Anda di halaman 1dari 4

Mustika Khairi Indradi

F1319040
S1 AKUNTANSI TRANSFER A

Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

A. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Terkait


1. Pemrosesan pesanan pembelian
2. Penerimaan bahan baku
3. Penyimpanan bahan baku
4. Memroses barang
Terdapat dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses, tetapi terdapat
banyak variasi dan kombinasi dari kedua sistemtersebut. Dalam sistem biaya pekerjaan (job cost
system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja
terjadi. Dalam sistem biaya proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses,
dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.
5. Menyimpan barang jadi
Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah
pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
6. Mengirimkan barang jadi
Pengiriman actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya,
seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi criteria
pengakuan pendapatan.
7. File induk persediaan perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Sebagian
besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang setengah jadi.
B. Bagian Dari Audit Persediaan
Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu:
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. Perpindahan internal atas asset dan biaya.
3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.
4. Pengamanan fisik atas persediaan.
5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.
C. Audit Akuntansi Biaya
1. Pengendalian akuntansi biaya
Pengendalian akuntansi biaya adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait sejak bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke
penyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori:
a. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
b. Pengendalian terhadap biaya terkait
2. Pengujian atas akuntansi biaya
Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang akan
dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu:
a. Pengendalian fisik atas persediaan
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi
hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab.
b. File induk persediaan perpetual
Realibilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas
pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor
c. Catatan biaya per unit
Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead manufaktur sangatlah
penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku
D. Prosedur analitis
Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun
laporan keuangan lainnya, auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai
kewajaran saldo terkait persediaan.
E. Observasi Fisik Persediaan
Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap
fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan,
dan penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab
pertanyaan mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian internal dan proses
lain sejak tahun sebelumnya.
1. Persyaratan Observasi Persediaan
Standart auditing mengharuskan auditor untuk memeriksa efektifitas metode klien dalam
perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi fisik
persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus :
 Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
 Mengamati prosedur perhitungan klien.
 Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
 Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik.
2. Pengendalian atas perhitungan fisik
Perhitungan fisik dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis
siklus sepanjang tahun. Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika terdapat pengendalian
internal memadai atas berkas utama persediaan perpetual.
3. Keputusan audit
a. Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun,
terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual.
b. Ukuran sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena
auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah
sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan
jumlah jenis persediaan yang dihitung.
c. Pemilihan item
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati-
hati dalam:
 Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis
persediaan tertentu.
 Menyelidiki item yang mungkin telah usang atau rusak.
 Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item yang material.
d. Pengujian observasi fisik
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan
fisik yang dilakukan sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif, maka
auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.
F. Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi
1. Pengendalian harga dan kompilasi
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan kepastian bahwa
klien menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya
standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui
prosedur terkait perubahan dalam produksi dan biaya.
2. Prosedur penetapan harga dan kompilasi
Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang dilakukan sebagai
bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan informasi yang diperolah dari klien
sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit,
dan nilai perluasannya. Adapun tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan
kompilasi persediaan,
3. Penilaian persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, pertama, metodenya harus sesuai dengan sak. Kedua,
penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar
harus dipertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang
dibeli atau diproduksi.
 Penetapan harga atas persediaan yang dibeli
Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien
menggunakan lifo, fifo, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor harus
menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. Setelah itu,
auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya
berfluktuasi.
 Penetapan harga persediaan yang dibuat
Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan
biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit
output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu
memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan
metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
 Harga Pokok atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah
biaya penggantian atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah daripada biaya historis.
G. Integrasi Pengujian
1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran
Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi
pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya
pembelian mengalir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
2. Pengujian atas siklus penggajian dan personalia
Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja, kondisi yang sama diterapkan seperti
dalam akuisisi.
3. Pengujian atas silkus penjualan dan penagihan
Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan pencatatan penjualan,
akan terjadi bila silkus penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya
standar, auditor dapat menguji biaya standar atas harga pokok penjualan bersamaan dengan
pengujian penjualan.
4. Pengujian akuntansi biaya
Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi,
pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama persediaan perpetual, dan
pencatatan biaya per unit.
5. Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi
Pada pengujian persediaan fisik, auditor sangat bergantung pada file induk persediaan perpetual
jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah kita bahas dan telah dianggap andal. Saat auditor
menguji biaya per unit, auditor juga mungkin bergantung hingga bebrapa tingkat pada pengujian
atas pencatatan biaya yang dibuat selama pengujian substantif atas transaksi. Terakhir, ketika kita
menguji pengendalian dan melaksanakan pengujian substantif yang berhubungan dengan transaksi
serta saldo persediaan, auditor juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat
tujuan penyajian dan pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai