id 73
digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Persiapan Penelitian
pendukung utama sebagai dosen program studi, sedangkan para sarjana psikologi,
magister psikologi, maupun psikolog yang menjadi dosen di fakultas lain dapat
Program Studi Psikologi FK UNS memiliki visi dan misi sebagai berikut:
73
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Sesuai dengan visi yang telah disebutkan di atas, maka yang menjadi misi
jawab.
bermartabat.
transdisiplin.
74
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
1) Kompetensi Utama :
2) Kompetensi Pendukung:
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
psikologis.
tinggi.
3) Kompetensi Lain
psikologi.
76
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
2. Persiapan Administrasi
Permohonan izin tersebut diantaranya peneliti meminta surat izin dari Program
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecemasan
Mengerjakan Skripsi yang dimodifikasi dari State Trait Anxiety Inventory (STAI)
Form Y yang disusun oleh Spielberger (dalam Lam dkk., 2005)yang memiliki 10
Skala ini berbentuk Likert dengan empat pilihan jawaban yaitu Sama sekali
tidak; Sedikit; Agak; dan Sangat. Pilihan jawaban tersebut adalah hasil
4. Persiapan Eksperimen
pelaksanaan terapi. Hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan materi dan
alat-alat yang digunakan dalam Terapi Jurnal. Alat-alat tersebut antara lain :
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
Laptop dan LCD pada penelitian ini digunakan untuk menayangkan slide
b. Modul Terapi
Modul terapi pada penelitian ini adalah Modul Terapi Jurnal di mana di
Terapi Jurnal.
c. Slide Terapi
dan menggambarkan apa yang akan dilakukan pada setiap sesi kepada peserta.
d. Lembar observasi
keadaan dan perasaan yang dialami peserta selama mengikuti Terapi Jurnal.
f. Alat Tulis
Alat tulis berupa pulpen dan kertas dipergunakan oleh peserta untuk mengisi
jurnal dan mencatat poin-poin penting yang didapat ketika menjalani terapi.
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
Pengambilan data untuk uji coba Skala dilakukan dua hari pada tanggal 23
Juni 2012 dimulai pukul 08.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB di Kampus
Psikologi dan 27 Juni 2012 dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00 di Kampus
pelaksanaannya adalah peneliti menemui dan meminta satu per satu mahasiswa
yang telah mengambil mata kuliah skripsi untuk mengisi Skala Kecemasan
Mengerjakan Skripsi.
1) Uji validitas
ukurnya (Azwar, 2003). Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini
Selanjutnya, skala dalam penelitian ini diuji daya beda aitem dengan
79
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
program SPSS for MS Windows versi 17.0. Uji daya beda aitem akan
menentukan aitem yang gugur dan valid. Jumlah aitem yang diuji daya beda
aitem berjumlah 20 aitem. Hasil uji tersebut memiliki indeks korelasi berkisar
0,390 sampai dengan 0,819. Nilai r-tabel untuk N = 67 adalah 0, 240, dengan
begitu diketahui r-hitung semua aitem lebih besar dari r-tabel. Dengan
2) Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 20
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
Prodi Psikologi UNS dari pukul 09.00 sampai pukul 10.30 terhadap lima orang
subjek yang diambil dari responden tryout Skala Kecemasan Mengerjakan Skripsi
B. Pelaksanaan Penelitian
Data pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
menjadi tiga kategor yaitu rendah (skor 20-39), sedang (skor 40-59), dan tinggi
(skor 60-80).
Kategori Tingkat
Kecemasan Mengerjakan Jumlah Persentase
Skripsi
Tinggi (60-80) 10 mahasiswa 33,33%
Sedang (40-59) 13 mahasiswa 43,33%
Rendah (20-39) 7 mahasiswa 23,33%
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
pada semua kategori. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penurunan tingkat
secara acak responden terpilih ke dalam 5 orang Kelompok Eksperimen (KE) dan
KK2 OR 62 Tinggi P
KK3 TR 60 Tinggi P
KE4 RM 62 Tinggi P
KE5 A 75 Tinggi P
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
2. Pelaksanaan Eksperimen
Terapi Jurnal. Terapi ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan yang
Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah meraih gelar Sarjana Psikologi.
