Anda di halaman 1dari 1

Atomic emission spectroscopy, AES) adalah suatu metode analisis kimia yang menggunakan

intensitas cahaya yang dipancarkan dari nyala api, plasma, atau percikan listrik pada panjang
gelombang tertentu untuk menentukan kuantitas suatu unsur dalam sampel. Panjang
gelombang garis spektrum atom memberikan identitas unsur, sementara intensitas emisinya
proporsional dengan jumlah atom unsur tersebut.

1. Spektroskopi Emisi Nyala

Sampel material (analit) dimasukkan ke dalam nyala api dalam bentuk gas, larutan yang
disemprotkan, atau dimasukkan langsung ke dalam nyala menggunakan kawat berputar
(biasanya platina). Panas dari nyala api menguapkan pelarut dan memecah ikatan kimia
membentuk atom bebas. Energi termal juga mengeksitasi atom ke tingkat eksitasi elektronik, dan
akan memancarkan cahaya ketika elektron-elektron yang tereksitasi tersebut kembali ke kondisi
dasar. Masing-masing unsur mengemisikan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang akan
didespersikan oleh kisi-kisi atau prisma dan dideteksi dalam spektrometer.
Pengukuran emisi nyala ini sering digunakan untuk menentukan logam alkali pada analisis
farmasi

2. Inductively Coupled Plasma- Spektroskopi Emisi Atom


Inductively coupled plasma-spektroskopi emisi atom (ICP-AES) menggunakan sebuahICP untuk
menghasilkan atom yang tereksitasi dan ion yang mengemisikan radiasi elektromagnetik pada
panjang gelombang tertentu spesifik untuk suatu unsur
Kelebihan ICP-AES adalah limit deteksi dan rentang linear dinamis yang bagus, kemampuan
mengukur banyak unsur, gangguan kimia yang rendah, dan sinyal yang stabil dan reprodusibel.
Kelemahannya adalah interferensi spektrum (banyaknya garis emisi), biaya operasional, dan
kenyataan bahwa sampel umumnya harus dalam bentuk larutan.

3. Spark and Arc Atomic Emision Spectroscopy


Spektroskopi emisi atom spark atau arc digunakan untuk analisis unsur logam dalam sampel
padat. Untuk bahan-bahan yang non-konduktif, sampel digerus dengan serbuk grafit untuk
membuatnya konduktif. Pada metode spektroskopi arc tradisional, sampel padat umumnya
digerus dan dihancurkan selama analisis. Percikan listrik dikenakan pada sampel,
memanaskannya hinga temperatur yang cukup untuk mengeksitasi atom. Atom analis yang
tereksitasi memancarkan cahaya pada panjang gelombang tertentu yang dapat didespersikan
menggunakan monokromator dan dideteksi. Di masa-masa awal, kondisi percikan tidak dapat
dikendalikan, sehingga cenderung digunakan untuk analisis kualitatif. Dengan berkembangnya
ilmu sehingga sumber percikan dapat dikendalikan, maka saat ini AES juga digunakan untuk
analisis kuantitatif. Baik analisis kualitatif maupun kuantitatif menggunakan metode ini
digunakan secara luas pada peleburan dan pabrik baja.

Anda mungkin juga menyukai