Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dan sangat fundamental bagi manusia saat ini,
listrik menjadi kebutuhan yang sangat vital sebagai sebuah energi bagi umat manusia di dunia.
Penemu Listrik adalah Michael Faraday. Fenomena tentang kelistrikan pada awalnya telah ada
sejak zaman Yunani, sejak Thales seorang Cendekiawan yang menemukan fenomena dari batu
ambar yang digosok-gosok akan bisa menarik bulu. Seja saat itu kemudian bermunculanlah
terori mengenai kelistrikan yang dikemukakan oleh Ampere, Michael Faraday, Oersted, Willian
Gilbert, Charles De Coulomb, Joseph Priestley, dan lain-lain.
Mengingat begitu pentingnya peran listrik maa kita sebagai pelajar hendaknya mengetahui lebih
mendalam mengenai sejarah ditemukanny alistrik dan pemanfaatannya secara lebih mendalam.
Oleh karena itu maka dalam makalah ini kami akan mengangkat masalah mengenai sejarah
Listrik.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Penemuan Listrik
Sejarah penemuan listrik mula-mula diselidiki oleh orang Yunani Kuno, kurang lebih 6.000
tahun Sebelum Masehi. Mereka mengamati batu ambar yang mampu menarik benda-benda
ringan setelah batu tersebut digosokkan pada selembar kain wol. Batu ambar yang digosok
dengan wol dikatakan mempunyai muatan listrik.

Percobaan Elektromagnet Hans Christian Oersted


Pada tahun 1819 seorang ahli sains asal Denmark bernama Hans Christian Oersted menemukan
bahwa kemagnetan dapat dipengaruhi oleh arus listrik. Percobaan yang dilakukan adalah dengan
melilitkan sebuah paku besi dengan kawat tembaga. Setelah itu dialirkan arus listrik pada kawat
tersebut. Ternyata paku tersebut menjadi bersifat magnet.
Magnet yang dibuat dengan mengalirkan arus listrik melalui lilitan kawat disebut sebagai magnet
listrik atau elektromagnet. Elektromagnet bersifat sementara atau tidak tetap. Bila aliran listrik
dimatikan, maka sifat kemagnetannya akan hilang.

Percobaan Kumparan Listrik Michael Faraday


Michael Faraday mengadakan penelitian dan menemukan bahwa magnet yang digerakkan dapat
menimbulkan arus listrik. Faraday melakukan percobaan tersebut dengan menggunakan lilitan
kawat yang disebut kumparan. Dengan kumparan dan magnet kita dapat membuat arus listrik.

Masukkan dan keluarkan magnet batang berulang kali dalam kumparan, kita akan melihat
adanya deteksi arus listrik pada amperemeter. Arus listrik bisa juga terjadi dengan menggerakkan
kumparannya.
2. Sejarah Listrik Statis
Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang sering sekali kita lihat
sehari-hari. Beberapa dari kita mungkin pernah iseng menggosokkan penggaris plastik pada
tangan kita kemudian mendekatkannya ke rambut teman kita hingga nampak beberapa helai
rambut berdiri karenanya. Atau coba gunakanlah dengan menggunakan balon, gosokkan ke
rambut kita kemudian tempelkanlah pada dinding, lihatlah apa yang terjadi ? balon akan
menempel pada dinding. Atau dalam skala yang besar fenomena elektrostatik sering anda lihat
pada timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir.

Beberapa contoh di atas adalah salah satu dari sekian banyak fenomena elektrostatik yang sudah
menjadi perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu. Sejak zaman Yunani kira-kira 2600 tahun
yang lalu, Thales of Miletus telah memperhatikan fenomena sebuah benda fosil mirip kaca atau
resin yang digosokan dapat menarik benda-benda tertentu secara “ajaib”, misalnya pakaian yang
terbuat dari bulu binatang. Fenomena ini telah menjadi perhatian banyak kalangan sampai
berabad-abad kemudian, saat itu fosil tersebut dalam bahasa Yunani dinamai electron, dalam
bahasa inggris ini dikenal sebagai batu ambar (amber) berasal dari bahasa Arab anbar. Kejadian
alam ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah kecuali menganggapnya sebagai sebuah “sihir”
semata.

