Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RESIKO KEUANGAN PERUSAHAAN

(The Influence of Capital Structure to Financial Risk of Company)

Oleh/By:

Marwan Effendy, Tarida Marlin dan Mumuh Mulyana

Dosen Akademi Manajemen Kesatuan dan STIE Kesatuan

ABSTRAK ABSTRACT
Modal menjadi salah satu aspek penting dalam Capital become one of important aspect in
perusahaan. Struktur modal digunakan untuk company. Capital structure used to know the
mengetahui sampai sejauh mana prosentase pendanaan presentage of comparison in company financing,
perusahaan antara hutang jangka panjang dengan modal between long term liabilities and the own capital.
sendiri. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah This research done to answer the problems: (1)
(1) Bagaimana struktur modal dan resiko keuangan How capital structure and company's finance risk? (2)
perusahaan? (2) Bagaimana pengaruh struktur modal The influence of capital structure to finance risk at
terhadap resiko keuangan pada perusahaan? company?
Penelitian ini mengacu pada permasalahan This research concern to influence of liquidity and
pengaruh likuiditas dan hutang jangka panjang terhadap long term liabilities to profitability problem, so that
kemampulabaan, sehingga analisis yang dilakukan analyse taken is analysis regresi. And then, done a
adalah analisis regresi. Kemudian dilakukan pengujian classic assumption examination (the Normalitas and the
asumsi klasik (Uji Normalitas dan Uji Heteroskedastisitas Test).
Heteroskedastisitas). The Result of examination : (a) there are weak
Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan (a) relation between Debt ratio and the variant EPS, (b)
hubungan yang kurang erat antara Debt ratio dengan 2.6% variable of finance risk able to be explained by
varian EPS, (b) 2.6% variable resiko keuangan mampu capital structure variable, and 97.4% by other factors,
dijelaskan oleh variabel struktur modal, sisanya 97.4% (c) from the heteroskedastisitas test, in this regresi
dapat dijelaskan oleh faktor-fakror yang lain, (c) dari model, standard error (e) do not categorize in the
hasil uji heteroskedastisitas, model regresi ini standar symptom heteroskedastisitas
error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas
Keywords: Capital Structure, Financial Risk
Kata Kunci: Struktur Modal, Resiko Keuangan

PENDAHULUAN aktiva tersebut berakibat terganggunya pencapaian


tujuan perusahaan untuk menentukan investasi yang
Salah satu fungsi tepenting dalam perusahaan dilakukan perusahaan, maka sebaiknya perusahaan
adalah manajemen keuangan. Salah satu unsur yang mencari alternatif investasi yang menguntungkan
harus diperhatikan adalah mengenai seberapa besar dengan cara mengeluarkan biaya yang efisien yaitu
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dana yang dengan menghitung pengeluaran biaya terkecil agar
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan keuntungan yang didapat maksimal.
operasional dan mengembangkan usahanya. Modal Keputusan investasi yang dibuat perusahaan tak
menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan lepas dari keputusan pendanaannya yang terdiri dari dua
Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan sumber yaitu sumber yang berasal dari modal sendiri,
seberapa banyak modal yang diperlukan untuk yaitu berupa keuntungan yang tidak dibagikan atau laba
membiayai bisnisnya. Salah satu keputusan penting ditahan dan pendanaan yang berasal dari luar yaitu
adalah melakukan keputusan investasi yang tepat agar pinjaman dari bank, emisi saham, maupun penjualan
tujuan perusahaan dapat tercapai. Keputusan investasi obligasi. Altenatif lain untuk pendanaan perusahaan
perusahaan tersebut menyangkut pendanaan yang tersebut yaitu diantaranya dengan hutang pendanaan
digunakan perusahaan, perusahaan tersebut berpengaruh terhadap struktur
Investasi yang dilakukan perusahaan tersebut tidak modal perusahaan.
hanya barang-barang yang bersifat fisik, seperti gedung Struktur modal digunakan untuk mengetahui
tetapi investasi juga dapat dilakukan pada surat-surat sampai sejauh mana prosentase pendanaan perusahaan
berharga, seperti saham yang terdiri dari saham biasa antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
dan saham preferen serta obligasi. Semua investasi yang Penggunaan hutang jangka panjang dimaksudkan untuk
dilakukan merupakan aktiva yang dimiliki oleh meningkatkan keuntungan, hal tersebut dilakukan jika
perusahaan yang digunakan untuk kegiatan operasi biaya hutang lebih kecil dari pada biaya modalnya.
perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Pengunaan hutang jangka panjang meningkatkan laba
Kemampuan perusahaan untuk memperolah dana serta karena ada perlindungan pajak sehingga EPS yang
mengelolanya merupakan tugas seorag manajer dihasilkan lebih besar, tetapi jika perusahaan tidak
keuangan. Pengembalian keputusan yang keliru dalam dapat meningkatkan penjualan dan tidak dapat
EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

