1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Data dari RSUD Sawerigading Kota Palopo pada bulan mei 2019 jumlah
perawat yaitu 304 orang, jumlah perawat yang PNS 157 orang dan jumlah
perawat Non PNS 147 orang. Sedangkan jumlah perawat diruang perawatan
bedah anggrek 30 orang, Profesi Ners 13 orang , S1 sebanyak 11 orang, D3
sebanyak 6 orang.
B. Permasalahan Mitra
Adapaun masalah pada kegiatan ini yaitu kurangnya pengatahuan pada
perawat tentang sistem pendokomentasian asuhan keperawatan pada pasien di
ruang perawatan bedah.
2
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
Solusi yang di tawarkan pada masalah pada kegiatan ini yaitu
melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan pada pasien ruang perawatan bangsal bedah RSUD Sawerigading
Kota Palopo
B. Target Luaran
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan
pengatahuan perawat tentang sistem pendokumentasian asuhan keperawatan
pada pasien diruangan perawatan bangsal bedah RSUD Sawerigading Kota
Palopo selain itu diharapkan juga terjadinya peningkatan kualitas
pendokumentasian perawat dalam membuat asuhan keperawatan.
3
BAB III
METODE PELAKSAAN
A. Metode Pelaksanaa
Metode pelaksaan yang digunakan pada kegiatan kali ini yaitu dengan
menggunakan metode penyuluhan secara kelompok tentang sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien diruang perawatan bangsal
bedah RSUD Sawerigading Kota Palopo.
B. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan yang dilaksanakan pada penyuluhan tentang sistem
pendokumentasian asuahan keperawatan pada pasien diruangan perawatan
bangsal bedah RSUD Sawerigading Kota Palopo terdiri dari; pengamatan awal,
survei awal,pengamatan pada responden, menyiapkan bahan penyuluhan,
pendataan responden, pembuatan variasi pola penyuluhan, penyebaran publikasi,
pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi, pelaksaan hasil evaluasi, dan
penulisan laporan akhir.
C. Partisipasi Mitra
Partisispasi mitra dalam kegiatan penyuluhan tentang sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien diruang perawatan bangsal
bedah RSUD Sawerigading kota Palopo, yaitu Direktur RSUD Sawerigading
Kota Palopo untuk mengumpulkan peserta penyuluhan dan mempersiapkan
fasilitas yang dibutuhkan seperti ruangan untuk melaksaanakan kegiatan
penyuluhan.
4
BAB IV
PELAKSAAN KEGIATAN
6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukannya kegiatan penyuluhan tentang sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien di ruang perawatan bangsal
bedah RSUD Saerigading Kota Palopo tejadi peningkatan pengetahuan peserta
penyuluhan sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan. Sebelum dilakukan
penyuuhan tentang sistem pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien di
ruang perawatan bangsal bedah RSUD Sawerigading Kota Palopo tingkat
pengetahuan peserta penyuluhan tentang sistem pendokumentasian ashuan
keperawatan sekitar 60%. Dan setelah dilakukan penyulahan terjadi peningkatan
pengetahun peserta penyulahn menjadi 85%.
B. Saran
Diharapkan saran yang diberikan dapat memberikan masukan dan sumber
informasi khususnya kepada perawat.
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil kegiatan penyuluha ini diharapkan memberikan motivasi dan dorongan
kepada seluruh perawat dan pihak manajemen di RSUD Sawerigading
Palopo. Khususnya perawat yang berada di ruang Bedah Anggrek mengenai
sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik dan benar.
2. Bagi Responden
Hasil kegaiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi
baru kepada responden tentang sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan yang baik dan benar pada pasien di ruang perawatan bangsal
bedah RSUD Sawerigading Kota Palopo.
3. Bagi Tim Pengusul
Diharapkan bagi tim pengusul dapat mengembangkan kegiatan penyuluhan
tentang sistem pendokumentasian asuhan keperawatan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Achterbergh & Vriens. (2002). Perilaku Caring Perawat Dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan. Buletin Fatmawati.
8
Lampiran : Jadwal Kegiatan
9
Lampiran : Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
Biodata Ketua
1. Nama Lengkap Ns. Amos Lellu, S.Kep,M.Kep
2. NIDN 0915098701
3. Tempat dan Tanggal Lahir To’oddi, 15 September 1987
4. Alamat Rumah Perumnas
5. Nomor HP 081241406357
6. Alamat Email amospusing@rocketmail.com
10
1. Nama Lengkap Rikardus Tasman Antus
2. NIM SK1701024
3. Tempat dan Tanggal Lahir Pinggang, 29 Maret 1998
4. Alamat Rumah Pinggang
5. Nomor HP 082328467932
6. Alamat Email rikardustasmanantus@gmail.com
11
Lampiran : Gambaran IPTEK
Lampiran.
Pelaksanaan Kurangnya
INPUT Pendokumentasian Pengetahuan
IPTEK
PROSES
Penyuluhan
Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
12
Lampiran : Materi Kegiatan
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas
utama,hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam,
2006). Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan kemampuan managerial dari tenaga
keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
RSUP Dr. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan di
Sumatera yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien.Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan di
rumah sakit, dimana perawat dituntut untuk melaksanakaan asuhan keperawatan
yang berkualitas guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dan
memberi kepuasan pada pasien yang dalam hal ini adalah sebagai konsumen
(Adill et all, 2009).
Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal
perencanaan. Untuk menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP), salah satunya diwujudkan melalui konfren
keperawatan (Nursalam, 2006) Keperawatan yang dilaksanakan belum
sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan
lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas dengan pengembangan MPKP,
diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata, sehingga
meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.