Pada tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William Gilbert meneliti “keajaiban” batu
ambar tersebut secara ilmiah dan membedakannya dari fenomena kemagnetan. Gilbert menamai
gejala batu ambar ini dan gejala apapun yang serupa sebagai Electric (dalam bahasa Yunani batu
ambar disebut electron) atau dalam bahasa Indonesia disebut listrik (bukan elektron). Sekarang
istilah electric atau listrik dipakai untuk menamai semua gejala yang berhubungan dengan ion
(elektron dan proton) serta dinamikanya.Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay
menunjukkan bahwa ada dua jenis gejala kelistrikan statik. Pertama bahwa gejala listrik ini dapat
menimbulkan efek tarik-menarik pada benda tertentu dan yang kedua dapat menyebabkan tolak-
menolak. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber listrik (yang kemudian
disebut muatan listrik). Du Fay menamakan gejala ini dengan istilah resinous(-) dan vitreous(+).

Seorang ilmuan, sastrawan, politisi dan terutama salah seorang penggagas deklarasi
kemerdekaan Amerika, Benjamin Franklin pada tahun 1752 kemudian menyatakan bahwa
fenomena kilat dan batu ambar merupakan gejala yang sama dan menamakan (memberi tanda)
kedua jenis listrik (muatan listrik) ini sebagai positif (+) dan negatif (-). Penamaan ini dipakai
hingga saat ini dan amat membantu dalam menjelaskan gaya elektrostatik Robert A. Millikan
(1869-1953) kemudian melakukan eksperimen yang bertujuan mencari harga muatan yang paling
kecil yang bisa didapatkan. Percobaan Millikan dikenal sebagai percobaan tetes-minyak (oil-
drop).

Percobaan ini dilakukan dengan meneteskan minyak dengan tetesan kecil melalui dua pelat
logam dengan beda potensial yang dapat diatur. Medan listrik yang dihasilkan dari kedua pelat
akan menarik muatan listrik dari tetesan minyak tadi pada pelat bagian atas, dan jika beda
tegangan diatur agar cukup bisa mengimbangi gaya gravitasi pada tetes minyak, maka partikel-
partikel minyak yang mengandung muatan tadi akan melayang karena keseimbangan gaya ini.
Pada keadaan ini gaya gravitasi (yang dapat kita hitung) sama dengan gaya elektrostatik,
sehingga muatan dapat diketahui besarnya.
Nilai g dan E dapat diketahui sedangkan m diukur melalui kecepatan terminal. Millikan
mengamati bahwa hasil dari muatan listrik yang diperoleh selalu kelipatan dari 1,602×10-19 C.

Hasil “percobaan tetes minyak” nya didapatkan harga muatan terkecil sebesar 1,6 x 10-19. Harga
muatan ini dimiliki oleh partikel terkecil elektron, sehingga bilangan tersebut disebut e (muatan
elektron). e = 1,602 x10-19 C. Artinya benda apapun yang bermuatan listrik, muatannya adalah
kelipatan bilangan bulat dari harga e (1e, 2e, 3e…). Atas percobaan ini Millikan menerima
hadiah Nobel bidang Fisika. Fenomena bahwa muatan listrik merupakan bilangan bulat dari e
dikenal sebagai kuantisasi muatan. Kuantisasi artinya dapat ”dihitung” menjadi bagian-bagian
terkecil. Karena muatan elektron sedemikian kecil, maka untuk menghasilkan 1 C saja
diperlukan sekitar 6.242.197.253.433.208.489 buah electron.

