Anda di halaman 1dari 12

Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa


Melalui Pembelajaran Bahasa Berbantuan Komputer

Syamsiarna Nappu*

Abstract: This study aims at improving students’ mastery on English vocabulary using
computer and finding out the effectiveness, efficiency and the attractiveness of Computer-
Assisted Language Learning (CALL) in English learning. It was carried out at State Junior
High School 24 Makassar by using proactive action research method and intervention
action model used by John Elliot. The data were collected and analyzed by using mixed
method approach. Instruments used for collecting data in this study are questionnaires,
documents, observation check list, interview, and achievement tests. The results showed
that the students’ English vocabulary can be increased through the use of computer in Eng-
lish language learning. Besides, it is also effective, efficient and attractive to be used in
English learning process.

Keywords: students’ mastery, English vocabulary, and Computer-assisted language learn-


ing

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa In-
ggris siswa dengan menggunakan komputer serta untuk mengetahui efektifitas, efisiensi,
dan daya tarik penggunaan komputer dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian yang
dilaksanakan di SMP Negeri 24 Makassar menggunakan metode penelitian tindakan yang
bersifat proaktif dan menerapkan model John Elliot. Pengumpulan dan data dianalisis den-
gan pendekatan atau metode gabungan. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengum-
pulkan data adalah angket, dokumen, lembar observasi, wawancara, dan tes pencapaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris berbantuan komputer
dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa. Hasilnya juga menun-
jukkan bahwa penggunaan komputer bersifat efektif, efisien dan memiliki daya tarik jika
digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Kata kunci: penguasaan siswa, kosakata bahasa Inggris, dan pembelajaran bahasa ber-
bantuan komputer

PENDAHULUAN kosakata masih sangat jauh dari harapan. Pembela-


jaran yang dilakukan selama ini selalu menitikbe-
Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa ratkan pada penguasaan empat keterampilan bahasa
asing di tingkat sekolah menengah pertama maupun yaitu reading, speaking, listening dan writing, yang
atas sudah sejak lama menjadi mata pelajaran wajib sampai kini tak pernah bisa tercapai, disamping itu,
dan sudah tercantum dalam kurikulum sejak bernama pembelajaran masih berpusat pada guru atau teach-
kurikulum tahun 1975, hingga menjadi kurikulum er-centered dimana guru sangat aktif berperan me-
tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sudah diber- megang kendali dalam kelas sehingga siswa pada u-
lakukan sejak tahun 2006. mumnya hanya bersifat pasif atau menerima apapun
Pembelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah yang diberikan oleh guru. Para siswa hanya datang
menengah pertama, khususnya dalam pembelajaran duduk dalam kelas, diam mendengarkan segala

* Syamsiarna Nappu, Prodi Bahasa Inggris FKIP UNISMUH Makasar, Jalan Sultan Alauddin No.269 Makassar,
Email: arnanappu@yahoo.co.id

145

TP12015_1_arna.indd 145 26/06/2015 8:39:42


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

pengarahan, perintah/instruksi atau apapun yang di- perkembangan intelektual sosial dan emosional ma-
berikan oleh gurunya, dan mengikuti segala perintah nusia. Oleh karena itu, Suriasumantri (2005: 171)
yang diberikan oleh gurunya tersebut karena hanya mengatakan bahwa siswa sebagai subjek dalam pem-
dengan bersikap seperti itulah mereka akan dianggap belajaran di sekolah harus memahami bahwa pem-
sebagai siswa yang baik dan patuh. Padahal, sebagai belajaran bahasa merupakan penunjang keberhasilan
pembelajar suatu bahasa, hendaknya fungsi dan tu- dalam mempelajari setiap bidang studi, karena ba-
gasnya adalah membelajarkan para siswa sebagai hasa merupakan sarana berpikir ilmiah.
peserta didik atau pemelajar bagaimana agar tujuan Proses globalisasi yang didukung dengan pe-
dari pembelajaran bahasa itu dapat tercapai bukan ningkatan fungsi teknologi komunikasi dan infor-
hanya menitikberatkan pembelajaran pada pengua- masi menghendaki masyarakat yang komunikatif.
saan tata bahasa. Hal ini tentu saja berimbas pada Oleh sebab itu, penguasaan terhadap bahasa Inggris
hasil belajar siswa yang dalam skop atau lingkup dan perangkat teknologi seperti komputer dan in-
penguasaan kosakata, yang masih sangat jauh dari ternet merupakan salah satu kebutuhan bagi kema-
target pencapaian penguasaan 3500 kosakata untuk juan suatu masyarakat. Sebagai pengendali dalam
siswa sekolah menengah tingkat pertama seperti yang proses pembelajaran, hendaknya guru bahasa Inggris
tercantum dalam Standar kompetensi Bahasa Inggris mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi
Siswa Menengah Tingkat Pertama yang dikeluarkan potensi untuk mencari pendekatan yang lebih berha-
Pusat Kurikulum (2004). sil dalam membelajarkan bahasa Inggris khususnya
Sangatlah sering dijumpai banyaknya siswa kosakata pada siswa di sekolah salah satunya dengan
yang tidak dapat berbicara, memahami isi bacaan memanfaatkan hasil teknologi modern yang tentu
dan menulis dalam bahasa Inggris disebabkan karena saja akan sangat membantu dalam proses pembela-
mereka kurang perbendaharaan atau bahkan tidak jarannya di kelas.
tahu kosakata apa yang mereka harus ucapkan dan Dari hasil penelitian ditemukan pula bahwa
gunakan. Hal ini pula yang membuat mereka tidak salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pe-
dapat menyimak dengan baik apa yang disampaikan nguasaan kosakata bahasa Inggris siswa adalah teknik
atau dikatakan oleh penutur asli maupun penutur lain mengajar guru yang tidak efektif dan tidak bervariasi
yang menggunakan bahasa Inggris bahkan oleh guru- dalam proses belajar dan pembelajaran terutama
nya sekalipun yang menyampaikan informasi, petun- dalam pembelajaran kosakata. Karena seperti kita ke-
juk atau pelajaran di kelas. tahui bahwa keberhasilan pembelajaran seorang guru
Dari beberapa hasil penelitian diketahui bah- salah satunya sangat ditentukan bagaimana materi
wa salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pembelajaran disajikan kepada siswa. Olehnya itu,
pemerolehan nilai bahasa Inggris dan kegagalan guru harus menemukan, mengembangkan bahkan
siswa dalam menggunakan bahasa ini terutama se- membuat suatu teknik yang efektif untuk memotivasi
cara komunikatif adalah kurangnya perbendaharaan siswa dalam mempelajari dan meningkatkan pengua-
kosakata mereka. Keadaan ini pula yang menyebab- saan kosakata bahasa Inggris mereka, salah satunya
kan siswa selalu merasa takut dan kurang percaya diri dengan melakukan pembelajaran berbantuan kom-
untuk menyatakan pendapat, perasaan, saran maupun puter yang biasa disingkat dengan CALL (computer-
pertanyaan dalam bahasa Inggris sehingga mereka assisted Language Learning) yang merupakan suatu
kebanyakan lebih memilih diam daripada mengung- metode alternatif untuk mendampingi metode klasi-
kapkan perasaan dan pendapat mereka dalam proses kal yang biasanya guru gunakan di kelas.
pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Dalam membelajarkan siswa, menurut Cruick-
Dengan kondisi dan keadaan seperti itu, nam- sank, Jenkins, dan Metcalf, (2006: 279) guru perlu
paknya target dari pembelajaran bahasa Inggris menguasai pemanfaatan ICT untuk kebutuhan bela-
serta fungsi bahasa Inggris tidak dapat digunakan jarnya. Menurut Earle, Sharp dan Maney dalam San-
sebagaimana mestinya dimana dengan menguasaan trock (2007: 11) mengungkapkan bahwa guru yang
bahasa ini akan menghantarkan para peserta didik efektif perlu menciptakan lingkungan belajar yang
untuk mencapai suatu keberhasilan. Ini senada de- mendukung proses pembelajaran yakni menguasai
ngan apa yang sampaikan oleh Suriasumantri bahwa teknologi untuk pembelajaran, dapat mengembang-
bahasa, secara umum memiliki peran sentral dalam kan keahlian teknologi dan mengintegrasikan kom-

