Memo #1
PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY
Executive summary
Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik. Untuk mencapai pertumbuhan dan produktivitas optimal, tanaman membutuhkan beberapa
unsur, antara lain C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain. Di antara unsur yang diperlukan tanaman
tersebut, unsur N, P, dan K adalah unsur tambahan yang paling dibutuhkan oleh tanaman melalui
pupuk.
PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY merupakan salah satu pabrik kimia
yang bergerak untuk memproduksi pupuk NPK atau biasa disebut dengan nama pasar pupuk
Phonska yang akan didirikan didaerah Pinisi, Sumatera selatan. Dapat dilihat kebutuhan pupuk
NPK di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya sehingga produsen pupuk NPK masih belum
dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka oleh sebab itu pabrik ini akan memproduksi pupuk
NPK dengan kapasitas produksi 150.000 ton/tahun.
Pupuk NPK dapat dihasilkan dengan 2 metode, yaitu dengan metode nitric acid
route atau disebut nitrophosphate process dan sulphuric acid route atau disebut mixed-acid
process. Metode mixed-acid process dipilih karena proses ini lebih baik dari pada nitrophosphate
process dikarenakan sumber batuan phosphat di Indonesia yang sedikit sehingga lebih
memungkinkan untuk menggunakan mixed-acid process.
Bahan baku dalam pembuatan pupuk NPK yaitu asam fosfat, amonia, dan KCl.
Asam fosfat didapat dengan membeli dikarenakan kandungan fosfat alam di Indonesia umumnya
mempunyai kandungan P yang rendah, sebagian besar kelas D atau E yang artinya kandungannya
Plant Design 2nd term 2018/2019 @JonoSuhartono
berada dibawah 20% dan jumlahnya hanya cocok untuk penambangan kecil. Ammonia (NH3) yang
dibutuhkan diperoleh dengan cara membeli ke produsen amonia yang terdekat sedangkan KCl
didapat dengan cara mengimpor dari Negara Kanada.
PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY direncanakan akan mulai
dibangun pada tahun 2022 dan ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK didalam
Negeri. Gross Profit Margin PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY dapat ditaksir
mencapai Rp 3.071.092 / ton produk.
Project Background
Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar. Dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, salah
satu usaha yang dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan merupakan upaya penambahan nutrisi
yang dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah. Pupuk
merupakan bahan yang mengandung nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
meningkatkan produksi dan kualitasnya. Penggunaan pupuk terus meningkat untuk meningkatkan
hasil produksi
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yang dibutuhkan
oleh tanaman. Dipasaran NPK diaplikasikan pada banyak tanaman seperti misalnya tanaman padi,
umbi-umbian, sayuran, tanaman tebu dan lain-lain.
Tabel 1.1 Kebutuhan Pupuk NPK di Berbagai Sektor di Indonesia Tahun 2011-2015
Kebutuhan Tahun
Ton/Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Pangan 3.586.791 3.769.833 3.962.453 4.165.161 4.378.497
Serealita 888.467 924.005 960.966 999.404 1.039.380
Kabi 370.644 385.470 400.888 416.924 433.601
Hortikultura 2.327.680 2.460.358 2.600.599 2.746.833 2.905.516
Kebun Tarkyat 478.141 525.956 576.551 636.406 700.047
Kebun Besar 1.031.818 1.134.998 1.248.499 1.373.349 1.510.683
Total 5.096.750 5.430.787 5.787.503 6.174.916 6.589.227
(Sumber: APPI,2016).
Kebutuhan pupuk NPK tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup besar yang
menyebabkan produksi pupuk di indonesia juga semakin meningkat, akan tetapi peningkatan
jumlah produksi dalam negeri masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada dan dapat dilihat
pada tabel 1.2 jumlah produksi dalam negeri, kebutuhan dan peluang pasar dalam 6 tahun terakhir.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa angka produksi tidak dapat memenuhi jumlah
kebutuhan yang diperlukan. Sehingga kebutuhan tersebut dapat di atasi dengan melakukan impor
pupuk NPK yang dapat dilihat pada tabel 1.3 Data Ekspor-Impor Pupuk NPK di Indonesia.