Sebagaimana kita ketahui bahwa benda-benda non-konduktor memiliki muatan yang netral. Ini
berarti bahwa jumlah muatan positif dan negatif di dalamnya sama. Dan karena setiap benda
terdiri dari atom, maka dengan demikian jumlah muatan elektron akan sama dengan inti atom
yang notabene bermuatan positif. Jika karena sesuatu hal, elektron dalam atom atau benda
berpindah, maka benda atau atom akan kekurangan elektron, dan dengan demikian menjadi
bermuatan positif. Benda/atom yang bermuatan positif ini cenderung menetralkan diri sebagai
sifat dasarnya, dan ketika bertemu dengan benda lain yang kelebihan elektron, maka benda yang
bemuatan positif akan mendekat.

Muatan negatif atau positif. Dua jenis muatan ini tidaklah seperti jenis laki-laki dan perempuan
yang mudah dibedakan dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi, gelas/kaca yang digosok
dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif, sedangkan jika digosok dengan kain wol
maka akan bermuatan negatif. Dengan demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah
digosok oleh kain sutra, maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga sebaliknya.

Ketika batang gelas digosok dengan kain sutra, sejumlah elektron dari batang gelas berpindah ke
kain sutra sehingga batang gelas kekurangan elektron dan bermuatan positif. Batang gelas yang
bermuatan positif akan menarik konduktor yang memiliki elektron bebas, misalnya kertas logam.
Mekanisme sebalinya terjadi ketika kita menggosokan wol pada batang gelas, sejumlah elektron
justru berpindah dari wol ke batang gelas sehingga batang gelas memiliki muatan negatif
berlebih.

3. Sejarah Listrik Dinamis


André-Marie Ampère (lahir 20 Januari 1775 – meninggal 10 Juni 1836 pada umur 61 tahun)
adalah fisikawan dan ilmuwan Perancis yang serba bisa yang juga merupakan salah satu pelopor
di bidang listrik dinamis (elektrodinamika). Ia lahir di Polèmièux-au-Mont-d’Or dekat dengan
kota Lyon. Ampere merupakan ilmuwan pertama yang mengembangkan alat untuk mengamati
bahwa dua batang konduktor yang diletakkan berdampingan dan keduanya mengalirkan listrik
searah akan saling tarik menarik dan jika berlawanan arah akan saling tolak menolak
(elektromagnetisme).
Dari banyak nama, ada satu nama Michael Faraday memiliki peran atau jasa paling besar
dibidang kelistrikan dan magnet, Dari sinilah kemudian cikal bakal teori mengenai Listrik. Ia
Bisa disebut sebagai penemu listrik pertama di dunia dan juga dikenal sebagai “Bapak Listrik”.
Michael Faraday lahir di Inggris pada tanggal 22 September 1971, Memiliki seorang ayah tukang
besi yang harus menafkahi kesepuluh anaknya. Karena itu tak heran ayahnya tidak bisa
menyekolahkan anak-anaknya termasuk juga Faraday. Di umur 14 th Faraday sudah membantu
keluarganya dengan berkerja penjilidan buku serta menjual buku. Di saat senggang ia pun
sempatkan untuk membaca bermacam macam buku, terutama buku tentang IPA, Kimia dan
Fisika.

Diumur 20 tahun, iapun ikut mendengarkan sejumlah ceramah oleh ilmuwan inggris terkenal.
Diantaranya ialah oleh Sir Humphry Davy yang merupakan ahli kimia dan juga seorang kepala
laboratorium dari Royal Institution. Setiap ceramah yang diikutinya, Faraday selalu membuat
suatu catatan dengan teliti kemudian menyalinnya lagi. Salinan catatan yang telah ia buat dengan
rapi sedemekian rupa itulah yang ia kirim ke Humphry Davy dan dilampiri pula surat lemaran
pekerjaan. Tertarik dengan hasil kerjanya, sang dosenpun mengangkat Faraday menjadi
asistennya di Lab Universitas yang terkenal di kota London. Usianya pada saat itu baru 21 tahun.