146

TP12015_1_arna.indd 146 26/06/2015 8:39:42


Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

puter ke dalam proses belajar di kelas yang disesuai- ditingkatkan dan agar sesuai dengan perkembangan
kan dengan kebutuhan belajar siswa. Penggunaan pendidikan dan tuntutan masyarakat dan lingkungan,
komputer dalam pembelajaran diharapkan dapat menurut Miarso (2004: 559), maka dapat dilakukan
membantu pemelajar dalam meningkatkan pengua- dengan pemanfaatan teknologi pendidikan.
saan kosakata bahasa Inggrisnya. Penggunaan kom- Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
puter dalam pembelajaran bukanlah hal baru, namun dan meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris me-
media ini belum bahkan tidak digunakan semaksimal lalui komputer khususnya peningkatan penguasaan
mungkin dalam pembelajaran untuk memudahkan kosakata bahasa Inggris secara efektif, efesien dan
dan memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Dari proses pembelajaran yang memiliki daya tarik. Ber-
pengalaman penulis yang membelajarkan bahasa dasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan
Inggris selama kurang lebih lima belas tahun, dan untuk (1) meningkatkan penguasaan kosakata ba-
dari hasil pengamatan dan observasi terhadap rekan- hasa Inggris siswa melalui pembelajaran berbantuan
rekan sejawat, dan juga dari hasil penelitian pendahu- komputer, (2) meningkatkan efektifitas pembelajar-
luan, nampaknya memang penggunaan media teruta- an bahasa Inggris dengan berbantuan komputer, (3)
ma yang berbasis komputer belum digunakan dalam meningkatkan efisiensi pembelajaran bahasa Inggris
proses pembelajaran padahal di zaman yang semakin berbantuan komputer, dan (4) membuat pembelajar-
modern ini, komputer yang sudah dapat dijumpai an bahasa Inggris memiliki daya tarik bagi siswa.
hampir di semua tempat dan sudah tidak menjadi ba- Pembelajaran dalam Undang-Undang Repub-
rang aneh dan barang langka, benda yang anak kecil- lik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pun sudah bisa dan pandai mengoperasikan, rasanya Pendidikan Nasional Pasal 1 disebutkan bahwa
sangat naif jika tidak digunakan secara efektif dan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
maksimal sebagai media pembelajaran. dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
Jika dilihat dari tuntutan dan harapan masyara- lingkungan belajar. Selanjutnya menurut Dick dan
kat terhadap pembelajaran bahasa Inggris, seyogya- Carey (2005:205), pembelajaran adalah serangkaian
nya proses pembelajaran bahasa Inggris menggu- kegiatan yang dilakukan secara terencana dan ter-
nakan pendekatan yang dapat menarik minat dan organisir dengan menggunakan satu atau beberapa
motivasi siswa serta dapat meningkatkan pengua- media yang bertujuan agar siswa dapat mencapai
saan bahasa Inggris mereka sehingga bahasa tersebut kompetensi tertentu sesuai yang diharapkan sedang-
dapat digunakan untuk berkomunikasi baik secara kan menurut Miarso (2004:545) pembelajaran adalah
lisan maupun tulisan. Akan tetapi berdasarkan hasil suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali
penelitian yang telah banyak dilakukan oleh berbagai agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
pihak serta berdasarkan hasil pengamatan dan peneli- relatif menetap pada diri orang lain. Usaha tersebut
tian awal, terlihat bahwa proses pembelajaran bahasa dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang
Inggris yang berlangsung selama ini lebih banyak memiliki kemampuan atau kompetensi dalam meran-
menekankan pada dimensi pengetahuan dan pengua- cang dan atau mengembangkan sumber belajar yang
saan tata bahasa dengan menggunakan metode yang diperlukan.
itu-itu saja berupa ceramah, mengerjakan LKS yang Menurut Seels & Richey, sumber belajar adalah
kebanyakan masih bertumpu pada belajar tata bahasa manifestasi fisik dari teknologi–perangkat keras,
serta pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh perangkat lunak dan bahan pembelajaran. Menurut
guru tanpa menggunakan media apapun. Wahid dkk (2010), sumber belajar dibedakan men-
Untuk mengatasi berbagai persoalan yang diha- jadi dua jenis: (a) sumber belajar yang direncanakan,
dapi dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikem-
Inggris itulah serta untuk meningkatkan keberhasil- bangkan sebagai komponen sistem instruksional un-
an belajar dan penguasaan kosakata bahasa Inggris tuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
dalam rangka menghadapi tuntutan dan harapan ma- bersifat formal; dan (b) sumber belajar karena di-
syarakat yakni dapat digunakannya bahasa Inggris manfaatkan, yaitu sumber-sumber yang tidak secara
secara komunikatif, sehingga perlu adanya solusi khusus didisain untuk keperluan pembelajaran na-
yang dianggap strategis yang akan memecahkan mun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan
masalah tersebut. Agar kualitas pembelajaran dapat untuk keperluan belajar yang akan membantu proses