3) Kooperatif
a. Pertemuan Pertama
2012 di Ruang Kuliah 4 Prodi Psikologi UNS. Pertemuan awal ini mundur hampir
satu jam karena menunggu kelima peserta datang semua agar tidak ada yang
pertemuan pertama ini adalah60 menit, yaitu mulai pukul 08.55 WIB dan berakhir
pada pukul 09.55 WIB. Peserta yang hadir pada pertemuan ini sebanyak 5 orang
Terapi ini dilaksanakan dalam beberapa pertemuan yang dijabarkan dalam uraian
di bawah ini:
commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
Pada sesi ini, terapi dibuka dengan menampilkan slide selamat datang
membuka sesi terapi dengan ramah lalu menyampaikan ice breaking. Ice
breaking diberikan sebelum terapi dan setelah itu memberitahu apa saja yang
terapi dengan perasaan nyaman, tanpa adanya beban psikologis yang dapat
tidak langsung akan terjalin raport yang baik antara fasilitator dan para peserta.
peserta diinstruksikan untuk mencari posisi duduk yang paling nyaman lalu
menutup mata. Setelah semua peserta menutup mata, fasilitator membaca teks
di luar sesi terapi dan menyimpannya dulu selama sesi terapi. Setelah selesai,
peserta membuka mata dengan perasaan lebih segar dan siap mengikuti Terapi
Jurnal.
yang berisi manfaat dan teknik kepada kelima peserta. Selanjutnya fasilitator
menyampaikan materi singkat agar peserta lebih mengerti mengenai apa yang
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
dalam diri peserta dan keleluasaan untuk mengungkapkan diri selama proses
terapi.
perasaannya dengan bebas ke dalam buku yang telah diberikan. Peserta juga
Dalam sesi ini, ada dua peserta yang masih kesulitan mau menulis apa ke
dalam jurnal sehingga yang ditulis hanya singkat. Sementara dua peserta lain
mengaku menikmati dan masih ingin menulis walau sudah berhenti, dan satu
peserta merasa jengkel karena terbiasa mengetik dan lama tidak menulis
dengan tangan.
3) Penugasan
diberikan.
b. Pertemuan Kedua
2012 di Ruang Kuliah 2 Prodi Psikologi UNS. Terapi hari kedua berjalan
selama 130 menit dimulai pukul 09.15 dan berakhir pukul 11.25. Terapi
85
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
1) Pembukaan
nyaman. Ice breaking tidak jadi diberikan lantaran memberi waktu yang
dengan cepat dan spontan selama lima menit. Setelah peserta semua mengerti,
kosong.
Sesi ini adalah sesi terlama dalam pertemuan hari kedua. Peserta
fasilitator berusaha memahami setiap peserta dan terbuka dengan apa pun yang
Pada sesi ini, peserta yang sebelumnya masih terlihat kaku mulai bisa
86
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
yang dialami peserta berasal dari faktor internal yaitu „keyakinan‟ bersifat
skripsi peserta.
5) Penugasan
peserta terhadap keadaannya ketika cemas. Penugasan ini untuk bahan diskusi
hari ketiga.
c. Pertemuan Ketiga.
ketiga ini mundur 90 menit dari jadwal perencanaan. Adapun kegiatan di hari
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
1) Pembukaan.
memberikan gambar 9 titik yang disusun 3 baris. Tugas dari peserta adalah
peserta lain kesulitan dan merasa kesal karena pernah tahu jawabannya tapi
permainan yaitu kadang penyelesaian sebuah masalah itu perlu untuk berpikir
Dalam sesi ini fasilitator mendiskusikan tugas yang telah diberikan yaitu
Salah satu peserta mengaku kalau lewat tugas tersebut, dia jadi sadar
kalau selama ini responnya sama sekali tidak produktif untuk kelangsungan
produktif saja. Lewat diskusi, mereka menyadari bahwa apa yang mereka
kebiasaan.
3) Perspective.
88
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
4) Unsent letter.
skripsi. Tidak ada kesulitan yang dialami peserta, beberapa peserta mengaku
lega setelah menuliskan surat itu. Dua orang peserta menangis saat diskusi
setelah menulis.
5) Penugasan.
pemahaman baru yang lebih positif terkait skripsi yang sedang diselesaikan.
d. Pertemuan Keempat
peserta. Pada hari dijadwalkan tanggal 31 Desember 2012 tiga dari lima peserta
memiliki agenda terkait skripsi dan keluarga. Atas kesepakatan bersama, maka
1) Pembukaan
Sesi pertama dalam pertemuan keempat ini dimulai dengan salam hangat
dari fasilitator untuk peserta. Fasilitator membangun raport yang baik dan
menjalin komunikasi yang akrab agar peserta dapat mengikuti sesi terapi
dengan nyaman.
89
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
sedang dijalankannya.
3) Feedback statement
Sebuah tugas untuk membaca kembali jurnal dari awal sampai akhir dan
mencoba merefleksikan perasaan yang ada dalam jurnal dan perasaan ketika
membaca jurnal. Mekanisme reflektif ini memiliki tujuan agar peserta memiliki
(owning) esensi dari apa yang telah dituliskannya, sehingga peserta lebih
memahami dirinya.
