BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhannya.
standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati oleh
menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta
yang obyektif akan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan
expertise.
berikutnya.
yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian kinerja yang dapat dijadikan
sifat, sikap dan kemampuan manusia agar mereka dapat bekerja menuju
berbeda juga.
penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan
tinggi dan mau bekerja sama dalam team akan menjadi kunci keberhasialn
makin baik.
periodik yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang.
koperasi ini meliputi empat kelompok yaitu hasil kerja yang berhubungan
dan manajemen puncak. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengupas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
mempengaruhi kinerja.
D. Manfaat Penelitian
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Pemenuhan karakteristik umum oleh calon karyawan dapat dilihat dari sifat
10
pemerintahan.
dengan Indeks Kuat Hubungan (IKH) sangat kuat (0,856), disusul variabel
B. Manajemen Kinerja
unsur :
tujuan organisasi.
dan prosedur belaka, namun juga sebuah kegiatan atau proses dimana
dapat bekerja dengan para manajer dan team kerjanya. Dan ketiga,
kinerjanya.
jabatan yang tanggung jawabnya lebih besar pada masa yang akan
datang.
3. Pembinaan karyawan.
C. Konsep Kinerja
tujuan organisasi.
16
efisien yang dikaitkan dengan kualitas output yang dihasilkan oleh para
prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
Untuk itu kinerja dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam
D. Penilaian Kinerja
(1) alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah
kinerja sesuai dengan standar kinerja, (2) satu cara untuk penilaian
berbagai alasan;
yang baru.
balik.
beda dan organisasi lain dapat juga menekankan tujuan yang berbeda
kinerja adalah;
apa saja yang mungkin sudah digali oleh penilaian dan mendorong
kinerja adalah;
kembali.
7. Umpan balik pada SDM, kinerja baik dan buruk diseluruh organisasi
diterapkan.
22
persyaratan kinerja.
didasarkan atas ;
pekerjaan. Prediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik dapat
Social role adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan
pemimpin.
seorang ahli.
manusia. Social role dan self image cenderung sedikit visibel dan dapat
dikontrol perilaku dari luar. Sedangkan trait dan motive letaknya lebih
dan trait berada pada kepribadian sesorang, sehingga cukup sulit dinilai
25
dan dikembangkan. Salah satu cara yang paling efektif adalah memilih
karakteristik tersebut dalam proses seleksi. Adapun konsep diri dan social
kinerja yang efektif. Kesimpulan ini sesuai dengan yang dikatakan Michael
1. Komunikasi
kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab komunikasi yang
fakta, pikiran dan perasaan, dari satu orang ke orang lain. Dalam
komunikasi, sebab kita menggunakan hampir 70% dari waktu aktif kita
setiap organisasi.
lebih baik antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja serta
pengharapannya.
c. Perbedaan bahasa
antara lain :
memperkaya informasi.
kecepatan.
2. Kerjasama Kelompok
kerja kelompok, berupa sasaran yang harus dicapai dalam kurun waktu
dilakukan dengan tepat dan benar oleh semua orang. Keuntungan dari
cara ini adalah bahwa setiap karyawan akan saling mengingatkan untuk
semangat kerja team dan mengurangi friksi dan konflik yang terjadi.
a. Pemikiran dari dua orang atau lebih cenderung lebih baik dari pada
b. Konsep sinergi (yang disimbolkan: 1+1 > 2), yaitu bahwa hasil
baik.
memberikan tingkat kinerja yang lebih besar dari pada juml;ah input
anggota diluar tim. Aspek ini terutama sangat penting dalam gugus
bersama / organisasi.
3. Kepemimpinan
jawab.
pengarah dan pendorong yang kuat serta berorientasi pada tujuan yang
ditetapkan.
Oleh karena itu pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan
bisnisnya.
penuh tanggungjawab.
ditentukan.
suatu rangkaian tindakan dari dua atau lebih alternatif yang mencakup
1) Mendefinisikan masalah.
3) Menimbang kriteria
4) Menghasilkan alternatif
2002). Melalui pengalaman yang perlu diperhatikan bahwa tak ada satu
alternatif yang dapat dipilih oleh pimpinan. Setiap pimpinan dapat memilih
satu kinerja.
dapat terpenuhi dengan baik. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
mencapai tujuan.
karyawan.
dengan hasil audit yang berupa informasi atau data bagi manajemen untuk
sedikit visibel dan dapat dikontrol dan diarahkan secara luas dengan
baik dan kurang baik dapat diukur dari kriteria atau standar yang
bidangnya.
BAB III
A. Kerangka Konseptual
secara berkualitas, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan
berikut ini.
Komunikasi
(X1)
Kemampuan Kerjasama
(X2)
Kinerja
(Y)
Kepemimpinan
(X3)
Pengambilan
Keputusan Secara
Analisis
(X4)
B. Hipotesis
Kabupaten Barru.
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
Barru.
sebagai berikut :
masih aktif dilihat dari data yang ada di Dinas Koperasi Kabupaten
Dimana :
X1 = Kemampuan komunikasi
X2 = Kemampuan kerjasama
X3 = Kepemimpinan
E = Faktor kesalahan
b0 = Konstanta
terhadap variabel Y dan jika nilai signifikansi p < = 0,05 maka secara
F. Definisi Operasional
46
5. Kinerja (Y) adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh
BAB V
A. Identitas Responden
sehingga yang dapat diolah lebih lanjut untuk analisis hasil penelitian
ini.