147

TP12015_1_arna.indd 147 26/06/2015 8:39:43


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

pembelajaran. kan bahasa secara lancar dan ingin berbicara seperti


Kemampuan berbahasa Inggris merupakan penutur asli maka mereka harus dapat menempatkan
salah satu kemampuan yang sangat menentukan dan menggunakan kosakata secara cepat dengan ber-
dalam memperoleh lapangan kerja, untuk itu meski- bagai kombinasi kata.
pun bahasa Inggris di Indonesia masih dianggap se- Pembelajaran kosakata adalah tugas yang besar
bagai bahasa asing, bukan sebagai bahasa kedua dan berkelanjutan, untuk itu, guru sebagai pembelajar
seperti di negara Malaysia, India maupun negara hendaknya terlibat didalamnya dengan memberikan
lainnya, namun bahasa Inggris sudah dijadikan input dan dukungan terhadap peserta didiknya. Hal
sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh ini senada yang dikatakan oleh Nation (1974: 141)
semua siswa baik di tingkat sekolah menengah per- bahwa guru hendaknya membantu pemelajar de-
tama maupun di sekolah menengah tingkat atas. ngan cara: (1) memberitahu peserta didiknya berbagai
Agar pembelajaran bahasa Inggris dapat ber- macam/jenis kosakata; (2) melatih peserta didiknya
hasil, menurut Gagne (1977: 20) ada sembilan hal dengan berbagai cara pembelajaran sehingga mereka
yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh guru se- terbiasa dengan berbagai macam pilihan cara belajar;
bagai pembelajar, yaitu: (1) gaining Attention, yaitu (3) memberi kesempatan bagi peserta didiknya untuk
upaya atau cara pembelajar memperoleh perhatian memilih apa yang ingin mereka pelajari dan memilih
pemelajar; (2) informing learner of the objectives, cara bagaimana mempelajarinya; dan (4) memotivasi
yaitu memberitahukan pemelajar tujuan pembelajar- dan memberi kesempatan bagi peserta didiknya un-
an yang akan mereka capai/peroleh; (3) stimulating tuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil belajarnya.
recall of prior learning, dalam hal ini biasa disebut Menurut Nation yang dikutip oleh Nunan
dengan apersepsi, yaitu merangsang siswa untuk (2003:133), ada empat cara pembelajaran kosakata
mengingat mpelajaran sebelumnya yang terkait dan yakni; (1) belajar dari makna-fokus pada input-bela-
menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari jar dengan menyimak dan membaca; (2) mempela-
berikutnya; (4) presenting stimulus; setelah itu baru jari bahasa secara sengaja dengan fokus pada belajar-
mulai menyajikan stimulus; (5) providing learning belajar dari yang diajarkan melalui suara, kosakata,
guidance, yaitu memberikan bimbingan belajar pada tatabahasa, dan percakapan; (3) belajar dari makna-
pemelajar/peserta didik; (6) eliciting performance, fokus pada output-belajar dengan memproduksi ba-
yaitu meningkatkan kinerja; (7) providing feed back; hasa melalui berbicara dan menulis; dan (4) mening-
artinya memberikan umpan balik; (8) assessing per- katkan kefasihan-dengan mempercepat dan yakin
formance, yaitu dilakukan untuk mengukur penca- dalam menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
paian hasil belajar pemelajar; serta (9) enhancing re- Salah satu faktor penyebab mutu pendidikan
tention and transfer, yaitu meningkatkan pencapaian di Indonesia rendah adalah motivasi belajar siswa
hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang rendah karena pada saat proses pembelajaran guru
telah ditetapkan untuk dicapai. kurang menerapkan pembelajaran yang interaktif.
Agar bahasa dapat dikuasai dengan baik oleh Pembelajaran yang interaktif bisa diterapkan oleh
anak, maka hal yang sangat penting mereka ketahui guru dengan bantuan media pembelajaran.
dan miliki adalah kosakata yang memadai disam- Fungsi dari media pembelajaran menurut Kemp
ping penguasaan tatabahasa karena bahasa men- dan Dayton dalam Smaldino (2007: 97) adalah; (1)
cakup setiap aspek kehidupan manusia seperti yang penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih standar,
dikemukakan oleh Kumaravadivelu (2006: 3) bah- (2) pembelajaran dapat lebih menarik; (3) pembela-
wa bahasa secara implisit maupun eksplisit mendi- jaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan
finisikan kehidupan manusia dimanapun dia berada teori belajar; (4) waktu pelaksanaan pembelajaran
karena bahasa mencakup seluruh aspek yang dialami dapat diperpendek; (5) kualitas pembelajaran dapat
oleh manusia serta menciptakan dan menggambar- ditingkatkan; (6) proses pembelajaran dapat berlang-
kan pengalamannya. Sangatlah tidak mungkin ma- sung kapanpun dan dimanapun diperlukan; (7) si-
nusia hidup tanpa ada bahasa. Namun bahasa tidak kap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta
akan ada makna jika tanpa ada kata-kata seperti yang proses pembelajaran dapat ditingkatkan; serta (8)
dikemukakan oleh Pawley dan Syder dalam Nunan peran guru berubahan kearah yang positif.
(2003:130) bahwa jika pemelajar ingin mengguna- Smaldino, et al. (2007: 125) mengatakan bahwa

148

TP12015_1_arna.indd 148 26/06/2015 8:39:43


Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

komputer mempunyai peran ganda dalam pembela- fakta, 3) tahap perencanaan, 4) tahap implementasi
jaran mulai dari kurikulum sampai pada media bela- tindakan, 5) tahap penjelasan kegagalan, 6) tahap
jar siswa. Pembelajar dalam hal ini guru, dapat meng- pengelolaan data, dan (7) analisis data.
gunakan komputer sebagai alat untuk mengumpulkan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
informasi hasil belajar siswa dan juga mengatur ke- adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuan-
giatan-kegiatan pembelajaran di kelas, baik dengan titatif berupa angket, tes (pre test dan post test) serta
menggunakan satu komputer dalam kelas maupun dokumentasi (nilai). Sedangkan data kualitatif adalah
menggunakan banyak komputer di ruang komputer data verbal dan data naratif diperoleh melalui obser-
yang akan mendukung dan menunjang proses belajar vasi dan wawancara. Data kuantitatif dan kualitatif
siswa. tersebut kemudian diintegrasikan sehingga meng-
Menurut Beatty dalam Nunan (2003: 252-254) hasilkan kesimpulan yang bermakna.
ada empat prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran dengan menggunakan komputer yaitu: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(1) mengevaluasi kesesuaian program software yang Berdasarkan hasil analisis tingkat penguasaan
digunakan atau sumber yang berbasis komputer mi- HASIL PENELITIAN
kosakata DANbahasaPEMBAHASAN
Inggris siswa pada tes awal (pre-
salnya game atau web site; (2) menciptakan suasana Berdasarkan
test) yanghasil analisissebelum
diberikan tingkat penguasaan
pelaksanaankosakata bahasa
tindakan,
yang mendukung penggunaan komputer misalnya diperoleh
Inggris siswa pada data
tes bahwa nilai tertinggi
awal (pre-test) yang yang diperoleh
diberikan sebelum
dengan mengatur kelas dengan menggunakan kom- pelaksanaan olehtindakan,
siswa di kelas IX.1
diperoleh data adalah 82,2tertinggi
bahwa nilai dan skoryangteren-
diperoleh
puter agar interaksi berlangsung secara maksimal,oleh siswadah di adalah 51,1adalah
kelas IX.1 dengan 82,2rata-rata
dan skorskor 63,0, skor
terendah ter-51,1
adalah
memastikan komputer dapat diakses dengan mudah; tinggi yang diperoleh siswa partisipan di kelas IX.5
dengan rata-rata skor 63,0, skor tertinggi yang diperoleh siswa partisipan
(3) memperhatikan partisipasi pemelajar dalamdipro- adalah
kelas IX.5 adalah57,8
57,8dan
dan skor terendahadalah
skor terendah adalah 28,9,
28,9, dengan
dengan rata-rata
gram yang menggunakan komputer dan memotivasi rata-rata skor 42,8 sedangkan skor tertinggi yang
skor 42,8 sedangkan skor tertinggi yang diperoleh partisipan di kelas di- IX.9
agar pemelajar dapat melakukannya secara mandiri peroleh partisipan di kelas IX.9 adalah 60 dan skor
adalah 60 dan skor terendah adalah 22,2 dengan skor rata-rata 38,5.
misalnya dengan menentukan tugas yang perlu di- terendah adalah 22,2 dengan skor rata-rata 38,5.
Adapun hasil dari tes awal atau Pre-test siswa dari ketiga kelas dapat
kerjakan dan memberi tanggungjawab agar tugas Adapun hasil dari tes awal atau Pre-test siswa dari
dilihat dalam gambar 1.
yang diberikan dapat dilakukan dengan penuh tang- ketiga kelas dapat dilihat dalam Gambar 1.
gung jawab; dan (4) mendorong penggunaan program
komputer sebagai langkah awal untuk berkolaborasi
dan berinteraksi dengan pemelajar.
KLS IX.1; 63,0
METODE PENELITIAN
KLS IX.5; 42,8
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian KLS IX.8; 38,5

