Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Islam bukanlah suatu ilmu yang harus dipertandingnya dengan tulisan atau
dengan ceramah belaka tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Karena islam sangat
identik dengan sifat, pemikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-
hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tujuan mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat. Tentunya untuk mencapai hal tersebut, kita harus mempunyai suatu cara tertentu
yang tidak melanggar ajaran agama dan tidak merugikan umat manusia. Banyak yang
beranggapan bahwa jika agama dimasukkan dalam suatu politik, maka agama ini tidak akan
murni lagi. Namun ada yang beranggapan lain, karena jika agama tidak menggunakan suatu
politik atau cara, maka agama tersebut tidak akan sampai pada tujuannya. Kalaupun pada
kenyataannya banyak yang tidak berhasil, mungkin cara yang digunakan belum sempurna dan
perlu menambahan ilmu.
Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai
pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir dalam
menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan,kebaikan dan
ancaman termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al-Qur’andan Al-Hadist
permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya membahas: prinsip politik islam.
Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.
Menurut Abdul Halim Mahmud (1998) bahwa islam juga memiliki politik luar negeri.
Tujuan dari politik luar negeri tersebut adalah penyebaran dakwah kepada manusia di penjuru
dunia, mengamankan batas territorial umat islam dari fitnah agama, dan sistem jihad fisabilillah
untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Jadi politik bermakna instansi dari negara untuk
keamanan kedaulatan negara dan ekonomi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana politik dalam pandangan islam?
2. Bagaimana ketentuan politik dalam islam?

Politik dalam Pandangan Islam 1


1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan politik islam.
2. Mengetahui dan memahami tentang politik secara Islam.
3. Dengan mengetahui pandangan politik secara Islam agar kita lebih dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta lebih mendapatkan posisi yang lebih
baik di hadapan Allah swt.

Politik dalam Pandangan Islam 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian politik sebagai kata benda ada tiga,
yaitu :
1. Pengetahuan mengenai kenegaraan (tentang sistem dan dasar pemerintahan).
2. Segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan sebagainya).
3. Kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah).
Dalam bahasa arab politik itu identik dengan siasah, yang secara bahasa artinya
mengatur. Dalam fikih, siasah meliputi :
1. Siasah Dusturiyyah (Tata Negara dalam Islam).
2. Siasah Dauliyyah ( Politik yang mengatur hubungan antara satu negara Islam lainnya).
3. Siasah Maaliyah (Sistem ekonomi negara).
Islam bukanlah semata agama namun juga merupakan sistem politik, Islam lebih dari
sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik. Islam
merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan Negara secara
bersamaan (M.Dhiaduddin Rais, 2001:5).
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi yang dapat mempersatukan kekuatan-kekuatan
dan aliran-aliran yang berbeda-beda di masyarakat. Dalam konsep Islam, kekuasaan tertinggi
adalah Allah SWT. Kekuasaan dan kehendak Allah tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah
Rasul. Oleh karena itu penguasa tidaklah memiliki kekuasaan mutlak, ia hanyalah wakil
(khalifah) Allah di muka bumi yang berfungsi untuk membumikan sifat-sifat Allah dalam
kehidupan nyata. Di samping itu, kekuasaan adalah amanah Allah yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak memilikinya. Pemegang amanah haruslah menggunakan kekuasaan
itu dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan Al-Quran
dan Sunnah Rasul.

