Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN HASIL RISET

TIPOLOGI
SEMESTER I TAHUN 2015

TIPOLOGI TERKAIT KASUS-KASUS YANG SUDAH MENJADI


PUTUSAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2014

DIREKTORAT PEMERIKSAAN DAN RISET


DEPUTI BIDANG PEMBERANTASAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
TAHUN 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Dilarang memperbanyak isi buku ini sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apa pun tanpa izin penerbit, kecuali untuk pengutipan dalam
penulisan artikel atau karangan ilmiah.

ii
KATA PENGANTAR

LAPORAN HASIL RISET TIPOLOGI SEMESTER I 2015

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, Laporan Hasil Riset Tipologi Semester I 2015 telah selesai. Saya
menyambut baik penerbitan Laporan Hasil Riset ini karena Laporan Hasil Riset
ini merupakan hal yang sangat penting bagi PPATK, dalam rangka
memperkuat dan mempertajam pengetahuan internal PPATK terhadap
TIPOLOGI TERKAIT KASUS - KASUS YANG SUDAH MENJADI PUTUSAN TINDAK
PIDANA PENCUCIAN UANG Periode Januari-Desember 2014 yang mendukung
kelancaran pelaksanaaan tugas PPATK sebagai focal point pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme di
Indonesia.

Oleh karena itu, diharapkan kehadiran Laporan Hasil Riset ini dapat
bermanfaat bagi setiap insan yang berwenang memberantas tindak pidana
pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua


pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap terbitnya Laporan Hasil
Riset Tipologi Semester I 2015. Semoga amal usaha kita diridhoi Allah SWT.
Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Jakarta, Juli 2015
Deputi Pemberantasan

Wirzal Yanuar

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Riset Tipologi Semester I tahun 2015 dilaksanakan dengan menggunakan basis


data dari putusan pengadilan yang terkait dengan TPPU selama periode 2014 dalam
rangka menyusun tipologi atau modus operandi terkait kasus-kasus TPPU dengan
perspektif yang utuh sehingga dapat memberikan pemahaman dan gambaran yang
lebih jelas terhadap modus/tipologi TPPU dengan konstruksi hukum yang lengkap
karena kasus-kasus yang diangkat sudah mendapatkan putusan pengadilan.
Berdasarkan data-data salinan putusan pengadilan yang disampaikan oleh Pengadilan
Tinggi di seluruh Indonesia dan data salinan putusan pengadilan dari website
Mahkamah Agung, dilakukan pengembangan melalui kegiatan wawancara kepada
responden penegak hukum yaitu beberapa Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri,
serta Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. Wawancara dilakukan untuk
pendalaman kuesioner dan dalam rangka untuk mendapatkan informasi salinan
putusan atas kasus-kasus TPPU yang dapat diangkat sebagai gambaran kasus Tipologi
pada semester I tahun 2015.
Berdasarkan data salinan putusan yang telah dikumpulkan selama pelaksanaan
wawancara, dapat diperoleh sejumlah 61 putusan terkait dengan 65 orang terdakwa
TPPU dan/atau tindak pidana asal yang berkaitan dengan TPPU. 65 orang terdakwa
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Profil paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah
swasta, yaitu sebesar 66,15% diikuti dengan PNS sebesar 13,85% dan ibu rumah
tangga sebesar 7,69%.
b. Usia paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah
di atas 40 tahun yaitu sebesar 52,3% diikuti dengan usia antara 30-40 tahun
sebesar 35,38%.
c. Jenis kelamin paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014
adalah pria, yaitu sebesar 80% sedangkan wanita sebesar 20%.
d. DKI Jakarta adalah wilayah yang paling dominan dalam sebaran wilayah
pengadilan kasus TPPU, yaitu 44,6% diikuti dengan wilayah Jawa Barat sebesar
18,46% dan Sumatera Utara serta Sumatera Selatan masing-masing 6,15%.
e. Korupsi adalah tindak pidana asal yang paling dominan yaitu 34,43% dari 61
putusan terkait TPPU selama tahun 2014, diikuti dengan yang tidak disebutkan
tindak pidana asalnya sebesar 16,39%.
f. Jumlah terdakwa yang terbukti TPPU sebanyak 61 orang atau 94% sedangkan
jumlah terdakwa yang tidak terbukti TPPU sebanyak 4 orang atau 6%.
g. Jumlah hukuman/vonis di bawah 5 tahun penjara adalah jumlah hukuman/vonis
yang paling dominan yaitu 49,2%.
Dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014
dibuatlah gambaran tipologi antara lain gambaran tipologi kasus TPPU dengan tindak
pidana asal korupsi, pemalsuan, narkotika, penggelapan, perbankan, penipuan,
perjudian serta kasus TPPU tanpa tindak pidana asal (pelaku pasif). Putusan
pengadilan yang dibuat gambaran tipologi adalah yang memenuhi kriteria dari 7
variabel pembentuk tipologi, yaitu: profil terlapor, pola transaksi, instrumen transaksi,
pihak pelapor, sumber dana, pihak terkait dan aset/harta kekayaan yang disita.
Penggunaan pola transaksi dengan pemindahbukuan masih berlanjut sejak
periode 2013 ke periode 2014, begitu pula dengan penggunaan rekening tabungan.
Namun terdapat peningkatan trend pada penggunaan valuta asing pada periode 2014,
yang diiringi dengan peningkatan trend penggunaan money changer pada periode
2014 dan penggunaan perbankan yang masih berlanjut sejak periode 2013 ke periode
2014. Sedangkan untuk sumber dana, sejak periode 2013 ke periode 2014 masih
berlanjut menggunakan sumber dana dari dalam negeri. Namun pada periode 2014
terdapat penggunaan sumber dana dari luar negeri. Untuk pihak terkait sejak periode
2013 ke periode 2014 penggunaan pihak lain/perantara dan keluarga, khususnya istri,
masih berlanjut. Sedangkan untuk aset yang disita juga sejak periode 2013 ke periode
2014 masih berlanjut di seputar mobil, uang tunai, tanah dan rumah.
Red flag yang didapatkan dari putusan pengadilan selama periode 2014 dan
hasil wawancara dengan kejaksaan (jaksa) dan pengadilan (hakim) sebagai bahan
masukan kepada PJK untuk identifikasi TKM antara lain sebagai berikut: Pengguna jasa
yang diketahui mengalami peningkatan gaya hidup/status sosial secara signifikan
dapat dianalisis lebih lanjut untuk dilaporkan sebagai TKM, hasil validasi oleh PJK
bahwa identitas dan pekerjaan nasabah tidak sesuai, ketidaksesuaian antara jumlah
transaksi di rekening dengan profil dan pendapatan nasabah, adanya transaksi debit
dan transaksi kredit yang terus menerus berulang-ulang pada rekening nasabah tanpa
underlying transaksi yang jelas, status sosial seseorang seperti Politically Exposed
Person (PEPs), nasabah memiliki rekening bank lebih dari 1 yang menggunakan
identitas yang berbeda, rekening yang dibuka oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) untuk menampung dana hibah, kemudian ditarik tunai dan ditutup rekeningnya,
sumber dana dari luar negeri harus dipantau jika diluar profil nasabah, penggunaan
nominee sebagai tujuan penerima dana dari luar negeri dengan profil yang tidak
relevan, setoran tunai yang tidak jelas underlying transaksinya, pembelian dengan
uang tunai dalam jumlah besar melalui PJK.