ini adalah mixed method research dan dengan metode


Action Research atau penelitian tindakan yang bersi-
fat proaktif dimana diawali dengan tindakan pelatihan
terhadap guru-guru bahasa Inggris di SMP Negeri 24
Makassar tentang cara membuat dan mengembang- Gambar 1. Skor Rata-rata Tes Awal (Pre-test)
kan materi pembelajaran bahasa Inggris dengan ber- Gambar 1. Skor Rata-rata Tes Awal (Pre-test)
Gambar 1 menunjukkan bahwa siswa di ketiga kelas tersebut
bantuan komputer. Setelah guru-guru bahasa Inggris
memerlukan suatu pendekatan/tindakan yang akan membantu mereka
tersebut dilatih cara membuat dan mengembangkan Gambar 1 menunjukkan bahwa siswa di ketiga
untuk meningkatkan hasil belajar dan kosakata bahasa Inggris mereka.
materi pembelajaran dengan menggunakan software kelas tersebut memerlukan suatu pendekatan/tinda-
yang disebut Cue Cards dan Hot Potatoes, kemudian kan yang akan membantu mereka untuk meningkat-
peneliti yang bertindak sebagai kolaborator mengi-SIKLUS I
kan hasil belajar dan kosakata bahasa Inggris mereka.
kuti dua guru di kelas IX.1, kelas IX.5 dan kelas IX.8. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama implementasi
Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus-siklus SIKLUS
tindakan dalam I pembelajaran pada siklus I serta hasil belajar
proses
dengan menggunakan model John Elliot dengansiswa per- yang dicapai setelah pelaksanaan
Hasil observasi yang tindakan
dilakukanpadaoleh
sikluspeneliti
I kemudian
timbangan bahwa model ini lebih detail dan diperoleh
lebih selama
data: (a)implementasi tindakan
dari ketiga kelas tempat dalam prosestindakan,
pelaksanaan pembe- baik
rinci yang dilakukan dalam tujuh tahapan, yaitu: 1) lajaran pada siklus I serta hasil belajar siswa yang
tahap pra penelitian, 2) tahap temuan dan analisis dicapai setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I

149

TP12015_1_arna.indd 149 26/06/2015 8:39:43


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

kemudian diperoleh data: (a) dari ketiga kelas tem- dengan hasil tes awal sebelumnya meskipun belum
pat pelaksanaan tindakan, baik kelas IX.1, kelas IX.5, secara signifikan, khususnya di dua kelas yakni ke-
maupun kelas IX.9 terlihat masih banyak siswa yang las IX.5 dan kelas IX.8. Berdasarkan hasil analisis
belum fokus atau belum aktif pada pembelajaran pada siklus I diperoleh data diperoleh bahwa siswa
karena masih kurang memperoleh porsi perhatian pada kelas IX.1 memperoleh skor tertinggi 95 dan
dari guru; (b) masih sedikit siswa yang aktif meng- skor terendah 62,5 serta rata-rata 75,6, siswa kelas
ungkapkan pendapat atau kosakata yang telah mere- IX.5 memperoleh skor tertinggi 65 dan skor terendah
ka kuasai dan pelajari sebelumnya; (c) masih sedikit 45 serta rata-rata skor yang diperoleh 53,1 sedang-
siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan guru kan siswa kelas IX.8 dengan skor tertinggi 72,5 dan
secara langsung karena kebanyakan siswa masih ragu skor terendah 32,5 serta skor rata-rata 50,8. Hal ini
dan takut untuk mengucapkan kosakata yang diketa- menunjukkan bahwa implementasi tindakan berdam-
hui; (d) siswa belum menunjukkan keaktifan yang pak pada peningkatan hasil belajar siswa terutama
maksimal karena latihan yang diberikan oleh guru dalam hal penguasaan kosakata, meskipun demikian
masih bersifat klasikal; (e) siswa belum berinterak- peningkatan yang terjadi belum signifikan sehingga
si secara maksimal terhadap penggunaan komputer masih memerlukan perbaikan-perbaikan. Hasil ob-
karena kesempatan untuk berinteraksi secara indi- servasi tentang tindakan siklus I dapat dikatakan
vidu tidak diberikan oleh guru; (f) guru belum mem- bahwa secara umum belum mencapai sasaran sesuai
peroleh respon yang memuaskan dari siswa karena dengan tujuan pembelajaran atau tujuan dari pelak-
siswa masih memiliki kosakata yang terbatas. sanaan tindakan, untuk itu perlu diperbaiki dan ditin-
Pada siklus I, siswa di kelas IX.1, kelas IX.5, daklanjuti pada tahap siklus berikutnya.
dan kelas IX.8 diberi tindakan yang sama yakni pem- Dari hasil evaluasi yang dilakukan tersebut
belajaran bahasa Inggris dilakukan dalam kelas den- diketahui dan dapat disimpulkan bahwa hasil imple-
gan berbantuan komputer. Setelah diberi perlakuan mentasi tindakan yang diperoleh belum maksimal
selama 12 kali pertemuan, semua siswa di ketiga dan mencapai hasil yang diinginkan. Indikasi akan
kelas tersebut diberi tes untuk melihat sejauh mana pencapaian yang belum optimal tersebut terlihat
efek dan tingkat penguasaan kosakata bahasa Ing- pada: (1) siswa belum menunjukkan keaktifan dalam
gris mereka. Adapun perolehan nilai siswa di ketiga proses pembelajaran secara optimal terutama pada
kelas pada siklus I ini dapat dilihat pada gambar 2. kelas IX.5 dan kelas IX.8; (2) materi pembelajaran
Dari gambar tersebut terlihat bahwa hasil yang diper- dengan hanya menunjukkan gambar materi melalui
oleh siswa setelah pemberian tindakan pada siklus I, komputer serta menggunakan software Cue Cards
menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kosakata belum memberi kesempatan kepada semua siswa
bahasa Inggris mereka mengalami peningkatan khu- untuk berinteraksi secara langsung dengan kompu-
susnya partisipan di kelas IX.1 yang memperoleh ter; (3) waktu untuk berinteraksi antara guru dengan
nilai diatas kategori baik sedangkan siswa/partisipan siswa masih kurang; (4) waktu untuk berinteraksi an-
pada kelas IX.5 dan kelas IX.8 meskipun mengalami tara siswa dengan komputer masih kurang; (5) proses
peningkatan namun masih berada dalam kategori pembelajaran melalui komputer yang dilakukan oleh
rendah. guru belum secara maksimal memberi kesempatan
bagi siswa untuk meningkatkan kosakata bahasa
Inggris mereka; (6) materi pembelajaran dan latihan
yang diberikan melalui komputer belum memberi
kesempatan bagi siswa untuk mengerjakannya secara
individu, berpasangan maupun kelompok; (7) guru
kurang memantau dan membimbing satu persatu
siswa dalam pembelajaran.
Gambar 2. Skor Rata-rata Hasil Siklus I
SIKLUS II
Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil dan skor Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang
rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I ini dilakukan pada siklus I, maka pada siklus II, siswa
menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan di ketiga kelas diberi perlakuan dengan pembelajar-