2.2 Kedudukan Politik dalam Islam


Terdapat tiga pendapat dikalangan pemikir muslim tentang kedudukan politik dalam
syariat islam, yaitu :

Politik dalam Pandangan Islam 3


Pertama, kelompok yang menyatakan bahwa islam adalah suatu agama yang serba
lengkap dimana didalamnya terdapat antara lain sistem ketatanegaraan atau politik. Kemudian
lahir sebuah istilah yang disebut dengan fikih siasah (sistem ketatanegaraan dalam islam) yang
merupakan bagian integral dari ajaran islam. Lebih jauh kelompok ini berpendapat bahwa
sistem ketatanegaraan yang harus diteladani adalah sistem yang telah dilaksanakan oleh nabi
Muhammad saw dan oleh para khilafa al-rasyidin yaitu sistem khilafah.
Kedua, kelompok yang berpendirian bahwa islam adalah agama dalam pengertian
barat. Artinya agama tidak ada hubungannya dengan kenegaraan. Menurut aliran ini nabi
Muhammad hanyalah seorang rasul, seperti rasul-rasul yang lain bertugas menyampaikan
risalah tuhan kepada segenap alam. Nabi tidak bertugas untuk mendirikan dan memimpin suatu
Negara.
Ketiga, kelompok yang menolak pernyataan dari kelompok pertama dan kelompok
kedua.

2.3 Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradap, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu
didalam ilmu filsafat, sejak filsafat yunani sampai masa filsafat islam juga dikenal istilah
madinah atau polis, yang berarti kota dimana masyarakatnya maju dan beradap. Masyarakat
madina menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.
Kata madani merupakan penyifatan terhadap kota madinah, yaitu sifat yang ditunjukan
oleh kondisi dan sistem kehidupan yang berlaku di kota madinah. Mereka hidup dengan rukun,
saling membantu, taat hukum, dan menunjukan kepercayaan penuh terhadap pemimpinnya.
Al-Qur’an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup yang terjadi
diantara penduduk madinah.
Perjanjian madinah berisi kesepakatan masyarakat yaitu untuk saling tolong-menolong,
menciptakan kedamaian dalam kehidupan social, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitu,
menjadikan rasulullah saw sebagai pemimpin yang ketaatan penuh, dan memberikan kebebaan
bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya.
Masyarakat madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Bertuhan.
b. Damai.

Politik dalam Pandangan Islam 4


c. Tolong-menolong.
d. Toleran.
e. Keseimbanagn antara hak dan kewajiban sosial.
f. Berperadaban tinggi.
g. Berakhlak mulia.

2.4 Prinsip – Prinsip Politik dalam Islam


Prinsip-prinsip dasar politik dalam Islam meliputi antara lain :
1. Musyawarah.
2. Pembahasan Bersama.
3. Tujuan bersama, yakni untuk mencapai suatu keputusan.
4. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah yang dihadapi bersama.
5. Keadilan.
6. Al-Musaawah atau persamaan.
7. Al-hurriyyah (kemerdekaan).
8. Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat.

Dalam Al-Quran, ditemui beberapa prinsip politik luar negeri dalam Islam, yaitu :
a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat.
b. Kehormatan dan Integrasi Nasional.
c. Keadilan Universal (Internasional).
d. Menjaga perdamaian abadi.
e. Menjaga kenetralan negara-negara lain.
f. Larangan terhadap eksploitasi para imperialis.
g. Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang Islam yang hidup di negara.
h. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral.
i. Kehormatan dalam hubungan Internasional.
h. Persamaan keadilan untuk para penyerang.

2.5 Sistem Politik Islam


Tujuan sistem politik Islam adalah untuk membangun sebuah sistem pemerintahan dan
kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh hukum syariat Islam. Sistem
politik islam terdiri dari tiga sistem, yaitu:

