Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MACAM-MACAM PENYAKIT KRONIS

Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok 2


pada Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Dosen pembimbing : Berlyan Yuli S, S. Kep.,Ners. M.Kep.,

Disusun Oleh :

1. Aditya Sukma Hadi (A2R17002)


2. Anggun Sandia Sakti (A2R17004)
3. Aulin Mei Dayanti (A2R17006)
4. Elika Mardiana (A2R17008)
5. Irma Soviya A. (A2R17010)
6. Linda Yunita Sari (A2R17012)
7. Malik Fahad (A2R17014)
8. Mellynia Nurfadillah (A2R17016)
9. Mukhammad Rosyid (A2R17018)
10. Nanda Galuh Pratiwi (A2R17020)
11. Oktaviana Maharani N. (A2R17024)
12. Prila Tina Rahayu (A2R17026)
13. Puspita Windy (A2R17028)
14. Rodotun Nafisah (A2R17030)
15. Ronaldo Firda Kusuma (A2R17032)
16. Siti Zuliza (A2R17034)
17. Via Gesti Ardiyanti (A2R17036)
18. Winda Karunia Putri (A2R17038)

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 3-A

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
Macam-Macam Penyakit Kronis
Makalah ini diajukan sebagai persyaratan mengikuti bimbingan pada mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Pembuatan makalah ini tidak terlepas bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Yitno, S.Kp., M.Pd., sebagai Ketua STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung.
2. Ibu Berlyn Yuli S. S. Kep., Ners., M. Kep..sebagai dosen pengajar pada mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif, dan sekaligus sebagai dosen pembimbing
tugas kelompok dengan judul Macam-Macam Penyakit Kronik.
3. Pihak perpustakaan yang telah menyediakan buku penugasan Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif
4. Teman-teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Makalah yang penulis buat ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik atau pun masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Besar harapan penulis, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya, dan kelompok pada khususnya.

Tulungagung, 4 November 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PENULISAN .............................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORI .............................................................................................................................. 3
2.1 BATU GINJAL ........................................................................................................................... 3
2.2 STROKE ...................................................................................................................................... 5
2.3 HIPERTENSI .............................................................................................................................. 7
2.4 DIABETES MELLITUS ............................................................................................................ 9
2.5 SERANGAN JANTUNG .......................................................................................................... 11
2.6 KANKER PAYUDARA ........................................................................................................... 14
2.7 ASAM URAT (GOUT) ............................................................................................................. 16
BAB III................................................................................................................................................. 19
PENUTUP............................................................................................................................................ 19
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 19
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit kronis merupakan ancaman serius bagi kesehatan di negara-negara
berkembang. Pada negara-negara berkembang lainnya, kematian dan kecacatan dari
penyakit kronis sekarang persentasenya melebihi dari penyakit-penyakit menular yang
terdiri dari 49%, dibandingkan dengan sekitar 40% untuk penyakit menular dan 11% untuk
cedera. Dominasi penyakit kronis di Negara berkembang ini tidak juga diakui kalangan ahli
kesehatan (Nugent, 2008).
Penyakit tidak menular (non-communicable disease) atau yang sering kita sebut dengan
penyakit kronik ternyata telah menjadi penyumbang kematian terbesar di Asia Tenggara.
Penyakit jantung, stroke adalah contoh penyakit tidak menular yang menjadi tren gaya
hidup saat ini.
Begitu juga di Indonesia, penyakit kronis menjadi penyebab kematian terbanyak.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2016), proporsi angka
kematian akibat penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi
49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari
seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker.
Sakit kronis sifatnya lebih tahan lama, bisa berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-
tahun. Cedera tertentu dapat menyebabkan rasa sakit kronis. Hal ini terutama berlaku pada
cedera saraf. Sakit kepala migrain dan arthritis adalah kondisi lain yang juga bisa
memproduksi rasa sakit kronis. Pengobatan penyakit kronik seringkali memakan waktu
lama dan memerlukan biaya besar. Beberapa jenis penyakit tidak menular adalah penyakit
kronik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya. Selain itu, salah satu
dampak komplikasi yang dapat terjadi adalah kecacatan termasuk kecacatan
permanen.Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengobati faktor-faktor
yang menjaga dan memperburuk pengalaman rasa sakit agar dapat mengurangi penderitaan
manusia, biaya perawatan penyembuhan menjadi lebih efektif dan efisien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apakah pengertian dari stroke ?
b. Bagaimana pathway dari stroke ?
c. Apakah pengertian dari hipertensi ?
d. Bagaimana pathway dari hipertensi ?
e. Apakah pengertian dari diabetes militus ?
f. Bagaimana pathway dari diabetes militus ?
g. Apakah pengertian dari serangan jantung ?
h. Bagaimana pathway dari serangan jantung ?
i. Apakah pengertian dari batu ginjal ?
j. Bagaimana pathway dari batu ginjal ?
k. Apakah pengertian dari asam urat ?
l. Bagaimana pathway dari asam urat ?
m. Apakah pengertian dari kanker payudara ?
n. Bagaimana pathway dari kanker payudara ?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui pengertian dari stroke
b. Mengetahui pathway dari stroke
c. Mengetahui pengertian dari hipertensi
d. Mengetahui pathway dari hipertensi
e. Mengetahui pengertian dari diabetes militus
f. Mengetahui pathway dari diabetes militus
g. Mengetahui pengertian dari serangan jantung
h. Mengetahui pathway dari serangan jantung
i. Mengetahui pengertian dari batu ginjal
j. Mengetahui pathway dari batu ginjal
k. Mengetahui pengertian dari asam urat
l. Mengetahui pathway dari asam urat
m. Mengetahui pengertian dari kanker payudara
n. Mengetahui pathway dari kanker payudara

