Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FILSAFAT ILMU
LATAR BELAKANG TIMBULNYA FILSAFAT
DEFINISI FILSAFAT
OBYEK ILMU DAN OBYEK FILSAFAT
CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
CABANG-CABANG FILSAFAT
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
SASARAN PEMBELAJARAN
Definisi nominalis:
Ilmu yang mempelajari seluruh realitas sampai sebab-
sebab yang paling dalam. Sebagai ilmu, filsafat juga
merupakan pengetahuan metodis, sistematis, dan
koheren. Tapi kekhasannya adalah bahwa filsafat mau
menyelidiki seluruh kenyataan sampai sebab-sebab paling
dalam.
LATAR BELAKANG TIMBULNYA FILSAFAT
Filsafat bertolak dari kejadian yang dialami setiap saat, sehingga
semua manusia disemua zaman dapat berfilsafat. Karena filsafat timbul
dari pengalaman sehari-hari, filsafat muncul sejak adanya manusia.
Ketika orang bertanya, mulailah ia berfilsafat. Bertanya merupakan tali
pengikat antara manusia dan peristiwa.
Yang membedakan ilmu yang satu dari ilmu lainnya adalah obyek
formal. Contoh:
Ilmu Obyek Material Obyek Formal
Psikologi Manusia Kejiawaan
antropologi Manusia Budaya
sosiologi Manusia Interaksi dengan manusia lain
OBYEK ILMU DAN OBYEK FILSAFAT
Obyek Filsafat
Obyek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin
ada (bisa dalam kenyataan atau hanya dalam pikiran)
Obyek formal filsafat adalah mencari keterangan sedalam-dalamnya.
Filsafat tidak menyelidiki benda dari segi susunannya saja, tapi totalitas
benda itu. Filsafat menyoroti dari segi hakikat, inti terdalam. Ilmu-ilmu lain
membatasi diri hanya pada pengalaman empiris, sebaliknya filsafat
berusaha mencari keterangan tentang inti dan hakekat segala sesuatu).
Ilmu dan filsafat juga mempunyai hubungan. Ilmu membutuhkan filsafat, dan
sebaliknya filsafat membutuhkan ilmu. Bagi ilmu, filsafat dibutuhkan dalam
penyelidikan tentang azas-azas ilmu itu sendiri, selanjutnya filsafat harus
melakukan pengkajian terhadap azas-azas tersebut berdasarkan fakta-fakta
dan temuan terbaru. Untuk mencapai pemahaman tentang manusia, misalnya,
filsafat membutuhkan psikologi yang menyajikan data tentang perilaku
manusia. Tanpa psikologi, kesimpulan filsafat tentang kemanusiaan akan
pincang, bahkan tidak benar.
ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA
Filsafat dan Agama
Filsafat adalah ilmu yang mencari sebab sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu yang ada dan mungkin ada melalui akal budi. Agama
adalah keseluruhan pandangan tentang Tuhan, dunia, hidup dan mati,
tingkah laku serta baik-buruknya berlandaskan wahyu.
Filsafat mencapai kebenaran lewat penalaran akal budi, sedangkan
kebenaran dalam agama diperoleh karena diwahyukan Tuhan. Tetapi
dengan akal budinya, manusia dapat memberikan pendasaran yang
rasional atas kebenaran yang diwahyukan
Hubungan filsafat dan teologi sangat dekat. Filsafat juga mencoba
memahami secara rasional tentang Tuhan, adanya, sifat-sifatNya,
hubungan Tuhan dan dunia. Sebaliknya, dalam teologi semuanya itu
juga dipelajari secara rasional. Tetapi agama itu sendiri bisa ditinjau
menurut sebab-sebab yang paling dalam. Itu dilakukan oleh filsafat
agama.
CABANG-CABANG FILSAFAT
Filsafat dapat dibagi sebagai berikut:
1. Filsafat tentang Pengetahuan
1.1.Epistemologi
1.2.Logika
1.3.Kritik Ilmu-ilmu
2. Filsafat tentang Keseluruhan Kenyataan
2.1.Metafisika umum (ontologi)
2.2.Metafisika Khusus
2.2.1.Teologi Metafisik (Teodicea)
2.2.2.Antropologi Filsafat
2.2.3.Kosmologi (Filsafat Alam)
3.Filsafat tentang Tindakan
3.1.Etika (Filsafat Moral)
3.2.Estetika (Filsafat Seni)
4.Sejarah Filsafat
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
1.Filsafat memungkinkan orang berpikir secara komprehensif, memberi
peran yang wajar kepada konsep, mendasar/radikal, konsisten/runtut,
koheren/ logis, sistematis, bebas, dan bertanggungjawab.
2.Filsafat memperluas pandangan melampaui disiplin ilmu tertentu.
3.Filsafat memberikan pendasaran rasional tentang hakekat eksistensi,
pengetahuan, nilai-nilai, dan masyarakat.
4.Bagi orang beragama, filsafat memberikan pendasaran rasional bagi
kepercayaannya. Hasilnya, iman orang akan menjadi semakin kokoh
karena kepercayaannya mendapat dasar rasional dan dipertanggung-
jawabkan.
5.Filsafat merupakan kritik ideologi.
6.Filsafat dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah etis yang
disebabkan oleh perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Misalnya, di
bidang kedokteran, teknologi, penjelajahan ruang angkasa, dan
sebagainya.