150

TP12015_1_arna.indd 150 26/06/2015 8:39:43


Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

an bahasa Inggris dengan berbantuan komputer yang Melihat hasil yang diperoleh siswa sebagai
dilakukan dalam ruang atau laboratorium komputer. partisipan di ketiga kelas menunjukkan bahwa pen-
Dalam pembelajaran tersebut setiap siswa diberi ke- capaian tujuan atau target pembelajaran melalui tin-
sempatan untuk berinteraksi dan mengerjakan latih- dakan-tindakan yang diberikan pada siklus II sudah
an melalui komputer. Setelah memberi treatment menunjukkan adanya peningkatan yang cukup be-
selama 12 kali pertemuan, semua siswa pada ketiga rarti dimana nilai rata-rata siswa kelas IX.1 menin-
kelas tersebut kemudian diberi tes untuk mengetahui gkat menjadi 89,5, siswa di kelas IX.5 menjadi 75,8
kemajuan dan tingkat penguasaan kosakata bahasa sedangkan siswa kelas IX.8 meningkat menjadi 75,0
Inggris mereka. Berdasarkan implementasi tindakan sehingga tindakan tidak perlu dilanjutkan pada siklus
pada siklus II ini dapat diperoleh data atau informasi III. Pada siklus II proses pembelajaran sudah berjalan
tentang hasil pembelajaran seperti: (a) Semua siswa lancar dimana semua siswa terlihat sangat antusias
di tiga kelas yakni kelas IX.1, IX.5, dan IX.8 sa- dan aktif dalam pembelajaran dan secara interaktif
ngat antusias dan aktif mengikuti pembelajaran me- berinteraksi baik dengan guru maupun dengan kom-
lalui komputer terutama dalam mengerjakan latihan- puter. Guru tidak mengalami kesulitan dalam me-
latihan yang diberikan melalui komputer; (b) materi ngontrol dan mengawasi siswa dalam pembelajaran
pembelajaran dan latihan yang dipersiapkan oleh guru terutama dalam melaksanakan atau mengerjakan tu-
kolaborator menantang siswa dalam mengerjakannya gas dan latihan yang diberikan. Bentuk latihan yang
sehingga mereka sangat senang dan antusias dalam disediakan oleh guru untuk meningkatkan kosakata
mengerjakannya; (c) materi dan latihan pembelajaran bahasa Inggris siswa sangat menarik dan menantang
sangat variatif dan menarik minat siswa. Hal tersebut kemampuan siswa untuk mereka kerjakan dan kua-
dimungkinkan karena penggunaan software Hot Po- sai. Penggunaan software Hot Potatoes pada siklus
tatoes yang variatif dimana siswa berinteraksi secara ini sangat sesuai untuk melatih kemampuan pengua-
langsung dengan komputer; (d) guru memiliki cu- saan kosakata bahasa Inggris siswa karena memberi
kup waktu untuk mengawasi atau mengontrol siswa peluang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada
dalam proses pembelajaran; (e) waktu untuk berinter- semua pemelajar untuk mengeksplor kemampuan
aksi antara siswa dengan komputer dapat dilakukan kosakata mereka. Dalam software ini, terdapat bebe-
secara maksimal dimana latihan yang dikerjakan me- rapa jenis kegiatan atau latihan yang dapat digunakan
mungkinkan mereka untuk mengerjakannya dengan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan ke-
optimal baik secara berpasangan, kelompok maupun terampilan dan kemampuan siswa baik yang berupa
secara individu; (f) proses pembelajaran melalui quiz, kata dan kalimat acak, multiple-choice sampai
komputer yang dilakukan oleh guru telah dilakukan dengan teka teki silang dimana semua bentuk latihan
secara maksimal memberi kesempatan bagi siswa un- yang diberikan dapat dikerjakan secara individu, ber-
tuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris mereka; pasangan maupun kelompok.
(g) guru memiliki cukup waktu untuk memantau dan Tujuan yang dicapai pada siklus II adalah ada-
membimbing satu persatu siswa dalam pembelajaran nya peningkatan hasil belajar khususnya peningkat-
karena porsi pembelajaran sebagian besar berfokus an penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa serta
pada siswa sebagai pemelajar. meningkatnya keaktifan akan partisipasi siswa dalam
Peningkatan kemampuan atau pencapaian siswa proses pembelajaran.
pada siklus II dapat terlihat pada Gambar 3. Dari hasil evaluasi yang dilakukan diketahui
dan dapat disimpulkan bahwa hasil implementasi
tindakan yang diperoleh telah meningkat secara sig-
nifikan dan mencapai hasil yang diinginkan yakni
terjadinya peningkatan penguasaan kosakata bahasa
Inggris siswa. Indikasi akan pencapaian yang maksi-
mal tersebut juga terlihat pada: (1) siswa sebagai
partisipan pada ketiga kelas yakni kelas IX.1, kelas
IX.5, dan kelas IX.8 sudah menunjukkan keaktifan
dalam proses pembelajaran secara optimal; (2) ma-
Gambar 3. Nilai Rata-rata Hasil Siklus II teri pembelajaran melalui komputer dengan meng-