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 BATU GINJAL


 Pengertian
Batu ginjal merupakan batu-batu urine dalam piala ginjal, lebih sering lagi terdapat di
kandung kencing. Sebab utama dalam pembentukan endapan-endapan batu urine adalah
urine terlalu mengandung banyak garam atau garam-garam yang tidak larut atau
larutnya hanya sedikit. Dalam proses selanjutnya batu-batu tersebut mengendap di
sekitar benda-benda asing, inti atau pusat dari sebutir batu batu biasanya adalah sel
epitel,lendir, nanah, sel darah merah dsb.
 Komunikasi penanganan untuk masing masing diagnosa :
1. Nyeri b/d terjadi obstruksi pada saluran kemih
Pak/bu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, lakukan pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering
merubah posisi tidur agar nyaman.

2. Gangguan eliminasi urin b/d obstruksi


Pak/bu dikarenakan anda sering buang air kecil namun yang keluar hanya sedikit,
sangat dianjurkan kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi
yang kita lakukan kemarin, lakukan pengompresan untuk merelaksasikan otot
kandung kemih, serta minum air hangat.

3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d mual, muntah


Pak/bu dikarenakan ini kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan cairan , sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk mengkonsumsi air sesuai dengan diet yang
diberikan, sedikit namun sering.

4. Infeksi b/d masuknya bakteri ke dalam tubuh


Pak/bu dikarenakan ini sudah terjadi infeksi , jadi pemberian antibiotik sangat
diperlukan agar infeksinya tidak tambah melebar.

5. Suhu meningkat ( demam ) b/d terjadinya inflamasi


Pak/bu dikarenakan suhu tubuh anda cukup tinggi akibat dari peradangan , maka
perlu dilakukan pengompresan dan pemberian obat analgetik.

3
 Pathway
Factor ektrinsik :
Factor Intrinsik :
1. Intake cairan yang kurang dan tinggi
Peningkatan konsentrasi kadar yang diminum
1. Umur urin
2. Keturunan 2. Diet dan pola makan
3. Jenis kelamin 3. Iklim dan cuaca
4. Geografi
5. Jenis pekerjaan
6. Kebiasaan menahan buang air kecil

Teori fisik kimiawi Menurut Hanjoeno (2006) Teori vuskuler

a. Teori supersaturasi a. Teori supersaturasi a. Hipertensi

b. Teori matriks b. Proses nukleasi b. kolestrol

c. Teori berkurangnya
atau tidak adanya
factor penghambat
d. Teori lipitaksi Terbentuknya batu ginjal Batu menyumbat diginjal,
( nefrolitiasis ) ureter, vessica urinaria, dan
e. Teori kombinasi
uretra
f. Teori infeksi