Mekanisme reflektif ini terdiri dari dua langkah. Langkah pertama yaitu
peserta menuliskan perasaan apa saja yang terkandung dalam tulisan dalam
jurnal. Langkah kedua yaitu peserta menuliskan perasaan yang muncul ketika
memahami dirinya dan lebih tahu apa yang harus dilakukannya terakit skripsi
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
4) Penutup
Pertemuan pada hari keempat ini diakhiri dengan pengisian postest dan
kepada para peserta atas partisipasinya selama empat kali pertemuan Terapi
Jurnal.
3. Pelaksanaan Postest
maupun kelompok kontrol dalam satu ruangan yaitu di ruang kuliah. Subjek
C. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor motivasi berprestasi
eksperimen (posttest).
commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
Pengukuran
Pretest Posttest
Skor Tingkat Skor Tingkat
Kelompok Subjek
Skala Kecemasan Skala Kecemasan
Mengerjakan Mengerjakan
Skripsi Skripsi
KE1 71 Tinggi 22 Rendah
KE2 69 Tinggi 30 Rendah
Eksperimen KE3 68 Tinggi 29 Rendah
KE4 62 Tinggi 48 Sedang
KE5 75 Tinggi 38 Rendah
Mean 69 33,4
KK1 61 Tinggi 47 Sedang
KK2 62 Tinggi 71 Tinggi
Kontrol KK3 60 Tinggi 72 Tinggi
KK4 64 Tinggi 63 Tinggi
KK5 74 Tinggi 69 Tinggi
Mean 64,2 64,4
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest Postest
Keterangan:
Kontrol
Eksperimen
Grafik1. Rata-Rata Skor Kecemasan Mengerjakan Skripsi Kelompok Eksperimen
dan Kontrol
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
pengukuran setelah terapi (posttest). Selanjutnya dari hasil pretest dan posttest
version 17.
b. Uji Asumsi
penelitian ini menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji asumsi
1) Uji normalitas
apakah sebaran nilai dari variabel tergantung mengikuti distribusi kurva normal
atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan SPSS versi 17.00 dengan
(0,05).
Data yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kontrol baik pretes
maupun postes dalam penelitian ini normal hal ini dapat ditunjukkan dengan
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
kontrol 0,702 dan postest kelompok kontrol 0,608. Karena semua nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada
berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
digunakan untuk mengetahui homogen tidaknya suatu data atau ada tidaknya
17.00 dengan teknik uji t (Levene’s Test). Taraf signifikansi yang digunakan
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikansi data pretest, postest
dan gain score antara kedua kelompok data yaitu Kelompok Eksperimen dan
signifikansi ketiganya lebih dari 0,05 maka varian data pada Kelompok
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 17.00 dengan
teknik uji beda t pada dua sampel yang tidak berhubungan (Independent
commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
Sample t- Test) dan dua sampel yang berkorelasi (Paired Samples t-Test). Taraf
signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05). Uji beda t pada dua sampel
Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Sedangkan uji beda t pada dua sampel
yaitu pretest dan posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.
Group Statistics
Std. Std. Error
kelompok N Mean Deviation Mean
gain eksperimen 5 -35.6 12.95376 5.79310
kontrol 5 .20 10.56882 4.72652
commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan gain score pada dua Kelompok
hitung adalah -4,788. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan
uji satu sisi(1-tailed) maka didapat P=0,0005. Nilai t tabel dengan df=8 uji satu
hitung < -t tabel, dan P <α=0,05. Berdasarkan tabel di atas, maka -4,788 < -
1,860 dan P=0,0005 < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan gain score
Uji ini digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara
Hasil pengujian Paired Sample t-Test dapat dilihat pada tabel berikut :
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
didapatkan nilai P= 0,002 dan untuk nilai t-tabel dengan uji satu sisi dan df=4
diterima adalah -t hitung < -t tabel dan nilai P < 0, 05, maka dapat dilihat
bahwa -6,145 < - 2,132 dan P=0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Kelompok Eksperimen.