melakukan efiesiensi biaya, perusahaan akan mengalami Metode Analisis


kerugian dan sebaliknya. Keputusan suatu investasi dan Penelitian ini mengacu pada permasalahan
pendanaan tak lepas dari kemungkinan resiko yang pengaruh likuiditas dan hutang jangka panjang terhadap
timbul. Resiko keuangan merupakan hasil langsung dari kemampulabaan, sehingga analisis yang dilakukan
keputusan investasi perusahaan yang digambarkan adalah analisis regresi. Untuk menghasilkan suatu model
dengan varian EPS. Resiko keuangan lebih dirasakan oleh yang baik, hasil analisis regresi memerlukan pengujian
para pemegang saham. Penyimpangan yang besar pada asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan melalui
EPS akan menghasilkan resiko keuangan yang besar dan tahap-tahap, sebagai berikut :
menguntungkan dan sebaliknya penyimpangan yang kecil 1. Melakukan uji Normalitas
pada EPS akan menghasilkan resiko keuangan yang kecil Asumsi bahwa suatu model regresi mengikuti
dan dapat merugikan. Untuk menghindari resiko yang distribusi yang mendekati normal adalah penting dalam
merugikan, perusahaan seharusnya melakukan stuktur statistik. Walaupun telah bebas uji asumsi klasik
modal yang tepat, misalnya tidak meningkatkan lainnya, data yang tidak mengikuti distribusi normal
persetase hutang saat perusahaan mengalami kerugian akan menyesatkan penarikan kesimpulan hasil
karna kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar penelitian. Jika secara teoritis uji t tentang koefisien
bunga pokok, sehingga tingkat resiko keuangan dalam regresi parsial dilakukan dengan cara asumsi model
perusahaan berdampak pada tingkat pengembalian yang regresi tersebut berdistribusi normal, sudah seharusnya
disyaratkan pemodal. Jika jumlah hutang tinggi, data yang membentuk model tersebut minimal
pemegang saham umumnya meningkatkan tingkat mendekati distribusi normal.
pengembalian yang disyaratkan dan resiko keuangan 2. Melakukan uji Heteroskedastisitas
perusahaan akan meningkat. Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila
Berdasarkan latar belakang Penelitian di atas, kesalahan atau residual yang diamati didak memiliki
maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : varian yang konstan. Kondisi heteroskedastisitas sering
1. Bagaimana struktur modal dan resiko keuangan trjadi pada data cross saction, atau data yang diambil
perusahaan ? dari data responden pada suatu waktu tertentu. Untuk
2. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap resiko mendeteksinya dapat digunakan uji LM (Large
keuangan pada perusahaan ? Multiplier) dengan Formula LM = R2 x N. Dimana R2
diperoleh dari regresi e terhadap Y stimasi yang N
METODE PENELITIAN adalah besarnya observasi. Apabila R2 x N lebih kecil
dari 9.2 maka standar error (e) tidak mengalami
heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila R2 x N lebih
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif besar dari 9.2 maka error mengalani heteros-
komparatif. Metode ini dipakai dengan alasan penelitian kedastisitas.
ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai
analisis kinerja perusahaan pada saat memakai hutang
sebagai sumber dananya dan bagaimana struktur Modal HASIL DAN PEMBAHASAN
mempengaruhi mempengaruhi resiko keuangan suatu
perusahaan. Metode penelitian ini adalah suatu metode
yang dilakukan dengan cara mencari data yang dapat Dalam pembahasan penelitian ini akan di bahas Dari
memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja data sekunder yang penulis peroleh, kemudian dirubah
perusahaan kemudian penulis bermaksud untuk ke angka indekss selama 5 tahun (1994-2008) mengenaii
membandingkan perkembangan kinerja perusahaan analisis variabel-variabel dan menganalisis variabel-
dengan mengambil data selama 5 tahun terakhir. variabel tersebut dengan analisis regresi liner dari
Analisis yag digunakan terdiri dari dua jenis metode masing-masing perusahaan yang diteliti.
yaitu :
1. Analisis Deskriptif , terutama variable-variable yang Analisis Debt Ratio (DR)
bersifat kualitatif, yaitu dengan menggunakan
analisis Debt ratio (DR) dan Varian EPS
Profil Debt Ratio PT. Aqua Golden
2. Analisis kuantitatif, berupa pengujian hi[potesis Misisissipi, Tbk
dengan menggunakan uji statistic, yaitu dengan
menggunkan analisis regresi dan korelasi dengan 0,470
menggunakan Statistical Produch and service 0,460
0,450
solution.(SPSS).
Debt Ratio

0,440
0,430
DR
0,420
Jenis dan Sumber Data 0,410
Data yang diperoleh penulis dikelompokkan 0,400
0,390
menjadi dua bagian yaitu Data Primer dan Data 0,380
Sekunder : 1 2 3 4 5

1. Data Primer : Tahun

Merupakan data yang diperoleh langsung dari


Gambar 1 Debt Ratio (DR) PT. Aqua Golden Misissipi, Tbk Periode 2004-
sumber asli, dengan metode survei dan observasi. 2008
2. Data Sekunder : Pada tahun 2004 Debt Ratio PT Aqua Golden
merupakan data penelitian yang diperoleh secara misissipi, Tbk berada pada posisi yang sangat tinggi
tidak langsung melalui Pojok Bursa Efek Indonesia yaitu berada pada angka 0.460. hal ini menunjukan
dengan mengakses situs resmi BEI yaitu bahwa pada tahun 2004 perusahaan menggunakan
http://www.idx.co.id. hutang sampai setengah dari total assetnya, sehingga
seluruh asset yang dimiliki menjadi jaminan hutang

70 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

perusahaan. Pada tahun 2005 debt ratio yang dimiliki


profil Debt Ratio PT. Ultrajaya, Tbk
sebesar 0.434 dimana pengurangan yang menurun cukup
tinggi yang kemudian dsusul pada tahun 2006 yaitu 0,600
sebesar 0.431 namun penurun tersebut bukan
0,500
dikarnakan oleh hutang, justru hutang yang dmiliki
0,400

Debt Ratio
perusahaan bertambah namun perusahaan dapat
menutupinya dengan asset perusahaan yang dirasa 0,300 DR

cukup dapat menutupi hutang tersebut. 0,200

Penurunan angka Ratio pada tahun 2005 dan 2006 0,100


cukup memberikan dapak yang baik, dimana pada tahun 0,000
2007 dan tahun 2008 perusahaan dapat menurunkan 1 2 3 4 5
angka debt ratio (DR) kembali. Dari 0.424 menjadi 0.411 Tahun
walaupun penurunan tidak begitu rendah namun
Gambar 4.3 Debt ratio (DR) PT . UltraJaya Milk Industy & Trading
mengalmi penurunaan yang cukup berati. Penurunan Company Tbk Periode 2004-2008
angka DR tersebutpun bukan karena hutang perusahaan
yang menurun, namun perusahaan memiliki aseet yang Debt Ratio pada tahun 2005 menglami peningkatan
sangat tinggi sehingga perusahaan dapat menutupi jika dibandingkan tahun 2004 yaitu dar 0.377 menjadi
hutangnya. tersebut begitu pun pada tahun 2008 asset 0.443. namun hutang yang dimiliki perusahaan menurun
perusahaan yang dimiliki sangat tinggi sehingga rata- dari Rp 490, 301,955,180,- menjadi Rp 439,121,687,820.
rata hutang yang dimiliki sangat besar sekali jika teapi asset perusahan mengalami penurunan . kenaikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya namun rasio tampak terlihat kembali pada tahun 2006 yaitu
perusahaan dapat menutupinya dengan asset tersebut sebesar 0.485 sama seperti tahun 2005 pada tahun 2006
PT. Aqua Golden Misissippi dari tahun 2004 sampai tampak dirasaka yang juga berpengaruh tehadap aseet
2008 memiliki hutang yang semakin bertambah, namun perusahaan yang menurun.
asset yang dimiliki pun bertambah. Walaupun hutang Pada tahun 2007 dan 2008 DR mngalami penurunan
dari tahun ketahunya mengalami pertambahan tetapi yang cukup menguntungkan perusahaan dimana pada
perusahaan dapat menjaminnya dengan asset tahun tersebut perusahaan kecil dalam memanfaatkan
perusahaan yang tinggi pula hal tersebut bisa dana-dana dari hutang maka reiko perusahaan pun akan
disebabkan oleh factor lainya. Sehingga resiko keuangan semakin rendah dihadapinya.
yang dhadapi masih bisa teratasi.
Profil Debt Ratio PT. Mayora Indah,
Tbk
profil Debt Ratio PT. Cahaya Kalbar
0,600
0,600 0,500
Debt Ratio

0,500 0,400

0,400 0,300 DR
Debt Ratio

0,200
0,300 DR
0,100
0,200
0,000
0,100 1 2 3 4 5

0,000 Tahun
1 2 3 4 5
Gambar 4.4 Debt Ratio PT. Mayora Indah Tbk Periode 2004-2008
Tahun

Gambar 4.2 Debt ratio (DR) PT. Cahaya Kalbar, Tbk Periode 2004-2008
Pada periode tahun 2004 rasio berada di atas 0.2
Pada tahun 2004 perusahaan memiliki Debt Ratio yakni 0.310 yang kemudian mengalami peniangkatan
sebesar 0.287, namun pada tahun 2005 dan 2006 pada tahun 2005 sebesar 0.375 pada periode 2005
perusahaan mengalami penurunan ratio mejadi 0.184 perusahaan hutang perusahaan semakin naik sehingga
dan 0.109, namu hutang dirasaka tinggi pada tahun 2005 perusahaan lebih banyak menggunakan dana dari luar
dmana hutang yang milikinya tinggi sehingga cukup perusahaan.
berpeharuh tehadap DR. kemudian pada taun 2006 Penurunan DR di teruskan pada tahun 2006 sebesar
mengalami penurun kembali. 0.362 walaupun kenaikannya relative kecil namun tetap
Pada tahun 2007 DR mengalami penurunan sebesar saja perusahaan banyak menggunakan hutang dalam
0.096 namu tetap perbandingan hutang dengan asset struktur modalnya. Kemabali naik lagi pada tahun 2007
seimbang dimana hutang yang dimiliki perusahaan yaitu sebesar0.415 kenaikan cukup menghawatirkan
setengah dari asset perusahaan namun asset perusahan yang cukup lega perusahaan
Debt Ratio periode 2008 memiliki perubahan yang perbandingannya hamper tiga perempatnya dari asset
cenderung besar dan meningkat yaitu 0.500. Hal ini yang dimiliki perusahaan.
karena perusahaan banyak menggunkan hutang dalam Begitu pun pada tahun 2008 rasio yang dimiliki
struktur modal perusahaannya, bahkan selama periode sebesar 0.563 kenaikan ini pun perlu diperhatikan karna
tersebut hutang hutang mempunyai peran penting dalam akan berpengaruh terhadap resiko keuangan yang
pendanaan perusahaan. seamkin tinggi pula.
Pada PT. Mayora, Tbk DR yang dimiliki dari tahun
2004-2008 mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya
bisa disimpulkan bahwa perusahaan banyak
menggunakan hutang dalam struktur pendanaan

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 71


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

perusahaanya namun kenaikan hutang dapat dijamin


dengan aseet perusahaan yang dimiliki yang dirasa Pada tahun 2004 Debt rasio yang dihasilka PT Sekar
cukup aman dalam memenuhinya uantuk periode Bumi Tbk sebesar 4.366% dimana angka tersebut paling
jagngka panjangnya. tinggi dihasilkan oleh perusahaan itu artinya perusahaan
Gambar 4.1.5 Debt Ratio PT. Siantar Top, Tbk. Peridoe 2004-2008 banyak sekali menggunakan hutang sebagai struktur
Profil Debt Ratio PT. Siantar Top, Tbk. modalnya hingga melebihi asset perusahaan.
Pada tahun 2005 perusahaan memperkecil Debt
1,000 Rasio menjadi 0.785 hal ini disebabkan perusahaan
0,800
mengurangi penggunaan hutangnya menjadi
Rp76.805.205.148,- dari tahun sebelumnya yang sebesar
Debt Ratio

0,600
DR
Rp490.502.163.227,- bisa menaikan dan membah jumlah
0,400 ekuitasnya dengan laba ditahan. Sehingga laba
0,200
perusahaan pun bisa ditingkatkan oleh perusahaan.
Penurunan Debt rasio (DR) kembali menurun pada
0,000 tahun 2006 sebesar 0.752 dan tahun 2007 menjadi 0.47,
1 2 3 4 5
dimana perusahaan bisa kembali menurunkan hutangnya
Tahun
akan tetapi tidak terlihat pada tahun 2007 hutang
Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, PT. tampak meningkat. namun selama dua tahun
Siantar top, Tbk. Memiliki DR sebesar 0.32 dan 0.31. hal belakangan ini hingga saat sekarang perusahaan bisa
ini menunjukan bahwa penggunaan hutang setengah dari meninggkatkan Asetnya sehingga perusahaan
Aset perusahaan, berarti perusahaan lebih banyak menggunkan asetnya sebagai struktur modalnya. Dan
menggunakan asset yang dimilikinya. Sehingga stengah menjamin terjadinya peningkatan hutang tersebut.
dari asetnya menjamin hutang perusahaan. Tetapi, pada tahun 2008 Debt Rasio Mengalami
Pada tahun 2006 perusahaan memiliki DR sebesar sedikit peningkatan sebesar 0.499 itu terjadi karena
0.26 hal ini dikarenakan perusahaan mengurangi hutang perusahaan yang meningkat hamper setengah
penggunaan hutang menjadi sebesar dari aSEt perusahaan, namun masih bisa tercover
Rp148.843.956.076,- dari tahun sebelumnya sebesar dengan Aset perusahaan yang meningkat juga yang
Rp152.214.079.075,- dan menambah jumlah asset yang dirasa cukup untuk menutupi hutang tersebut, namun
dimiliki perusahaan. mengakibatkan EAT yang dihasilkan menurun menjadi
Pada tahun 2007 perusahaan kembali Rp4.271.023.656,- yang sebelumnya perusahaan
meningkatkan penggunaaan hutangnya sehingga DR menghasilkan EAT Rp 5.741.580.571,-.
perusahaan meningkat menjadi 0.307. DR tersebut
disebabkan karena pendanaan perusahaan yang berasal Analisis Resiko keuangan
dari asset didak mencukupi untuk mendanai seluruh
kegiatan perusahaan sehingga perusahaan mencari 8000
sumber pendanaan yang lain yaitu dengan meningkatkan 7000
penggunaan hutangnya.
6000
DR semakin meningkat pada tahun 2008 yaitu
sebesar 0.89 sama dengan tahun 2007 hal tersebut pun 5000 EPS

terulang kembali pada taun 2008 dimana perusahaan 4000


RATA-RATA
tidak dapat mencukupi untuk mendanai prusahaan 3000 EPS

dengan asetnya saja sehingga dengan terpaksa 2000


perusahaan harus meningkatkan kembali hutangnya 1000
dimana rasanya dapat membantu pendanaan untuk 0
melakukan kegiataannya. 1 2 3 4 5
Penggunaan hutang yang tinggi dirasa akan
Gambar 4.1 Resiko keuangan PT Aqua Golden Misisisipi, Tbk Periode
menghasilkan keuntungan yang maksimal apabila biaya 2004-2008
hutang lebih kecil dari total asetnya. Sehingga dengan PT Aqua dengan DR yang dterapkan perusahaan
penggunaan DR terbesar pada tahun 2008 sebesar 0.89% pada tahun 2004 sebesar 0.461 itu berarti perusahaan
perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang menggunakan sebesar 41.6 hutang untuk mendanai
maksimal, sehingga rwesiko yang dihasilkan pun akan kegiatan perusahaannya perusahaan EPS yang dihasilkan
semakin besar. pada saat itu jauh lebih besar diatas rata-rata EPS
selama periode tersebut sehingga standar deviasi yang
profil Debt Ratio PT. Sekar Bumi, Tbk.
dihasilkan sebesar 1.597 atau meghasilkan resiko
5,000 keuangan sebesar 1%.
Pada dasarnya resiko keuangan yang dihadapi oleh
4,000
perusahaan dari tahun ketahun berada diposisi yang
Debt Ratio

3,000 aman,namun masih ada, yang berada di bawah angka


DR rata-rata penurunan tampak terlihat pada tahun 2005
2,000
dimana Earning Per share (EPS) tahun 2005 berada
1,000 diposisi angka 4.889 sebesar 5.008 itu berarti dengan
0,000 struktur modal yang diterapkan pada tahun 2005 yaitu
1 2 3 4 5 dengan DR sebesar 0,434 perusahaan harus menanggung
Tahun resiko keuangan sebesar 0% dari hasil standa deviasi
sebesar 4,76 sehingga EPS yang dihasilkan perusahaan
Gambar 4.6 Debt Rasio PT Sekar Bumi Tbk Periode 2004-2004 pun ikut menurun.

72 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

Penurunan EPS semakin terlihat pada tahun 2006 peningkatan yang cukup memberikan arti positif bagi
dengan DR yang diterapkan perusahaan sebesar 0.431 perusahaan walaupun perusahaan masih harus
perusahaan harus menanggung resiko keuangan sebesar menaggung resiko keuangan.
itu merupakan ancaman bagi perusahaan karena resiko Begitupun pada tahun 2008 peningkatan Earning
keuangan berada di arah yang negatif. Hal tersebut juga per Share (EPS) tampak memberikan pengaruh bagi
dikarnakan EAT yang dihasilkan perusahaan menurun perusahaaan. Pada tahun 2008 perusahaan meggunakan
dari tahun sebelumnya sebesar Rp 48,853,686,588,- DR sebesar 0.5 itu berarti peusahaan menggunakan yang
sehingga EPS yang dihasilkan pun terlihat sangat sangat besar dan resiko yang ditanggung oleh
menurun drastic akibatnya perusahaan menanggung perusahaan sebesar 1%. namun perusahaan masih bisa
resiko keuangan sbesar 0% yang dapat merugikan meningkat EAT yang tinggi dari pada tahun sebelumnya,
perusahaan. Tahun ini lah tahun dimana perusahaan itu artinya walaupun perushaan masih harus menggung
mendapatkan resiko tertinggi yang tentunya harus resiko tetapi perusahaan masih mampu meningkatkan
dihindari oleh setiap perusahaan. laba nya, sehingga perusahaan tidak mengalami
Peningkatan EPS kembali ditunjukan pada tahun kehawatiran dalam menghadapi ancaman yang ada.
2007, dimana perusahaan memperkecil DR dengan Sehingga EPS yang dihasilkan mengalami peningkatan
megurangi jumlah hutang dan menambahkan aseet yang dirasa sangat menguntungkan bagi para pemegang
perusahaan. Hasilnya perusahaan kembali menaggung saham.
resiko keuangan yang bernilai o% Dengan DR sebesar
120000
0.423 yang lebih kecil dari tahun sebelumnya
perusahaan pun menanggung EPS yang besar pula yaitu 100000

sebesar 5.008 dan perusahaan harus menaggung resiko


80000
keuangan yang juga memuaskan bahkan nihil. EPS
60000
RATA-RATA
100000 EPS
40000
90000
80000 20000

70000
0
60000 EPS 1 2 3 4 5

50000
RATA-RATA Gambar 2.8 Analisis Resiko Keuangan PT. Ultrajaya Milk & Trading, Tbk
40000 EPS Periode 2004-2008
30000
20000 Ultra jaya selama periode 2004 menggunakan
10000 hutang sebesar 0.377 pada periode tersebut perusahaan
0 memiliki%tase DR yang sangat kecil jika dibandingkan
1 2 3 4 5 tahun berikutnya karna perusahaan menjaminnya
dengan asset perusahaan yang dirasa cukup dapat
Gambar 4.7 Resiko Keuangan PT. Cahaya Kalbar Tbk Periode 2004-2005 menguntungkan perusahaan, namun pada kenyataannya
EPS yang dihasilkan perusahaan tidak memberikan
Pada tahun 2004 posisi EPS menunjukan angka keuntungan kearah yang positif sehingga perusahaan
sebesar 81.473 cukup memberikan pengaruh yang baik menaggung resiko keuangan sebesar 1%.
bagi perusahaan dengan DR sebesar 0.287 maka resiko Pada periode tahun 2005 – 2006 perusahaan
keuangan yang ditanggung oleh perusahaan hampir tidak menggunakan DR yang dirasakan masih mengalami turun
ada dengan standar deviasi yang dihasikkan sebesar naik itu berarti perusahaan sangat tergantung terhadap
300.063. hutang. Pada periode tersebut perusahaan terus
Pada tahun 2005 Earning Per share (EPS) PT Cahaya meningkatkan pendanaanya dengan hutang itu terlihat
Kalbar, Tbk. mengalami penurunan bahkan berada mulai dari DR yang semakin meningkat pada tahun 2005
dibawah rata-rata perusahaan yaitu sebesar 72.586 yang sebesar 0.44 hingga terbesar pada tahun 2006
penurunan tersebut terjadi karna ada ketidak yakni sebesar 0.48. namun tidak dengan EPS,
seimbangan hutang yakni antara hutang lancer dengan perusahaan dapat terus meningkatkannya begitu pun
hutang tidak lancarnya dimana perusahan banyak dengan EAT perusahaan yang semakin terus meningkat
memiliki hutang jangka pendeknya sehingga abesar pula namu perusahaan masih harus menanggung resiko
biaya bunga yang hae\rus dikeluarkan yang juga keuangan sebesar 1% hal tersebut masih dianggap aman
berakibat pada menurunanya EAT sehingga perusahaan untuk dihadapi.
menanggung resiko keuangan sebesar 1%. Perlahan perusahaan menunjukan peningkatan
Penurunan semakin terjadi pada tahun 2006 melalui penggunaan hutang yang semakin dipersempit
dimana Earning Per share perusahaan berada dibawah dalam struktur modalnya dengan terus meningkatkan
rata-rata perusahaan yaitu sebesar 51.399 asset perusahaan. Hal tersebut terlihat dari DR tahun
denganstandar deviasi perusahaan yang juga meningkat, 2007 yang semakin kecil. DR yang semakin kecil tersebut
sehingga resiko keuangan perusahaan menanggun meningkatkan EPS walaupun masih berada dibawah rata-
kembali 1%. rata sehingga EPS yang dihasilkan perusahaan cukup
Penurunan Earning Per Share (EPS) tahun 2006 memberikan kehidupan bagi para investor yaitu sebesar
kembali ditingkatkan perusahaan pada tahun 2007 yaitu 10.49 yang disertai dengan peningkata EAT sehingga
sedikit berada diatas rata-rata perushaan yakni sebesar resiko yang dihadapi pun masih aman yaitu masih sama
82.946 dengan struktur hutang yang dapat diperkecil seperti tahun sebelumnya sebesar 1%.
dari tahun sebelum hal tersebut pun dapat berpengaruh Tahun 2008 perusahaan kembali memperkecilkan
terhadap Net income perusahaan yang mengalami DR dengan mengurangi jumlah hutang dan terus

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 73


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

meningkatkan Aset, hasilnya perusahaan menanggung


2500
resiko 0% dengan kata lain perusahan nihil dalam
menanggung resiko keuangan. Dengan DR sebesar 2000
0.466% yang lebih kecil dari tahun sebelumnya
menghasilkan EPS yang positif yang berada jauh diatas 1500 EPS

rata-rata perusahaan dan perusahaan tidak menanggung RATA-RATA


resiko keuanngan itu artinya perusahaan berada dalam 1000 EPS

posisi yang menguntungkan begitu pun untuk para


500
investor karna tingkat pengembaliaan yang sangat
memuaskan. 0
1 2 3 4 5
300000
Gambar 4.10 Resiko Keuangan PT Siantar Top, Tbk Periode 2008-2009
250000