151

TP12015_1_arna.indd 151 26/06/2015 8:39:43


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

gunakan software Hot Potatoes memberi kesempatan IX.8 mengalami peningkatan dalam hal penguasaan
kepada semua siswa untuk berinteraksi secara lang- kosakata, yang ditunjukkan dengan hasil tes akhir
sung dengan komputer; (3) guru dengan siswa dapat yang meningkat secara signifikan jika dibanding-
berinteraksi dalam proses pembelajaran secara baik; kan dengan hasil tes awal yang diberikan sebelum
(4) waktu untuk berinteraksi antara siswa dengan pemberian tindakan. Ini menunjukkan terjadinya pe-
komputer dapat dilakukan secara optimal; (5) proses ningkatan yang signifikan yang berarti bahwa tingkat
pembelajaran melalui komputer yang dilakukan oleh penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa meningkat
guru dapat secara maksimal memberi kesempatan jika dibandingkan dengan hasil tes awal sebelumnya
bagi siswa untuk meningkatkan kosakata bahasa sehingga pelaksanaan tindakan berhenti dan hanya
Inggris mereka; (6) materi pembelajaran dan latihan dilaksanakan sampai pada siklus II atau tidak perlu
yang diberikan melalui komputer terutama dengan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
menggunakan software Hot Potatoes memberi ke- Dari hasil perhitungan data menunjukkan ter-
sempatan bagi siswa untuk mengerjakannya secara jadinya peningkatan skor rerata pada ketiga kelas.
individu, berpasangan maupun secara kelompok; (7) Kelas IX.1 dari skor rata-rata 63,0 pada tes awal
dengan menggunakan software Hot Potatoes, guru menjadi 82,5 pada tes akhir dimana terjadi peningka-
dapat memantau dan membimbing satu persatu siswa tan sebanyak 19,5, kelas IX.5 dari skor rata-rata 42,8
dalam pembelajaran. Dengan melihat hasil yang pada tes awal menjadi 64,6 pada tes akhir artinya
telah dipaparkan tersebut maka tidak perlu dilakukan terjadi peningkatan sebanyak 21,8 sedangkan kelas
revisi desain dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus IX.8 memperoleh skor rata-rata 38,5 pada tes awal
berikutnya. menjadi 66,8 pada tes akhir, jadi terjadi peningkatan
Berdasarkan hasil analisis tingkat penguasaan sebanyak 28,3.
kosakata bahasa Inggris siswa pada tes akhir (post- Proses pembelajaran melalui komputer yang
test) yang diberikan setelah pelaksanaan tindakan dilakukan selama kegiatan penelitian tindakan, dia-
diperoleh data bahwa skor tertinggi yang diperoleh nalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh melalui
oleh siswa di kelas IX.1 adalah 97,8 dan skor teren- observasi atau pengamatan selama proses pembela-
dah adalah 62,2 sedang skor rata-ratanya adalah 82,5, jaran berlangsung serta hasil wawancara dengan guru
skor tertinggi yang diperoleh siswa partisipan di ke- kolaborator serta siswa kemudian dianalisis secara
las IX.5 adalah 80 dan skor terendah adalah 46,7 dan kualitatif.
skor rata-ratanya adalah 64,6, sedangkan skor ter- Efektifitas dan daya tarik penggunaan komputer
tinggi yang diperoleh partisipan di kelas IX.8 adalah dalam pembelajaran terlihat pada proses pembelajar-
84,4 dan skor terendah adalah 44,4 sedangkan skor an berlangsung. Di awal pemberian tindakan teruta-
rata-ratanya adalah 66,8. Untuk memperjelas hasil ma pada siklus I terlihat bagaimana siswa partisipan
tes akhir (post-test) siswa di ketiga kelas, dapat dili- di ketiga kelas tempat pelaksanaan tindakan, nam-
hat pada Gambar 4. pak lebih aktif dalam pembelajaran dibanding ketika
peneliti melakukan observasi sebelum pelaksanaan
tindakan. Hal ini diduga disebabkan karena peng-
gunaan komputer yang menarik perhatian mereka.
Meskipun penggunaan komputer bukanlah hal yang
baru bagi mereka karena mereka secara periodik/
setiap minggu berhadapan dengan komputer dalam
satu mata pelajaran komputer, tetapi hal yang mereka
lakukan pada mata pelajaran tersebut hanya untuk
mengenal dan mendalami bagian-bagian dari kom-
puter serta mempelajari bagaimana cara menggunak-
Gambar 4. Skor Rata-rata Hasil Tes Akhir an komputer dalam bekerja yang dimaksudkan untuk
memudahkan pekerjaan. Antusiasme siswa dalam
Gambar 4 terlihat bahwa setelah pemberian pembelajaran melalui komputer juga diduga karena
tindakan pada dua siklus, semua siswa sebagai par- materi pembelajaran yang dibuat oleh guru khususnya
tisipan baik di kelas IX.1, kelas IX.5 maupun kelas materi atau bahan latihan bagi siswa sangat menant-