Nyeri akut disertai nyeri tekan Nyeri


Mual dan muntah diseluruh area kostovertebral Terjadi obstruksi

Klien sering ingin merasa


berkemih, namun hanya sedikit
Resiko tinggi terhadap
urin yang keluar
kekurangan volume Gangguan eliminasi urin
cairan berhubungan dengan obstruksi

Adanya kuman protens spp,


Resiko tinggi terhadap infeksi klebsiella, enterobakter, dan
berhubungan dengan trauma jaringan Infeksi stephiloccocus

Suhu meningkat Terjadi peradangan


( inflamasi )
(demam)
4
2.2 STROKE
 Pengertian
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karenna terjadinya gangguan perdarahan darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja (muttaqin, 2008)
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (corwin,
2009) stroke atau cedera serebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi
penyakit serebrovaskuler selam beberapa tahun (smeltzer et.al, 2002)
 Komunikasi penanganan untuk masing masing diagnosa :
1. Gangguan komunikasi verbal b/d kerusakan nervus vagus
Komunikasi bisa dilakukan menggunakan bahasa isyarat, ekspresi wajah, dan
gerakan tangan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang menurun
Pak/bu dikarenakan ini kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi , sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk menghabiskan porsi makanan dari rumah sakit
ditambah dengan diet yang telah diberikan.
3. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d peningkatan tekanan intrakranial
Pak/bu dikarenakan aliran darah didalam otak tidak berjalan dengan lancar akibat
dari peningkatan tekanan didalam kepala, bapak/ibu diharuskan untuk tetap di
tempat tidur dengan posisi berbaring selama waktu yang telah ditentukan, apabila
kondisi anda sudah stabil makan akan diperbolehkan untuk duduk.

5
 Pathway
Trombosis emboli serebral pendarahan

Suplai darah tak sampai otak

Penyumbatan pembuluh darah

(Infark iskemia) (non hemoragik)

iskemia

kerusakan neuromaskuler Nekrosis jaringan peningkatan TIK


(Tekanan Intra Krania)
Nervus vagus Nervus II,III,IV

Disartria Trauma neurologis


Perfusi Jaringan Serebral
Tidak Efektif
Perubahan persepsi sensori
Gangguan
komunikasi verbal
dyspagia (sulit menelan)

Intake menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh

6
2.3 HIPERTENSI
 Pengertian
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dinama tekanan yang abnormal tinggi
di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko tekanan stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal (faqih, 2007)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka
kematian atau mortalitas. hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas batas normal atau kronis dalam waktu lama
(saraswati,2009)
 Komunikasi penanganan untuk masing masing diagnosa :
1. Kelebihan volume cairan b/d edema
Pak/bu aktifitasnya dibatasi, konsumsi minum juga dibatasi, serta terapi dari dokter
diminum secara rutin agar kelebihan volume cairan dapat segera teratasi.

2. Resiko tinggi injury b/d penurunan kesadaran


Pak/bu lebih baik untuk sementara waktu semua aktifitas dilakukan di tempat tidur
dikarenakan anda sering kehilangan kesadaran, takutnya nanti jatuh dan terluka.

3. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplay oksigen ke otak


Pak/bu untuk sementara dipasang oksigen agar pernafasannya kembali normal dan
tidak terasa sesak maupun pusing.

4. Nyeri b/d peningkatan tekanan pembuluh darah otak


Pak/bu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, serta sering merubah posisi tidur agar nyaman.

7
 Pathway ETIOLOGI:
 Umur
 Obesity
 Jenis kelamin
 Gaya hidup

Hipertensi

Ginjal Otak

Vasokontriksi Suplay O2 ke Resusitasi


pembuluh darah otak pembuluh
ginjal darah otak

Menurunnya Pingsan Naiknya


Ganggua
aliran darah n perfusi tekanan
jaringan pembuluh
Resiko darah otak
Reson rennin Tinggi
angiotensin dan Injury
aldosteron Nyeri
Tekan

Naiknya
aldosteron
Nyeri

Retensi Na

Edema

Kelebihan Volume
Cairan

8
2.4 DIABETES MELLITUS
 Pengertian
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan
kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau diatas nilai normal. Glukosa yang
menumpuk di dalam darah akibat idak diserap sel tubuh dengan baik dapat
menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan
baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Secara umum diabetes dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, diabetes tipe 1 dan diabetes
tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes ini
disebabkan oleh sel-sel tubuh yang kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin
yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap
insulin).