Politik dalam Pandangan Islam 5


1) Hakimiyyah Ilahiyyah
Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilan dan kedaulatan hukum tertinggi dalam
sistem politik Islam hanyalah hak mutlak Allah. Sebagaimana dalam firman-nya yaitu “Dan
Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhakdisembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala
puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah
kamu dikembalikan.” (Al-Qasas: 70).
Hakimiyyah Ilahiyyah membawa pengertian-pengertian berikut:
1. Bahawasanya Allah Pemelihara alam semesta yang pada hakikatnya adalah Tuhan yang
menjadi pemelihara manusia, dan tidak ada jalan lain bagi manusia kecuali patuh dan
tunduk kepada sifat Ilahi-Nya Yang Maha Esa.
2. Bahawasanya hak untuk menghakimi dan mengadili tidak dimiliki oleh siapapun kecuali
Allah swt.
3. Bahawasanya hanya Allah sajalah yang memiliki hak mengeluarkan hokum sebab dialah
satu-satunya pencipta.
4. Bahawasanya hanya Allah saja yang memiliki hak mengeluarkan peraturan-peraturan
sebab dialah satu-satunya pemilik.
5. Bahawasanya hukum Allah adalah suatu yang benar sebab hanya Dia saja yang Mengetahui
hakikat segala sesuatu dan di tangan-Nya saja penentuan hidayah dan penentuan jalan yang
selamat dan lurus.
Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti bahwa sistem politik Islam ialah tauhid kepada
Allah swt.
2) Risalah
Risalah berarti bahwa kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan manusia sejak Nabi
Adam hingga kepada Nabi Muhammad saw. adalah suatu asas yang penting dalam sistem
politik Islam. Melalui landasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi
Allah dalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan,
mentafsirkan dan menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.

3) Khalifah
Khalafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumi ini hanya sebagai
wakil Allah swt. Oleh karena itu, dengan kekuasaan yang telah diamanahkan ini, maka manusia
hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yang telah ditetapkan. Diatas
landasan ini, maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah
atau wakil Allah yang menjadi Pemilik yang sebenar. Sebagaimana firmannya “Kemudian

Politik dalam Pandangan Islam 6


Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di mukabumi sesudah mereka, supaya Kami
memperhatikan bagaimana kamu berbuat.” (Yunus: 14).
Seseorang khalifah hanya menjadi khalifah yang sah selama mana ia benar-benar
mengikuti hukum-hukum Allah. Tugas khalifah dipegang oleh orang-orang yang memenuhi
syarat-syarat berikut:
1. Terdiri dari orang-orang yang benar-benar boleh menerima dan mendukung prinsip-prinsip
tanggung jawab.
2. Tidak terdiri dari orang-orang zalim, fasiq, fajir dan lalai terhadap Allah serta bertindak
melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh-Nya.
3. Terdiri dari orang-orang yang berilmu, berakal sehat, memiliki kecerdasan, kearifan serta
kemampuan intelek dan fizikal.
4. Terdiri dari orang-orang yang amanah sehingga dapat dipikulkan tanggung jawab kepada
mereka dengan yakin dan tanpa keraguan.
Kepemimpinan politik dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat yang telah
digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terdapat dalam surat An-Nisa’,(4):58-59. Pada
ayat itu terdapat beberapa syarat kepemimpinan politik dalam Islam antara lain;
a. Amanah yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang diemban.
b. Adil yaitu mampu menempatkan segala sesuatu secara tepat dan proporsional.
c. Taat kepada Allah dan Rasul.
d. Menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai referensi utama.

Politik dalam Pandangan Islam 7


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran
tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi. Islam menolak
dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara.
Setiap pemerintahan harus dapat melindungi dan mengayomi masyarakat. Sedangkan
penyimpangan yang terjadi adalah pemerintah yang tidak mengabdi pada rakyatnya. Sehingga
pemerintahan yang terjadi adalah otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari
prinsip-prinsip islam. Dalam politik luar negerinya islam menganjurkan dan menjaga adanya
perdamain. Politik dalam islam juga harus berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah.
Seorang pemimpin harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik bukan hanya untuk
mendapatkan nama dan uang tapi juga harus memperhatikan rakyatnya serta menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Politik dalam Pandangan Islam 8


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Makalah Politik Islam. Http://awandaniaputry.blogspot.com/2013/04/makalah-politik-


islam.html. Diakses pada 6 Novemeber 2019.

Anonim. Makalah dalam Islam. http://fhey-three.blogspot.com/2011/12/makalah-dalam-islam.html.


Diakses pada 6 November 2019.

Politik dalam Pandangan Islam 9

Anda mungkin juga menyukai