RSUD Sawerigading Kota Palopo memerlukan aspek manajemen dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya diruang penyakit dalam,
dimana disana dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien
yang membutuhkan pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen
tersebut, maka perlu dilaksanakan diseminasi ilmu yang membahas tentang
overan, pendokumentasian asuhan keperawatan.
13
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberi materi tentang pendokumentasian asuhan keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mengetahui pengertian pendokumentasian asuhan
keperawatan
b. Perawat mengetahui tujuan dilakukannya tentang
pendokumentasian asuhan keperawatan
c. Perawat mengetahui pedoman tentang pendokumentasian asuhan
keperawatan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Diseminasi ilmu tentang pendokumentasian asuhan keperawatan di
ruangan Bedah RSUD Sawerigading kota Palopo.
2. Sasaran
Semua perawat yang dinas di ruangan Bedah RSUD Sawerigading Kota
Palopo.
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
4. Media
a. Infokus
5. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal : Jum’at, 08 Mei 2015
b. Waktu : 10.00 WIB –11.30 WIB
c. Tempat : Ruang Pertemuan Bedah
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Rikardus Tasman Antus
Moderator : Ainun Banawa
Presentator : Preysi Gabriela Dendang
Observer : Yudystira Tahir
Fasilitator : - Pratiwi Sanda Rapa - Rina Sumule
- Yuli
14
7. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan diseminasi ilmu
b. Modereator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3) Menjelaskan kontrak waktu
4) Menjelaskan Tujuan dan Topik.
5) Menyerahkan jalannya diseminasi ilmu kepada presenter.
6) Mengarahkan alur diskusi.
7) Memimpin jalannya diskusi.
8) Menutup acara
c. Presentator
1) Mempresentasikan materi untuk diseminasi ilmu
d. Fasilitator
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya diseminasi
ilmu.
2) Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
e. Observer
1) Mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
2) Membuat laporan hasil pelaksanaan diseminasi ilmu.
15
D. Susunan Acara
3. Penutup
- Mengevaluasi materi yang disampaikan Mengajukan
pertanyaan
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan.
b. 60% Peserta menghadiri diseminasi ilmu.
c. Tempat dan media serta alat diseminasi ilmu sesuai rencana.
d. Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
c. 75% peserta aktif dalam kegiatan diseminasi ilmu
d. 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama diseminasi ilmu
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan diseminasi ilmu, diharapkan peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian tentang pendokumentasian asuhan keperawatan.
b. Mengetahui tujuan dilakukannya tentang
pendokumentasian asuhan keperawatan.
c. Mengetahui pedoman pelaksanaan tentang
pendokumentasian asuhan keperawatan.
17
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
18
Dalam penulisan dokumentasi keperawatan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Isi, Informasi yang ditulis harus lengkap , akurat, jelas, mengandung fakta
(obyektif) dan tidak menggunakan istilah atau singkatan yang tidak
umum. Benar, dimana informasi mengenai klien dan tindakan yang
diberikan haruslah faktual. Catatan harus berisi deskripsi, informasi yang
objektif dari apa-apa yang perawat lihat, dengar, rasa dan cium
(Begerson, 2008)
19
5. Akontabilitas, Berikan nama dan tanda tangan setiap melakukan intervensi
keperawatan. jangan menggunakan penghapus atau tip-ex bila melakukan
kesalahan dalam penulisan.
Catatan adalah sumber data yang bernilai dan digunakan oleh seluruh
anggota tim kesehatan. Maksud dari catatan ini termasuk komunikasi,
kemampuan finansial, pendidikan, pengkajian, riset, auditing dan aspek
legal dokumentasi.
20
C. Pengaruh Pendokumentasian Terhadap Keberhasilan Terapi
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem
pelayanan kesehatan, karena adanya dokumentasi yang baik, informasi
mengenai keadaan kesehatan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan.
Disamping itu dokumentasi merupakan dokumen yang legal tentang pemberian
asuhan keperawatan. dokumentasi dibuat berdasarkan pemecahan masalah
pasien. Dokumentasi berdasarkan masalah terdiri dari format pengkajian,
rencana keperawatan, catatan tindakan keperawatan dan catatan perkembangan
pasien.
Sesuai dengan hal tersebut di atas, maka jikalau dalam
pendokumentasian itu dilakukan dengan baik dan benar maka segala tindakan
yang memerlukan tindak lanjut dan berkelanjutan akan dapat terobservasi
sehingga hasil yang dicapai akan lebih baik dan program terapi akan dapat
berhasil. Dalam hal pencegahan terjadinya gangguan integritas kulit dan jaringan
seorang perawat profesional pasti akan memberikan suatu intervensi latih
mobilisasi, rubah posisi tidur tiap 2 jam sekali. Hal ini akan dapat lebih
terlaksana dengan baik jikalau terdapatnya suatu format yang khusus dan
berlangsung selama 24 jam, tidak hanya berbentuk tindakan yang dilakukan oleh
per-shift. Jadi sangat jelas sekali bahwa dengan adanya pendokumentasian yang
nantinya akan menjadi suatu alat komunikasi antar perawat pada khususnya pada
tiap pergantian shift, maka program terapi akan menjadi lebih mudah untuk
dilaksanakan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Lampiran : Absen Peserta Kegiatan
ABSEN PENYULUHAN
SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASKEP PADA
PASIEN DI RUANG PERAWATAN BANGSAL BEDAH
DI RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
23