 Komunikasi penanganan untuk masing-masing diagnosa :


1. Nyeri b/d hipoksia perifer
Pak/bu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, lakukan pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering
merubah posisi tidur agar nyaman.
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak adekuat
Pak/bu dikarenakan ini kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi , sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk menghabiskan porsi makanan dari rumah sakit
ditambah dengan diet yang telah diberikan.
3. Defisit volume cairan b/d poliuria
Pak/bu dikarenakan ini kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan cairan , sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk mengkonsumsi air sesuai dengan diet yang
diberikan.
4. Perfusi jaringan perifer tidak efektif b/d hipoksia perifer
Pak/bu dikarenakan peredaran darah menuju pembuluh darah kurang efektif/ tidak
lancar , diharapkan bapak/ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas yang
berat, lebih baik untuk sementara waktu melakukannya di tempat tidur.

9
 Pathway

DM TIPE I DM TIPE II

Reaksi Autoimun Idiopatik,usia,genetic,dll

Sel β Pancreas hancur Jumlah Sel Pancreas Menurun

Defisiensi Insulin

Hiperglikemia Katabolisme protein meningkat Liposis meningkat

Pembatasan diit Penurunan BB

Fleksibilitas darah Intake tidak adekuat Resiko Nutrisi Kurang


merah

Pelepasan O2
Puliuria Defisit Volume Cairan

Hipoksia Perifer Perfusi Jaringan Perifer


Tidak Efektif

Nyeri

10
2.5 SERANGAN JANTUNG
 Pengertian
Akut miocard (AMI) adalah suatu keadaan dimana otot jantung tiba-tiba mendapat suplai
darah akibat penyumbatan mendadak arteri koroner oleh gumpalan darah karena pecahnya plak.
Menurut corwin (2009) AMI adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat
kekurangan oksigen berkepanjangan
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jarungan jantung akibat suplai darah
yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Infark miocard akut adalah
nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu
Sedangkan menurut tjokonegoro dan utama ( 1996) AMI adalah nekrosis miokard akibat
aliran darah ke otot jantung terganggu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa AMI
adalah adanya sumbatan/plak di arteri koroner sehingga menyebabkan kematian sel-sel
miokardium akibat aliran darah dan oksigen ke otot jantung terganggu.

 Komunikasi untuk masing masing diagnosa :


1. Kerusakan pertukaran gas b/d timbunan asam laktat yang meningkat
Pak/bu memang disini ada masalah dalam pertukaran gas, tetapi tidak usah khawatir
nanti akan dipasang oksigen serta pemberian obat sesuai dengan advis dokter.

2. Nyeri b/d timbunan asam laktat yang meningkat


Pak/bu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, lakukan pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering
merubah posisi tidur agar nyaman.

3. Cemas b/d nyeri


Pak/bu tidak usah cemas, rasa nyeri yang anda rasakan akan hilang asalkan mau
melakukan latihan relaksasi dan distraksi yang pernah saya ajarkan , melakukan
pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering merubah posisi tidur agar
nyaman.

4. Intoleransi aktivitas b/d atique


Pak/bu meskipun anda susah untuk berjalan maupun pergi ke kamar mandi sendiri,
anda tidak usah khawatir karena semua masih bisa dilakukan diatas tempat tidur
untuk sementara waktu.

5. Resiko penurunan curah jantung b/d kontraktilitas menurun


Pak/bu dikarenakan ada kelemahan dalam pompa jantung, untuk sementara waktu
ada pembatasan dalam melakukan aktifitas sampai kondisi anda benar benar stabil.

6. Gangguan perfusi jaringan b/d COP turun


Pak/bu dikarenakan peredaran darah menuju pembuluh darah kurang efektif/ tidak
lancar , diharapkan bapak/ibu

11
7. Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler b/d gagal jantung
Pak/bu aktifitasnya dibatasi, konsumsi minum juga dibatasi, serta terapi dari dokter
diminum secara rutin agar kelebihan volume cairan dapat segera teratasi.

