Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR ... TAHUN …
TENTANG
PETA JALAN
JAMINAN SOSIAL TAHUN 2020 - 2024

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kepastian


perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, telah diselenggarakan Sistem
Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia;
b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Sistem Jaminan
Sosial bidang Kesehatan dan bidang Ketenagakerjaan
terlaksana secara sistematis, terarah, dan terukur serta
koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi lintas
kementerian/lembaga, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial, Pemerintah Daerah, serta pemangku
kepentingan untuk mewujudkan Sistem Jaminan Sosial
Nasional sesuai dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional
dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional, perlu menetapkan
Peta Jalan Penyelenggaraan Jaminan Sosial;

1
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Peta Jalan
Jaminan Sosial 2020 – 2024;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
4. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Peta Jalan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Bidang Kesehatan dan Bidang
Ketenagakerjaan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PETA JALAN JAMINAN


SOSIAL TAHUN 2020-2024.

Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya
disingkat BPJS adalah BPJS sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
2. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan
sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
3. Jaminan Sosial Bidang Kesehatan adalah program
jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan.

2
4. Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan adalah
program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh
BPJS Ketenagakerjaan.
5. BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
bidang kesehatan.
6. BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial bidang ketenagakerjaan seperti program jaminan
kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program
jaminan pensiun, dan program jaminan kematian.
7. Peta Jalan adalah dokumen yang memberi arahan dan
langkah-langkah penyelenggaraan Jaminan Sosial
Bidang Kesehatan dan Bidang Ketenagakerjaan.
8. Pemangku Kepentingan adalah orang perseorangan,
masyarakat, institusi pendidikan, organisasi
profesi/ilmiah, asosiasi, dunia usaha, media massa,
organisasi swadaya masyarakat, dan mitra
pembangunan yang berperan aktif dalam pelaksanaan
Peta Jalan Jaminan Sosial Tahun 2020-2024.
9. Dewan Jaminan Sosial Nasional yang selanjutnya
disingkat DJSN adalah dewan yang berfungsi untuk
membantu Presiden dalam perumusan kebijakan
umum dan sinkronisasi penyelenggaraan sistem
Jaminan Sosial.
10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
perencanaan pembangunan nasional.

Pasal 2
(1) Peta Jalan Jaminan Sosial bertujuan untuk
memberikan pedoman bagi BPJS dalam
penyelenggaraan Jaminan Sosaial Bidang Kesehatan
dan Bidang Ketenagakerjaan.

(2) Dalam rangka pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial


sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
memberikan dukungan dan/atau memfasilitasi sesuai

3
dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya.

(3) Peta Jalan Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) ditetapkan untuk periode tahun 2020-
2024.
Pasal 3
(1) Peta Jalan Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 meliputi:

a. Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan; dan

b. Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan.

(2) Peta Jalan Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) ditetapkan untuk periode tahun 2020-
2024.
Pasal 4

(1) Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan dan Peta


Jalan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diselaraskan
dengan:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional


2005-2025;

b. Target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable


Development Goal’s/SDGs) 2030RPJPN; dan

c. Arahan Presiden;

(2) Penyelarasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dikoordinasikan oleh Menteri.

Pasal 5

(1) Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a memuat:

a. Pendahuluan

b. Kerangka konsep;

c. Aspek peraturan perundang-undangan;

d. Aspek kepesertaan;

4
e. Aspek manfaat dan iuran;

f. Aspek pelayanan kesehatan;

g. Aspek keuangan;

h. Aspek kelembagaan dan organisasi;

i. Kerangka implementasi; dan

j. Penutup

(2) Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 6

(1) Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b memuat:

a. Pendahuluan;

b. Sasaran umum dan langkah strategis;

c. Aspek peraturan perundang-undangan;

d. Aspek kepesertaan;

e. Aspek program;

f. Aspek pengelolaan aset dan investasi;

g. Aspek keuangan dan pelaporan;

h. Aspek kelembagaan dan organisasi;

i. Aspek pengembangan proses bisnis dan sistem


teknologi informasi;

j. Aspek sosialisasi;

k. Monitoring dan evaluasi; dan

l. Penutup.

(2) Peta Jalan Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Presiden ini.

5
Pasal 7
(1) BPJS melakukan perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program
dan kegiatan terkait Jaminan Sosial sesuai dengan
tugas, fungsi, dan kewenangannya mengacu pada Peta
Jalan Jaminan Sosial dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam rangka pemberian dukungan dan/atau fasilitasi


pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2),
Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, serta
monitoring dan evaluasi program dan kegiatan terkait
Jaminan Sosial sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangannya mengacu pada Peta Jalan Jaminan
Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
dan Pasal 6 ayat (2).

(3) Perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan


terkait Peta Jalan Penyelenggaraan Sistem Jaminan
Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikoordinasikan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 8

(1) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Peta Jalan


Jaminan Sosial dilakukan oleh DJSN.

(2) Monitoring dan evaluasi serta pengendalian


pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial diselaraskan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 dan Target Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s/SDGs)
2030.

6
(3) Penyelarasan monitoring dan evaluasi serta
pengendalian pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial
dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 dan Target Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s/SDGs)
2030 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikoordinasikan oleh Menteri.

(4) Koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian


pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial dilakukan oleh
Menteri yang menyelenggarakan koordinasi urusan
kementeriaan dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

(5) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi serta


pengendalian pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat
(4), DJSN, Menteri, dan Menteri yang
menyelenggarakan koordinasi urusan kementeriaan
dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang
pembangunan manusia dan kebudayaan saling
berkoordinasi, bersinergi, dan berharmonisasi.

(6) Tata cara pelaksanaan monitoring dan evaluasi


sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) dapat diatur
dengan Peraturan Menteri.

Pasal 9

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 9, DJSN, Menteri, dan Menteri yang
menyelenggarakan koordinasi urusan kementerian dalam
penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan
manusia sesuai tugas dan fungsinya melaporkan
pelaksanaan Peta Jalan Jaminan Sosial kepada Presiden
satu tahun sekali, atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

7
Pasal 11
Penyelenggaraan Peta Jalan Jaminan Sosial dibebankan
kepada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

c. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal …
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …

Anda mungkin juga menyukai