TINEA PEDIS
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
1965050084
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA
2019
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Tinea pedis atau athlete’s foot atau jungle rot merupakan dermatomikosis
pada kaki. Tinea pedis paling sering terjadi di sela-sela jari dan telapak kaki.
Pada umumnya sering terjadi pada orang yang berkeringat banyak dan
memakai sepatu tertutup dan ketat. Tinea pedis diakibatkan oleh
Trichophyton rubrum, Trichophyton interdigitale, dan Epidermophyton
floccosum. Gejala dan tanda dari tinea pedis adalah ruam bersisik yang
menyebabkan gatal, menyengat dan terbakar. Infeksi pada daerah lain seperti
tinea cruris biasanya berasosiasi dengan tinea pedis.
Faktor Predisposisi :
Lama memakai sepatu,membuat kelembapan meningkat
Keringat berlebih
Perawatan kaki yang buruk
Peralatan mandi yang bersamaan
Memakai sepatu yang sama
1.3 Patogenesis
Dermatofita memiliki enzim seperti keratinolytic protease, lipase dan
lainnya yang berperan sebagai faktor virulensi terhadap invasi ke kulit,
rambut, kuku, dan juga memanfaatkan keratin sebagai sumber nutrisi untuk
bertahan hidup. Fase penting dalam infeksi dermatofita adalah terikatnya
dermatofita dengan jaringan keratin yang diikuti oleh invasi dan pertumbuhan
elemen myocelial. Terlepasnya mediator proinflamasi sebagai konsekuensi
dari degradasi keratin membuat tubuh host ikut merespon dengan timbulnya
gejala inflamasi.
1
Inflamasi tubuh host terhadap infeksi dermatofita yang kemudian diikuti
berkurangnya elemen fungi pada plak, dan pada banyak kasus juga diikuti
oleh resolusi spontan dari infeksi.
1. Bentuk Interdigitalis
Sering teradi di antara jadi ke IV dan V
Infeksi bisa menjalar ke bagian kaki lainnya.
2
Terdapat 2 jenis :
3
2. Bentuk Hiperkeratosis (Moccasin foot)
Plak eritem berbatas jelas dengan, dengan skuama halus, hyperkeratosis
Sering ditemukan pada tumit, telapak kaki, hingga tepi kaki. Dapat terjadi
pada satu kaki atau lebih sering pada kedua kaki.
4
1.5 Diagnosis
5
1.6 Diagnosis Banding
6
TINEA PEDIS DERMATITIS KONTAK
MOCCASIN FOOT IRITAN KRONIK
KUMULATIF
ANAMNESIS Kulit menebal,Gatal,dan Kulit menebal,Gatal,dan
Kemerahan Kering
ETIOLOGI Trichophyton Iritan lemah (misalnya
rubrum,Trichophyton deterjen,sabun,pelarut,tanah)
mentagrophytes,dan
Epidermophyton floccosum.
PREDILEKSI Telapak kaki,Tepi sampai Telapak kaki/Tumit
punggung kaki
7
TINEA PEDIS PSORIASIS
BULLOUS TYPE VULGARIS
ANAMNESIS Kulit mengelupas di Kulit menebal,Bersisik
punggung kaki sampai
telapak kaki,terdapat
vesikel dan bula
ETIOLOGI Trichophyton Autoimun
mentagrophytes
PREDILEKSI Telapak kaki,Tepi Telapak kaki
sampai punggung kaki
PEMERIKSAAN FISIK Vesikel lebih besar dari Lesi : Plak
2 mm, eritematosa,Papul yang
Vesiculopustules,atau bergabung menjadi
bula di daerah satu,dan Berbatas tegas
punggung dan telapak
kaki
PSORIASIS VULGARIS
TINEA BULLOUS TYPE
Plak eritematosa,Papul yang
Bula yang pecah,erosi dan
bergabung menjadi satu,dan
eritema plantar kaki
Berbatas tegas
8
1.7 Tatalaksana
Infeksi Tinea Pedis dapat diobati dengan terapi topikal. Terapi sistemik
diberikan jika terdapat lesi luas di permukaan tubuh dan tidak sembuh dengan
pengobatan menggunakan agen topikal.