12
 Pathway

Aterosklerosis Trombosis
Konstriksi arteri koronaria

Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen dan nutrisi turun

Jaringan Miocard Iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jaringan tidak seimbang

Supply Oksigen ke Miocard turun

Metabolisme an aerob seluler hipoksia

Timbunan asam laktat nyeri integritas membran sel


Kerusakan meningkat berubah
Resiko
pertukaran
penurunan
gas
atique cemas kontraktilitas curah
menurun jantung

intoleransi
aktivitas COP kegagalan
pompa
Turun jantung

Gangguan gagal jantung


perfusi jaringan

Resiko kelebihan volume


cairan ekstravaskuler

13
2.6 KANKER PAYUDARA
 Pengertian
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun
jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).
Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang terjadi
pada jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan kenyal
tanpa adanya batas. Mungkin adanya garis asimetris antara kedua payudara.Bila kanker
sudah berkembang, tanda-tanda akan lebih nyata sepeti jaringan menjadi
merah,borok,membengkak dan kanker terlihat dengan jelas.

 Komunikasi untuk masing masing diagnosa :


1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang menurun
Ibu dikarenakan ini kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi , sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk menghabiskan porsi makanan dari rumah sakit
ditambah dengan diet yang telah diberikan.
2. Gangguan pola nafas b/d ekspansi paru menurun
Ibu memang disini ada masalah dalam pola pernafasan , tetapi tidak usah khawatir
nanti akan dipasang oksigen serta pemberian obat sesuai dengan advis dokter.
3. Gangguan integritas kulit b/d ulkus
Ibu luka ini akan sembuh apabila dilakukan perawatan luka dengan benar selain itu
konsumsi makanan yang mampu mempercepat penyembuhan luka, serta istirahat
yang cukup.
4. Nyeri b/d interupsi sel saraf
Ibu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, lakukan pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering
merubah posisi tidur agar nyaman.
5. Gangguan body image b/d mamae asimetrik
Ibu memang akan sedikit sulit menerima semua kenyataan ini, tetapi ibu harus
percaya bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, dan lama kelamaan ibu akan
terbiasa dengan bentuk payudara ibu yang sekarang.
6. Infeksi b/d bakteri yang masuk ke dalam tubuh
Pak/bu dikarenakan ini sudah terjadi infeksi , jadi pemberian antibiotik sangat
diperlukan agar infeksinya tidak tambah melebar.

14
 Pathway

Factor predisposisi dan resiko tinggi


hyperplasia pada sel mammae

Mensplai nutrisi ke Mendesak Mendesak sel Mendesak


jaringan ca jaringan sekitar saraf pembuluh
meningkat darah

Hipermetabolism Menekan Interupsi sel saraf Aliran darah


e ke jaringan jaringan pada terhambat
mamae

Peningkatan Nyeri hipoxia


Suplai nutrisi
konsistensi
jaringan lain
mamae
menurun
Necrose
Mamae jaringan
Berat badan membengkak
menurun Bakteri
patogen
Massa tumor
Nutrisi kurang Ukuran mamae
mendesak ke jarungan Infeksi
dari kebutuhan abnormal
luar
tubuh

Perfusi jaringan Mamae asimetrik


Infiltrasi pleura terganggu
pariatal
Gangguan
Ulkus body image
Expansi paru
menurun
Gangguan
integritas kulit
Gangguan pola
nafas

15
2.7 ASAM URAT (GOUT)
 Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang memiliki gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria
sering mengenai usia pertengahan, sedangkann pada wanita biasanya mendekati masa
manopause. (Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid pertama, 2001; 542)
Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu
penyakit inflamasi yang menyerang persendian.
Arthritis Pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi
kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari
hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena
penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Gout mungkin primer
atau sekunder.
1. Gout primer merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih
atau akibat penurunan ekresi asam urat
2. Gout sekunder Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi
asam urat yang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

 Komunikasi untuk masing masing diagnosa :


1. Nyeri b/d vasodilatasi dari kapiler
Pak/bu dikarenakan nyeri yang anda rasakan belum berkurang, sangat dianjurkan
kepada bapak/ibu untuk mengulang latihan relaksasi dan distraksi yang kita lakukan
kemarin, lakukan pengompresan untuk meminimalisir rasa sakit serta sering
merubah posisi tidur agar nyaman.
2. Gangguan pefusi jaringan b/d penekanan pada jaringan sendi
Pak/bu dikarenakan peredaran darah menuju pembuluh darah kurang efektif/ tidak
lancar , diharapkan bapak/ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas yang
berat, lebih baik untuk sementara waktu melakukannya di tempat tidur.
3. Hambatan mobilitas fisik b/d terbatasnya pergerakan pada sendi
Pak/bu dikarenakan anda belum bisa melakukan aktifitas seperti biasa, sangat
dianjurkan kepada bapak/ibu untuk tetap di tempat tidur sampai rasa sakitnya
berkurang serta sering merubah posisi tidur agar nyaman.
4. Gangguan citra tubuh b/d perubahan bentuk tubuh pada tulang dan sendi
Pak/bu jangan khawatir mengenai perubahan yang terjadi pada anda, contohnya pada
tulang maupun sendi, ini bisa kembali jika anda berminat untuk melakukan
fisioterapi secara rutin, meskipun posisi maupun bentuknya tidak sama seperti sedia
kala.