Hal yang sebaliknya terjadi pada Kelompok Kontrol yang memiliki nilai t
hitung 0,042 < t tabel yaitu 2,132 dan P=0,968 > dari 0,05. Hasil tersebut
98
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
Kontrol yang tidak diberi perlakuan. Hal ini berarti, Terapi Jurnal berpengaruh
Dari hasil lembar evaluasi proses yang diisi oleh sunjek, diperoleh data
masing peserta selama mengikuti Terapi Jurnal. Data mengenai ini dapat
dilihat di Lampiran E.
oleh subjek selama dan setelah menjalani Terapi Jurnal. Selain itu, analisis
dialami subjek selama dan setelah mengikuti Terapi Jurnal. Analisis kualitatif
hasil observasi, dan hasil evaluasi proses selama terapi. Berikut ini grafik
perubahan hasil pretest dan hasil postest pada subjek Kelompok Eksperimen:
commit to user
99
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4 Subjek 5
Keterangan: Pretest
Postest
Grafik 2. Skor Kecemasan Mengerjakan Skripsi pada Seluruh Subjek Sebelum dan
Sesudah Terapi Jurnal pada KE
mengerjakan skripsi. Hal ini dapat digambarkan dalam perubahan Subjek 1 dari
menuliskan beberapa kata saat sesi Menulis Bebas I. Subjek 1 mengaku bahwa
beberapa kata sudah mampu menggambarkan apa yang dipikirkan dan dirasakan.
Subjek 1 juga beberapa kali sempat berhenti menulis dan memilih mencorat-coret
kertas. Ketika peserta lain, yaitu Subjek 3 selesai menulis juga, Subjek 1 memilih
100
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
kalimat. Hal ini termasuk pencapaian yang positif untuk mendukung kelancaran
komunikasi dengan dosen, dan kurang percaya diri dengan judul skripsi yang
telah ditulis karena belum memiliki teori yang cukup. Berhubungan dengan
akan menimbulkan dampak negatif saat mencari data tentang masa lalu
mengalami masa lalu yang mungkin kurang baik, dan ketika masa lalu itu
masa lalu yang menurut Subjek 1 akan menimbulkan dampak negatif pada
penerimaan diri narasumber tersebut. Selain itu, Subjek 1 takut tidak bisa
membalas kebaikan narasumber nanti ketika sudah memberikan banyak data demi
Subjek 1 mengaku memiliki kesulitan yang sama dengan subjek lain yaitu
101
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
tujuan tahap kedua Terapi Jurnal. Keberhasilan ini dapat mendukung Subjek 1
Saat sesi menulis unsent letter, Subjek 1 menulis dua surat. Surat pertama
menceritakan bahwa selama ini masih dianggap seperti anak kecil oleh orang tua
ingin dipercaya dan didukung agar dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
menitikkan air mata. Hal ini menunjukkan kedalaman emosi yang dituangkan
Subjek 1 ke dalam surat cukup besar, dan itu menunjukkan bahwa Subjek 1
pertimbangan waktu dan Subjek 3 sakit, Subjek 1 lantas mencandai Subjek 3 dan
subjek lainnya ikut mencandai Subjek 3. Ketika berdiskusi mengenai tugas untuk
commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
Lewat feedback statement, Subjek 1 mengaku lebih memahami dirinya sendiri dan
kecemasannya saat mengerjakan skripsi. Pemahaman diri yang lebih baik akan
hambatan yang sesungguhnya dari dalam diri. Setelah mengikuti Terapi Jurnal,
terkait skripsi lewat diskusi bersama lalu menyadari tidak perlu mengeluh dan
pada Grafik 2. Skor pretest Subjek 1 adalah 71 yang termasuk kategori tinggi
skor postest Subjek 1 menjadi 22 di mana angka itu termasuk dalam tingkat
commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
keterbukaan Subjek 1 yang paling terlihat di antara subjek yang lain saat diskusi.
skripsi. Penurunan ini tergambarkan dalam perubahan yang terjadi pada Subjek 2
ini nampak ketika ada hal yang belum dimengerti, Subjek 2 selalu mengangkat
adalah yang terlama menulis, tanpa melakukan aktivitas lain atau berhenti terlalu
lama. Hal itu menunjukkan banyaknya tulisan yang dituangkan ke dalam jurnal
Selain itu, Subjek 2 adalah yang paling banyak mengungkapkan mengenai dirinya
bebas.Subjek 2 mengatakan bahwa ada perasaan lega yang muncul setelah selesai
menulis, dan Subjek 2 menyadari ternyata selama ini memiliki banyak uneg-uneg
yang dipendam dan saat bisa mengekspresikan ke dalam tulisan. Hal tersebut
mengerjakan skripsi sebagai bahan diskusi pertemuan kedua. Dari beberapa hal
dua penyebab kecemasannya dalam mengerjakan skripsi, yaitu dari faktor internal
commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
dan eksternal. Faktor internal karena manajemen waktu yang masih belum tertata.
berupa keringat dingin saat akan menemui dosen pembimbing. Hal lain yang
skripsi dan mengalami kecemasan yang tinggi. Ditambah dengan Subjek 2 tidak
berada di Sumatera, lantaran tidak ingin membuat khawatir. Hal ini menyebabkan
Subjek 2 tidak memiliki tempat untuk bercerita dan mengekspresikan pikiran dan
mengerjakan skripsi. Hal ini dapat mendukung penyelesaian tugas menulis respon
105
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
Subjek 2 menargetkan untuk setiap hari menulis skripsi maksimal satu paragraf.
