Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN HAJI


TAHUN 2018
A. Pendahuluan

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13


Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji, agar jemaah haji dapat
menunaikan ibadah dengan baik sesuaiketentuan ajaran Islam.
Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi,
di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah
kembali ke Indonesia.Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-
baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan, sehingga Jemaah
Hajidapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran
agama Islam.
Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi
kesehatan sebelum keberangkatan,menjaga kondisi sehat selama
menunaikan ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah
transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh
jemaah haji.
Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi
kesehatan yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi
tidak maksimal.
Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki
status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu, upaya
pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan
sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara eliminasi
faktor risiko kesehatan.
Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditata-
laksana secara holistik.
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji ini
selanjutnya digunakan sebagai acuan dan standar dalam
penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum
keberangkatan di UPT Puskesmas Karangmojo II
B. Latar Belakang

Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, substansi


administrasi sangat berperan dalam mengatur dan mengarahkan
seluruh kegiatan organisasi pelayanan kesehatan dalam mencapai
tujuan. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih efesien,
efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh
karena itu diperlukan komunikasi diantara penanggung jawab Upaya
UKM, pelaksana Upaya UKM, Lintas Upaya, Lintas Sektoral, dan
sasaran/ masyarakat.
Visi Misi Puskesmas Karangmojo II mengikuti program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Visi Puskesmas : mendukung Visi kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-


2021 sebagai berikut “mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan
wisata terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya
saing, maju, mandiri dan sejahtera tahun 2021”

Misi Puskesmas : mendukung Misi kedua dari misi Bupati Gunungkidul


yaitu meningkatakan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing
dengan tujuan mewujudkan peningkatan karakter dan mental sumber
daya manusia yang berkualitas.

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu.

2) Meningkatkan profesionalisme SDM dalam pelaksanaan pelayanan


kesehatan.

3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat.

4) Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan.

5) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam pelayanan kesehatan

Tata Nilai yang bisa dikembangkan dan dapat diimplementasikan dalam


pelaksanaan Program Kesehatan haji adalah sebagai berikut :

1. Inovatif : Dalam melakukan Program kesehatan haji petugas


mengikuti Program kesehatan haji Dinas Kesehatan dan
pendekatan silaturahmi lewat kunjungan rumah.
2. Komitmen : Petugas mempunyai tekad yang kuat untuk
melaksanakan kegiatan kesehatan haji sesuai target yang
ditentukan.

3. Harmonis : Petugas mengadakan hubungan lintas program dalam


dan lintas sektoral dalam kegiatan kesehatan haji terutama lewat
KUA/Kemenag, KBIH dan kelompok pengajian di beberapa
kesempatan. ,

4. Low Profil : dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan haji petugas


tetap rendah hati, bersahaja dengan tanpa mengurangi maksud
dan tujuan kegiatan.

5. Amanah : Dalam melaksanakan kegiatan program kesehatan haji


petugas menyampaian maksud dan tujuan kegiatan, jadwal
pelaksanaan dan pembiayaan serta mendukumentasikan untuk
pertanggungjawaban kegiatan.

6. Santun : Petugas selalu menjaga perilaku, sikap dalam


berkomunikasi dan menghormati norma yang berlaku terhadap
calon jemaah haji, lintas program dan linsek.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

1. Tujuan Umum

Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan,


kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan
etika, moral, keilmuan dan profesionalisme dengan menghasilkan
kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan dan
perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan pengelolaan
kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.

2. Tujuan Khusus

a. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.


b. Tersedianya data kesehatan sebaga dasar perawatan dan
pemeliharaan serta upaya pembinaan dan perlindungan jemaah
haji
c. Terwujudnya pencatatan data status dan faktor resiko jemaah haji
secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji
( BKJH) Indonesia
d. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber informasi medik jemaah
haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji.
e. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi
penyakit menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada
masyarakat internasional

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan Pokok

a. Pendataan Calon Jemaah Haji

b. Pemerikasaan kesehatan tahap Pertama

c. Pembinaan kesehatan masa tunggu

d. Terlaksananya pemeriksaan tahap kedua

e. Adanya pelacakan K3JH dengan pendekatan keluarga dan


koordinasi lintas program dan sektoral.
2. Rincian Kegiatan

a. Anamnesa

b. Pemeriksaan fisik

c. Pemeriksaan Penunjang

d. Penegakkan Diagnosis

e. Penetapan tingkat resiko/istithaah kesehatan haji


f. Rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut

E. Cara melaksanakan kegiatan

1. Calon Jemaah haji melakukan pendaftaran

2. Melakukan anamnese riwayat penyakit inividu, dan keluarga

3. Melakukan pemeriksaan tahap pertama dan menuliskan


hasil pemeriksaan di formulir pemeriksaan kesehatan
jemaah haji tahap pertama dan surat keteranganhasil
pemeriksaan kesehatan jemaah haji

4. Mencatat/menyalin hasil pemeriksaan penunjang dan


membuatkan pengantar pemeriksaan bila diperlukan.
5. Melakuan test kemandirian bagi calon jemaah haji umur >60
tahun.

6. Melakukan rujukan eksternal bila diperlukan

7. Menuliskan kesimpulan hasil pemeriksaan dan rekomendasi

8. Penetapan istithaah kesehatan calon jemaah haji

9. Rekomendasi dan saran hasil Pemeriksaan/Rencana

10. Entri hasil pemeriksaan Jemaah haji

11. Pembinaan Masa tunggu

12. Mengikuti test kebugaran jemaah haji

F. Sasaran.

1. Jemaah haji wilayah UPT Puskesmas Karangmojo II sebelum


keberangkatan ke tanah suci.
2. Petugas Kesehatan Haji Puskesmas
3. Tim Pemeriksa Kesehatan jemaah haji Indonesia UPT
Puskesmas Karangmojo II

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan program kesehatan haji disesuaikan dengan


kegiatan di dinas kesehatan yang telah melakukan koordinasi dengan
kementerian Agama serta dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
di UPT Puskesmas Karangmojo II.

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program kesehatan haji di evaluasi


bersama dengan dinas kesehatan dan hasil dilaporkan kepada Kepala
UPT Puskesmas Karangmojo II.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan.

Pencatatan kegiatan program kesehatan haji dilakukan pada setiap


tahapan kegiatan, pelaporan dan evaluasi dilaksanakan setahun sekali.
Mengetahui Karangmojo, Januari 2018
Kepala UPT Puskesmas Karangmojo II Petugas Kesehatan Haji

Purwanti SKM,MM Agus Wuryanto


NIP. 196701011990 2 001 NIP. 19690808199003 1015

Karangmojo, Januari 2018


Petugas Kesehatan Haji

Agus Wuryanto

Anda mungkin juga menyukai