Anda di halaman 1dari 3

KONSELING PASUTRI

Para pasangan yang ingin memiliki keturunan berusaha untuk


mendapatkan kehamilan yang sehat. Hal itu membutuhkan usaha dan
persiapan yang cukup mengingat proses terjadinya kehamilan sungguh
tidak mudah. Energi yang diperlukan untuk terjadinya proses kehamilan
sangat besar. Zat-zat gizi yang lengkap merupakan syarat mutlak
terjadinya proses kehamilan yang sehat.

Proses awal terjadinya kehamilan adalah pembentukan sel-sel gamet yaitu


oosit (sel telur wanita) dan spermatozoa (sel sperma pria). Oosit yang
berkualitas dan sperma yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
terjadinya kehamilan yang sehat. Zat-zat gizi berupa makronutrien
(karbohidrat, protein, lemak), mikronutrien (vitamin A, B kompleks, C,D, E,
vitamin K, zat besi, mangan, zinc, cuprum, asam folat, yodium dan lain-
lain) sangat diperlukan untuk pembentukan oosit dan sperma yang
berkualitas. Oleh sebab itu pasangan yang menginginkan kehamilan sehat
harus mempersiapkan diri mereka sebaik-baiknya. Mereka harus
mengkonsumsi makanan yang sehat untuk memenuhi zat-zat gizi baik
berupa makronutrien maupun mikronutrien tersebut.

Setelah terjadi pembentukan spermatozoa dan oosit, proses selanjutnya


adalah fertilisasi yaitu penyatuan oosit dan spermatozoa. Saat terjadi
fertilisasi, spermatozoa akan menembus dinding oosit. Saat terjadi fusi
spermatozoa dengan oosit, terjadi sintesis DNA, pembelahan sel menjadi
dua, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan
sel menjadi enam belas sel sehingga menghasilkan embrio (bakal janin).
Lagi-lagi proses yang luar biasa tersebut membutuhkan zat-zat gizi
makronutrien dan mikronutrien yang cukup. Kurangnya zat-zat gizi
menyebabkan terganggunya proses fertilisasi atau pembelahan sehingga
dapat terjadi janin tidak berkembang baik pada kehamilan awal yang
selanjutnya berakhir dengan abortus (keguguran).

Tahap selanjutnya setelah terjadi fertilisasi adalah proses implantasi yaitu


melekatnya embrio ke dalam rahim ibu. Embrio kemudian memberikan
sinyal kepada ibu bahwa kehamilan terjadi sehingga tubuh ibu akan
mengalami adaptasi. Dinding rahim akan mengalami proses desidualisasi
atau proses penebalan untuk mensuplai nutrisi kepada embrio. Faktor-
faktor pertumbuhan yang penting untuk terjadinya implantasi
meliputi: leukaemia inhibitory factor, sebuah sitokin, integrin yang
memediasi interaksi sel-sel, transforming growth factor beta (TGF-
B), epidermal growth factor dan interleukin 1B yang menfasilitasi implantasi
embrio.

Supaya hasil konsepsi bertahan lama setelah implantasi, korpus luteum


ovarium harus mensekresi progesteron, suatu hormon yang sangat penting
untuk mempertahankan kehamilan. Embrio yang sedang membelah
mensekresi suatu hormon kehamilan yang dinamakan human chorionic
gonadotrophin (hCG) yang kemudian dilepaskan ke dalam pembuluh darah
ibu. Hormon tersebut berfungsi menghambat luruhnya korpus luteum
ovarium sehingga korpus luteum ovarium tetap menghasilkan progesteron.
Hormon inilah yang digunakan dalam mendeteksi adanya kehamilan
karena disekresikan ke dalam urin (air seni) sehingga dapat digunakan
untuk mendeteksi kehamilan saat terjadi terlambat haid.

Jelas sekali bahwa proses mulai dari pembentukan sel gamet, fertilisasi,
implantasi, sampai dengan proses adaptasi membutuhkan zat-zat gizi
yang baik. Jelas sekali bahwa mutlak bagi pasangan yang ingin
mendapatkan kehamilan sehat mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Caranya adalah dengan menjaga tubuh bugar, berolahraga,
mengkonsumsi makanan yang sehat, bervitamin, mengandung
mikronutrien dan makronutrien cukup seperti sayur-sayuran segar, buah-
buahan, ikan, telur, protein nabati dan hewani yang cukup. Pasangan juga
dapat memeriksakan kesehatannya, bila ada penyakit atau infeksi dapat
diobati. Contoh penyakit-penyakit kronis atau penyakit infeksi yang dapat
mempengaruhi kuallitas kehamilan adalah penyakit diabetes mellitus (gula
darah tinggi), hipertensi (tekanan darah tinggi), carries dentis (gigi
berlubang), obesitas (kegemukan/berat badan berlebih), sakit jantung, sakit
liver (hepatitis), sakit ginjal dan lain-lain. Penyakit infeksi tersebut harus
diobati. Penyakit kronis tersebut harus dikontrol, seperti tekanan darah dan
gula darahnya harus terkendali dengan diet yang mengandung buah-
buahan, sayur-sayuran, serta aktivitas olahraga. Ibu dengan berat badan
berlebih harus berolahraga, melakukan diet rendah kalori tinggi serat untuk
menurunkan berat badannya. Selain itu hal yang baik juga adalah dengan
melakukan vaksinasi jauh sebelum mempersiapkan kehamilan seperti
vaksinasi hepatitis, vaksinasi campak, vaksinasi MMR, serta vaksinasi
tetanus. Seyogyanya vaksinasi tersebut dilakukan jauh sebelum
perencanaan kehamilan sehingga tubuh ibu sudah terlindungi terhadap
penyakit infeksi guna mempersiapkan kehamilan yang sehat.

Hal yang salah kaprah terjadi di masyarakat kita adalah bahwa biasanya
konsumsi zat-zat bergizi makronutrien atau mikronutrien (vitamin, buah,
sayur, dll) dimulai saat mengetahui dirinya hamil atau tes kehamilan positif.
Tetapi ketahuilah bahwa 10-20 hari sebelum tes kehamilan positif, sudah
terjadi fertilisasi atau pembelahan sel. Baru mulai konsumsi zat-zat gizi
setelah mengetahui hamil sebenarnya sudah sangat terlambat. Karena
proses fertilisasi dan pembelahan sel yang terjadi 10-20 hari sebelumnya
membutuhkan zat-zat gizi yang penting untuk mencegah abnormalitas
pembentukan sel janin. Maka, persiapkanlah proses kehamilan anda jauh-
jauh hari sebelumnya dengan gaya hidup sehat sebelum tes kehamilan
dinyatakan positif. Datanglah ke dokter anda, periksa kesehatan anda,
ubahlah gaya hidup anda, kontrol tekanan darah dan gula darah anda jauh-
jauh hari sebelum terjadi kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai