Jurnal10MarwanTaridaMumuh PDF
Jurnal10MarwanTaridaMumuh PDF
Oleh/By:
ABSTRAK ABSTRACT
Modal menjadi salah satu aspek penting dalam Capital become one of important aspect in
perusahaan. Struktur modal digunakan untuk company. Capital structure used to know the
mengetahui sampai sejauh mana prosentase pendanaan presentage of comparison in company financing,
perusahaan antara hutang jangka panjang dengan modal between long term liabilities and the own capital.
sendiri. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah This research done to answer the problems: (1)
(1) Bagaimana struktur modal dan resiko keuangan How capital structure and company's finance risk? (2)
perusahaan? (2) Bagaimana pengaruh struktur modal The influence of capital structure to finance risk at
terhadap resiko keuangan pada perusahaan? company?
Penelitian ini mengacu pada permasalahan This research concern to influence of liquidity and
pengaruh likuiditas dan hutang jangka panjang terhadap long term liabilities to profitability problem, so that
kemampulabaan, sehingga analisis yang dilakukan analyse taken is analysis regresi. And then, done a
adalah analisis regresi. Kemudian dilakukan pengujian classic assumption examination (the Normalitas and the
asumsi klasik (Uji Normalitas dan Uji Heteroskedastisitas Test).
Heteroskedastisitas). The Result of examination : (a) there are weak
Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan (a) relation between Debt ratio and the variant EPS, (b)
hubungan yang kurang erat antara Debt ratio dengan 2.6% variable of finance risk able to be explained by
varian EPS, (b) 2.6% variable resiko keuangan mampu capital structure variable, and 97.4% by other factors,
dijelaskan oleh variabel struktur modal, sisanya 97.4% (c) from the heteroskedastisitas test, in this regresi
dapat dijelaskan oleh faktor-fakror yang lain, (c) dari model, standard error (e) do not categorize in the
hasil uji heteroskedastisitas, model regresi ini standar symptom heteroskedastisitas
error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas
Keywords: Capital Structure, Financial Risk
Kata Kunci: Struktur Modal, Resiko Keuangan
0,440
0,430
DR
0,420
Jenis dan Sumber Data 0,410
Data yang diperoleh penulis dikelompokkan 0,400
0,390
menjadi dua bagian yaitu Data Primer dan Data 0,380
Sekunder : 1 2 3 4 5
Debt Ratio
perusahaan bertambah namun perusahaan dapat
menutupinya dengan asset perusahaan yang dirasa 0,300 DR
0,500 0,400
0,400 0,300 DR
Debt Ratio
0,200
0,300 DR
0,100
0,200
0,000
0,100 1 2 3 4 5
0,000 Tahun
1 2 3 4 5
Gambar 4.4 Debt Ratio PT. Mayora Indah Tbk Periode 2004-2008
Tahun
Gambar 4.2 Debt ratio (DR) PT. Cahaya Kalbar, Tbk Periode 2004-2008
Pada periode tahun 2004 rasio berada di atas 0.2
Pada tahun 2004 perusahaan memiliki Debt Ratio yakni 0.310 yang kemudian mengalami peniangkatan
sebesar 0.287, namun pada tahun 2005 dan 2006 pada tahun 2005 sebesar 0.375 pada periode 2005
perusahaan mengalami penurunan ratio mejadi 0.184 perusahaan hutang perusahaan semakin naik sehingga
dan 0.109, namu hutang dirasaka tinggi pada tahun 2005 perusahaan lebih banyak menggunakan dana dari luar
dmana hutang yang milikinya tinggi sehingga cukup perusahaan.
berpeharuh tehadap DR. kemudian pada taun 2006 Penurunan DR di teruskan pada tahun 2006 sebesar
mengalami penurun kembali. 0.362 walaupun kenaikannya relative kecil namun tetap
Pada tahun 2007 DR mengalami penurunan sebesar saja perusahaan banyak menggunakan hutang dalam
0.096 namu tetap perbandingan hutang dengan asset struktur modalnya. Kemabali naik lagi pada tahun 2007
seimbang dimana hutang yang dimiliki perusahaan yaitu sebesar0.415 kenaikan cukup menghawatirkan
setengah dari asset perusahaan namun asset perusahan yang cukup lega perusahaan
Debt Ratio periode 2008 memiliki perubahan yang perbandingannya hamper tiga perempatnya dari asset
cenderung besar dan meningkat yaitu 0.500. Hal ini yang dimiliki perusahaan.
karena perusahaan banyak menggunkan hutang dalam Begitu pun pada tahun 2008 rasio yang dimiliki
struktur modal perusahaannya, bahkan selama periode sebesar 0.563 kenaikan ini pun perlu diperhatikan karna
tersebut hutang hutang mempunyai peran penting dalam akan berpengaruh terhadap resiko keuangan yang
pendanaan perusahaan. seamkin tinggi pula.
Pada PT. Mayora, Tbk DR yang dimiliki dari tahun
2004-2008 mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya
bisa disimpulkan bahwa perusahaan banyak
menggunakan hutang dalam struktur pendanaan
0,600
DR
Rp490.502.163.227,- bisa menaikan dan membah jumlah
0,400 ekuitasnya dengan laba ditahan. Sehingga laba
0,200
perusahaan pun bisa ditingkatkan oleh perusahaan.
Penurunan Debt rasio (DR) kembali menurun pada
0,000 tahun 2006 sebesar 0.752 dan tahun 2007 menjadi 0.47,
1 2 3 4 5
dimana perusahaan bisa kembali menurunkan hutangnya
Tahun
akan tetapi tidak terlihat pada tahun 2007 hutang
Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, PT. tampak meningkat. namun selama dua tahun
Siantar top, Tbk. Memiliki DR sebesar 0.32 dan 0.31. hal belakangan ini hingga saat sekarang perusahaan bisa
ini menunjukan bahwa penggunaan hutang setengah dari meninggkatkan Asetnya sehingga perusahaan
Aset perusahaan, berarti perusahaan lebih banyak menggunkan asetnya sebagai struktur modalnya. Dan
menggunakan asset yang dimilikinya. Sehingga stengah menjamin terjadinya peningkatan hutang tersebut.
dari asetnya menjamin hutang perusahaan. Tetapi, pada tahun 2008 Debt Rasio Mengalami
Pada tahun 2006 perusahaan memiliki DR sebesar sedikit peningkatan sebesar 0.499 itu terjadi karena
0.26 hal ini dikarenakan perusahaan mengurangi hutang perusahaan yang meningkat hamper setengah
penggunaan hutang menjadi sebesar dari aSEt perusahaan, namun masih bisa tercover
Rp148.843.956.076,- dari tahun sebelumnya sebesar dengan Aset perusahaan yang meningkat juga yang
Rp152.214.079.075,- dan menambah jumlah asset yang dirasa cukup untuk menutupi hutang tersebut, namun
dimiliki perusahaan. mengakibatkan EAT yang dihasilkan menurun menjadi
Pada tahun 2007 perusahaan kembali Rp4.271.023.656,- yang sebelumnya perusahaan
meningkatkan penggunaaan hutangnya sehingga DR menghasilkan EAT Rp 5.741.580.571,-.
perusahaan meningkat menjadi 0.307. DR tersebut
disebabkan karena pendanaan perusahaan yang berasal Analisis Resiko keuangan
dari asset didak mencukupi untuk mendanai seluruh
kegiatan perusahaan sehingga perusahaan mencari 8000
sumber pendanaan yang lain yaitu dengan meningkatkan 7000
penggunaan hutangnya.
6000
DR semakin meningkat pada tahun 2008 yaitu
sebesar 0.89 sama dengan tahun 2007 hal tersebut pun 5000 EPS
Penurunan EPS semakin terlihat pada tahun 2006 peningkatan yang cukup memberikan arti positif bagi
dengan DR yang diterapkan perusahaan sebesar 0.431 perusahaan walaupun perusahaan masih harus
perusahaan harus menanggung resiko keuangan sebesar menaggung resiko keuangan.
itu merupakan ancaman bagi perusahaan karena resiko Begitupun pada tahun 2008 peningkatan Earning
keuangan berada di arah yang negatif. Hal tersebut juga per Share (EPS) tampak memberikan pengaruh bagi
dikarnakan EAT yang dihasilkan perusahaan menurun perusahaaan. Pada tahun 2008 perusahaan meggunakan
dari tahun sebelumnya sebesar Rp 48,853,686,588,- DR sebesar 0.5 itu berarti peusahaan menggunakan yang
sehingga EPS yang dihasilkan pun terlihat sangat sangat besar dan resiko yang ditanggung oleh
menurun drastic akibatnya perusahaan menanggung perusahaan sebesar 1%. namun perusahaan masih bisa
resiko keuangan sbesar 0% yang dapat merugikan meningkat EAT yang tinggi dari pada tahun sebelumnya,
perusahaan. Tahun ini lah tahun dimana perusahaan itu artinya walaupun perushaan masih harus menggung
mendapatkan resiko tertinggi yang tentunya harus resiko tetapi perusahaan masih mampu meningkatkan
dihindari oleh setiap perusahaan. laba nya, sehingga perusahaan tidak mengalami
Peningkatan EPS kembali ditunjukan pada tahun kehawatiran dalam menghadapi ancaman yang ada.
2007, dimana perusahaan memperkecil DR dengan Sehingga EPS yang dihasilkan mengalami peningkatan
megurangi jumlah hutang dan menambahkan aseet yang dirasa sangat menguntungkan bagi para pemegang
perusahaan. Hasilnya perusahaan kembali menaggung saham.
resiko keuangan yang bernilai o% Dengan DR sebesar
120000
0.423 yang lebih kecil dari tahun sebelumnya
perusahaan pun menanggung EPS yang besar pula yaitu 100000
70000
0
60000 EPS 1 2 3 4 5
50000
RATA-RATA Gambar 2.8 Analisis Resiko Keuangan PT. Ultrajaya Milk & Trading, Tbk
40000 EPS Periode 2004-2008
30000
20000 Ultra jaya selama periode 2004 menggunakan
10000 hutang sebesar 0.377 pada periode tersebut perusahaan
0 memiliki%tase DR yang sangat kecil jika dibandingkan
1 2 3 4 5 tahun berikutnya karna perusahaan menjaminnya
dengan asset perusahaan yang dirasa cukup dapat
Gambar 4.7 Resiko Keuangan PT. Cahaya Kalbar Tbk Periode 2004-2005 menguntungkan perusahaan, namun pada kenyataannya
EPS yang dihasilkan perusahaan tidak memberikan
Pada tahun 2004 posisi EPS menunjukan angka keuntungan kearah yang positif sehingga perusahaan
sebesar 81.473 cukup memberikan pengaruh yang baik menaggung resiko keuangan sebesar 1%.
bagi perusahaan dengan DR sebesar 0.287 maka resiko Pada periode tahun 2005 – 2006 perusahaan
keuangan yang ditanggung oleh perusahaan hampir tidak menggunakan DR yang dirasakan masih mengalami turun
ada dengan standar deviasi yang dihasikkan sebesar naik itu berarti perusahaan sangat tergantung terhadap
300.063. hutang. Pada periode tersebut perusahaan terus
Pada tahun 2005 Earning Per share (EPS) PT Cahaya meningkatkan pendanaanya dengan hutang itu terlihat
Kalbar, Tbk. mengalami penurunan bahkan berada mulai dari DR yang semakin meningkat pada tahun 2005
dibawah rata-rata perusahaan yaitu sebesar 72.586 yang sebesar 0.44 hingga terbesar pada tahun 2006
penurunan tersebut terjadi karna ada ketidak yakni sebesar 0.48. namun tidak dengan EPS,
seimbangan hutang yakni antara hutang lancer dengan perusahaan dapat terus meningkatkannya begitu pun
hutang tidak lancarnya dimana perusahan banyak dengan EAT perusahaan yang semakin terus meningkat
memiliki hutang jangka pendeknya sehingga abesar pula namu perusahaan masih harus menanggung resiko
biaya bunga yang hae\rus dikeluarkan yang juga keuangan sebesar 1% hal tersebut masih dianggap aman
berakibat pada menurunanya EAT sehingga perusahaan untuk dihadapi.
menanggung resiko keuangan sebesar 1%. Perlahan perusahaan menunjukan peningkatan
Penurunan semakin terjadi pada tahun 2006 melalui penggunaan hutang yang semakin dipersempit
dimana Earning Per share perusahaan berada dibawah dalam struktur modalnya dengan terus meningkatkan
rata-rata perusahaan yaitu sebesar 51.399 asset perusahaan. Hal tersebut terlihat dari DR tahun
denganstandar deviasi perusahaan yang juga meningkat, 2007 yang semakin kecil. DR yang semakin kecil tersebut
sehingga resiko keuangan perusahaan menanggun meningkatkan EPS walaupun masih berada dibawah rata-
kembali 1%. rata sehingga EPS yang dihasilkan perusahaan cukup
Penurunan Earning Per Share (EPS) tahun 2006 memberikan kehidupan bagi para investor yaitu sebesar
kembali ditingkatkan perusahaan pada tahun 2007 yaitu 10.49 yang disertai dengan peningkata EAT sehingga
sedikit berada diatas rata-rata perushaan yakni sebesar resiko yang dihadapi pun masih aman yaitu masih sama
82.946 dengan struktur hutang yang dapat diperkecil seperti tahun sebelumnya sebesar 1%.
dari tahun sebelum hal tersebut pun dapat berpengaruh Tahun 2008 perusahaan kembali memperkecilkan
terhadap Net income perusahaan yang mengalami DR dengan mengurangi jumlah hutang dan terus
Gambar 6 Analisis Resiko Keuanga PT Sekar Bumi, Tbk Siantar Top 2004 0,324 1107125
2005 0,312 101633
Pada tahun 2004, DR sangat amat tinggi. Karena 2006 0,266 888
saat itu ekuitas perusahaan bernilai negatif, sehingga 2007 0,307 3505
pada saat itu aktiva perusahaan menjadi jaminan hutang 2008 0,899 27941796
perusahaan. Akibatnya EAT perusahaan bernilai min dan
Sekar bumi 2004 4,366 609961
berpengaruh terhadap EPS yang bernilai negatif
2005 0,785 7056
sehingga menanggung resiko keuangan yang tinggi yakni 2006 0,752 22500
sebesar 2%. Kerugian tahun 2004 diperbaiki perusahaan 2007 0,472 376996
pada tahun 2005. Perusahaan dapat meningkatkan EPS 2008 0,499 160801
hingga mencapai di atas rata-rata EPS. Terjadi karena
EAT perusahaan yang dapat ditingkatkan dengan disertai Gambar 4.2.6 Data perusahaan Periode 2004-2009
perkecilan hutangnya. Namun penurunan EPS kembali
terjadi yakni pada tahun 2006, dengan DR yang Regression
mengalami penurunan namun tidak menyebabkan EPS Descriptive Statistics
perusahaan meningkat malah sebaliknya EPS menurun
yang dikarenakan EAT perusahaan mengalami penurunan Mean Std. Deviation N
dan aset perusahaan yang juga mengalami penurunan VARIAN EPS 6,8E+10 1,301E+11 30
karena adanya biaya yang memang banyak dikeluarkan DR ,55283 ,740770 30
oleh perusahaan. Penurunan itu semua tidak sangat
berpengaruh terhadap resiko keuangan perusahaan Correlations
karena perusahaan masih menanggung resiko sebesar 0 .
Pada tahun 2007 EPS perusahaan mengalami VARIAN EPS DR
peningkatan malah pada tahun ini prosentase EPS yang Pearson Correlation VARIAN EPS 1,000 -,160
DR
dihasilkan paling tinggi dibanding tahun sebelumnya. -,160 1,000
Sig. (1-tailed) VARIAN EPS
Dengan DR yang menurun dan Aset yang dapat . ,199
DR
ditingkatkan sehingga EAT perusahaan juga meningkat ,199 .
yang memberikan pengaruh positif terhadap EPS yang N VARIAN EPS 30 30
dihasilkan sebesar 8.31 sehingga resiko keuangan yang DR 30 30
ditanggung perusahaan pun meningkat menjadi 2%.
Penurunan EPS kembali terjadi yakni pada tahun 2008, Variables Entered/Removedb
Debt rasio pun kembali meninggat yakni sebesar 0.499
itu artinya perusahaan kembali melakukan Variables Variables
pendanaannya dengan hutang sehingga asset perusahaan Model Entered Removed Method
yang dimiliki peusahaan menjadi jamin hutang 1 DR a . Enter
perusahaan akibatnya EAT pun menurun sehingga EPS a. All requested variables entered.
yang dihasilkan pun menurun yakni sebesar 6.18 dan b. Dependent Variable: VARIAN EPS
resiko keuangan pun menurun menjadi 1%.
Analisis Regresi Untuk Pengaruh Debt Ratio (DR) dan Model Summary
Varian EPS Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
Untuk melihat hubungan dan seberapa besar 1 ,160a ,026 -,009 1,307E+11
kontribusi pengaruh Debt Ratio (DR) terhadap Varian EPS a. Predictors: (Constant), DR
maka penulis menggunakan koefisien korelasi dan
determinasi serta regresi. ANOVAb
rasio Sum of
Perusahaan Tahun DR varian EPS Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,26E+22 1 1,256E+22 ,735 ,399a
Aqua 2004 0,461 2549770
Residual 4,79E+23 28 1,709E+22
2005 0,434 226766 Total 4,91E+23 29
2006 0,431 2733070 a. Predictors: (Constant), DR
2007 0,424 127592 b. Dependent Variable: VARIAN EPS
2008 0,411 791744
cahaya Kalbar 2004 0,287 90362163609 Coefficientsa
Dari data tabel Model Summary nilai r pada intinya NPar Tests
untuk mengukur seberapa besar hubungan antara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
variable independent dengan variabel dependent.
berdasarkan pengujian dari kelima perusahaan selama 5 N
DR
30
VARIAN EPS
30
tahun diperoleh nilai r sebesar 0.160 hal ini Normal Parameters a,b Mean ,55283 6,845E+10
menunjukkan bahwa variabel Debt Ratio dengan varian Std. Deviation ,740770 1,301E+11
Eps sebesar 16.0%. Most Extreme Absolute ,362 ,359
Sedangkan nilai R2 (R square) atau koefisien Differences Positive ,362 ,359
determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh Negative -,269 -,299
Kolmogorov-Smirnov Z 1,981 1,969
kemampuan model dalam menerangkan variabel Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,001
dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 a. Test distribution is Normal.
