan produksi dan sirkulasi sebagai akibat dari
kelainan janin maupun plasenta. Hal ini berkorelasi dengan peningkatan resiko hasil
akhir kehamilan yang buruk.1
Gangguan dari volume cairan amnion ini mencerminkan ada masalah dari
produksi cairan maupun sirkulasinya. Peningkatan volume mungkin dihubungkan
dengan resiko terhadap kehamilan.1,2 Polihidramnion merupakan kondisi yang
menjelaskan kelebihan cairan amnion pada kantong amnion dimana dapat muncul pada
1-2% wanita.
Sekitar 750 kehamilan dilaporkan penemuan polihidramnion. Perkiraan dari
berbagai studi sekitar 0,2-3,9% insidensi polihidramnion, terlepas dari etiologic yang
mendasarinya. Rata-rata 50-60% kasus bersifat idiopatik dengan tidak diketahui
penyebabnya secara pasti. Polihidramnion dilaporkan menjadi salah satu penyebab
meningkatnya angka kejadian morbiditas maternal dan perinatal. Beberapa factor
resiko yang menjadi penyebab terjadinya polihidramnion meliputi berbagai kondisi ibu
dan janin seperti diabetes gestasional, abnormalitas plasenta, isoimunisasi, kehamilan
multiple, anomaly kongenital, dan kelianan kromosom. 2,3

Anda mungkin juga menyukai