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii


RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................ viii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
D. Periode Data ......................................................................................... 4
E. Batasan Riset ........................................................................................ 4
F. Output Riset Tipologi .............................................................................. 4
BAB II HASIL RISET ........................................................................................... 6
A. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Terkait Dengan
Kasus TPPU ........................................................................................... 6
A.1. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Profil Terdakwa ............................... 6
A.2. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Usia Terdakwa ................................ 7
A.3. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa ................... 8
A.4. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan ............. 9
A.5. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Tindak Pidana Asal ........................ 10
A.6. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Terbukti/Tidak Terbukti TPPU.......... 11
A.7. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis ................. 12
B. Tipologi berdasarkan tindak pidana asal .................................................. 13
B.1. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Korupsi (Penyuapan) dan TPPU a.n.
Rudi Rubiandini ................................................................................ 14
B.2. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pemalsuan dan TPPU a.n. Iyan
Permana ...................................................................................................................... 17

B.3. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. H. Zulkarnain
...................................................................................................................................... 20
B.4. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penggelapan dan TPPU a.n. Didin
Muhidin........................................................................................................................ 22

B.5. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n. Hengky Amir
...................................................................................................................................... 23
B.6. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Secara bersama-sama
a.n. Ni Kadek Dewi Sridani ..................................................................................... 25

vi
B.7. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penipuan a.n. Hj. Nurhayati Binti H.
Nurjaya ....................................................................................................................... 28

B.8. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perjudian a.n. Lucas Atjep Soegandi . 31

C. Trend Variabel Pembentuk Tipologi dan jenis Tindak Pidana Asal ................ 33
D. Red flag Transaksi Keuangan Mencurigakan ............................................ 37
BAB III KESIMPULAN .................................................................................................................... 40

LAMPIRAN ................................................................................................................................... - 43 -

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Putusan Pengadilan Berdasarkan Profil Terdakwa ......................................................... 6


Tabel 2 Putusan Pengadilan Berdasarkan Usia Terdakwa........................................................... 7
Tabel 3 Putusan Pengadilan Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa ........................................ 8
Tabel 4 Putusan Pengadilan Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan ............................... 9
Tabel 5 Putusan Pengadilan Berdasarkan Tindak Pidana Asal ................................................ 10
Tabel 6 Putusan Pengadilan Berdasarkan Pembuktian TPPU ................................................... 11
Tabel 7 Putusan Pengadilan Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis ...................................... 12
Tabel 8 Daftar Tipologi TPPU ................................................................................................................ 13
Tabel 9 Putusan/Vonis terhadap Rudi Rubiandini ........................................................................ 16
Tabel 10 Putusan/Vonis terhadap Iyan Permana ......................................................................... 19
Tabel 11 Putusan/Vonis Terhadap H. Zulkarnain ......................................................................... 21
Tabel 12 Putusan/Vonis terhadap Didin Muhidin .......................................................................... 23
Tabel 13 Putusan/Vonis terhadap Hengky Amir ........................................................................... 25
Tabel 14 Putusan/Vonis terhadap Ni Kadek Dewi Sridani......................................................... 28
Tabel 15 Putusan/Vonis terhadap Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya ......................................... 31
Tabel 16 Putusan/Vonis Terhadap Lucas Atjep Soegandi ......................................................... 32
Tabel 17 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut profil pelaku .................. 33
Tabel 18 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pola Transaksi .............. 33
Tabel 19 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Instrumen Transaksi . 34
Tabel 20 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Pelapor ................ 34
Tabel 21 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Sumber Dana ............... 35
Tabel 22 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Terkait................. 35
Tabel 23 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Aset yang disita ........... 36
Tabel 24 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut jenis tindak pidana asal
................................................................................................................................................................ 36

viii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Profil Terdakwa ...................................................................................... 7


Grafik 2 Usia Terdakwa ....................................................................................... 8
Grafik 3 Jenis Kelamin Terdakwa .......................................................................... 9
Grafik 4 Sebaran Wilayah Pengadilan .................................................................. 10
Grafik 5 Tindak Pidana Asal ............................................................................... 11
Grafik 6 Pembuktian TPPU ................................................................................. 12
Grafik 7 Jumlah Hukuman/Vonis ........................................................................ 13

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rezim anti pencucian uang di Indonesia dimulai sejak diberlakukannya Undang-


undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 dan
disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU PPTPPU).
Berdirinya rezim anti pencucian uang di Indonesia ditandai dengan dibentuknya
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai lembaga yang
menjadi focal point dalam rezim anti pencucian uang, dengan tugas utama untuk
mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang melalui kerja sama
dan koordinasi dengan aparat penegak hukum, penyedia jasa keuangan,
perbankan, instansi lain yang terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri
serta masyarakat.

Berdasarkan pasal 2 UU Nomor 8 Tahun 2010, diketahui bahwa terdapat 26 jenis


kategori tindak pidana, di antaranya adalah: korupsi, narkotika, penipuan,
terorisme, dan lainnya yang merupakan tindak pidana asal atau predicate crime
dari tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Laporan Tipologi Semester I Tahun 2014 telah mengangkat tema "Tipologi Terkait
Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Sudah Menjadi Putusan
Pengadilan Periode Data 2005 s.d. 2013". Berdasarkan Laporan Tipologi Semester
1 Tahun 2014, telah terkumpul 65 putusan pengadilan terkait TPPU selama tahun
2005-2013 di mana 51 putusan terbukti TPPU dan 14 putusan tidak terbukti TPPU.
Laporan Tipologi Semester I tahun 2014 mengangkat 10 gambaran tipologi di
antaranya :

1. Tipologi Terkait Tindak Pidana Korupsi/Penyuapan dan TPPU a.n. Wa Ode


Nurhayati.
2. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Alia Latifah.
3. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Hermin Widiarsih.
4. Tipologi Terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n. Inong Malinde Dee

1
5. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Marwan Adli, FOB
Budiyono dan Hartoni Jaya Buana.
6. Tipologi Terkait Tindak Pidana Perjudian dan TPPU a.n. Hendra Kusumajaya,
Terry Hendratno, Randy Netofa Eka Yandi Chandra dan Himawan Wijaya·
7. Tipologi Terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan TPPU a.n.Fachrizal
Ahmad Sumarjo, Indra Ajiyasa, Ahmad Hanafi.
8. Tipologi Terkait Tindak Pidana Korupsi dan TPPU a.n. Luthfi Hasan Ishaaq
dan Ahmad Fathanah.
9. Tipologi Terkait Tindak Pidana Penipuan dan TPPU a.n. Testiawati binti
Kantawi.
10. Tipologi Terkait Tindak Pidana di Bidang Perasuransian dan TPPU a.n. I Made
Parisadnyana.

Selama tahun 2014 ini terdapat beberapa kasus besar terkait TPPU yang telah
diputus pengadilan di antaranya:
1. Kasus Labora Sitorus diputus hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp5
miliar subsider 1 tahun kurungan1.
2. Kasus Rudi Rubiandini diputus hukuman pidana selama 7 tahun penjara
dan denda sebesar Rp200 juta subsider 3 bulan kurungan2.
3. Kasus Anas Urbaningrum diputus hukuman 8 tahun penjara, denda
Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan, dan hukuman tambahan
membayar uang pengganti Rp57,59 miliar dan Rp5,22 juta dollar AS
subsider dua tahun kurungan3.
4. Kasus Afdar seorang mafia narkoba diputus hukuman 18 tahun penjara
dan disita 100.000 m2 tanah4.
5. Kasus Irjen Djoko Susilo diputus pidana penjara 18 tahun disertai pidana
denda Rp1 miliar dan hukuman tambahan berupa uang pengganti Rp32
miliar5.