152

TP12015_1_arna.indd 152 26/06/2015 8:39:43


Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

ang mereka akan kemampuan kosakata bahasa Ing- tersebut adalah: (a) perhatian siswa belum sepenuh-
gris mereka, olehnya itu, pada siklus II, nampak jelas nya terfokus pada pembelajaran karena materi yang
terlihat semua siswa terlibat secara aktif dalam pem- diberikan melalui komputer belum mampu mengek-
belajaran, berinteraksi dengan guru, dengan sesama splor kemampuan siswa akan kosakata; dan (b) siswa
siswa dan dengan komputer dalam memecahkan belum diberi kesempatan untuk berinteraksi secara
dan menjawab quiz atau dalam mengerjakan latihan langsung dengan komputer karena materi yang di-
yang diberikan oleh guru melalui komputer. Dari ha- presentasikan oleh guru melalui komputer masih
sil wawancara dengan guru kolaborator terungkap diberikan secara klasikal. Pemberian materi dengan
bahwa mereka sangat bergairah dalam membela- cara seperti itu mengakibatkan masih adanya siswa
jarkan siswa karena telah mengenal dan menguasai yang tidak aktif dan tidak fokus dalam pembelajaran.
penggunaan komputer yang sebelumnya tidak pernah Akibatnya, hasil yang diperoleh siswa dari tes yang
mereka gunakan sama sekali karena ketidaktahuan diberikan setelah pelaksanaan siklus I meski sudah
cara mengoperasikan komputer serta keterbatasan menunjukkan adanya peningkatan tetapi belum ter-
pengetahuan akan materi yang dapat dipresentasi- lihat meningkat secara signifikan khususnya siswa
kan melalui komputer serta kekurangtahuan dalam partisipan pada kelas IX.5 dan kelas IX.8.
mencari materi atau software yang paling tepat digu- Berbeda dengan hasil tes atau perolehan skor
nakan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Mereka pada siklus I, pada siklus II menunjukkan terjadinya
berpendapat bahwa penggunaan komputer dengan peningkatan penguasaan kosakata yang signifikan
software seperti Cue Cards dan Hot Potatoes sangat dibandingkan pada siklus sebelumnya. Karena ha-
efektif dan cocok untuk digunakan dalam pembela- sil yang ditunjukkan telah mengalami peningkatan
jaran kosakata. Hal ini disebabkan karena software setelah pelaksanaan siklus II sehingga siklus tidak
ini disamping bahan materinya mudah dibuat oleh dilanjutkan ke siklus III atau siklus berikutnya lagi.
guru, materi latihannya juga mudah dan menarik di-
kerjakan oleh siswa. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran bahasa
Indikator keberhasilan tindakan dalam pene- Inggris berbantuan komputer
litian ini adalah terjadinya peningkatan penguasaan Dalam penelitian ini, efektivitas pembelaja-
kosakata bahasa Inggris siswa yang dilihat dari me- ran dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan siklus
ningkatnya hasil tes akhir jika dibandingkan dengan II, perbandingan hasil tes awal dan tes akhir, hasil
tes awal, disamping itu, dapat juga dilihat dari ke- mid-semester ganjil yang diperoleh siswa bertepatan
aktifan siswa dalam pembelajaran serta hasil ang- setelah pelaksanaan siklus I serta hasil belajar pada
ket tentang sikap, minat dan pendapat siswa akan semester ganjil yang diperoleh siswa setelah siklus
pembelajaran bahasa Inggris melalui komputer, yang II berakhir. Efektivitas pembelajaran juga dilihat dari
disebarkan kepada siswa setelah tindakan dilakukan hasil observasi selama pembelajaran berlangsung
pada dua siklus. serta hasil angket yang diberikan pasca pemberian
tindakan pada siklus I dan siklus II.
Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Hasil tes hasil belajar pada siklus I, menunjuk-
Inggris Siswa kan bahwa: penguasaan siswa terhadap materi pem-
Peningkatan penguasaan kosakata bahasa In- belajaran terutama kosakata bahasa Inggris mereka
ggris siswa dalam penelitian ini diukur dan dilihat sudah cukup meningkat terutama siswa partisipan
melalui hasil tes awal dan tes akhir yang diberikan pada kelas IX.1, dengan skor terendah 62,5 dan skor
sebelum dan sesudah tindakan pembelajaran me- tertinggi 95. Siswa partisipan di kelas IX.5 hanya
lalui komputer. Dari hasil tes yang diberikan setelah memperoleh skor tertinggi 62,5 dan skor terendah
pemberian treatment atau tindakan, pada siklus satu 47,5, sedangkan siswa partisipan di kelas IX.8 mem-
menunjukkan terjadinya peningkatan penguasaan peroleh skor tertinggi 72,5 dan skor terendah 32,5.
kosakata bahasa Inggris siswa dibandingkan sebe- Namun pada siklus II tingkat penguasaan materi
lum memperoleh tindakan pembelajaran bahasa In- siswa sudah jauh lebih baik, di mana semua siswa di
ggris meskipun peningkatannya tidak signifikan. semua kelas menunjukkan peningkatan yang sangat
Faktor yang diduga menyebabkan tidak signifikan- berarti. Siswa di kelas IX.1 dengan skor tertinggi 100
nya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris dan skor terendah 67,5, siswa partisipan di kelas IX.5

153

TP12015_1_arna.indd 153 26/06/2015 8:39:43


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 62,5, se- topik yang akan dibahas, akan tetapi cukup dengan
dangkan siswa partisipan di kelas IX.8 memperoleh menyediakan bahan pembelajaran yang sebelumnya
skor tertinggi 92,5 dan skor terendah 60. telah diinput ke dalam komputer, kemudian siswa
Hasil mid-semester siswa yang diperoleh lebih banyak aktif atau berpartisipasi dalam pembe-
setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I menun- lajaran. Pembelajaran berbantuan komputer khusus-
jukkan terjadinya peningkatan hasil belajar dimana nya dengan menggunakan software Hot Potatoes,
siswa kelas IX.1 memperoleh nilai rata-rata 83.3 de- memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali
ngan skor tertinggi 88 dan skor terendah 80. Siswa kemampuan bahasa Inggris mereka terutama tentang
kelas IX.5 memperoleh nilai/skor rata-rata 68,1 de- penguasaan kosakata mereka dengan berinteraksi se-
ngan skor tertinggi 78 dan skor terendah 60, sedang- cara langsung dengan komputer dalam mengerjakan
kan siswa di kelas IX.8 memperoleh skor rata-rata latihan yang diberikan baik secara berpasangan, ke-
67,3 dengan skor tertinggi 76 dan skor terendah 60. lompok maupun secara individu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pem-
belajaran bahasa Inggris melalui komputer dapat Peningkatan Daya Tarik Pembelajaran Bahasa
dikatakan cukup efektif dalam meningkatkan hasil Inggris Berbantuan Komputer
pembelajaran bahasa Inggris siswa. Daya tarik pembelajaran diketahui melalui ha-
Sedangkan hasil semester siswa yang diperoleh sil observasi dan angket tentang sikap dan pendapat
setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II menun- siswa akan penggunaan komputer dalam pembelajar-
jukkan terjadinya peningkatan hasil belajar dimana an. Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti se-
siswa kelas IX.1 memperoleh nilai rata-rata 85.2 de- lama proses pembelajaran dalam dua siklus menun-
ngan skor tertinggi 97 dan skor terendah 67. Siswa jukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui
kelas IX.5 memperoleh nilai/skor rata-rata 69,9 de- komputer telah membuat suasana kelas menjadi
ngan skor tertinggi 80 dan skor terendah 60, sedang- menarik dan membuat siswa fokus serta aktif dalam
kan siswa di kelas IX.8 memperoleh skor rata-rata pembelajaran, meskipun pada siklus I kelihatan ke-
68,7 dengan skor tertinggi 78 dan skor terendah 64. aktifan siswa partisipan di ketiga kelas belum maksi-
Melihat hasil ini dapat dikatakan bahwa pemberian mal atau masih ada beberapa siswa yang tidak terlalu
treatment atau tindakan telah memberikan efek yang memperhatikan pembelajaran dan cendrung bersikap
positif atau baik bagi siswa terutama tindakan pada pasif, namun hal tersebut tidak terlihat lagi atau dapat
siklus II. Hal itu juga dapat terlihat dari keterlibatan dikatakan sudah teratasi selama pembelajaran pada
siswa secara aktif dalam atau selama proses pembe- pelaksanaan tindakan di siklus II.
lajaran. Dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa
partisipan di ketiga kelas setelah pelaksanaan tindak-
Peningkatan Efesiensi Pembelajaran bahasa an di kedua siklus menunjukkan bahwa siswa memi-
Inggris Berbantuan Komputer liki sikap yang positif serta diketahui bahwa mereka
Efisiensi pembelajaran berbantuan komputer tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelaja-
diketahui dari hasil wawancara dengan guru yang ran dengan menggunakan komputer. Hal itu terlihat
telah dilatih menggunakan komputer dalam pembe- dari rata-rata siswa memiliki skor di atas 125 dimana
lajaran sekaligus sebagai kolaborator dalam pene- siswa kelas IX.1 memiliki skor rata-rata 134,4 yang
litian ini. Dari hasil wawancara diperoleh informasi artinya 89,6 % siswa setuju dan memiliki sikap yang
bahwa pembelajaran bahasa Inggris dengan meng- positif terhadap penggunaan komputer dalam pembe-
gunakan komputer cukup efisien didasarkan pada lajaran. Siswa di kelas IX.5 memperoleh skor rata-ra-
pertimbangan waktu yang tersedia dan energi yang ta angket 134,3 atau 89,5 % dari siswa di kelas terse-
harus dikeluarkan. Karena guru tidak perlu mem- but memiliki sikap yang positif terhadap penggunaan
berikan penjelasan panjang lebar kepada siswa ten- komputer dalam pembelajaran, sedangkan siswa di
tang materi pembelajaran karena guru kolaborator kelas IX.8 memperoleh skor rata-rata133,1 atau 88,7
hanya menampilkan materi melalui layar komputer % siswa partisipan kelas IX.8 memiliki sikap yang
yang disertai dengan gambar-gambar,dan suara se- positif terhadap penggunaan komputer dalam pembe-
hingga guru tidak perlu menulis di papan tulis atau lajaran. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pem-
menjelaskan secara panjang lebar tentang materi atau belajaran melalui komputer memiliki daya tarik yang