Lewat tugas dari Terapi Jurnal untuk menuliskan respon kecemasannya, Subjek 2
Saat menulis unsent letter, Subjek 2 menulis dengan cepat dan ketika selesai
Subjek 2 mencoba menahan tangis, namun gagal lalu mengambil tisu. Subjek 2
sampai tidak bisa menceritakan garis besar suratnya dengan baik saat ditanya oleh
fasilitator. Subjek 2 mengaku tidak mau menangis lebih keras lagi dan memilih
untuk tidak berkomentar. Hal ini menunjukkan kedalaman emosi yang dimiliki
yang positif terhadap skripsi, Subjek 2 mengaku bahwa cara untuk mengatasi
bahwa percuma kalau menulis tapi tidak diwujudkan. Hal ini menggambarkan
bahwa sudah timbul keinginan untuk mengatasi kecemasan dalam diri Subjek 2
lebih memahami diri dan sudah saatnya membuat pergerakan untuk skripsinya
dan berhenti mengeluh. Ini menunjukkan sebuah perkembangan yang baik dari
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
Subjek 2 setelah melewati proses terapi karena telah menemukan sendiri solusi
Lebih lanjut data dalam lembar evaluasi proses, Subjek 2 menulis bahwa
saat menulis jurnal, beban yang dirasakan menjadi tidak seberat sebelumnya,
karena bisa menumpahkan kecemasan dalam tulisan. Lewat Terapi Jurnal, Subjek
pretest Subjek 2 adalah 69 yang termasuk kategori tinggi untuk tingkat kecemasan
mengikuti terapi dengan optimal. Hal ini nampak ketika menulis bebas, Subjek 3
mainkan ponsel dan bercanda dengan Subjek 1 yang juga sudah selesai
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
tulisan.
tercapai pada Subjek 3. Walau begitu, usaha Subjek 3 untuk tetap menulis bisa
menjadi pembuka untuk membiasakan diri dalam berekspresi lewat tulisan. Hal
ini dapat tercapai melalui tugas untuk menuliskan kecemasannya seputar skripsi
ke dalam jurnal. Subjek 3 terlihat lebih fokus dan optimal dibanding pertemuan
sebelumnya. Hal ini nampak pada saat mengungkapkan kesadaran yang muncul
akan mulai berusaha menulis hal-hal yang lebih positif. Walau mungkin nampak
terlalu cepat, namun ini sebuah perubahan yang bagus karena munculnya insight
saat menulis adalah salah satu hal yang mendukung keberhasilan terapi.
Subjek 3 adalah idealisme yang besar terkait skripsi namun tidak diimbangi
dengan keinginan yang besar pula. Lebih lanjut, kata-kata atau hal yang terjadi
108
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
semenjak tidak ada kuliah pagi, sehingga waktu istirahat jadi kacau. Sehingga
berasal dari diri sendiri, yaitu keyakinan dalam diri yang membuat cemas. Dari
namun masih kalah bila dibandingkan dengan peserta lain. Walau begitu, Subjek
jalan-jalan. Namun ketika melakukannya, Subjek 3 sadar kalau hal itu tidak
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
untuk mengatasinya.
serius, tidak ada gerakan-gerakan tambahan seperti saat pertemuan pertama. Saat
menulis unsent letter, Subjek 3 juga tidak banyak gerak. Subjek 3 menolak untuk
menceritakan suratnya dengan alasan nanti Subjek 3 bisa saja menangis karena isi
suratnya tidak layak bila diceritakan dalam forum ini karena berisi penyesalan dan
pertemuan sebelunya, hal ini karena sakit perut yang dideritanya sejak sebelum
untuk memikirkan masa sekarang, daripada terlalu memikirkan masa lalu atau
masa depan. Saat menulis feedback statement, Subjek 3 menyadari bahwa skripsi
adalah hal yang mudah dan sederhana kalau dikerjakan. Subjek 3 juga
mengungkapkan bahwa skripsi adalah salah satu pembelajaran diri dan hidup dan
termotivasi dan optimis karena bisa menanamkan hal-hal positif dalam diri.