1
Susana Rita. "Ini Pertimbangan MA Perberat Vonis Polisi Berekening Rp 1,5 Triliun", diakses dari
http://nasional.kompas.com/read/2014/09/18/0643008/Ini.Pertimbangan
.MA.Perberat.Vonis.Polisi.Berekening.Rp1.5.Triliun, pada tanggal 10 Maret 2015
2
IS. "Hakim Vonis Rudi Rubiandini 7 Tahun Penjara". diakses dari http://www.gatra.com/hukum-1/51737-
hakim-vonis-rudi-7-tahun-penjara.html, pada tanggal 30 Januari 2015
3
Fathiyah Wardah. "Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara". diakses dari
http://www.voaindonesia.com/content/anas-urbaningrum-divonis-8-tahun-penjara/2461213.html, pada
tanggal 15 Februari 2015
4
Putusan PT JAKARTA Nomor 61/PID/2014/PT.DKI Tahun 2014 AFDAR. diakses dari
http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/ 62fc286e705c19899877bcfc417e2968 pada tanggal 3
Maret 2015
5
Investor Daily. "Mahkamah Agung Tolak Kasasi Djoko Susilo". diakses dari
http://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/1962-mahkamah-agung-tolak-kasasi-djoko-susilo pada tanggal
14 Maret 2015

2
6. Kasus Melisa Nurmawan diputus tidak terbukti TPPU pada pengajuan
Peninjauan Kembali6.
7. Kasus Drs. Pieter Neke Dhey, MA diputus pidana 9 tahun penjara dengan
denda Rp750 juta dan subsider 7 bulan penjara7.
8. Kasus Hengky Amir diputus pidana 10 tahun penjara dengan denda Rp20
miliar subsider 6 bulan kurungan8.
Riset Tipologi Semester I tahun 2015 ini akan mengangkat tema "Tipologi Terkait
Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang yang Sudah Menjadi Putusan
Pengadilan Selama Tahun 2014". Riset ini merupakan kelanjutan Riset Tipologi
Semester I tahun 2014. Selain mengidentifikasi tipologi terkini juga untuk
meregistrasi kasus-kasus tindak pencucian uang yang sudah menjadi putusan
pengadilan secara berkelanjutan.

Dengan mempertimbangkan hal diatas, oleh karena itu judul yang akan
digunakan adalah “Tipologi Terkait Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian
Uang Yang Sudah Menjadi Putusan Pengadilan Selama Tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah
Fokus permasalahan pada periode riset ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin,
wilayah, terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan
terkait dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014?
2. Bagaimanakah keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode
2014 dengan database PPATK?
3. Bagaimanakah tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus
pengadilan selama periode 2014?
4. Bagaimanakah persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus
TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014?
5. Bagaimanakah trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap
putusan pengadilan selama periode 2014?

6
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1 PK/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 MEILISA NURMAWAN. Diperoleh Maret
5 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/9ecacf94a846bb039f31b1212544c631
6
Emil Foster Simatupang. "DPO Pencucian Uang Melisa Nurmawan Ditangkap Aparat Kejaksaan Jakarta
Pusat". diakses dari http://www.infobreakingnews.com/2013/11/dpo-pencucian-uang-melisa-
nurmawan.html pada tanggal 10 Februari 2015
7
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 823 K/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 Drs. PIETER NEKE DHEY, MA.
Diperoleh Maret 20 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.
go.id/putusan/b12e75e7a500153ab53a9051d71a5333
8
Putusan PT PALU Nomor 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Tahun 2014 HENGKY AMIR, SE VS JAKSA. Diperoleh
Maret 3 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/3c1ca1ac484af1592955ade6b8471351

3
6. Red flag apa sajakah yang dapat diketahui dari putusan pengadilan selama
periode 2014?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari riset ini adalah :
1. Mengetahui deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin, wilayah,
terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan terkait
dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014.
2. Mengetahui keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode
2014 dengan database PPATK.
3. Mengetahui tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus
pengadilan selama periode 2014.
4. Mengetahui persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus
TPPU yang sudah diputus pengadilan selama 2014.
5. Mengetahui trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap
putusan pengadilan selama periode 2014.
6. Mengetahui red flag dari putusan pengadilan selama periode 2014.

D. Periode Data
Periode data utama yang menjadi acuan dalam riset tipologi semester I Tahun
2015 adalah data putusan pengadilan terkait dengan TPPU selama tahun 2014.

E. Batasan Riset
Putusan pengadilan terkait dengan TPPU yang akan diangkat pada penelitian kali
ini hanya bersumber pada putusan pengadilan sejak Januari 2014-Desember 2014
yang dapat dikumpulkan selama semester I tahun 2015 yang berasal dari data
yang disampaikan melalui surat oleh Pengadilan Tinggi, informasi pada saat
wawancara kepada beberapa Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Kejaksaan
Negeri, Kejaksaan Tinggi, informasi dari website Mahkamah Agung.

F. Output Riset Tipologi


Output Penelitian yang diharapkan dari riset ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin, wilayah,
terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan terkait
dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014.
2. Mengetahui keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode 2014
dengan database PPATK.

4
3. Mengetahui tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan
selama periode 2014.
4. Mengetahui persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus TPPU
yang sudah diputus pengadilan selama 2014.
5. Mengetahui trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap putusan
pengadilan selama periode 2014.
6. Mengetahui red flag dari putusan pengadilan selama periode 2014 sebagai
bahan masukan kepada Penyedia Jasa Keuangan (PJK) untuk identifikasi
Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM).

5
BAB II
HASIL RISET

A. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Terkait


Dengan Kasus TPPU

A.1. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Profil Terdakwa


Berdasarkan basis data 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait
TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan profil terdakwa sebagaimana
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
Putusan Pengadilan Berdasarkan Profil Terdakwa

No. Profil Jumlah %


Terdakwa
1 Swasta 43 66,15%
2 PNS 9 13,85%
3 Ibu Rumah Tangga 5 7,69%
4 Pejabat Pemerintah 3 4,62%
5 Pegawai Negeri 3 4,62%
6 Pegawai BUMD 1 1,54%
7 Lainnya 1 1,54%
Total 65 100,00%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa profil paling dominan dari
terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah swasta yaitu sebesar
66,15% dari 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU
selama tahun 2014.

6
Grafik 1
Profil Terdakwa
70,00% 66,15%

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%
13,85%

10,00% 7,69%
4,62% 4,62%
1,54% 1,54%
0,00%
Swasta PNS Ibu Rumah Pejabat Pegawai Pegawai Lainnya
Tangga Pemerintah Negeri BUMD

A.2. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Usia Terdakwa


Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan
terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan usia terdakwa
sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2
Putusan Pengadilan Berdasarkan Usia Terdakwa

No Rentang Usia Jumlah %


Terdakwa
1 Di atas 40 tahun 34 52,31%
2 30-40 tahun 23 35,38%
3 Di bawah 30 tahun 8 12,31%
Total 65 100,00%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa usia paling dominan dari
terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah di atas 40 tahun yaitu
sebesar 52,31% dari sejumlah 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61
putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

7
Grafik 2
Usia Terdakwa

60,00%
52,31%
50,00%

40,00% 35,38%

30,00%

20,00%
12,31%
10,00%

0,00%
diatas 40 tahun 30-40 tahun Dibawah 30 tahun

A.3. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa


Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan
terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan jenis kelamin terdakwa
sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3
Putusan Pengadilan Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa

No Jenis Kelamin Jumlah %


Terdakwa
1 Pria 52 80%
2 Wanita 13 20%
Total 65 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin paling dominan
dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah pria yaitu sebesar
80% dari 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama
tahun 2014.

8
Grafik 3
Jenis Kelamin Terdakwa

90%
80%
80%

70%

60%

50%

40%

30%
20%
20%

10%

0%
Pria Wanita

A.4. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan


Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan
terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan sebaran wilayah
pengadilan sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4
Putusan Pengadilan Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan
No Provinsi Jumlah %
Terdakwa
1 DKI Jakarta 29 44,62%
2 Jawa Barat 12 18,46%
3 Sumatera Utara 4 6,15%
4 Sumatera Selatan 4 6,15%
5 Jawa Timur 3 4,62%
6 Jawa Tengah 3 4,62%
7 Sulawesi Tengah 2 3,08%
8 Kalimantan Selatan 2 3,08%
9 Bangka Belitung 1 1,54%
10 Yogyakarta 1 1,54%
11 Papua 1 1,54%
12 Nusa Tenggara Barat 1 1,54%
13 Kalimantan Timur 1 1,54%
14 Kalimantan Barat 1 1,54%
Total 65 100%

9
Catatan: Data putusan tahun 2014 pada tabel di atas didapatkan dari hasil
wawancara dan pencarian data pada website Mahkamah Agung selama
periode riset PPATK semester I tahun 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa DKI Jakarta adalah wilayah
yang paling dominan dalam sebaran wilayah pengadilan kasus TPPU, yaitu
44,62% dari 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU
selama tahun 2014.

Grafik 4
Sebaran Wilayah Pengadilan

50,00%
45,00%
40,00%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%

A.5. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Tindak Pidana Asal


Berdasarkan basis data 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait
TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan tindak pidana asalnya
sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5
Putusan Pengadilan Berdasarkan Tindak Pidana Asal

No Tindak Pidana Asal Jumlah %


Putusan
1 Korupsi 21 34,43%
2 Tidak disebutkan TPAnya 10 16,39%
3 Penipuan 7 11,48%
4 Narkotika 7 11,48%
5 Perbankan 4 6,56%
6 Pemalsuan surat 6 9,84%

10
7 Penggelapan 4 6,56%
8 Ppembalakan liar 1 1,64%
9 Perjudian 1 1,64%
Total 61 100,00%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa korupsi adalah tindak pidana
asal yang paling dominan yaitu 34,43% dari 61 putusan terkait TPPU selama
tahun 2014.

Grafik 5
Tindak Pidana Asal

25
21
20

15
10
10
7 7
6
5 4 4
1 1
0

A.6. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Terbukti/Tidak Terbukti TPPU


Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan
terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan terdakwa yang terbukti
TPPU sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6
Putusan Pengadilan Berdasarkan Pembuktian TPPU

No Keterangan Jumlah %
terdakwa
1 Tidak Terbukti TPPU 4 6%
2 Terbukti TPPU 61 94%
Total 65 100%

11
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa yang tidak terbukti TPPU
hanyalah 6% dibandingkan dengan yang terbukti TPPU yaitu sebesar 94% dari
65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun
2014.

Grafik 6
Pembuktian TPPU

100% 94%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10% 6%

0%
Tidak Terbukti TPPU Terbukti TPPU

A.7. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis


Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan
terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan jumlah hukuman/vonis
terdakwa sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7
Putusan Pengadilan Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis

No Jumlah hukuman/vonis Jumlah %


terdakwa
1 Di bawah 5 tahun 32 49,23%
2 5-10 thn 27 41,54%
3 10-20 thn 5 7,69%
4 20 thn keatas 1 1,54%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah hukuman/vonis di
bawah 5 tahun adalah jumlah hukuman/vonis yang paling dominan yaitu
49,23% dari 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU
selama tahun 2014.

12
Grafik 7
Jumlah Hukuman/Vonis

35
32

30
27

25

20

15

10
5
5
1
0
Dibawah 5 tahun 5-10 thn 10-20 thn 20 thn keatas

B. Tipologi berdasarkan tindak pidana asal

Pembahasan akan dilakukan berdasarkan tindak pidana asal untuk masing-


masing jenis tipologi sebagai berikut:

Tabel 8
Daftar Tipologi TPPU

No Tindak Pidana Asal Terpidana

1 Korupsi Rudi Rubiandini

2 Pemalsuan Iyan Permana

3 Narkotika H. Zulkarnain

4 Penggelapan Didin Muhidin

5 Perbankan Hengky Amir

6 - (Pelaku pasif) Ni Kadek Dewi Sridani

7 Penipuan Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya

8 Perjudian Lucas Atjep Soegandi

13
B.1. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Korupsi (Penyuapan) dan
TPPU a.n. Rudi Rubiandini

Tipologi ini disusun berdasarkan Putusan Perkara yang sudah inkracht di


tingkat putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak diajukan banding
atau kasasi dalam waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang tentang
Hukum Acara Pidana, dengan rincian putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat,


Perkara No: 85/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST tanggal 22 April 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Rudi Rubiandini (RR) selaku pegawai
negeri/penyelenggara negara yaitu Kepala Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
pada waktu antara bulan Februari 2013 hingga 13 Agustus 2013
menerima hadiah melalui Deviardi berupa uang dari Widodo
Ratanachaitong (WR) dan PT KOPL Indonesia yang diserahkan
melalui Simon Gunawan Tanjaya (SGT) sejumlah SGD200.000 dan
USD900.000 dan uang sejumlah USD522.500 melalui Deviardi dari
Artha Meris Simbolon (AMS) selaku Presiden Direktur PT Kaltim
Parna Industri (PT KPI) dengan maksud agar melakukan sesuatu
dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait
pelaksanaan lelang terbatas Minyak Mentah dan Kondensat Bagian
Negara di SKK Migas serta memberikan rekomendasi/persetujuan
untuk menurunkan Formula Harga Gas kepada Menteri energi dan
Sumber Daya Mineral serta menerima uang melalui Deviardi dari
Yohanes Widjonarko (YW) sebagai Wakil Kepala SKK Migas sejumlah
SGD600.000 serta menerima uang melalui Deviardi dari Gerhard
Rumesser (GR) sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK
Migas sejumlah USD200.000 serta menerima uang melalui Deviardi
dari Iwan Ratman (IR) sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK
Migas sejumlah USD50.000 terkait karena jabatan terdakwa selaku
Kepala SKK Migas.
Tindak Pidana Asal
Terdakwa RR mengetahui bahwa penerimaan uang USD900.000 dan
SGD200.000 dari WR, USD522.500 dari AMS, SGD600.000 dari YW,
USD200.000 dari GR dan USD50.000 dari IR diancam pidana Pasal