154

TP12015_1_arna.indd 154 26/06/2015 8:39:43


Syamsiarna Nappu, Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris ...

sangat tinggi sehingga motivasi dan minat siswa Dick, Walter, Lou Carey dan James O. Carey. The
partisipan untuk mengikuti pembelajaran sangatlah Systematic Design of Instruction. New York:
tinggi yang pada akhirnya berimbas pada meningkat- Pearson Education, Inc, 2005.
nya penguasaan kosakata bahasa Inggris mereka.
Direktorat Tenaga Kependidikan, Standar Kompe-
Dari uraian di atas kemudian dapat dikatakan
tensi Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
bahwa pembelajaran bahasa Inggris di sekolah
Jakarta, 2003.
menengah pertama dapat ditingkatkan dengan ber-
bantuan komputer yang dalam hal ini dikenal den- Elliot, John, Action Research for Educational Change
gan Computer-Assisted Language Learning (CALL) Philadelphia: Open University Press, 1991
khususnya untuk meningkatkan penguasaan kosakata Gagne, Robert M. The Condition of Learning. New
bahasa Inggris siswa. Keberhasilan pembelajaran ini York: Holtland Winston, 1977.
dilihat dari tiga indikator seperti yang dikemukakan
oleh Reigeluth (1983) yakni dilihat dari efektifitas, Kumaravadivelu, B. Understanding Language
efisiensi dan daya tarik pembelajaran. Teaching. New Jersey: Lawrence Erlbaum As-
sociates, Inc., 2006.
KESIMPULAN
Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pen-
Peningkatan hasil belajar serta penguasaan ko- didikan. Jakarta: Kencana, 2004.
sakata bahasa Inggris tidak dipengaruhi oleh kemam-
puan awal siswa. Hal itu terlihat dari hasil belajar dan Nation, I. S. P. Language Teaching Techniques. Un-
pencapaian yang diperoleh siswa partisipan di ketiga published Materials. FKSS. Yogyakarta, 1974.
kelas menunjukkan peningkatan yang sangat signifi- Nunan, David. Practical English Language Teach-
kan meskipun mereka berasal dari tiga kelas yang ing. New York: McGraw-Hill. 2003.
berbeda kemampuan awal jika dilihat dari perolehan
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia
nilai raport, pengelompokan mereka dalam kelas ser-
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifi-
ta jika dilihat dari perolehan nilai awal.
kasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Penelitian ini menemukan bahwa: (1) pembe-
lajaran berbantuan komputer dapat meningkatkan Pusat Kurikulum: Standar Kompetensi Bahasa Ing-
tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa; gris Siswa Menengah Tingkat Pertama. 2004.
(2) pembelajaran berbantuan komputer dapat me-
Reigeluth, Charles M. Instructional Design, Theories
ningkatkan efektifitas pembelajaran bahasa Inggris
and Models: An overview of Their Current Sta-
terukur dari hasil belajar dan skor yang diperoleh
tus. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
pada tes yang diberikan; (3) pembelajaran berbantu-
Publishers, 1983.
an komputer dapat meningkatkan efisiensi pembela-
jaran bahasa Inggris; (4) pembelajaran bahasa Inggris Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, dialihbaha-
berbantuan komputer dapat meningkatkan daya tarik sakan oleh Tri Wibiwo B.S. Jakarta: Kencana,
belajar bagi siswa. 2007.
Olehnya itu, untuk meningkatkan pembela- Seel, Barbara B., dan Rita C. Richey. Teknologi Pem-
jaran, guru yang professional seharusnya memiliki belajaran, Defenisi dan Kawasannya Terjema-
kreativitas yang tinggi agar dapat membuat materi han Dewi S. Prawiradilaga, Rapheal Rahardjo
pembelajarannya lebih menarik dan variatif sehingga dan Yusuf HadiMiarso. Jakarta: Unit Penerbi-
siswa yang dibelajarkan tidak merasa bosan dan ter- tan UNJ, 1994.
motivasi untuk belajar. Jika hal tersebut dilakukan,
penulis meyakini hasil pembelajaran dapat lebih me- Semiawan, Conny R. Landasan Pembelajaran
ningkat yang pada akhirnya mutu pendidikan secara Dalam Perkembangan Manusia. Jakarta: Pusat
umum juga dapat ditingkatkan. Pengembangan Kemampuan Manusia, 2007.
Smaldino, Sharon E, Deborah L Lowther, James D.
DAFTAR RUJUKAN
Russel. Instructional Technology and Media for
Cruickshank, Donald R., Deborah Bainer Jenkins, Learning. New Jersey: Pearson Education, Inc.,
dan Kim K. Metcalf, The Act of Teaching Bos- 2007.
ton: Mc. Graw-Hill, 2006.

155

TP12015_1_arna.indd 155 26/06/2015 8:39:43


Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 16, No. 3, Desember 2014

Suriasumantri, Yuyun. Filsafat Ilmu: Sebuah Pen-


gantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar harapan,
2005.
Wahid, Abdul, Hajriana, Cici Andri. Strategi Bela-
jar dengan Aneka Sumber. diunduh tanggal 20
Maret 2010. (http://banker-makalah.blogspot.
com/2009/12/strategibelajardengananekasum-
ber.html

156

TP12015_1_arna.indd 156 26/06/2015 8:39:43

Anda mungkin juga menyukai