Berada dibawah bimbingannya Davy, Faraday pun mengalami kemajuan yang pesat. Pada
mulanya dia bekerja sebagai pencuci botol saja, tapi karena gigihnya dalam belajar ia dalam
waktu yang singkat membuat suatu penemuan baru hasil kreasi sendiri. Penemuannya itu berupa
dua senyama kloro-karbon serta sukses membuat gas klorin seta gas lainnya menjadi cair.
Karena kepandaianya itu, ia bisa berhubungan dengan ahli-ahli ternama seperti Andre Marie
Ampere. Ia juga diajak oleh Davy untuk keliling Eropa bersama-sama, dimana dikesempatan itu
ia mulai meningkatkan ilmu pengetahuan yang teoritis dan praktis.

Davy merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar pada pemikiran-pemikiran Faraday yang
menghasilkan penemuan-penemuan listrik. Pada tahun 1821, Faraday mengemukakan sebuah
penemuan pertamana yang penting didunia kelistrikan. 2 th sebelum tahun itu, Oersted sudah
memecahkan bahwa jarum dari kompas magnet umumnya bisa beralih bila aliran listrik mengalir
dikawat yang tak saling menjauhi. Atas temuan tersebut, Faraday membuat doktrin, bila magnet
didekatkan, yang berjalan malah sang kawat. Bereaksi pada permikiran awal ini, ia sukses
membangun sebuak rangkaian yang kentara dimana kawat bakal secara berkelanjutan memutar
berapit dengan magnet selama aliran listrik masih mengalir dikawat.

Dalam kenyataan tersebut Faraday telah menciptakan motor listrik yang pertama didunia, yaitu
sebuah rangkaian pertama yang memakai aliran listrik sebagai sumber penggerak benda.
Bagaimanapun anggapan bahwa penemuannya primitif, tetapi tidak dapat dipungkiri merupakan
cikal bakal atas seluruh motor listrik yang dipakai pada zaman sekarang. Semenjak temuannya
yang pertama di tahun 1821, Michael Faraday yang merupakan seorang ilmuwan otodidak, mulai
dikenal namanya. Penemuannya tersebut telah diakui menjadi gerbang utama menuju era modern
kelistrikan.

Saat melakukan berbagai percoban di tahun 1831, sang penemu listrik mendapati bahwasannya
apabila magnet dilewati potongan kawat, maka aliran listrik masuk ke kawat, yang kemudian
magnetnya berjalan. Kondisi tersebut dinamai “pengaruh elektromagnetik” yang juga temuan
tersebut diberi nama “Hukum Faraday”. Temuan tersebut diakui sebagai temuan yang bersejarah.
Kenapa? Satu, Hukum Faraday mempunyai makna besar dlm perpautannya dengan pemahaman
teoritis kita ttg elektromagnetik. Dua, elektromagnetik bisa dipakai sebagai pengerak yang secara
berkelanjutan atas aliran arus listrik sebagaimana yang dipraktekkan Faraday ketika membuat
dinamo listrik untuk pertama kalinya. Michael Faraday kemudian wafat pada tanggal 25 agustus
1867, dan dikebumikan di Inggris dekat dengan kota London. Nama Faraday diabadikan sebagai
satuan kapasitansi yaitu farad (F) dalam ilmu fisika.

4. Aliran Muatan Listrik


Luigi Galvani yang pada tahun 1780 melakukan pembedahan kodok menemukan bahwa bila
pisau sudah menyentuh urat syaraf pada kaki kodok, maka kaki tersebut akan menegang dan hal
itu disinyalir sebagai adanya muatan listrik dalam otot kaki tersebut.

Setelah itu, muncul penolakan dari Alessandro Volta yang mengembangkan alat untuk
menghasilkan muatan listrik bernama elektroporus. Ia mengumumkan bahwa sumber listrik baru
telah ditemukannya dengan nama Voltaic Pile.

Galvani pun mengungkapkan bahwa pada dasarnya, listrik berasal dari badan binatang yang jika
tersentuh oleh dua batang logam akan menghasilkan listrik binatang. Sementara itu, Volta
beranggapan bahwa listrik tersebut berasal dari dua bahan logam yang saling bersentuhan
sehingga ia menyebutnya dengan istilah listrik logam.