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel b. Calculated from data.
independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas, nilai yang mendekati satu Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan
berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir bahwa dari keliama perusahaan selama 5 tahun tersebut
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi berdistribusi normal hal tersebut dikarenakan
variasi variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0.26 dari probabilitas > dari 0.001 yakni 1.981 > dari 0.001
hasil analisis ke lima perusahaan tersebut mempunyai
arti bahwa 2.6% variabel dependen atau variable resiko 2. Uji Heterokedastisitas
keuangan mampu dijelaskan oleh variabel independent Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila
atau struktur modal . Dan sisanya sebesar 97.4 dapat kesalahan atau residual yang diamati didak memiliki
dijelaskan oleh factor-fakror yang lain. varian yang konstan. Kondisi heteroskedastisitas sering
ANOVA (Analysis of Varians) adalah alat uji trjadi pada data cross saction, atau data yang diambil
statistic, Berdasarkan data diatas menunjukkan nilai F dari data responden pada suatu waktu tertentu.
hitung sebesar 0.735 memiliki tingkat tidak signifikan
0.399 ini menunjukkan bahwa model persamaan yang Model R2 N Kriteria Kesimpulan
disusun adalah tidak signifikan, dimana variabel bebas
Tidak terjadi gejala
(independent variabel) tidak memiliki pengaruh yang Regresi 0.026 30 LM < 9.2
Heteroskesdastisitas
signifikan terhadap variabel terikatnya (dependent
variabel) Uji F dapat dikatakan signifikan jika F hitung > Dari hasil uji heteroskedastisitas, diketahui hasil
F tabel. Dan ini bisa dikatakan tidak signifikan karena F dari R2 sebesar 0.026 sedangkan N dalam penelitian ini
hitung sebesar 0.735 < dari F tabel sebesar 2.893846365, adalah 30. maka LM = 0.026 x 30 = 0.78. dikarenakan
maka model regresi seperti ini tidak bisa digunakan nilai LM lebih kecil dari 9.2 (0 < 9.2), maka dapat
untuk memprediksikan resiko keuangan. Atau bisa disimpulkan bahwa dalam model regresi ini standar
dikatakan, struktur modal tidak berpengaruh terhadap error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.
resiko keuangan.
Dari uji anova atau F test, didapat F hitung sebesar
0.735 dengan tingkat tidak signifikan 0.399. karena
0.399 lebih besar dari 0,10, maka hasil dari model KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan antara Debt Ratio terhadap varian EPS. Kesimpulan
Dengan kata lain model regresi tidak layak dipakai untuk Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang
memprediksi varian EPS berdasarkan masukan variabel dilakukan oleh penulis serta pengolahan dan
independent Debt Ratio. analisis dari data-data yang diperoleh pada objek
Persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian, maka penulis mengambil beberapa
perhitungan tersebut adalah Y= 8.4 – 2.8 X artinya simpulan, yaitu antara lain:
setiap kenaikan struktur modal 1 resiko keuangan akan 1. Hubungan yang kurang erat antara Debt ratio dengan
berkurang sebesar -2.8. atau setiap kenaikan DR sebesar varian EPS. Arah hubungan yang negatif
1 maka resiko keuangan perusahaan akan berkurang menunjukkan semakin besar Debt ratio akan
sebesar -2.8. membuat varians EPS cenderung menguat, dan
begitu sebaliknya.
Uji Klasik 2. Berdasarkan pengujian dari kelima perusahaan
Analisis pengujian asumsi klasik yang terdiri dari selama 5 tahun diperoleh nilai r sebesar 0.160 hal ini
Uji normalitas dan Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa pengaruh variabel Debt Ratio
dengan varian EPS sebesar 16.0%.
1. Uji Normalitas 3. Nilai R2 sebesar 0.26 dari hasil analisis ke lima
Uji normalitas juga merupakan salah satu cara dari perusahaan tersebut mempunyai arti bahwa 2.6%
tiga pengujian asumsi klasik,pengujian ini dilakukan variable resiko keuangan mampu dijelaskan oleh
untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi, variabel struktur modal. Dan sisanya sebesar 97.4
variabel dependen, variabel independen ataupun dapat dijelaskan oleh faktor-fakror yang lain.