200000 Periode tahun 2004 perusahaan menanggung resiko


EPS
sebesar 1% itu karena EPS yang dhasilkan perusahaan
150000
RATA-RATA cukup tinggi yakni sebesar 2183 dengan struktur modal
100000
EPS
yang diterapkan oleh perusahaan sebesar 0.32% dimana
perusahaan menggunakan hutang untuk mendanai
50000
kegiatan perusahaannya setengah dari asset yang
0 dimiliki perusahaan. Besarnya DR yang diterapkan oleh
1 2 3 4 5
perusahaan saat itu memberikan dampak yang positif
Gambar 4.9 Resiko Keuangan PT. Mayora Indah Tbk. Periode 2004-2009 bagi perusahaan dan bagi para pemegang saham karena
EPS yang dihasilkan oleh perusahaan berada diatas rata-
Mayora Indah dari tahun 2004 sampai dengan tahun rata.
2008 perusahaan terus meningkatkan pendanaanya Menurunnya resiko keuangan yang dialami
dengan hutang. Ini terlihat dari DR yang semakin perusahaan pada tahun 2005 dikarenakan EPS yang
meningkat, yang dimulai dari tahun 2004 yang sebesar dihasilkan oLeh perusahaan menurun. EPS yang
0.31 hingga terbesar sampai tahun 2008 sebesar 0.563 dihasilkan oleh perusahaan lebih kecil dan berada
membuat perusahaan harus mengalami peurunan EPS. dibawah rata-rata EPS sebesar 812,
Sehingga EPS pada tahun 2004–2006 berada Tahun 2006 perusahaan memperkecil DR dengan
dibawah rata-rata EPS kemudian meningkat pesat pada mengurangi jumlah hutang dan total asset yang
tahun 2007 sampai 2008 dan resiko keuangan yang dihasilkan pun menurun dari tahun sebelumnya
ditanggung pun tinggi yang rasanya sangat memberikan sedangkan EAT yang dihasilkan mengalami peningkatan
dampak yang buruk bagi perusahaan dan tentunya bagi sehingga EPS yang dihasilkan pun meningkat sebesar
para investor namun sempat berkurang pada tahun 2008 1101 sehingga perusahaan menanggung resiko keuangan
yaitu sebesar 0%. EPS terendah dialami pada tahun 2005 sebesar 0%. Peningkatan EPS terlihat kembali pada
dimana EPS yang dihasilkan perusahaan menurun tahun 2007, dimana perusahaan banyak mengunakan
sebesar 59.656. Penurunan EPS disebab kan adanya hutang dalam pendanaan struktur modalnya namun bisa
biaya bunga yang dikeluarkan perusaaan yang tinggi teratasi dengan peningkatan aset yang tinggi, oleh
sehingga EAT perusahaan pun mengalami penurunan sebab itu EAT perusahaan meningkat sehingga dapat
sehingga EPS yang dihasilkan perusahaan lebih kecil dan menguntungkan perusahaan dengan begitu resiko
jauh berada dibawah rata-rata EPS sehingga resiko keuangan pun ditanggung rendah sebesar 0%, dan EPS
keuangan yang ditanggung pun masih tinggi yaitu yang dihasilkan cukup meningkat yaitu sebesar 119.
sebesar 1%. Tahun 2008 EPS mengalami penurunan yang cukup
Tahun 2007 perusahaan harus menanggung resiko tajam. Saat itu DR perusahaan mencuat tinggi mencapai
yang masih berdampak negatif buat perusahaan karena 0.899 dengan struktur modal yang diterapkan oleh
resiko keuangan yang sampai saat ini masih merugikan perusahaan. Perusahaan harus menanggung resiko yang
perusahaan. Walaupun EPS sudah berada diatas rata- memberikan dampak negatif sebesar 4%. Tahun tersebut
rata EPS sebesar 0.39, tetapi EPS saat itu meningkat menaiki sumber pendanaan yang berasal dari hutang
dari tahun sebelumnya karena pada saat itu perusahaan lancar dengan menurunkan dari hutang jangka panjang.
sempat melakukan efisiensi biaya untuk HPP dan biaya Sehingga EPs dan resiko jkeuangan yang dihasilkan tahun
opearasional yang kecil. Tahun 2008 perusahaan tersebut pun berdampak negatif atau dapat membawa
menggunakan DR sebesar 0.56 berarti perusahaan perusahaan dalam arah yang merugikan.
menggunakan hutang yang sangat tinggi dan resiko
Profil Resiko Keuangan PT. Sekar
keuangan yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 0%
Bumi
hampir dibilang perusahaan tidak menghadapi resiko
keuangan atau resiko keuangan yang dihadapi relative 1000
kecil hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi 800
perusahaan. 600
400
200 EPS
0 Rata-rata EPS
-200 1 2 3 4 5
-400
-600
-800
Tahun

74 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

Gambar 6 Analisis Resiko Keuanga PT Sekar Bumi, Tbk Siantar Top 2004 0,324 1107125
2005 0,312 101633
Pada tahun 2004, DR sangat amat tinggi. Karena 2006 0,266 888
saat itu ekuitas perusahaan bernilai negatif, sehingga 2007 0,307 3505
pada saat itu aktiva perusahaan menjadi jaminan hutang 2008 0,899 27941796
perusahaan. Akibatnya EAT perusahaan bernilai min dan
Sekar bumi 2004 4,366 609961
berpengaruh terhadap EPS yang bernilai negatif
2005 0,785 7056
sehingga menanggung resiko keuangan yang tinggi yakni 2006 0,752 22500
sebesar 2%. Kerugian tahun 2004 diperbaiki perusahaan 2007 0,472 376996
pada tahun 2005. Perusahaan dapat meningkatkan EPS 2008 0,499 160801
hingga mencapai di atas rata-rata EPS. Terjadi karena
EAT perusahaan yang dapat ditingkatkan dengan disertai Gambar 4.2.6 Data perusahaan Periode 2004-2009
perkecilan hutangnya. Namun penurunan EPS kembali
terjadi yakni pada tahun 2006, dengan DR yang Regression
mengalami penurunan namun tidak menyebabkan EPS Descriptive Statistics
perusahaan meningkat malah sebaliknya EPS menurun
yang dikarenakan EAT perusahaan mengalami penurunan Mean Std. Deviation N
dan aset perusahaan yang juga mengalami penurunan VARIAN EPS 6,8E+10 1,301E+11 30
karena adanya biaya yang memang banyak dikeluarkan DR ,55283 ,740770 30
oleh perusahaan. Penurunan itu semua tidak sangat
berpengaruh terhadap resiko keuangan perusahaan Correlations
karena perusahaan masih menanggung resiko sebesar 0 .
Pada tahun 2007 EPS perusahaan mengalami VARIAN EPS DR
peningkatan malah pada tahun ini prosentase EPS yang Pearson Correlation VARIAN EPS 1,000 -,160
DR
dihasilkan paling tinggi dibanding tahun sebelumnya. -,160 1,000
Sig. (1-tailed) VARIAN EPS
Dengan DR yang menurun dan Aset yang dapat . ,199
DR
ditingkatkan sehingga EAT perusahaan juga meningkat ,199 .
yang memberikan pengaruh positif terhadap EPS yang N VARIAN EPS 30 30
dihasilkan sebesar 8.31 sehingga resiko keuangan yang DR 30 30
ditanggung perusahaan pun meningkat menjadi 2%.
Penurunan EPS kembali terjadi yakni pada tahun 2008, Variables Entered/Removedb
Debt rasio pun kembali meninggat yakni sebesar 0.499
itu artinya perusahaan kembali melakukan Variables Variables
pendanaannya dengan hutang sehingga asset perusahaan Model Entered Removed Method
yang dimiliki peusahaan menjadi jamin hutang 1 DR a . Enter
perusahaan akibatnya EAT pun menurun sehingga EPS a. All requested variables entered.
yang dihasilkan pun menurun yakni sebesar 6.18 dan b. Dependent Variable: VARIAN EPS
resiko keuangan pun menurun menjadi 1%.

