Antara
melawan
Kepada Yth.
melalui ;
Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Advokat / Pengacara yang
berkantor di Kantor Hukum IBNU ARSAL, SH. & Rekan, yang beralamat
di Jl. KH. Maulana Hasanudin Komp. Taman Poris Gaga Blok E 2 No. 5
Poris Gaga Batu Ceper Kota Tangerang – Banten, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama.
Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama klien kami, yaitu ;
Nama : ASRILLAKONI
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Yulius Usman No. 18 Rt.004 Kel. Pematang
Sulur Kec. Telanaipura Kota Jambi.
1
2
yang untuk tingkat Kasasi ini telah memberi kuasa kepada kami, dengan
surat kuasa tertanggal 22 Desember 2015, yang semula berkedudukan
sebagai pihak PEMBANDING I/ TERGUGAT II INTERVENSI, dan sekarang
pada tingkat Kasasi ini disebut sebagai TERMOHON KASASI II.
MENGADILI
MENGADILI SENDIRI
DALAM EKSEPSI.
2
3
5. Bahwa oleh karena dalil Pemohon Kasasi tidak jelas dan kabur
(obscuur libel), maka oleh karenanya sah dan benar secara hukum
bila dalam perkara ini, Majelis Hakim Agung menolak permohonan
kasasi dari Pemohon Kasasi dan menguatkan putusan PT.TUN
Medan Nomor : 128/B/2015/PT.TUN-MDN tertanggal 04
Nopember 2015.
3
4
4
5
16. Bahwa dari penjelasan tersebut diatas, maka sangat jelas bahwa dalil
Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Pengugat pada poin 2 tersebut tidak ada
hubungan dan tidak ada kaitannya dengan perkara Aquo, tidak ada
eksepsi tentang kewenangan PTUN (kompetensi absolute) untuk
memeriksa perkara aquo, dan lagi dilihat dari tanggal putusan antara
perkara perdata dan perkara aquo, telah terbukti bahwa rentang waktu
antara kedua perkara tersebut berbeda, sehingga oleh karenanya sah
dan benar secara hukum untuk menolak dalil Pemohon Kasasi/
Terbanding/ Pengugat tersebut.
5
6
18. Bahwa ketentuan pasal 53 ayat (1) UU No. 5 tahun 1986 menetapkan
pihak yang dapat menjadi PENGGUGAT dalam perkara Tata Usaha
Negara, yaitu ;
19. Bahwa selanjutnya ditentukan pula persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pihak yang akan mengajukan gugatan ke Peradilan Tata Usaha Negara,
sebagaimana penjelasan pasal 53 ayat (1) UU Nomor 5 tahun 1986,
yaitu ;
6
7
21. Bahwa mengacu kepeda ketentuan hukum dan pendapat ahli tersebut
diatas, dikaitkan dengan kedudukan hukum Pemohon Kasasi/
Terbanding/ Pengugat terhadap tanah yang menjadi objek sengketa,
maka telah terbukti bahwa Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Pengugat tidak
memiliki kedudukan hukum (Legal Standing) sebagai pihak
PENGGUGAT dalam perkara A quo, sebagaimana ditegaskan dalam
pertimbangan PT.TUN Medan pada dictum pertimbangan poin B hurup a.
22. Bahwa sebagaimana terbukti dari putusan PN. Sarolangun No.
09/Pdt.G/2014/PN.Srl tanggal 8 Januari 2015 yang telah berkekuatan
hukum tetap (Inkracht van gewijsde), bahwa dalam surat gugatannya
Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Pengugat mengaku sebagai pemilik atas
tanah terperkara, karena Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat pada
tahun 2011, telah membeli tanah dari NOVIA CHARTARINA, berdasarkan
Surat Perjanjian Jual Beli bawah tangan tertanggal 2 Februari
2011. (bukti T-II – Intv. 4 – Putusan PN. Sarolangun)
23. Bahwa faktanya dari proses pembuktian dalam perkara perdata No.
09/Pdt.G/2014/PN.Srl di PN. Sarolangun, Pemohon Kasasi/ Terbanding/
Pengugat tidak dapat menunjukan dan membuktikan Surat Perjanjian
Jual Beli tertanggal 2 Februari 2011 yang menjadi DASAR HAK
KEPEMILIKAN Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Pengugat atas tanah
terperkara dihadapan Majelis Hakim, sebagaimana ditegaskan PN.
Sarolangun dalam pertimbangan hukumnya, yang termuat dalam
putusan No. 09/Pdt.G/2014/PN.Srl. halaman 39, yang secara tegas
menyatakan ;
7
8
8
9
9
10
39. Bahwa jelas dalil Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat pada poin 6
tersebut adalah merupakan keterangan palsu, keterangan yang tidak
benar, karena keterangan tersebut bertentangan dengan fakta yang
sebenarnya, sehingga dalil Pemohon Kasasi tersebut haruslah ditolak.