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
penurunan skor kecemasan pada Subjek 3. Skor pretest Subjek 3 adalah 68 yang
menjalani Terapi Jurnal, skor postest Subjek 3 menjadi 29 di mana angka itu
dengan subjek lain yang mengalami penurunan hingga kategori rendah. Saat
pertemuan pertama, Subjek 4adalah yang paling pendiam di antara peserta lain.
Hal ini mungkin disebabkan karena Subjek 4 tidak mengenal peserta lainnya
dengan baik, karena berbeda angkatan. Sementara 4 peserta lain berasal dari
angkatan yang sama. Fasilitator memberikan ice breakingpada peserta agar siap
mengenal satu sama lain, karena itu fasilitator memberikan ice breakingmengacu
mengonsentrasikan peserta pada terapi. Subjek 4 pada saat ice breaking „Siap
di laptop, sehingga merasa jengkel karena sudah hampir dua tahun tidak menulis
tangan. Walau begitu, Subjek 4 mengatakan bahwa merasa bisa katarsis saat
menulis bebas. Subjek 4 adalah salah satu peserta yang menulis paling lama
111
perpustakaan.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
yang dialaminya terkait skripsi berkaitan dengan suami yang bekerja di luar pulau
bersalah tidak bisa melayani suami karena masih memiliki tanggung jawab dalam
pun terpenuhi.
Hari ketiga, Subjek 4 nampak lebih membaur dengan peserta lain. Hal ini
nampak dari Subjek 4 yang mau menanggapi candaan subjek lain, ini
sering adalah membaca jurnal penelitian, jika sudah bosan mencoba berpikir
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
positif mengenai keadaan suami, atau menulis cerita. Kalau sudah bosan dengan
semuanya Subjek 4 memilih tidur. Dari cerita tersebut, nampak ada usahan dari
sering mengirim email untuk suami yang berisi curahan hati. Pada awalnya
berusaha mengubah isinya menjadi lebih positif. Hal ini menggambarkan Subjek
4 mulai bisa terbuka dalam sesi Terapi Jurnal dan Subjek 4 sudah berusaha
Menginjak hari keempat, Subjek 4 nampak lebih diam walaupun subjek lain
bercanda dengan Subjek 3 yang sedang sakit. Subjek 4 juga sering membuka
menjawab dengan singkat bahwa merasa lebih tenang dan santai. Saat fasilitator
bertanya lebih lanjut mengenai perasaan tenang dan santai tersebut, Subjek 4
menjawab singkat dengan kata yang sama lalu melihat ponsel.Saat kegiatan
menuliskan refleksi dari jurnalnya. Hal ini tidak seperti pertemuan sebelumnya, di
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id 114
digilib.uns.ac.id
mana Subjek 4 menulis lebih banyak dan sudah mulai membuka diri.Dari
Subjek 4 namun tidak seperti subjek lain yang menurun sampai kategori rendah.
Skor pretest Subjek 4 adalah 62 yang termasuk kategori tinggi untuk tingkat
antara subjek yang lain, baik ketika sesi diskusi maupun saat subjek lain bercanda.
Subjek 4 juga mengaku lebih nyaman ketika menulis hal pribadi daripada
mengungkapkan saat diskusi, ini menunjukkan Subjek 4 belum bisa membuka diri
sepenuhnya dalam kelompok terapi ini, khususnya saat diskusi yang merupakan
Subjek 5masih banyak menyangga dagu dan sering melirik subjek di samping
commit to user
114
perpustakaan.uns.ac.id 115
digilib.uns.ac.id
Saat menulis bebas, Subjek 5 adalah subjek yang paling lama menulis
setelah Subjek 2. Sebelum mulai menulis, Subjek 5 nampak memikirkan apa yang
akan ditulis, setelah itu Subjek 5 menulis dengan ekspresi penuh rasa puas dengan
setiap kata yang dituliskan tanpa berhenti lagi. Saat ditanya fasilitator mengenai
menulis sampai tulisannya tidak nyambung dengan yang lain. Poin pentingnya
adalah Subjek 5 merasa ada yang terlepas dari dalam kepalanya dan pikiran serta
hatinya terasa lebih ringan. Hal ini menunjukkan bahwa Subjek 5 berhasil
sebelumnya belum pernah menuliskan pikiran dan perasaan ke dalam jurnal, ini
sebuah pembukaan yang baik bagi Subjek 5 untuk menjalani sesi-sesi berikutnya
adalah memandang segala sesuatu negatif, terlalu menganggap rendah diri sendiri,
ketakutan, dan malas. Subjek 5 mengaku banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Semakin lama terbuang, merasa makin tidak bisa mengerjakan skripsi karena
bahwa dosen pembimbing tidak menyukainya. Pikiran ini timbul karena Subjek 5
merasa terbebani dan sensitif ketika ada keluarga atau teman yang memberi
dukungan dan mengingatkan seputar skripsi. Dari hasil diskusi tersebut, fasilitator
115
perpustakaan.uns.ac.id 116
digilib.uns.ac.id
bertanya pada Subjek 5 di luar sesi terapi. Subjek menceritakan hal yang berbeda,
karena trauma pada dosen pembimbing yang menyuruh Subjek 5 untuk mengganti
kecemasan terpenuhi.