Gambar 1.2 Data Ekspor dan Impor Pupuk NPK Dari Tahun 2010-2015
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan produksi dan kebutuhan pupuk NPK
semakin meningkat seiring bertambahnya tahun. Namun meningkatnya jumlah produksi masih
belum setara dengan jumlah kebutuhan NPK. Sedangkan dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa
jumlah ekspor NPK semakin menurun dan impor NPK cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan
produksi NPK dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan pasar. Sehingga, dilakukan
pegurangan jumlah ekspor dan penambahan jumlah impor untuk memenuhi kebutuhan pasar,
seperti yang tertera dalam grafik. Pada gambar tersebut juga dapat diperkirakan kebutuhan pupuk
NPK yang dibutuhkan dimasa yang akan datang pada tahun 2022 yaitu sekitar 9.000.000 ton/tahun
dengan angka produksi yang belum dapat memenuhi angka kebutuhan, oleh karena itu
direncanakan akan didirikan pabrik pupuk NPK baru di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
tersebut pada tahun 2022.
Tabel 1.4 Sifat Fisik dan Kimia pupuk NPK antara lain:
Bau Tanpa bau
Penampilan Butiran berwarna merah
muda
Kelarutan mudah larut dalam air
Spesifik Gravity <1
pH 5–8
%N 14 – 16
% P2O5 14 – 16
% K2O 14 -16
% H2O 1,5 maksimum
% Sulfur 10
% Kadar Air Maksimal 1,5
Ukuran butiran mesh -4+10 minimal 70%
Bahan baku merrupakan hal yang paling penting dalam mengoperasikan pabrik, karena
pabrik beroperasi atau tidak sangat tergantung pada persediaan bahan baku. Bahan baku dalam
pembuatan pupuk NPK yaitu :
1. Amonia (NH3)
Sifat fisika dari amonia dapat dilihat pada tabel 1.5 Sifat Fisik Amonia
Tabel 1.5 Sifat Fisik Amonia
Formula NH3
Berat Molekul 17,0312 gr/mol
Liquid Density pada 0 oC, 101,3 kPa 0,6386 gr/cm3
Gas Density pada 0 oC; 101,3 kPa 0,7714 gr/ cm3
Tekanan Kritis 11, 28 MPa
Temperatur Kritis 132,4 oC
Melting point -77,71 oC
Boiling Point (101,3 kPa) -33,35 oC
Standart enthalpy (gas 25 oC) -46,22 kJ/mol
Standart entropy (gas 25 oC; 101,3 kPa) 192,731 J/mol K
(Ullmann, 2003).
Salah satu sifat kimia dari ammonia yaitu pada ammonia cair terkadang terjadi perbedaan
reaksi di dalam air karena terjadi perbedaan kelarutan banyak garam antara air dan ammonia. Pada
ammonia cair, garam ammonium memiliki sifat asam. Misalnya, pada alkali dan alkali tanah, Ce,
La, Mn, Co, Ni, dan Fe, serta paduannya yang larut dalam larutan ammonium bromide, iodide
sianida, tiosianida, dengan pembentukan logam yang sesuai garam amina.
(Ullmann,2003)
Bahan baku utama pada proses pembuatan pupuk NPK salah satunya adalah amonia.
Amonia yang digunakan berasal dari PT. Sriwidjaja di palembang dengan kapasitas produksi
1.832.000 ton/tahun. Harga amonia di pasaran saat ini berkisar US $700-850 /ton atau IDR
9.881.445- 11.998.897,50 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Asam fosfat merupakan asam tribasic, dimana atom hidrogen pertama merupakan pengion
yang kuat, sedangkan yang kedua cukup lemah, dan yang ketika sangat lemah.
Asam fosfat cenderung tidak reaktif pada temperatur kamar. Ketika anhidrat asam fosfat
meleleh, reorganisasi terjadi dalam fasa cairan.
(Kirk-Othmer, 1984).
Salah satu bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK adalah asam fosfat.
Asam fosfat yang digunakan didapat dengan cara membeli, dikarenakan kandungan fosfat alam di
Indonesia umumnya mempunyai kandungan P yang rendah, sebagian besar kelas D atau E yang
artinya kandungannya berada dibawah 20% dan jumlahnya hanya cocok untuk penambangan
kecil. Akan tetapi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang bersama dengan JPMC yang merupkan
perusahaan ternama di Yordania bekerjasama untuk memproduksi H3PO4 dengan kapasitas
produksi 200.000 ton/tahun. Harga pasaran asam fosfat yang diperjual belikan berkisar US $600-
700 /ton atau IDR 8.472.180-9.884.210 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Asam sulfat merupakan salah satu bahan baku pembuatan pupuk NPK yang dapat
diperoleh dari PT. Chemical Indonesia yang berada dikota Palembang dengan kapasitas produksi
sebesar 82.500 ton/tahun. Pada saat ini harga pasaran asam sulfat berkisar US $160-240 /ton atau
IDR 2.258.616,00- 3.387.924 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Kalium klorida dapat bereaksi sebagai sumber ion klorida. Seperti halnya larutan ionik
klorida, hal itu akan memicu larutan garam klorida bila ditambahkan ke larutan dari ion logam
yang sesuai:
Kalium klorida adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk
dari unsur kalium dan klor. Wujud umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak
berwarna. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam dapur.
KCl merupakan bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK, dimana kandungan K yang
terdapat dalam pupuk NPK berasal dari KCl. KCl dapat diperoleh dengan mengimpor dari negara
Salah satu sifat kimia dari urea yaitu dapat bereaksi dengan natrium hidroksida
menghasilkan natrium karbonat. Berikut adalah reaksi urea dengan natrium hidroksida
CO(NH2)2 + 2 NaOH + 2 NaOBr → N2 + 3 NaBr + NH2CO3 + 3H2O
(Kirk-Othmer, 1984).
Bahan Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk
kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium.
Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Oleh karena itu urea digunakan dalam pembuatan pupuk NPK. Urea dapat diperoleh dari PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang yang memproduksi urea sebesar 2.617.500 ton/tahun. Harga pasar
dari urea yaitu sebesar US $130-170 /ton atau IDR 1.839.929- 2.406.061 /ton dengan kurs IDR
14.116,35 /US$.
Gambar 1.3 Diagram Blok Proses Nitrophosphate untuk Produksi Nitrophosphate dengan
Bahan Baku Phosphate Rock
Proses dimulai dengan pelarutan batu fosfat dalam asam nitrat dengan reaksi sebagai
berikut :
Ca5F(PO4)3 + 10HNO3 3H3PO4 + 5Ca(NO3)2 + HF
Dari reaksi di atas di hasilkan kalsium yang cukup tinggi. Kandungan kalsium ini dapat
membantu proses produksi P2O5. Kandungan kalisum tersebut kemudian didinginkan sehingga
menghasilkan calsium nitrat tetrahydrate (CNTH) dalam bentuk kristal dengan reaksi :
H3PO4 + HNO3 + Ca(NO3)2 + 4H2O H3PO4 + HNO3 + Ca(NO3)2.4H2O
Gambar 1.4 Diagram Blok Proses Nitrophosphate untuk Produksi NPK dengan Bahan Baku
Nitrophosphate
Neutralization
Larutan nitrophosphoric asam dengan perbandingan CaO/P2O5 0,21-0,65 dinetralisasi
dengan gas amonia sehingga pH menjadi sekitar 5 dalam reaktor. Reaksi ini sangat eksotermik dan
meningkatkan suhu di sekitar titik didih (125-145 ° C).
Tiga jenis proses yang digunakan dalam produksi pupuk NPK yaitu prilling, drum atau
pugmill, granulasi dan Spherodiser granulasi. Dari ketiga jenis alat tersebut menghasilkan emisi
udara yang berbeda dan memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
Conditioning
Produk komersial dari dryer dan screener didinginkan dalam fluidised bed. Gas off dari
tahap terakhir ini, yang berisi sedikit debu dan umumnya tidak ada amonia. Produk akhir kemudian
didinginkan dan akhirnya, produk didinginkan dan dilapisi sebelum penyimpanan untuk
meminimalkan caking.
Proses pembuatan pupuk NPK yang digunakan adalah proses kompleks yang
menggabungkan proses pencampuran (mixing) dan pereaksian (reaction). Secara umum proses
pembuatan pupuk NPK terdiri atas pemrosesan bahan padat dan bahan cair yang kemudian akan
disatukan di dalam sebuah alat yang disebut granulator. Diagram Blok Proses Pembentukan
Phosphate Rock menjadi Nitrophosphate dapat dilihat pada gambar II.1.