9
BAB 2
2.2 Anamnesis
Anamnesis dilakukan di RSU UKI di poli kulit dan kelamin pada hari
Kamis, 29 Agustus 2019 secara autoanamnesis.
10
Pasien sehari-hari berkerja menggunakan kaos kaki dan
sepatu tertutup, serta kaki sering menjadi lembab/berkeringkat.
Pasien mengatakan bahwa belum menggunakan obat untuk
mengurangi keluhannya. Keluhan Demam disangkal, Nyeri kepala
disangkal, Mual dan Muntah disangkal.
Riwayat penyakit dahulu: pasien belum pernah mengalami seperti
ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga: tidak ada yang mengalami keluhan
seperti pasien di keluarga. Keluarga pasien tidak memiliki riwayat
alergi.
Riwayat kebiasaan pribadi: pasien hanya sesekali mencukur kumis
dan jenggot.
2. Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
Mulut : Dinding faring hiperemis (-)
11
Thorax
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vocal fremitus simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler
Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak mendatar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, nyeri ketuk (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 5x/menit
12
3. Status Dermatologis
4. Diagnosa Banding
Dermatitis Kontak Irirtan Kronik Kumulatif
Kandidosis Interriginosa
Psoriasis Vulgaris
5. Diagnosa Kerja
Tinea Pedis Moccasin Foot
6. Pemeriksaan Penunjang
Kerokan KOH 20 %
7. Penatalaksanaan
Non – Medikamentosa
13
Hindari bertukar kaos kaki dengan teman atau orang lain
karena tidak menutup kemungkinan jamur ditularkan melalui
kaos kaki.
Usahakan mencuci kaki dengan bersih secara rutin, dan
pastikan sela-sela pada bagian tubuh kering agar tidak menjadi
tempat tumbuhnya jamur.
Hindari faktor predisposisi dan selalu menjaga kelembapan dan
kebersihan kulit.
Medikamentosa
14
8. Resep
RESEP
R/ Itrakonazole tab 100mg No. X
S 2 dd 1
R/ Ketokonazole krim 2% No. I
S 2 dd ue
Pro : Tn. TS
Umur : 62 thn
9. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Quo ad kosmetikum : bonam
15
BAB 3
PEMBAHASAN
Tujuan pengobatan pada pasien ini adalah untuk mengurangi gejala klinis
dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Memberikan anti jamur sistemik dan
topikal. Itrakonazole diberikan dua kali sehari sebagai anti jamur sistemik dan
ketoconazole krim 2% digunakan dua kali sehari sebagai anti jamur topikal.
16
Prognosis umumnya baik, bergantung pada kecepatan dan ketepatan
penanganan. Pada pasien ini prognosis Quo ad vitam adalah bonam karena
penyakit ini tidak mengancam jiwa. Prognosis Quo ad functionam adalah bonam
karena fungsi bagian tubuh yang terkana tidak terganggu. Prognosis Quo ad
sanationam adalah bonam karena dengan perawatan yang teliti dan
memperhatikan kebersihan memberikan prognosis baik.
17
BAB 4
KESIMPULAN
Pasien laki-laki berusia 52 tahun mengalami tinea pedis pada daerah kedua
telapak kaki yang terjadi kurang lebih 3 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengalami rasa gatal dirasakan terus - menerus dan bertambah parah saat
berkeringat. Pasien juga merasakan keluhan gatal yang disertai bercak kemerahan,
Kulit kasar, dan Kering.. Pada pasien diberikan pengobatan dengan anti jamur
sistemik dan topikal. Prognosis pada pasien ini secara umum bonam.
18
BAB 5
DAFTAR REFERENSI
19