respon tersebut adalah nonton film dan membaca komik. Subjek 5 sadar bahwa
dihadapi, bukan untuk dihindari. Walau sepertinya nampak memaksa, namun ini
bisa menjadi sebuah penguatan untuk menulis perspective respon yang lebih
Subjek 5 mengaku lebih bisa memetakan diri mengenai kelemahan dan hambatan
116
perpustakaan.uns.ac.id 117
digilib.uns.ac.id
keadaan diri, akan belajar menjadi lebih dewasa, dan memompa diri agar lebih
kecemasan.
lebih lega, lebih menjadi teratur, lebih mengenal diri sendiri, mendapat insight
pretest Subjek 5 adalah 75 yang termasuk kategori tinggi untuk tingkat kecemasan
D. Pembahasan
rendah, sedang, dan tinggi. Subjek penelitian dipilih dari responden yang berada
pada kategori tinggi karena perlakuan dalam penelitian ini bertujuan untuk
commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id 118
digilib.uns.ac.id
(postest) pada KE dan KK, serta menguji perbedaan skor kecemasan mengerjakan
skripsi pada KE sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan. Hasil uji gain
Kelompok Kontrol antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Selain itu,
ilai t-hitung dan mean Kelompok Eksperimen yang negatif dapat ditafsirkan
sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan diuji dengan Paired Sample t-
pada Kelompok Kontrol yang tidak diberi perlakuan, tidak mengalami penurunan
skor kecemasan mengerjakan skripsi secara signifikan. Hal ini berarti, Terapi
Hal ini terlihat juga dari selisih mean posttest kecemasan mengerjakan
skripsi pada KE dan KK sebelum perlakuan adalah 5,2 dan setelah perlakuan
mean KK menurun sehingga selisihnya meningkat menjadi 31. Hal ini terjadi
karena penurunan skor kecemasan mengerjakan skripsi yang cukup tinggi pada
KE antara sebelum dan setelah terapi yang diberikan. Sedangkan pada KK yang
tidak mendapatkan Terapi Jurnal tidak terjadi penurunan mean. Berdasarkan hasil
commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id 119
digilib.uns.ac.id
uji hipotesis dan penurunan mean tersebut, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
tinggi menjadi rendah, dan satu subjek dari tingkat tinggi menjadi sedang.
pemahaman keyakinan para subjek. Hal ini tergambar pada saat subjek mampu
yaitu Subjek 4 yang mengalami penurunan skor paling sedikit yaitu 12 skor. Hasil
mampu membuka diri sepenuhnya dalam Terapi Jurnal. Subjek 4 masih membuat
jurnal dengan alasan sebagai konsumsi pribadi. Hal ini diperkuat dengan
pengakuan Subjek 4 pada pertemuan pertama yang merasa jengkel karena harus
menulis dengan tangan, hal yang sudah dua tahun tidak dilakukannya.