49
1. Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(Orang) (%)
1. Laki-Laki 42 64,62
2. Perempuan 23 35,38
Total 65 100.00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
2. Tingkat pendidikan
Jumlah Persentase
No. Jenjang Pendidikan
(Orang) (%)
1. Sarjana S-1 14 21,54
2. Diploma 8 12,31
3. SLTA 33 50,77
4. SLTP 10 15,38
Jumlah 65 100,00
1. Kemampuan komunikasi
sebagai berikut :
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(orang) (%)
1. Sangat tinggi 13 20,00
2. Tinggi 46 70,77
3. Cukup 5 7,69
4. Rendah 1 1,54
5. Sangat rendah 0 0
Jumlah 65 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
52
yang baik. Hal ini tentu saja merupakan modal penting untuk
gerik tubuh dan nada suara. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
tidak terbatas pada kerja tetapi semua bagian penting dalam kehidupan.
yang baik, beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dan difokuskan
berkomunikasi dengan fokus pada detil dan apa yang termasuk atau tidak
individu tertentu bereaksi dalam cara yang berbeda dan harus lebih
perhatian ke orang lain seperti dia respon atau bahasa tubuh atau ekspresi
bahasa tubuh, nada dan ekspresi wajah juga penting. Kabar gembira
dengan kayu tidak akan pernah ada yang sama jumlah efektivitas. Satu
2. Kemampuan Kerjasama
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(orang) (%)
1. Sangat tinggi 3 4,62
2. Tinggi 35 53,85
3. Cukup 25 38,46
4. Rendah 2 3,08
5. Sangat rendah - -
Jumlah 65 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
pengelola koperasi dalam satu unit kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui
Hal ini dimaksudkan agar ego individu dan persaingan tidak sehat
3. Kepemimpinan
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(orang) (%)
1. Sangat tinggi 3 4,62
2. Tinggi 24 36,92
3. Cukup 33 50,77
4. Rendah 5 7,69
5. Sangat rendah - -
Jumlah 65 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
atas, secara umum dapat dinyatakan bahwa sebagian besar atau 33 orang
pekerjaan.
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(orang) (%)
1. Sangat tinggi 8 12,31
2. Tinggi 31 47,69
3. Cukup 25 38,46
4. Rendah 1 1,54
5. Sangat rendah - -
Jumlah 65 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
tinggi dan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari persebaran responden, dimana
31 orang (47,69 %) berada pada kategori yang baik, dan 25 orang (38,46
pekerjaan masing-masing.
dalam hal ini sangat penting dan hal itu harus dilakukan dengan melakukan
analisa atas hal-hal yang akan diputuskan. Untuk itu, penting diperhatikan
memadai akan bekerja seperti robot yang hanya bersifat mekanik tanpa
Jumlah Persentase
No Klasifikasi
(orang) (%)
1. Sangat Tinggi 12 18,46
2. Tinggi 44 67,69
4. Rendah - -
5. Sangat rendah - -
Jumlah 65 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2010
dengan kinerja yang sangat baik, dan 9 orang (13,85 %) dengan kinerja
pada umumnya sudah memiliki kinerja yang tinggi. Hasil penelitian ini
diolah dengan bantuan program SPSS Versi. 12.00. Dari hasil analisis
berikut ini.
koperasi.
Kabupaten Barru.
ini berarti model yang dipakai signifikan secara statistik karena P < =
0,05 (0,000 < 0,05). Karena model signifikan, maka penafsiran, peramalan
regresi tersebut.
tingkat determinasinya.
Besarnya daya ramal model diberikan oleh nilai koefisien determinasi yang
sebagai berikut:
koperasi (Y) karena nilai signifikansi lebih besar dari = 0,05 (0,518 >
koperasi jika berdiri sendiri, dalam arti tidak didukung oleh variabel
salah satu komponen penting yang juga harus dimiliki oleh pengelola
lain.
koperasi (Y)
(Y) karena nilai signifikansi lebih kecil dari = 0,05 (3,696 < 0,05),
(Y)
nilai signifikansi lebih besar dari = 0,05 (0,169 > 0,05), dalam arti
pengelola.
67
karena nilai signifikansi lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05), dalam
Barru. Dari dua variabel yang memiliki pengaruh signifikan tersebut terlihat
Barru yang dibuktikan dari nilai t-hitung paling besar atau Probability yang
tersebut.
tersebut didukung pula oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Amran
71
merupakan salah satu unsur yang harus dapat dimaksimalkan oleh para
baik.
3. Variabel Kepemimpinan
dilakukan oleh Amran (2005), Mulyadi (2003), dan Abdu Rahman Ismail
sebagai alat mekanisasi dari suatu organisasi tetapi lebih jauh dari itu
dan fungsinya.
Apabila keresahan sudah mulai terasa, jika tidak segera ada usaha
dan yang juga penting adalah tersedianya sarana dan prasarana kerja
BAB VI
A. Simpulan
Kabupaten Barru.
Barru.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Diana. A., dan Tjiptono. F., 2001 , Total Quality Mnagement , Edisi Revisi,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hitt A.M, Ireland D.., dan Hoskisson E.R., 1997, Manajemen Strategis
Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi , Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kenna. Mc. E. dan Beech. N., 1995, The Essence Of MSDM, Edisi Bahasa
Indonesia, Penerbit Andi , Yogyakarta.
80
Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Salemba Empat, Jakarta.
Rahmanto I., 2002, Penilaian Kinerja dan Imbalan : Suatu Alternatif Keluar
Dari Krisis, (http: www.Feupak.web.id. , diakses 29 Oktober
2009).
Santoso .S., 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik , Penerbit Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Sunu. P., 1999, Peran SDM dalam Penerapan ISO 9000 , Grasindo ,
Jakarta.