Lalu Henry Cavendish mengenalkan gagasannya mengenai voltase yang memberikan penjelasan
mengenai dorongan listrik yang ditimbulkan. Hal ini diikuti pula oleh Leopold Nobili yang
membuat alat ukur listrik pertama yang dinyatakan sebagai Galvanometer. Para ilmuwan
kemudian melakukan eksperimen dengan menggunakan baterai sehingga menemukan penjelasan
bagaimana benda yang dapat dialiri arus listrik disebut sebagai konduktor, dan benda yang tidak
bisa dialiri arus listrik disebut isolator.

Dalam serangkaian percobaan mengenai listrik, ditemukan pula bahwa tidak ada konduktor dan
isolator murni. Setiap benda memiliki sejumlah hambatan terhadap arus listrik sehingga
ditemukan pula bahwa kawat yang panjang akan memberikan hambatan yang lebih banyak
dibandingkan dengan kawat yang lebih pendek. Demikian pula dengan kawat tebal yang
memberikan hambatan lebih sedikit dibandingkan dengan kawat tipis. Hal tersebutlah yang
kemudian menjadi salah satu hukum rangkaian listrik.

Berbagai percobaan elektromagnet pun kemudian dilakukan oleh Hans Christian Oersted dan
Michael Faraday. Oersted menemukan bahwa gaya magnet dapat dipengaruhi oleh arus listrik
dengan melakukan percobaan berupa pelilitan sebuah paku besi terhadap kawat tembaga. Setelah
itu, ia mengalirkan arus listrik pada kawat tersebut dan paku pun menjadi bersifatmagnetik.

Magnet tersebut dinamakan sebagai magnet listrik atau elektromagnet yang bersifat sementara
dan bila aliran listrik dihentikan, sifat magnetiknya pun akan ikut hilang.

Sementara itu, Faraday melakukan penelitian dengan menggunakan lilitan kawat yang disebut
kumparan yang kemudian dimasuki oleh magnet secara berulang atau menggerakkan kumparan
tersebut secara berulang-ulang.
Ia kemudian menemukan bahwa magnet yang digerakkan dalam sebuah kumparan secara
berulang akan menghasilkan arus listrik. Hal ini juga dapat dideteksi dengan menggunakan
ampermeter, yakni alat yang digunakan untuk menghitung besar arus listrik.

A) Macam-macam Sumber Energi Listrik


Sumber energi listrik adalah benda yang dapat membangkitkan energi listrik dan berguna bagi
kebutuhan manusia. Sumber energi listrik yang kita kenal saat ini antara lain:
i. Elemen Volta
Alessandro Volta menciptakan sumber energi listrik yang disebut Elemen Volta. Elemen Volta
terdiri dari lempengan seng (Zn) dan lempengan tembaga (Cu) yang dilarutkan ke dalam larutan
asam sulfat encer (H2SO4). Reaksi antara larutan asam sulfat encer dan seng mengakibatkan
lempengan seng bermuatan negatif. Sedangkan reaksi antara larutan asam sulfat encer dan
tembaga mengakibatkan tembaga bermuatan negatif.

Jika lempeng tembaga dan lempeng seng kita hubungkan dengan sebuah lampu kecil, maka
lampu itu akan menyala. Tetapi beberapa lama kemudian terjadi gelembung-gelembung gas pada
lempeng tembaga. Gelembung-gelembung gas itu menghalangi arus listrik. Jadi, Elemen Volta
hanya dapat dipakai sebagai sumber energi listrik untuk beberapa saat saja.
ii. Elemen Kering (Batu Baterai)
Elemen kering atau batu baterai merupakan sumber energi listrik yang dapat digunakan dalam
waktu lama. Elemen kering memiliki bobot yang sangat ringan sehingga mudah dibawa kemana-
mana. Saat ini baterai digunakan oleh manusia untuk beragam kepentingan, misalnya sumber
energi pada lampu senter, jam dinding, radio, dan peralatan listrik lainnya.