16
 Pathway

Alkohol Makanan Pembentukan asam urat yg berlebih

Kadar laktat dalam darah meningkat (kepiting, see food, dll) berkurangnya ekskresi asam urat

meningkatnya kadar protein di tubulus ginjal

menurunnya sekresi asam urat produksi asam urat >>

gangguan metabolisme purin

GOUT

Pelepasan kristal monosodium urat

(crystall sheckling)

Penimbunan kristal urat diluar cairan tubuh

Pengendapan kristal urat didalam dan sekitar sendi

Perangsangan respon fagositosis oleh leukosit penimbunan pada membran sinovial dan

Leukosit memakan kristal urat tulang rawan antikular

Mekanisme peradangan Erosi tulang rawan, poliferasi

sinovial dan pembentukan panus

17
pelepasan mediator sirkulasi darah daerah akumulasi cairan degenerasi tulang rawan

kimis oleh sel mast ; radang pada sendi eksudat pada jaringan intertisial sendi

bradikinin, histamin, protaglandin vasodilatasi dari kapiler oedema jaringan terbentuk tofus, fibrosis, akilosis

hipothalamus eritmia, panas penekanan pada jaringan pada tulang

menstimulasi nosiseptor sendi


Nyeri
mekanisme nyeri Gangguan pefusi jaringan

pembentukan perubahan

tukak pd sendi bentuk tubuh pd

tofus mengering tulang & sendi

kekakuan pd sendi Gangguan citra


membatasi pergerakan sendi tubuh
Hambatan mobilitas fisik

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Batu ginjal merupakan batu-batu urine dalam piala ginjal, lebih sering lagi terdapat di
kandung kencing. Sebab utama dalam pembentukan endapan-endapan batu urine adalah
urine terlalu mengandung banyak garam atau garam-garam yang tidak larut atau larutnya
hanya sedikit. Dalam proses selanjutnya batu-batu tersebut mengendap di sekitar benda-
benda asing, inti atau pusat dari sebutir batu batu biasanya adalah sel epitel,lendir, nanah,
sel darah merah dsb.
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara
cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang
disebabkan karenna terjadinya gangguan perdarahan darah otak dan bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja (muttaqin, 2008)
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri secara umum, hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dinama tekanan yang abnormal tinggi di dalam
arteri menyebabkan meningkatnya resiko tekanan stroke, aneurisma, gagal jantung,
serangan jantung, dan kerusakan ginjal (faqih, 2007)
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar
gula (glukosa) darah yang tinggi atau diatas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di
dalam darah akibat idak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Infark
miokardium mengacu pada proses rusaknya jarungan jantung akibat suplai darah yang tidak
adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker
bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat
pada payudara (Wijaya, 2005).
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang memiliki gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkann pada wanita biasanya mendekati masa
manopause. (Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid pertama, 2001; 542)

3.2 SARAN

1. Kepada mahasiswa keperawatan


Mahasiswa keperawatan sebelum dipraktekkan di rumah sakit harus mengetahui tentang
macam macam penyakit kronis.

19
2. Perawat
Perawat hendaklah memahami mengenai konsep penyakit kronnis dan penanganan yang
harus diberikan.

3.Institusi pendidikan
Institusi pendidikan hendaklah menyediakan buku-buku yang ada kaitannya dengan tugas
mahasiswa sehingga tugas mahasiswa dapat diselesaikan dengan baik

20
DAFTAR PUSTAKA

academia.edu/_ MACAM/_MACAM/_PENYAKIT/_KRONIS
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGCDoenges
E Marilynn, 2000 .

21

Anda mungkin juga menyukai