14
11 dan Pasal 12 huruf b UU Nomor 31 Thn 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor31
Thn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHPidana Jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana.
Tindak Pidana Pencucian Uang
1. RR menempatkan uang dari WR pada Safe Deposit Box (SDB)
milik terdakwa sejumlah USD200.000 dan uang sejumlah
USD100.000 pada brankas di ruangan kerja milik terdakwa.
2. RR mengalihkan dengan cara meminta Asep Toni (sopir)
menyetorkan uang secara tunai ke rekening atas nama RG
(Rp100 juta), ERRS (Rp50 juta), RA (Rp50 juta), RB (Rp50 juta).
3. RR meminta Deviardi (pelatif golf) untuk menyetorkan uang ke
RH (Rp100 juta).
4. RR menitipkan uang pada SDB milik Deviardi sejumlah
USD522.500 dari AMS, USD50.000 dari IR, USD200.000 dari GR,
SGD600.000 dari YW dan uang sejumlah SGD200.000 dari GR
dimasukkan ke rekening bank atas nama Deviardi di Singapura.
5. RR meminta Deviardi membelanjakan 1 unit mobil Volvo seharga
Rp1,6 Miliar dengan cara menukarkan USD50,000 di money
changer lalu ditransfer ke Bank sebagai pembayaran uang muka
dengan kepemilikan atas nama Deviardi.
6. RR meminta Deviardi melakukan pelunasan pembelian 1 unit
rumah di Tebet Jakarta Selatan seharga Rp2 Miliar dengan cara
menukarkan SGD di money changer lalu disetorkan tunai ke
bank.
7. Deviardi atas permintaan RR juga membeli 1 jam tangan Rolex
dan 1 jam tangan Citizen ECHO Drive dan 1 unit sedan Camry.
8. RR membayarkan biaya pernikahan anaknya kepada MW
Organizer sebesar Rp405 juta dengan cara menukarkan USD di
money changer lalu disetorkan tunai ke Bank.
9. RR meminta Deviardi untuk menukarkan SGD lalu mentransfer
uang tersebut kepada YRA (Rp700 juta).
10.RR meminta Trikusuma Lydia (pegawai SKK Migas) menukarkan
SGD70.000 di money changer lalu ditransfer ke rekening RG
sejumlah Rp500 juta dan sisanya Rp47 juta diserahkan kepada

15
RR serta menukarkan SGD20.000 lalu ditransfer ke rekening IA
dengan sisa Rp106 juta diserahkan kepada RR.
11.RR meminta Asep Toni menukarkan SGD 9x di money changer
setara dengan Rp1,5 miliar dan Rp300 juta hasil dari penukaran
tersebut disetorkan ke beberapa bank.
12.Uang yang masih tersisa dalam Safe Deposit Box sejumlah
USD60.000 dan SGD252.000 dan pada rekening milik Deviardi
sejumlah Rp1 miliar disita oleh KPK.
13.Rangkaian perbuatan terdakwa RR bersama dengan Deviardi
secara keseluruhan yaitu menitipkan USD772.500 dan
SGD800.000, membelanjakan dan membayarkan sejumlah
Rp3,6 miliar, menempatkan uang USD300.000, mengalihkan
Rp300 juta, menukarkan mata uang asing Rp2,9 miliar,
bertujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
harta kekayaan Terdakwa yang diketahui berasal dari tindak
pidana korupsi atau patut diduga sebagai hasil dari tindak pidana
korupsi yang berkaitan dengan tugas dan jabatan terdakwa
selaku Kepala SKK Migas.

b. Putusan/Vonis
Tabel 9
Putusan/Vonis terhadap Rudi Rubiandini

Putusan Tindak Vonis


No. Pasal
Pengadilan Pidana Penjara Denda
Pasal 12 huruf a jo pasal 11
UU Nomor 31 tahun 1999
sebagaimana telah diubah
UU Nomor 20 tahun 2001
Rp200.000.000.-
tentang Pemberantasan
PN Tipikor Korupsi apabila denda tersebut
Tindak Pidana Korupsi jo 7
pada PN dan tidak dibayar maka
1 pasal 3 UU RI Nomor 8 (tujuh)
Jakarta Pencucian diganti dengan pidana
Tahun 2010 tentang Tahun
Pusat Uang penjara selama 3
Pencegahan dan
bulan.
Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang j.o
Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo
Pasal 65 ayat (1) KUHP

16
B.2. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pemalsuan dan TPPU a.n.
Iyan Permana
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Bogor, Perkara No:


113/PID.B/2014/PN.BGR tanggal 13 Agustus 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Iyan Permana (IP) sebagai terdakwa diperkenalkan dengan Kepala
Cabang Bank Mandiri Syariah (BSM) Bogor yaitu M. Agustinus Masrie
(AM) oleh Sri Dewi (SD) yang merupakan notaris dalam rangka
untuk pengajuan pembiayaan, di mana ketika itu AM menunjuk
Kepala Cabang Pembantu BSM Jalan Baru Bogor yaitu Haerulli
Hermawan (HH) untuk melakukan proses lebih lanjut. Selanjutnya
John Lopulisa (JL) selaku acccount officer menemui IP membawa 1
contoh bundel dokumen persyaratan pengajuan pembiayaan. Ketika
itu IP disuruh oleh HH dan JL untuk mengumpulkan nama-nama
berikut nomor rekening aktif untuk diberikan kepada HH dan JL
dengan tujuan fiktif yang dibuat seolah-olah nasabah mengajukan
untuk mendapatkan pembiayaan perumahan di BSM KCP Bogor agar
terdakwa mudah mendapatkan modal kerja dari BSM dan disanggupi
terdakwa. Dalam kesepakatan tersebut, HH dan JL meminta 5% dari
tiap pencairan pembiayaan BSM yang diberikan terdakwa baik
transfer maupun tunai di mana tahap pemotongan 5% tiap
pencairan pembiayaan dilakukan setelah pencairan pembiayaan BSM
masuk ke rekening BCA a.n. IP.

17
Tindak Pidana Asal
IP menyerahkan 113 dokumen fiktif persyaratan pengajuan
pembiayaan yang adalah nasabah rekayasa/fiktif yang terdiri dari
fotocopi KTP, KK, Buku Nikah, SIUP/TDP kepada HH dan AM yang
kemudian diproses dan disetujui pembiayaannya oleh HH dan AM.
Proses dan persetujuan pembiayaan tersebut tidak dilakukan sesuai
dengan manual prosedur pembiayaan yang berlaku di BSM. Total
plafon pencairan pembiayaan 149 nasabah yang 113 di antaranya
fiktif sebesar Rp73 miliar.
Tindak Pidana Pencucian Uang
Pencairan pembiayaan sebesar Rp73 miliar tersebut setelah masuk
ke rekening nasabah fiktif di BSM lalu dilakukan RTGS ke 16
rekening penampungan fiktif (menggunakan nama orang lain) di
bank lain. Keseluruhan rekening tersebut berada dalam penguasaan
IP, lalu ditransfer kembali oleh terdakwa ke rekening asli terdakwa
di beberapa bank. Selain itu, bahwa dari pencairan pembiayaan
BSM yang diajukan dan diterima tersebut selanjutnya IP membagi-
bagikannya dengan maksud sebagai kompensasi/fee dari tiap
pencairan pembiayaan sesuai kesepakatan masing-masing sebagai
berikut:
o HH menerima mobil serta uang yang ditransfer ke rek a.n.
Winda Dahniar sebesar Rp2 miliar,
o JL menerima sejumlah uang yang kemudian dibelikan 3 mobil,
o AM menerima mobil Mercedez Benz lalu dikembalikan lagi
kepada IP yang kemudian dijual oleh IP yang mana sebagian
hasil penjualan sebesar Rp200 juta dan voucher umroh yang
diberikan kepada AM,
o SD menerima success fee sebesar 10%, cincin berlian, mobil
Mercedez Benz yang pembayarannya dilakukan secara langsung
oleh IY kepada dealer-nya sebesar Rp675 juta.
Dari pencairan pembiayaan BSM yang diajukan dan diterima
terdakwa IP tersebut, selanjutnya terdakwa dapat membeli dan
memiliki beberapa aset antara lain:
o 10 unit tanah dan bangunan di berbagai wilayah dengan nilai
bervariasi antara Rp400 juta hingga Rp4 miliar.
o 8 kendaraan dengan rincian 5 mobil Mercedes Benz, 1 mobil
Hummer, 1 mobil Alphard dan 1 motor Honda 2000cc.