Analisis Regresi Untuk Pengaruh Debt Ratio (DR) dan Model Summary
Varian EPS Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
Untuk melihat hubungan dan seberapa besar 1 ,160a ,026 -,009 1,307E+11
kontribusi pengaruh Debt Ratio (DR) terhadap Varian EPS a. Predictors: (Constant), DR
maka penulis menggunakan koefisien korelasi dan
determinasi serta regresi. ANOVAb
rasio Sum of
Perusahaan Tahun DR varian EPS Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,26E+22 1 1,256E+22 ,735 ,399a
Aqua 2004 0,461 2549770
Residual 4,79E+23 28 1,709E+22
2005 0,434 226766 Total 4,91E+23 29
2006 0,431 2733070 a. Predictors: (Constant), DR
2007 0,424 127592 b. Dependent Variable: VARIAN EPS
2008 0,411 791744
cahaya Kalbar 2004 0,287 90362163609 Coefficientsa

2005 0,184 95784060100 Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients
2006 0,109 109347278329
Model B Std. Error Beta t Sig.
2007 0,096 89478756900 1 (Constant) 8,4E+10 3,0E+10 2,802 ,009
2008 0,5 83176867216 DR -2,8E+10 3,3E+10 -,160 -,857 ,399
UltraJaya 2004 0,377 14960469969 a. Dependent Variable: VARIAN EPS
2005 0,443 14950686529
Jika dilihat Dari data tabel correlations dapat
2006 0,485 14099425081
2007 0,469 12847089025
diketahui bahwa besarnya hubungan antara variable
2008 0,466 349390864 debt ratio dengan varians EPS dari ke lima perusahaan
Mayora Indah 2004 0,31 387387984025 per lima tahun yang telah dihitung adalah -0.160. hal ini
2005 0,375 453966012900 menunjukkan hubungan yang kurang erat diantara Debt
2006 0,362 373756158736 ratio dengan varian EPS. Arah hubungan yang negatif
2007 0,415 301098028176 menunjukkan semakin besar Debt ratio akan membuat
2008 0,563 11945397025 varians EPS cenderung menguat, dan begitu sebaliknya.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 75


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

Dari data tabel Model Summary nilai r pada intinya NPar Tests
untuk mengukur seberapa besar hubungan antara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
variable independent dengan variabel dependent.
berdasarkan pengujian dari kelima perusahaan selama 5 N
DR
30
VARIAN EPS
30
tahun diperoleh nilai r sebesar 0.160 hal ini Normal Parameters a,b Mean ,55283 6,845E+10
menunjukkan bahwa variabel Debt Ratio dengan varian Std. Deviation ,740770 1,301E+11
Eps sebesar 16.0%. Most Extreme Absolute ,362 ,359
Sedangkan nilai R2 (R square) atau koefisien Differences Positive ,362 ,359
determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh Negative -,269 -,299
Kolmogorov-Smirnov Z 1,981 1,969
kemampuan model dalam menerangkan variabel Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,001
dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 a. Test distribution is Normal.
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel b. Calculated from data.
independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas, nilai yang mendekati satu Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan
berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir bahwa dari keliama perusahaan selama 5 tahun tersebut
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi berdistribusi normal hal tersebut dikarenakan
variasi variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0.26 dari probabilitas > dari 0.001 yakni 1.981 > dari 0.001
hasil analisis ke lima perusahaan tersebut mempunyai
arti bahwa 2.6% variabel dependen atau variable resiko 2. Uji Heterokedastisitas
keuangan mampu dijelaskan oleh variabel independent Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila
atau struktur modal . Dan sisanya sebesar 97.4 dapat kesalahan atau residual yang diamati didak memiliki
dijelaskan oleh factor-fakror yang lain. varian yang konstan. Kondisi heteroskedastisitas sering
ANOVA (Analysis of Varians) adalah alat uji trjadi pada data cross saction, atau data yang diambil
statistic, Berdasarkan data diatas menunjukkan nilai F dari data responden pada suatu waktu tertentu.
hitung sebesar 0.735 memiliki tingkat tidak signifikan
0.399 ini menunjukkan bahwa model persamaan yang Model R2 N Kriteria Kesimpulan
disusun adalah tidak signifikan, dimana variabel bebas
Tidak terjadi gejala
(independent variabel) tidak memiliki pengaruh yang Regresi 0.026 30 LM < 9.2
Heteroskesdastisitas
signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent
variabel) Uji F dapat dikatakan signifikan jika F hitung > Dari hasil uji heteroskedastisitas, diketahui hasil
F tabel. Dan ini bisa dikatakan tidak signifikan karena F dari R2 sebesar 0.026 sedangkan N dalam penelitian ini
hitung sebesar 0.735 < dari F tabel sebesar 2.893846365, adalah 30. maka LM = 0.026 x 30 = 0.78. dikarenakan
maka model regresi seperti ini tidak bisa digunakan nilai LM lebih kecil dari 9.2 (0 < 9.2), maka dapat
untuk memprediksikan resiko keuangan. Atau bisa disimpulkan bahwa dalam model regresi ini standar
dikatakan, struktur modal tidak berpengaruh terhadap error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.
resiko keuangan.
Dari uji anova atau F test, didapat F hitung sebesar
0.735 dengan tingkat tidak signifikan 0.399. karena
0.399 lebih besar dari 0,10, maka hasil dari model KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Debt Ratio terhadap varian EPS. Kesimpulan
Dengan kata lain model regresi tidak layak dipakai untuk Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang
memprediksi varian EPS berdasarkan masukan variabel dilakukan oleh penulis serta pengolahan dan
independent Debt Ratio. analisis dari data-data yang diperoleh pada objek
Persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian, maka penulis mengambil beberapa
perhitungan tersebut adalah Y= 8.4 – 2.8 X artinya simpulan, yaitu antara lain:
setiap kenaikan struktur modal 1 resiko keuangan akan 1. Hubungan yang kurang erat antara Debt ratio dengan
berkurang sebesar -2.8. atau setiap kenaikan DR sebesar varian EPS. Arah hubungan yang negatif
1 maka resiko keuangan perusahaan akan berkurang menunjukkan semakin besar Debt ratio akan
sebesar -2.8. membuat varians EPS cenderung menguat, dan
begitu sebaliknya.
Uji Klasik 2. Berdasarkan pengujian dari kelima perusahaan
Analisis pengujian asumsi klasik yang terdiri dari selama 5 tahun diperoleh nilai r sebesar 0.160 hal ini
Uji normalitas dan Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa pengaruh variabel Debt Ratio
dengan varian EPS sebesar 16.0%.
1. Uji Normalitas 3. Nilai R2 sebesar 0.26 dari hasil analisis ke lima
Uji normalitas juga merupakan salah satu cara dari perusahaan tersebut mempunyai arti bahwa 2.6%
tiga pengujian asumsi klasik,pengujian ini dilakukan variable resiko keuangan mampu dijelaskan oleh
untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi, variabel struktur modal. Dan sisanya sebesar 97.4
variabel dependen, variabel independen ataupun dapat dijelaskan oleh faktor-fakror yang lain.
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 4. Berdasarkan nilai F hitung sebesar 0.735 dan tingkat
tidak signifikan 0.399, menunjukkan bahwa model
persamaan yang disusun adalah tidak signifikan. Bisa
dikatakan tidak signifikan karena F hitung sebesar
0.735 < dari F tabel sebesar 2.893846365, maka
model regresi seperti ini tidak bisa digunakan untuk

76 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009


EFFENDY, MARLIN & MULYANA, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Resiko Keuangan Perusahaan

memprediksikan resiko keuangan. Atau bisa Cohen Jerome B., Edward D. Zisaberg, Arthur Zeikel.
dikatakan, struktur modal tidak berpengaruh 1987. Investment Analysis and Portofolio
terhadap resiko keuangan. Management., 5th. Richard D. Irwin, Inc. USA.
5. Model regresi tidak layak dipakai untuk memprediksi Dermawan Wibisono. 2003. Riset Bisnis . Penerbit PT.
varian EPS berdasarkan masukan variabel Gramedia Pustaka Utama, jakarta.
independent Debt Ratio. Dermawan Sjahrial. 2006. Pengantar Manajemen
6. Persamaan regresi yang diperoleh pada perhitungan Keuangan. Penerbit mitra wacana media, jakarta.
tersebut adalah Y = 8.4 – 2.8X artinya setiap Farah Margaretha. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen
kenaikan struktur modal 1 resiko keuangan akan Keuangan, Investasi Sumber dana Jangka Panjang.
berkurang sebesar -2.8. atau setiap kenaikan DR PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
sebesar 1 maka resiko keuangan perusahaan akan Frank K. Reilly. 1994. Investment Analysis And
berkurang sebesar -2.8. Portofolio Manajement. Dryden Press. United
7. Dari hasil uji heteroskedastisitas, diketahui hasil dari States.
R2 sebesar 0.026 sedangkan N dalam penelitian ini Gerard I White, Ashwanpaul C Sondhi, Dov Fried. 2003.
adalah 30. maka LM = 0.026 x 30 = 0.78. dikarenakan The Analysis and Use of Financial Statements. Edisi
nilai LM lebih kecil dari 9.2 (0 < 9.2), maka dapat 3. Jon Wiley & Son, Inc, United States.
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini standar Gitman, Lawrence , Jeff Madura. 2001. Introduction to
error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Finance. John Wiley & Son, Inc, United States.
John J Wild. 2003. Finance Acounting. Edisi 2. The
McGraw-Hill Companies, Inc, Singapore.
Kamarudin Ahmad. 2004. Dasar-dasar Manajemen
Investasi dan Portofolio. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Neave Edwin H. John C Wiginthon. 1981. Financial
Adler Haymans. 2007. Pengelolaan Portofolio Management, Theory and Strategies. Prentice-Hall
Obligasi.PT. Gramedia. Jakarta .Inc Englewood. Cliffs N J.
Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan dan Teori Roos Stephen A, Randolph W Westerfield, Bradford D
Aplikasi. Edisi 4. BPPE, Yogyakarta. Jordan, Richard D Irwin. 1993. Fundamentals of
Anthony Saunders.2002. Financial Institutions corporate Finance. Prentice-Hall, Inc. USA.
Management. Edisi 3. The McGraw-Hill Companies, Sapto Rahardjo. 2003. Panduan Investasi. PT. Gramedia
Inc, Singapure. Pustaka utama. Jakarta.
Arthur J Keown, John D Martin, William J Petty, David F Siswanto Sutojo. 2000. Pembiayaan Investasi Proyek
Scott. 2002. Foundation of Finance. Pearson (capital budgeting). Edisi 2, Damar Mulia Pustaka,
Education, Inc, New Jersey. Jakarta.
Arthur J Keown, John D Martin, J. William Petty, David Suad Husnan. 2003. Dasar Dasar teori Portofolio dan
F, Scott Jr. 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip- Analisis Sekuritas. Edisi 3 .AMP YKPN, Yogyakarta.
prinsip dan aplikasi (Judul asli Financial William F. Sharpe.1999. Investasi (judul asli
Management Principle and application). Alih Investment).Alih bahasa : Henry Njooliangtik.
bahasa : Haryandini. PT. Intermasa .. Jakarta. Prentice Hall. Singapore

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 77

Anda mungkin juga menyukai