40. Sebagimana telah dijelaskan pada bagian D poin 31 sampai dengan poin
39 diatas, bahwa Pemohon Kasasi/ terbanding/ Penggugat telah
mengetahui tentang adanya SHM No.421/ Pulau Pandan terhitung sejak
tanggal 26 Nopember 2013, sebagaimana terbukti dari bukti T-29,
sehingga dengan demikian telah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Terbanding/Pengugat telah
kadaluarsa (lewat waktu), sehingga oleh karenanya gugatan Pemohon
Kasasi/ Terbanding/ Penggugat haruslah ditolak.
10
11
“Usaha yang menuju kearah kepastian hak atas tanah ternyata dari
ketentuan dari pasal-pasal yang mengatur pendaftaran tanah. Pasal 23,
32 dan 38, ditujukan kepada para pemegang hak yang
bersangkutan, dengan maksud agar mereka memperoleh kepastian
tentang haknya itu”.
45. Bahwa secara hukum penerbitan SHM No.421/Pulau Pandan telah benar
dan telah sesuai ketentuan hukum yang berlaku, serta tidak ditemukan
adanya kesalahan dalam menerbitkan SHM No.421/Pulau Pandan, karena
telah mengikuti Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak.
46. Bahwa ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak yang menjadi dasar hukum penerbitan SHM
No.421/Pulau Pandan, sebagaimana tertuang dalam konsideran Surat
Keputusan Kepal aKantor Badan Pertanahan nasional Propinsi Jambi No.
34/HM/BPN.15/2012 tanggal 12 April 2012, yang pada bagian
“Mengingat” di nomor 12 : Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala
BPN No. 9 tahun 1999. (Bukti T.III)
47. Bahwa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 9 tahun 1999 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pembatalan Hak, telah ditentukan tentang syarat-syarat
pengajuan permohonan hak milik, sebagaimana diatur dalam pasal 11
s/d pasal 16 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 9 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak.
48. Bahwa dari Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 9 tahun 1999 tersebut tidak ditemukan adanya ketentuan
yang mewajibkan pemohon hak untuk mengumumkan penerbitan
Sertipikat.
49. Bahwa dari kondisi tersebut diatas, tidak ditemukan adanya kesalahan
maupun kekeliruan dalam penerbitan SHM No.421/Pulau Pandan, dan
semua persyaratan formal yang diminta oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kab. Sarolangun sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara
Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 tahun 1999, telah
dipenuhi oleh pemohon/ pemilik lama Ahmadi bin H. Nawawi.
11
12
Pasal 8
1. Bank Pemerintah;
2. Badan Keagamaan dan Badan Sosial yang ditunjuk oleh
Pemerintah.
(1) Permohonan Hak Milik atas Tanah Negara diajukan secara tertulis.
(2) Permohonan Hak Milk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat:
12
13
3. Lain-lain:
Pasal 10
1. Mengenai pemohon:
2. Mengenai tanahnya ;
54. Bahwa dari kutipan pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 diatas, sangat jelas
tidak ditemukan adanya klausul yang menpersyaratkan kepada pemohon
untuk meminta persetujuan dari tetangga perbatasan, sehingga
13
14
59. Bahwa dari bukti kedua surat tersebut telah menjadi fakta yang tidak
terbantahkan bahwa gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Terbanding/ Penggugat “premature”, karena telah terbukti bahwa untuk
persoalan tentang kebenaran dan keabsahan hak kepemilikan Pemohon
Kasasi/ Terbanding/ Pengugat atas tanah seluas 58.200 m2 tersebut,
terbukti masih diproses secara pidana di Polres Sarolangun - Jambi, dan
sampai saat diajukannya gugatan Aquo, belum ada putusan yang
berkekuatan hukum tetap yang dapat membuktikan bahwa Pengugat
sebagai pemilik sah atas tanah tersebut dan Termohon Kasasi II/
Pembanding I/ Tergugat II Intervensi sebagai pihak yang bersalah
melakukan tindak pidana penyerobotan atas tanah hak milik Pengugat.
60. Bahwa dari fakta tersebut diatas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Terbanding/ Pengugat masih “premature”, karena alas hak Pengugat
atas tanah tersebut belum memiliki alas hak yang kuat secara hukum dan
persoalan hak kepemilikan Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat
sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan secara pidana di Polres
Sarolangun (sub judice).
61. Bahwa oleh karena persoalan hak kepemilikan antara Pemohon Kasasi/
Terbanding/ Penggugat dengan Termohon Kasasi II/ Pembanding I/
14
15
15
16
70. Bahwa atas dalil Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat pada dalil
poin 11 dalam memory kasasinya tersebut, Termohon Kasasi II/
Pembanding I/ Tergugat II Intervensi mohon Majelis Hakim Agung untuk
mengesampingkan dalil poin 11 tersebut, karena ;
Pasal 14
16
17
III. Bahwa PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa tidak ada kaitan dan
hubungannya dengan Termohon Kasasi I/ Pembanding II/
Tergugat I, karena PP 72 tahun 2005 tersebut mengatur tentang
mekanisme, tata cara kerja dan kewenangan Kepala Desa.
I. DALAM EKSEPSI.
17
18
Hormat kami.
18