commit to user
119
perpustakaan.uns.ac.id 120
digilib.uns.ac.id
pulau Jawa. Selain itu, penyebab kecemasannya juga karena tidak bisa
menuliskan curahan hati yang positif kepada suami lewat e-mail. Walau begitu,
tidak terpenuhi oleh Subjek 4, hal ini dikarenakan Subjek lebih sering menengok
49 skor. Penurunan yang menonjol ini ditunjukkan dalam data lembar evaluasi
proses, dimana Subjek 1 mengaku bahwa saat membaca kembali jurnal dapat
dari dalam diri Subjek 1. Setelah mengikuti Terapi Jurnal, Subjek 1 menyadari
diskusi bersama. Karena itulah, Subjek 1 tidak perlu mengeluh dan harus lebih
120
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
membuka diri lewat diskusi dan mengetahui bahwa apa yang kesulitan
selama ini juga dialami subjek lain. Pertemuan ketiga, Subjek 1 menyadari
sendiri terutama dalam hal skripsi. Hal yang menonjol dari Subjek 1 adalah
kembali membaca jurnal dalam sesi Feedback Statement. Ketertiban ini menjadi
kecemasannya yang merupakan bagian dari diri mereka dan apa yang harus
pengerjaan skripsi. Para subjek mengaku lebih optimis dan percaya diri setelah
mampu mengenali dan menuliskan sendiri apa yang harus dilakukan terhadap
kecemasannya. Hal ini terjadi karena selama Terapi Jurnal, subjek bisa
membebaskan diri untuk katarsis, serta dikondisikan untuk belajar secara intuitif
mengenai cara mengenal diri sendiri dan menangkap esensi dari pengalaman
dan perasaan yang ada dalam diri. Subjek merasa lebih lega setelah
121
perpustakaan.uns.ac.id 122
digilib.uns.ac.id
tulisan katarsisnya, dengan begitu subjek akan memahami bagian dari diri subjek
yang timbul ketika proses mengerjakan skripsi, Terapi Jurnal membantu subjek
jurnal menyediakan tempat untuk katarsis ketika emosi berintensitas tinggi butuh
untuk segera diekspresikan. Seperti berteriak pada kertas, sebuah tempat untuk
Lebih lanjut, jurnal juga bisa sebagai alat untuk menciptakan hubungan
dengan diri (self). Menulis dan membaca kembali jurnal akan membuat subjek
lebih memahami dirinya sendiri. Selain itu, jurnal juga menyediakan tempat untuk
menjadi bagian dari proses penyembuhan. Subjek juga dapat menilai sebuah
pengalaman dapat memberi nilai pada pengalaman itu sendiri (Bolton, 2004).
katarsis ke dalam jurnal akan lebih lega dan tenang. Hal ini membuat subjek lebih
122
perpustakaan.uns.ac.id 123
digilib.uns.ac.id
kemudian subjek menganalisa dan mencari solusinya. Didukung sesi diskusi dan
pembacaan jurnal, subjek dapat berbagi cerita dengan subjek lain dan menemukan
merasa memiliki teman yang mengalami hal yang sama. Dengan demikian
terdapat hanya satu subjek yang mengalami penurunan skor kecemasan. Hal ini
untuk diberi treatment agar proses pengerjaan skripsi lebih optimal. Terapi Jurnal
dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat diberikan dalam rangka
pendukung dan kendala-kendala yang terjadi selama proses terapi. Faktor yang
mendukung keberhasilan terapi antara lain adalah modul Terapi Jurnal yang
dalam memahami Terapi Jurnal. Modul Terapi Jurnal disusun dengan materi
menemukan pemecahan secara intuitif. Uji coba modul membantu peneliti dalam
commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id 124
digilib.uns.ac.id
melakukan perbaikan dan pemilihan materi dan metode pelatihan yang lebih
penguasaan materi, kualitas interpersonal yang baik dan kerja sama fasilitator
subjek, menumbuhkan rasa ketertarikan dan rasa butuh subjek terhadap terapi ini.
Suasana keakraban sudah dibangun dari awal pelatihan dengan bercanda dan
mencoba akrab dengan subjek satu per satu. Beberapa kemudahan yang
sarana dan prasarana seperti ruangan yang kondusif (tenang, dingin, dan luas),
perlengkapan seperti audio visual (slide, laptop, LCD), serta dukungan penuh dari
instansi terkait.
Kendala yang dialami selama proses Terapi Jurnal antara lain adalah subjek
yang tidak tepat waktu sehingga pelaksanaan terapi selalu mundur dalam setiap
itu untuk berakrab dengan subjek dan membangun keakraban sehingga subjek
Kendala yang kedua adalah peralatan berupa LCD yang tidak kompatibel
sehingga pelaksanaan terapi hari ketiga dan keempat terpaksa tidak menampilkan
monitor laptop. Walau tidak sejelas tampilan proyeksi, namun subjek dapat
commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id 125
digilib.uns.ac.id
membaca dengan jelas instruksi dan arahan dalam slide. Hal ini tidak
mengganggu proses terapi karena slide hanya sebagai penampil garis besar
commit to user
125
perpustakaan.uns.ac.id 126
digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Kesimpulan
didapatkan nilai t hitung sebesar -4,788 < -1,860 dengan taraf signifikansi 5%
(0,05) uji satu sisi, maka didapatkan kesimpulan bahwa Terapi Jurnal
Sedangkan uji hipotesis dengan uji Paired Sample t-Test uji satu sisi
secara signifikan. Hal ini terjadi pada Kelompok Eksperimen yang diberi
perlakuan, dan tidak terjadi pada Kelompok Kontrol yang tidak diberi
B. Saran
commit to user
126
perpustakaan.uns.ac.id 127
digilib.uns.ac.id
commit to user
127