18
Bahwa dari 113 nasabah rekayasa fiktif yang diajukan oleh IP
terdapat 19 nasabah yang telah dilunasi IP sebesar Rp14 miliar dan
Rp2 miliar yang telah terdapat pembayaran angsuran pokok.
Sedangkan 36 nasabah bukan nasabah fiktif senilai Rp13 miliar.
Sehingga berakibat potensi kerugian kepada BSM KCP Bogor
sebesar Rp44 miliar.

b. Putusan/Vonis
Tabel 10
Putusan/Vonis terhadap Iyan Permana

Vonis
Putusan Tindak
No. Pasal
Pengadilan Pidana
Penjara Denda

Pasal 263 ayat (2) KUHP jo


Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
Rp200.000.000.-
jo Pasal 64 ayat (1) KUHP
apabila denda tersebut
Pemalsuan dan Pasal 3 Undang-undang
2 (dua) tidak dibayar maka
1 PN Bogor surat dan Nomor 8 Tahun 2010
Tahun diganti dengan pidana
TPPU tentang Pencegahan dan
penjara selama 4
Pemberantasan Tindak
bulan.
Pidana Pencucian Uang jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP

19
B.3. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. H.
Zulkarnain
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Palembang, Perkara No:


02/PID.B/2014/PN.PLG tanggal 13 Mei 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Zulkarnain (Z) memesan 1 kg narkotika jenis shabu
kepada Jamil (DPO) seharga Rp700 juta yang baru dibayarkan tunai
Rp300 juta yang sisanya akan dibayarkan setelah shabu tersebut
habis dijual. Mereka sepakat transaksi dilakukan di Medan seperti
transaksi sebelumnya, shabu tersebut dibawa melalu jalan darat dari
Medan ke Palembang dengan mobil bersama dengan sopir dan istri
Hj. Nurhayati (N).
Tindak Pidana Asal
Terdakwa tertangkap tangan membawa narkotika di dalam mobil
pada saat diberhentikan oleh polisi di jalan Palembang Jambi.
Narkotika tersebut berupa 2 bungkusan kertas koran di dalam boks
menempel di bagian tempat duduk di bawah jok mobil bagian depan
sebelah kiri. 2 bungkusan koran tersebut berisi 10 paket besar
shabu dengan berat 1 kg senilai Rp1 miliar yang diakui milik
Zulkarnain. Terdakwa dan istri Hj. Nurhayati telah 5 kali melakukan
pemufakatan jahat untuk menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima dan menjadi perantara dalam jual beli, menukar
atau menyerahkan Narkotika dengan Jamil (DPO) di Medan tanpa
seizin dari pihak yang berwenang. Terdakwa juga mengakui telah
melakukan jual beli shabu sejak tahun 2010 dengan cara terdakwa
memperoleh shabu tersebut adalah membeli dari Himawan Teja dan
kemudian terdakwa tidak menjualnya langsung kepada para
pemakai shabu melainkan melalui teman-temannya yaitu Abdullah
dan Tan Hu Lai serta Andi Saputra dan teman-teman terdakwa
tersebut tidak langsung membayar shabu tersebut melainkan bila
sudah terjual baru dibayarkan kepada terdakwa baik secara cash
maupun melalui rekening bank.

20
Tindak Pidana Pencucian Uang
o Terdapat transfer melalui ATM secara teratur kepada Jamil
sejak 18 November 2010-14 November 2012 pada rekening BNI
terdakwa dan terdapat aliran dana masuk dari Rusni, Muharam,
Indriani serta keluar kepada Elvis Rusdi dari Januari 2010 -
November 2013 pada rekening Mandiri terdakwa.
o Terdapat aliran dana secara transfer pada rekening istri
terdakwa (N) dari Januari 2010-November 2013 di BCA yang
merupakan hasil jual beli shabu dengan Himawan Teja
sebanyak 3x transaksi @Rp200 juta dan terdapat aliran dana
keluar secara rutin kepada Ali Tjikhan serta aliran dana masuk
dari Tan Hui Lan.
o Istri terdakwa (N) mengatakan bahwa rekening BCA digunakan
sebagai rekening bisnis tanah dan jual beli mobil.
o Hasil jual beli narkotika tersebut telah dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari, membeli 2 kavling tanah senilai Rp273
juta, dan membangun rumah senilai Rp349 juta, membeli mobil
senilai Rp565 juta.

c. Putusan/Vonis
Tabel 11
Putusan/Vonis Terhadap H. Zulkarnain

Vonis
Putusan Tindak
No. Pasal
Pengadilan Pidana
Penjara Denda

Pasal 114 ayat (2) UU RI


Nomor 35 tahun 2009 Jo
Pasal 132 Ayat (1) UU RI Rp2.000.000.000.-
Nomor 35 tahun 2009 dan apabila denda tersebut
20 (dua
PN Narkotika Pasal 3 Undang-undang tidak dibayar maka
1 puluh)
Palembang dan TPPU Nomor 8 Tahun 2010 diganti dengan pidana
Tahun
tentang Pencegahan dan penjara selama 1
Pemberantasan Tindak tahun.
Pidana Pencucian Uang jo
Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP

21
B.4. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penggelapan dan TPPU a.n.
Didin Muhidin
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Semarang, Perkara


No: 211/PID.Sus/2014/PN.Smg tanggal 6 Desember 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Didin Muhidin (DM) sebagai Kepala Pemasaran Sepatu dan
Sandal UD Cahaya Terang (UD CT) dan UD Kreasindo Jaya (UD KJ)
memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penjualan dan penagihan
Sepatu dan Sandal di wilayah Jateng dan DIY. Proses pembayaran dari
toko-toko kepada terdakwa melalui tunai, buka giro dan transfer.
Namun terdapat beberapa hasil penjualan yang tidak terdakwa
setorkan ke perusahaan tetapi disetorkan ke rekening pribadi istri
terdakwa atas nama Indarti (I) di BCA.
Tindak Pidana Asal
Terdakwa (DM) tidak menyetorkan pembayaran dari penjualan sepatu
dan sandal sejumlah Rp815 juta sehingga menimbulkan kerugian pada
UD Cahaya Terang dan UD Kreasindo Jaya.
Tindak Pidana Pencucian Uang
Terdakwa (DM) menyetorkan pembayaran sepatu dan sandal ke
rekening istri terdakwa (I) di BCA sebesar Rp493 juta. Selain di BCA
terdakwa (DM) juga menyetorkan pembayaran di Mandiri sebesar
Rp492 juta namun tidak seluruhnya dari setoran hasil penjualan
sepatu dan sandal karena tercampur dengan uang penjualan dari toko
(I). Uang hasil setoran dari toko-toko tersebut, terdakwa pergunakan
untuk keperluan pribadi terdakwa antara lain:
o Untuk pembayaran kartu kredit atas nama terdakwa sendiri di
Bank Mandiri, Bank Buana, Bank BRI, Bank Niaga, Bank BII
o Personal Loan di Bank BTPN, Bank ANZ, serta pengajuan kredit di
Citibank atas nama terdakwa.
o Pembayaran angsuran/cicilan 4 rumah yang diagunkan di BRI,
Mandiri dan Kospin Jasa Syariah.
o Pembayaran angsuran/cicilan mobil yaitu mobil Isuzu Panther,
Toyota Harrier, mobil BMW dan 6 mobil box, namun saat ini mobil-
mobil tersebut sudah dijual.

22
c. Putusan/Vonis
Tabel 12
Putusan/Vonis terhadap Didin Muhidin
Vonis
Putusan
No. Tindak Pidana Pasal
Pengadilan
Penjara Denda

Rp10.000.000.-
Penggelapan dalam Pasal 374 KUHP dan apabila denda tersebut
PN hubungan Pasal 3 Undang- 5 (lima) tidak dibayar maka
1 undang Nomor 8
Semarang pekerjaan dan Tahun diganti dengan pidana
TPPU Tahun 2010 penjara selama 2
bulan.

B.5. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n.
Hengky Amir
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Palu, Perkara No:


448/Pid.Sus/2013/PN.PL tanggal 9 Januari 2014
 Putusan Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah,
Perkara No: 05/PID.Sus/2014/PT.PALU tanggal 28 Februari 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Hengky Amir (HA) sebagai Kepala Cabang Pembantu PT.
Bank Sulteng di Banggai Kepulauan memerintahkan beberapa orang
untuk mencari foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) dengan imbalan
bayaran Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) per satu KTP dan KK.
Tindak Pidana Asal
Atas dasar foto copy KTP dan KK tersebut yang berjumlah 143 (seratus
empat puluh tiga) lembar atas nama Kristina Nusa dkk (143 orang),
terdakwa menginput data ke sistem untuk pembukaan tabungan
dengan user Customer Service (CS) dan menginput data administrasi
kredit secara online, selanjutnya terdakwa memproses kredit ke 143
orang yang ada foto copy KTP dan KK nya tersebut. Bahwa setelah
data nama-nama ke 143 orang sesuai KTP dan KK sebagai Pemohon
Kredit telah terinput dan telah ada Nomor Rekening secara sistem

23
pada PT Bank Sulteng Cabang Pembantu Bangkep terdakwa lalu
melakukan pencairan kredit dengan cara overbooking
(pemindahbukuan) ke Rekening masing-masing nama ke 143 orang
tersebut dengan total nilai Rp12 miliar. Pengambilan/penarikan uang
tersebut dilakukan terdakwa dengan memperhatikan lebih dahulu
keadaan kas lalu membuat aplikasi penarikan yang diisi dan
ditandatangani sendiri oleh terdakwa dengan nama ke 143 orang
nasabah tersebut.
Tindak Pidana Pencucian Uang
 Provisi Kredit 1% dari total kredit Rp12.483.000.000,-=
Rp124.830.000,-
 Biaya administrasi sekitar Rp200.000,- s.d. 250.000.- per Debitur
= Rp36.500.000,-
 Biaya Asuransi sekitar Rp200.000,- s.d. 5.000.000,- sesuai dengan
umur;
 Biaya pengikatan Notaris sebesar Rp450.000,- s.d. Rp1.700.000,-
 Bulan Juni s.d. Nopember 2012 RTGS ke Rekening Bank BRI atas
nama Zabur Mahani dengan total sekitar Rp300.000.000,-
 RTGS ke Nomor rekening Bank Mandiri rekanan adik terdakwa
yang mengelola usaha di Luwuk dan setor tunai pada adik
Terdakwa atas nama Serly Amir sekitar Rp1.600.000.000,-
 Saldo tersisa pada rekening masing-masing debitur dengan total
sekitar Rp200.000.000,-
 Angsuran Kredit sekitar Rp829.940.215,-
 Pembelian sepeda motor merk Kawasaki Ninja 250 cc atas nama
terdakwa;
 Pembelian kendaraan Kijang Open warna merah atas nama
terdakwa;
 Pinjaman kepada Deni sebesar Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta
rupiah);
 Pembelian kendaraan Mazda 2 tas nama isteri Terdakwa Mariam
Ali;
 Pembelian seluruh perlengkapan Toko dan Stok barang pada Toko
Rafa Motor di Kota Luwuk;
 Biaya sewa gedung rumah makan “Singga Sulawesi“ di Jogyakarta
beserta perlengkapannya;
 Biaya Usaha warnet dan perlengkapannya di kota Luwuk;

24
 Biaya perjalann ke Jakarta;
 Biaya kehidupan sehari-hari;

c. Putusan/Vonis
Tabel 13
Putusan/Vonis terhadap Hengky Amir

Vonis
Putusan Tindak
No. Pasal
Pengadilan Pidana
Pidana Denda

Pasal 49 ayat (2) huruf b


Putusan UU RI Nomor 7 Tahun 10 (Sepuluh) Rp20.000.000.000.-
Tindak
Pengadilan 1992 sebagaimana telah Tahun apabila denda
Pidana
Tinggi diubah dengan UU RI dikurangi tersebut tidak
Perbankan
1 Sulawesi Nomor 10 Tahun 1998 selama dibayar maka diganti
dan
Tengah No: dan Pasal 3 UU RI Nomor terdaka dengan pidana
Pencucian
05/PID.Sus/2 8 Tahun 2010, KUHP, berada dalam penjara selama 6
Uang
014/PT.PALU KUHAP tahanan bulan.

B.6. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Secara


bersama-sama a.n. Ni Kadek Dewi Sridani
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Mataram, Perkara No:


42/Pid.Sus.TPK/2013/PN.MTR tanggal 20 Maret 2013
 Putusan Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Mataram, Perkara No:
48/PID/2014/PT.MTR tanggal 19 Mei 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Ni Kadek Dewi Sridani (NKDS) adalah seorang ibu rumah
tangga dan istri dari I Made Ari Kusuma (IM) yang merupakan staf Sub
Seksi Penindakan dan Sarana Operasi pada Seksi Penindakan dan
Penyidikan pada Kantor Bea Cukai Mataram. Suaminya (IM) ikut
membantu meloloskan alat telekomunikasi berupa handphone ilegal
milik H.Caesar Muhni Rizal (CM), bersama atasannya Nengah
Sumardana (NS) dan beberapa orang pegawai lainnya di Seksi yang
sama.

25
Tindak Pidana Asal
Dengan membantu meloloskan alat komunikasi berupa handphone
ilegal dari proses pemeriksaan di Bandara Internasional Lombok, suami
terdakwa IM mendapatkan imbalan berupa uang dari CM. Imbalan
tersebut diberikan secara tunai maupun non tunai melalui rekening
bank, baik rekening atas nama pihak lain yaitu Ni Made Sri Ayu
Tianyar dan atas nama terdakwa NKDS. Uang yang diperoleh suaminya
IM dari tindak pidana penyuapan dalam rekening atas nama Ni Made
Sri Ayu Tianyar, kemudian sebagian ditransfer atau dialihkan ke
rekening terdakwa NKDS dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul uang tersebut. Selama kurun waktu Januari
2012 hingga Juli 2013 telah terjadi transaksi keuangan keluar dari
rekening atas nama NKDS baik berupa penarikan tunai dengan buku
dan penarikan tunai via ATM maupun non Tunai dengan total kurang
lebih Rp1 miliar. Terdakwa NKDS mengetahui atau setidak-tidaknya
mengetahui transaksi keuangan dalam rekening atas namanya
tersebut, karena suaminya IM pernah menjelaskan bahwa uang yang
ditransfer ke rekeningnya adalah titipan atau milik atasan suaminya
NS, kemudian terdakwa NKDS juga menempatkan uang/dana pada
rekeningnya untuk menyembunyikan atau menyamarkan hasil
kekayaannya dengan cara menyetor uang tunai maupun dengan cara
menerima transfer dari rekening lain. Mengingat transaksi keluar
maupun masuk pada rekeningnya dengan nominal/jumlah yang sangat
besar dan terdakwa mengetahui adanya jumlah saldo yang sangat
besar dalam rekening tersebut, sedangkan profesi dari terdakwa
adalah Ibu Rumah Tangga dan suaminya tidak memiliki penghasilan
lain selain gaji sebagai staf Kantor Bea Cukai Mataram, maka
Terdakwa patut menduga uang yang keluar atau masuk rekening
tersebut merupakan hasil tindak pidana.
Tindak Pidana Pencucian Uang
 Pada tanggal 1 April 2013 melakukan penarikan tunai dengan buku
senilai Rp105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) yang tidak bisa
Terdakwa jelaskan proses penarikannya.
 Pada tanggal 1 April 2013 melakukan penarikan tunai via ATM
sebanyak 10 (sepuluh) kali masing – masing sebesar Rp2.500.000,-
(dua juta lima ratus ribu rupiah) dengan jumlah total
Rp20.500.000,- (dua puluh juta lima ratus ribu rupiah) dan