Elemen kering terdiri atas sebuah bejana seng, batang arang, dan campuran yang terdiri dari
salmiak, serbuk arang, dan batu kawi. Bahan-bahan tersebut bereaksi sehingga ujung batang
arang menjadi kutub positif elemen dan lempengan seng yang berada pada bagian bawah
menjadi kutub negatifnya.

iii. Motor listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak. Motor listrik
banyak digunakan orang, misalnya untuk menghidupkan kendaraan bermotor dan menggerakkan
mesin. Motor listrik saat ini berkembang menjadi beragam model dan fungsi dalam industri
otomotif.

iv. Dinamo Sepeda


Pada dinamo, energi gerak atau energi mekanik diubah menjadi energi listrik. Dinamo sepeda
terdiri atas magnet berbentuk U dan suatu kumparan. Bila kepala dinamo berputar, maka
kumparan yang berada di tengah magnet ikut berputar. Perputaran magnet tersebut menyebabkan
timbulnya arus listrik.
v. Accumulator (Aki)
Aki atau accumulator sederhana terdiri atas dua lempeng timbal yang tercelup dalam larutan
asam sulfat. Namun dua lempeng timbal dan larutan asam sulfat itu belum cukup membuat aki
dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Aki tersebut harus dialiri arus listrik terlebih
dahulu agar dapat menjadi sumber listrik.

Arus listrik yang mengalir dalam aki mengakibatkan timbal yang satu menjadi timbal peroksida
(PbO2) dan timbal yang satunya lagi menjadi timbal (Pb). Dalam hal ini timbal menjadi kutub
negatif sedangkan timbal peroksida berfungsi sebagai kutub positif. Dengan menghubungkan
kedua kutub tersebut melalui sebuah kabel, maka kita akan bisa mendapatkan energi listrik untuk
kebutuhan sehari-hari.

vi. Generator
Generator adalah dinamo yang berukuran sangat besar dan digunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik. Generator terdiri dari kumparan yang mengelilingi magnet. Magnet berputar karena
gerakan turbin atau motor diesel. Berputarnya magnet mampu menimbulkan arus listrik pada
kumparan.
Generator merupakan sumber energi listrik yang mampu mengubah tenaga gerak menjadi tenaga
listrik. Tenaga listrik dari stasiun pembangkit disalurkan melalui kawat ke gardu listrik.
Selanjutnya, dari gardu listrik ini tenaga listrik disalurkan ke tempat-tempat yang berfungsi
mendistribusikan melalui kawat-kawat listrik dan bisa kita nikmati di rumah.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Listrik muncul akibat dari GGL atau gaya gerak listrik. Contoh sederhana, misalkan ada
kumparan kawat lalu kumparan tersebut kita dekatkan ke magnet, maka akan ada arus dalam
kawat tersebut. Hal itu terjadi karena kawat tersebut kelebihan muatan elektron dan elektron itu
akan meloncat ke daerah yang kekurangan elektron. Pada saat elektron berpindah, ada energi
yang dihasilkan dan energi itu yang kita pakai. Jika kita gerakan terus menerus magnet tersebut
dengan cepat dan berulang-ulang, hasilnya di kawat tersebut muncul yang kita sebut listrik.
Proses ini kita temui pada generator pembangkit listrik PLN. Contoh model yang paling
sederhana adalah dinamo. Tetapi proses ini dibalik. Coba kita dihubungkan dinamo itu pada
lampu kecil, lalu putar dinamo itu secara cepat, maka lampu itu akan nyala. Begitulah proses
terbentuknya listrik yang kita pakai saat ini. Alat itu juga terdapat pada lampu sepeda model
dulu. Dinamo akan dilekatkan pada ban depan dan saat ban berputar, lampu akan menyala.

Begitulah prosesnya, sebenarnya tidak rumit. Kita tetap menikmati bisa listrik selama generator
yang ada pada PLN tetap berputar. Cara memutarnya itulah yang jadi permasalahan. Kebanyakan
PLN masih menggunakan mesin berbahan bakar fosil. Sebenarnya lebih ramah menggunakan
arus air, angin atau tenaga matahari.

Anda mungkin juga menyukai