1. Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah
yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan ( Potter & Perry, 2005 ). tujuan dari proses keperawatan adalah
mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan klien, menentukan
prioritas, memberikan intervensi keperawatan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan klien, dan mengevaluasi keefektifan asuhan
keperawatan dalam mencapai hasil dan tujuan klien yang diharapkan
2. Tindakan keperawatan
Proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien /pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan,bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif
klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
3. Informed Consent
Istilah Informed consent dalam Undang-Undang Kesehatan kita tidak ada,
yang tercantum adalah istilah persetujuan, menerima atau menolak tindakan
pertolongan setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
tersebut.
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga
negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum
untuk menanggung denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu
dihindari seorang perawat :
a. Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien
dengan cara tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan
ataupun tidak melakukan tugas dengan hati-hati sehingga
mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
b. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan miliknya sehingga dapat bersalah
karena mencuri. Jika tertangkap, dapat dikenakan hukum. Mengambil
barang yang tidak berharga sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.
c. Fitnah
Jika perawat membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan
merugikan orang tersebut, perawat bersalah karena melakukan fitnah. Hal
ini benar jika perawat menyatakan secara verbal atau tertulis.
d. Falseimprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan
pelanggaran hukum atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik
atau bahkan mengancam akan melakukannya agar pasien mau bekerja
sama bisa juga termasuk dalam false imprisonment. Penyokong dan
restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.
e. Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk menyentuh tubuh
orang lain atau bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan
berarti secara nyata menyentuh orang lain tanpa ijin.Perawatan yang kita
berikan selalu atas ijin pasien atau informed consent. Ini berarti pasien
harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan kita
lakukan.
f. Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan pribadinya.
Pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran privasi dan itu
adalah tindakan yang melawan hukum.
g. Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat
perawat terikat secara hukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar
etik meminta perawat untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan
pasien. Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanya orang tua dan anak-
anaklah yang paling rentan. Biasanya, pemberi layanan atau keluargalah
yang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini. Mungkin sulit
dimengerti mengapa seseorang menganiayaya orang lain yang lemah atau
rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapa orang merasa puas bisa
mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua penganiayaan berawal dari
perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat perlu menjaga
keamanan dan keselamatan pasiennya.
DAFTAR PUSTAKA