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 4. Berdasarkan nilai F hitung sebesar 0.735 dan tingkat
tidak signifikan 0.399, menunjukkan bahwa model
persamaan yang disusun adalah tidak signifikan. Bisa
dikatakan tidak signifikan karena F hitung sebesar
0.735 < dari F tabel sebesar 2.893846365, maka
model regresi seperti ini tidak bisa digunakan untuk
memprediksikan resiko keuangan. Atau bisa Cohen Jerome B., Edward D. Zisaberg, Arthur Zeikel.
dikatakan, struktur modal tidak berpengaruh 1987. Investment Analysis and Portofolio
terhadap resiko keuangan. Management., 5th. Richard D. Irwin, Inc. USA.
5. Model regresi tidak layak dipakai untuk memprediksi Dermawan Wibisono. 2003. Riset Bisnis . Penerbit PT.
varian EPS berdasarkan masukan variabel Gramedia Pustaka Utama, jakarta.
independent Debt Ratio. Dermawan Sjahrial. 2006. Pengantar Manajemen
6. Persamaan regresi yang diperoleh pada perhitungan Keuangan. Penerbit mitra wacana media, jakarta.
tersebut adalah Y = 8.4 – 2.8X artinya setiap Farah Margaretha. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen
kenaikan struktur modal 1 resiko keuangan akan Keuangan, Investasi Sumber dana Jangka Panjang.
berkurang sebesar -2.8. atau setiap kenaikan DR PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
sebesar 1 maka resiko keuangan perusahaan akan Frank K. Reilly. 1994. Investment Analysis And
berkurang sebesar -2.8. Portofolio Manajement. Dryden Press. United
7. Dari hasil uji heteroskedastisitas, diketahui hasil dari States.
R2 sebesar 0.026 sedangkan N dalam penelitian ini Gerard I White, Ashwanpaul C Sondhi, Dov Fried. 2003.
adalah 30. maka LM = 0.026 x 30 = 0.78. dikarenakan The Analysis and Use of Financial Statements. Edisi
nilai LM lebih kecil dari 9.2 (0 < 9.2), maka dapat 3. Jon Wiley & Son, Inc, United States.
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini standar Gitman, Lawrence , Jeff Madura. 2001. Introduction to
error (e) tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Finance. John Wiley & Son, Inc, United States.
John J Wild. 2003. Finance Acounting. Edisi 2. The
McGraw-Hill Companies, Inc, Singapore.
Kamarudin Ahmad. 2004. Dasar-dasar Manajemen
Investasi dan Portofolio. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Neave Edwin H. John C Wiginthon. 1981. Financial
Adler Haymans. 2007. Pengelolaan Portofolio Management, Theory and Strategies. Prentice-Hall
Obligasi.PT. Gramedia. Jakarta .Inc Englewood. Cliffs N J.
Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan dan Teori Roos Stephen A, Randolph W Westerfield, Bradford D
Aplikasi. Edisi 4. BPPE, Yogyakarta. Jordan, Richard D Irwin. 1993. Fundamentals of
Anthony Saunders.2002. Financial Institutions corporate Finance. Prentice-Hall, Inc. USA.
Management. Edisi 3. The McGraw-Hill Companies, Sapto Rahardjo. 2003. Panduan Investasi. PT. Gramedia
Inc, Singapure. Pustaka utama. Jakarta.
Arthur J Keown, John D Martin, William J Petty, David F Siswanto Sutojo. 2000. Pembiayaan Investasi Proyek
Scott. 2002. Foundation of Finance. Pearson (capital budgeting). Edisi 2, Damar Mulia Pustaka,
Education, Inc, New Jersey. Jakarta.
Arthur J Keown, John D Martin, J. William Petty, David Suad Husnan. 2003. Dasar Dasar teori Portofolio dan
F, Scott Jr. 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip- Analisis Sekuritas. Edisi 3 .AMP YKPN, Yogyakarta.
prinsip dan aplikasi (Judul asli Financial William F. Sharpe.1999. Investasi (judul asli
Management Principle and application). Alih Investment).Alih bahasa : Henry Njooliangtik.
bahasa : Haryandini. PT. Intermasa .. Jakarta. Prentice Hall. Singapore