H3PO4
water
Pre Scrubber
H3SO4 , NH3
neutralizer WWT
Cyclone I Cyclone II
undersize
Cooler
Coating oil
Coating
Produk NPK
Bahan baku padat yang berupa urea, ZA, dan KCl diumpankan ke dalam hopper kecil
kemudian dimasukkan ke granulator dan dicampur dengan recycle product. Sedangkan bahan baku
cair yang berupa amoniak, asam sulfat dan asam fosfat direaksikan di pre neutralizer yang
menghasilkan slurry dengan berkisar suhu antara 100-120 0C dan kadar air mencapai 8-17%.
Untuk membuat NPK, semua bahan baku dan recycle diumpankan ke dalam granulator.
Padatan yang keluar dari granulator memiliki kandungan kadar air normal 2-3 % dan diumpankan
secara gravitasi ke dalam dryer untuk memperoleh kadar air yang diinginkan yaitu 1-1,5 %. Produk
kering yang keluar dari dryer dimasukkan ke dalam sreen untuk dipisahkan antara produk under
size, onsize, dan over size .
Produk dengan ukuran onsize kemudian diumpankan ke cooler drum untuk menurunkan
temperatur dengan menggunakan udara kering pendingin. Selanjutnya, produk dingin dikirim ke
coating rotary drum untuk dilapisi dengan Coating agent karena produk bersifat higroskopis yang
dapat mempercepat proses caking. Produk keluaran dari coater dikirim ke gudang penyimpanan
akhir yang kemudian akan dikemas di storage.
Proses pembuatan pupuk NPK dengan metode mixed-acid process dapat diuraikan :
1. Pengumpulan Bahan Baku
ZA, KCl, Filler diumpankan dari gudang ke hopper dengan pay loader, selanjutnya
dengan conveyor diumpankan ke masing-masing bin dalam unit produksi. Semua bin
dilengkapi dengan big blaster yang bekerja dengan menggunakan plant air, untuk
menghindari terjadinya gumpalan dan akumulasi bahan baku dalam bin. Bahan baku padat
dari feeder jadi satu di conveyor dan dimasukkan ke granulator elevator bersama-sama
dengan bahan padat dari recycle conveyor.
3. Pengeringan
Alat utamanya adalah dryer untuk mengeringkan produk dengan kadar air 1-1,5%
dengan media udara panas suhu 150-170oC aliran searah. Udara keluar dryer mengandung
amoniak dan uap air yang akan dihisap oleh dryer exaust fan untuk dibawa ke dryer scrubber,
sedangkan debu produk dipisahkan di cyclone untuk dikembalikan ke granulator.
6. Penyerapan Gas
Peralatan menggunakan srubber 4 tahap untuk membersihakan gas buang dan
menangkap unsur hara sebagai daur ulang. Pada pencucian tahap pertama digunakan
granulator pre scrubber untuk menangkap gas dari granulator. Pencucian tahap kedua berupa
2 ventury scrubber yang fungsinya mencuci gas daru dryer cyclone, granulator, dan dedusting
sistem. Tahap pencucian ketiga berupa gas scrubber yang fungsinya mencuci gas dari dua sistem
scrubber sebelumnya. Tahap pencucian keempat berupa Tower Scrubber untuk menangkap gas
buang yang lolos dari 3 sistem scrubber di atas.
Dari macam proses yang telah diuraikan diatas, berikut adalah beberapa perbandingan dari
beberapa proses yang ada pada tabel 1.10 Perbandingan Proses Pembuatan Pupuk NPK
Site selections
Tabel 1.11 Pilihan Lokasi Pendirian Pabrik PT. Fiezulma Nitrophosphate Industry
Faktor Pinisi, Sumatera Gresik, Jawa Timur Sampit, Kalimantan
selatan Tengah
Penyedia H2SO4 dari PT. H2SO4 dari PT. H2SO4 dari PT.
bahan baku Chemical Petrokimia Gresik Pupuk Kaltim di
Indonesia di Kota di Gresik dengan Bontang dengan
Palembang kapasitas produksi kapasitas
Plant Design 2nd term 2018/2019 @JonoSuhartono
KCL di import dari 2.170.000 produksi
Kanada dengan ton/tahun 2.470.000
kapasitas produksi KCL di import dari ton/tahun
1.407.044 Kanada dengan KCL di import
ton/tahun kapasitas produksi dari Kanada
H3PO4 dari PT. 1.407.044,1 dengan kapasitas
Pupuk Sriwidjadja ton/tahun produksi
di Palembang H3PO4 dari PT. 1.407.044,1
dengan kapasitas Petrokimia Gresik ton/tahun
produksi 200.000 di Gresik dengan H3PO4 dari PT.
ton/tahun kapasitas produksi Pupuk Kaltim di
NH3 dari PT. 400.000 ton/tahun Bontang dengan
Pupuk Sriwidjadja NH3 dari PT. kapasitas
di Palembang Petrokimia Gresik produksi 200.000
dengan kapasitas di Gresik dengan ton/tahun
produksi 1.832.000 kapasitas produksi NH3 dari PT.
ton/tahun 1.105.000 Pupuk Kaltim
H2O dari sungai ton/tahun dengan kapasitas
Musi H2O dari sungai produksi 660.000
CH4N2O dari PT. Brantas ton/tahun
Pupuk Sriwidjadja CH4N2O dari PT. H2O dari sungai
di Palembang Petrokimia Gresik Mahakam
dengan kapasitas di Gresik dengan CH4N2O dari PT.
produksi 570.000 kapasitas produksi Pupuk Kaltim di
ton/tahun 445.000 ton/tahun Kalimantan
Coating oil dari Coating oil dari Timur dengan
PT. Ksteel PT. Putra Jaya Adi kapastias
Nusantara di Sentosa di produksi
Medan, Sumatera Sidoarjo, Jawa 3.400.000
utara. Timur. ton/tahun
Berdasarkan pertimbangan pada Tabel 1.11, lokasi yang dipilih untuk pembangunan PT.
Fiezulma Nitrophosphate Industry adalah di Kawasan Pinisi, Palembang, dengan alasan :
1. Penyediaan baan baku
Bahan baku yang digunakan adalah Amonia, Urea, Asam fosfat yang diperoleh dari PT.
Pupuk Sriwidjadja (5,9 km), KCl di impor dari Kanada, dan Asam sulfat yang diperoleh dari PT.
Chemical Indonesia (7,7 km). Pembangunan yang akan -direncanakan di kawasan Pinisi,
Off gas
H3PO4
water
Pre Scrubber
H3SO4 , NH3
neutralizer WWT
Cyclone I Cyclone II
undersize
Plant Design 2nd term 2018/2019 @JonoSuhartono
Cooler
Coating oil
Coating
Produk NPK
Proses pembuatan pupuk NPK yang digunakan adalah proses kompleks yang
menggabungkan proses pencampuran (mixing) dan pereaksian (reaction). Secara umum proses
pembuatan pupuk NPK terdiri atas pemrosesan bahan padat dan bahan cair yang kemudian akan
disatukan di dalam sebuah alat yang disebut granulator. Bahan baku padat yang berupa urea, ZA,
dan KCl diumpankan ke dalam hopper kecil kemudian dimasukkan ke granulator dan dicampur
dengan recycle product. Sedangkan bahan baku cair yang berupa amoniak, asam sulfat dan asam
fosfat direaksikan di pre-neutralizer yang menghasilkan slurry dengan berkisar suhu antara 120-
125 0C dan kadar air mencapai 8-17%. Di dalam tangki ini asam sulfat dan asam fosfat dinetralisasi
dengan ammonia. Amoniak yang digunakan adalah amoniak cair agar volum pipa yang digunakan
lebih kecil. Proses netralisasi ini berlangsung di dalam pre-neutralizer tank pada kondisi operasi
temperatur 120-130 ⁰C, tekanan 1 atm, kecepatan putaran 56 rpm dan pH 1-2 masing-masing
membentuk ammonium sulfat (ZA cair) dan monoammonium phosphate (MAP) dan diammonium
phosphat (DAP) dengan ratio N/P= 0,6- 0,9. Reaksi yang terjadi di Pre-Neutralizer :
Untuk membuat NPK, semua bahan baku dan recycle diumpankan ke dalam granulator.
Padatan yang keluar dari granulator memiliki kandungan kadar air normal 2-2,5 % dan
diumpankan secara gravitasi ke dalam dryer untuk memperoleh kadar air yang diinginkan yaitu 1-
1,5 %. Produk kering yang keluar dari dryer dimasukkan ke dalam screen untuk dipisahkan antara
produk under size, onsize (4-10 mesh), dan over size. Reaksi yang terjadi di Granulator :
Produk dengan ukuran onsize kemudian diumpankan ke cooler drum untuk menurunkan
temperatur dengan menggunakan udara kering pendingin. Selanjutnya, produk dingin dikirim ke
coating rotary drum untuk dilapisi dengan Coating agent karena produk bersifat higroskopis yang
dapat mempercepat proses caking. Produk keluaran dari coater dikirim ke gudang penyimpanan
akhir yang kemudian akan dikemas di storage. (Phonska, 2000).
Adiningsih, J.S. and T.H. Fairhurst. 1996. The use of reactive phosphate rock for the rehabilitation
of anthropic savannah in Indonesia. Page 159-174. In A.E. Johnston and J.K. Syers. Nutrient
Management for Sustainable Crop Production in Asia.
Alibaba. 2019. Harga ammonia, asam fosfat, asam sulfat, urea, dan ZA per ton.
https://indonesian.alibaba.com/productdetail/sinostarsupplyammonia60772328027.html
?spm=a2700.galleryofferlist.normalList.207.6f8e2f0d1H5UJS (diakses pada tanggal 24
September 2019)
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia. 2016. Kebutuhan Pupuk NPK di Berbagai Sektor di Indonesia
Tahun 2011-2015. https://www.appi.or.id/?statistic (Diakses tangga 19 september 2019)
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia. 2016. Jumlah produksi dalam negeri, kebutuhan dan peluang
pasar. . https://www.appi.or.id/?statistic (Diakses tangga 19 september 2019)
Ave. E van Nieuwenhuyse.2000.” Best Available Techniques for Pollution Prevention and Control
in the European Fertilizer Industry”.booklet no.7.p.7
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2016. Data Ekspor-Impor Pupuk NPK di Indonesia.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1044/impor-pupuk-menurut-negara-asal-
utama-2000-2017.html. (diakses tanggal 19 september 2019)
Badan Pusat Statistik Sumatera selatan, 2019. Tenaga kerja Tahun 2019. Sumsel: Badan Pusat
Statistik
Badan Pusat Statistik Sumatera selatan, 2018-2019. Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang
Bekerja . Sumatera Selatan: Badan Pusat Statistik.
Drechsel, Erhart K, Houston, Tex., dan John B. Sardisco. 1971. Nitrophosphate Fertilizer
Production. United States Patent.
Google Inc. 2019. Google Maps: Peta Lokasi Negara Indonesia. http://maps.google.com/ (diakses
tanggal 24 September 2019)
Mas Teddy Sutriadi, Sri Rochayati, Achmad Rachman. Pemanfaatan Fosfat Alam Ditinjau Dari
Aspek Lingkungan.
Metuchen, Geissler R. Paul, Elington M. Magee, dan Scoth Plains. 1969. Methode For Producing
Nitrophosphate Fertilizer. United States Patent.
Pupuk Indonesia. 2019. Kapasitas produksi Pupuk NPK, Amonia, Urea, ZA, dan Asam sulfat.
http://pupuk-indonesia.co.id/id/pabrik. (diakses tanggal 20 september 2019).
Reaksi Utama:
NH3 + H3PO4 NH4H2PO4 (MAP)
Mol mula-mula:
1136,36 tonmol/tahun
Mol NH3 pada konversi 98% = = 1159,55 tonmol/tahun
0,98
1136,36 tonmol/tahun
Mol H3PO4 pada konversi 98% = = 1159,55 tonmol/tahun
0,98
1136,36 tonmol/tahun
Mol NH4H2PO4 pada konversi 98% = = 1159,55 tonmol/tahun
0,98
((Harga Produk Utama x kapasitas )-( Harga Bahan baku x kapasitas umpan))
GPM=
total produk diammonium phosphate
(((1500 USD/ton x 150.000 ton/th)- (210 USD/ton x 133.348 ton/th)
+(200 USD/ton x 113.635 ton/th)+(100 USD/ton x 84.090 ton/th)))
GPM=
150.000 ton/th
GPM = 1237,232 USD/ton produk = Rp 17.939.859 / ton produk