26
penarikan tunai via ATM sebanyak 1 (satu) kali sebesar
Rp2.000.000,- (dua juta rupiah). Penarikan tersebut sebagian
digunakan Terdakwa untuk membeli barang–barang dagangan
antara lain baju, kain, kebaya, dan Tupperware.
 Pada tanggal 04 April 2013 melakukan penarikan tunai via ATM
masing-masing Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah) dan Rp100.000,-
(seratus ribu rupiah) untuk keperluan belanja sehari-hari.
 Terdakwa menempatkan uang/dana pada rekeningnya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan hasil kekayaannya dengan
cara menyetor uang tunai maupun dengan cara menerima transfer
dari rekening lain yaitu :
o Pada tanggal 3 Juni 2013 menyetor uang tunai tanpa buku
tabungan sebesar Rp85.000.000,- (delapan puluh lima juta
rupiah).
o Sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 4 Juli 2013
menerima transfer dari rekening nomor 2320326802 atas nama
NI KADEK SRI YANTI dengan nilai total Rp265.000.000,- (dua
ratus enam puluh lima juta rupiah).
 Bahwa Terdakwa mengetahui saldo pada rekening BCA Nomor
0560869754 atas nama NI KADEK DEWI SRIDANI tersebut
bertambah salah satunya karena pada pertengahan tahun 2012
Terdakwa mengetahui suaminya yaitu saksi I MADE ARI KUSUMA
BAYU membawa uang sekitar Rp80.000.000,- (delapan puluh juta
rupiah) ke rumah dengan maksud akan disetorkan ke rekening BCA
Nomor 0560869754 atas nama NI KADEK DEWI SRIDANI.

27
b. Putusan/Vonis
Tabel 14
Putusan/Vonis terhadap Ni Kadek Dewi Sridani

Vonis
Putusan
No. Tindak Pidana Pasal
Pengadilan
Pidana Denda

Rp150.000.000.-
Putusan Pasal 5 ayat (1) UU apabila denda
Tindak Pidana
Pengadilan Tinggi RI Nomor 8 Tahun tersebut tidak
Pencucian Uang 1(Satu)
1 Mataram Nomor 2010 tentang TPPU dibayar maka
secara Tahun
48/PID/2014/PT. Jo Pasal 55 Ayat (1) diganti dengan
bersama-sama
MTR ke-1 KUHP pidana penjara
selama 3 bulan.

B.7. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penipuan a.n. Hj. Nurhayati
Binti H. Nurjaya
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:
 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara,
Perkara Nomor 802/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr tanggal 3 Desember
2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya (NN) yang berprofesi
sebagai ibu rumah tangga, pada kurun waktu tahun 2010 didakwa
melakukan tindak pidana penipuan, yaitu memakai tipu muslihat atau
rangkaian kebohongan dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang atau sesuatu kepadanya, memberi utang maupun menghapus
piutang. Selain itu, Terdakwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya juga
didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang, yaitu
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

28
Tindak Pidana Asal (Penipuan)
Dalam kurun waktu tahun 2010, Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya
menjual tanah milikinya kepada Rusmin (Direktur PT. Bumi Persada
Agro Lestari). Tanah tersebut seluas ±80,8 Ha berlokasi di Kelurahan
Jatikarya dan Kelurahan Jatisampurna, Kecamatan Jatisampurna, Kota
Bekasi. Pembeli bersedia membeli tanah tersebut dikarenakan Penjual
(Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya) menunjukkan bahwa Penjual memiliki
Surat Pelepasan Hak, kuitansi pembayaran ganti rugi, peta lokasi
tanah, girik tanah, pembayaran pajak tanah dan bangunan. Pembeli
telah melakukan pembayaran dana total senilai Rp47.644.900.000,-.
Jual beli tanah tersebut melibatkan notaris Jap Sun Yaw untuk
membuatkan Akta Pengikatan Jual Beli (APJB). Dalam pengurusan
penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut oleh Jap
Sun Yaw, ternyata ditemukan bahwa Surat Pelepasan Hak tersebut
bukan surat yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Jati Sampurna.
Selain itu ditemukan pula fakta bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya
tidak pernah melakukan pembebasan atau membayar ganti rugi
kepada pemilik tanah (Nasir Ahmad, Mak Anah, dan Katel bin
Rumpung).
Tindak Pidana Pencucian Uang
Dalam kurun waktu tahun 2010, Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya
menerima dana dari Rusmin (Direktur PT. Bumi Persada Agro Lestari)
sejumlah Rp47.644.900.000,- terkait jual beli tanah seluas ±80,8 Ha
dengan harga jual Rp325.000/meter. Ketika dalam pengurusan
penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut, ternyata
ditemukan bahwa Surat Pelepasan Hak tersebut bukan surat yang
dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Jati Sampurna. Selain itu
ditemukan pula fakta bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya tidak
pernah melakukan pembebasan atau membayar ganti rugi kepada
pemilik tanah (Nasir Ahmad, Mak Anah, dan Katel bin Rumpung).
Dalam hal ini terdapat indikasi bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya
telah melakukan penipuan dalam proses jual beli tanah tersebut.
Sementara itu, sebagian besar uang yang telah diterima itu, telah
digunakan oleh Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya, untuk keperluan
membeli kendaraan roda empat dan pembelian tanah. Beberapa uraian
transaksinya adalah sebagai berikut:

29
1. Tanggal 2 Oktober 2012 menerima pemindahbukuan dana dari PT.
Bumi Persada Agro Lestari sejumlah Rp37.644.900.000,-
2. Tanggal 5 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada Agro
Lestari sejumlah Rp2.000.000.000,-
3. Tanggal 12 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada
Agro Lestari sejumlah Rp2.000.000.000,-
4. Tanggal 22 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada
Agro Lestari sejumlah Rp6.000.000.000,-
5. Tanggal 3 September 2012 s.d. tanggal 12 September 2013,
mengirim dana kepada Julius Lukman dengan jumlah total
Rp1.400.000.000,- dari rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor
8400069531 untuk pembayaran pembelian 1 unit mobil Toyota Land
Cruiser.
6. Tanggal 23 April 2013, menerima dana di rekening BCA a.n. Hj.
Nurhayati Nomor 8400069531 dari Julius Lukman dengan jumlah
total Rp1.200.000.000,- untuk penjualan 1 unit mobil Toyota Land
Cruiser.
7. Tanggal 22 Januari 2013, mengirim dana kepada Julius Lukman
dengan jumlah total Rp1.000.000.000,- dari rekening BCA a.n. Hj.
Nurhayati Nomor 8400069531 untuk pembelian 1 unit mobil
Mercedes-Benz.
8. Antara Agustus-September 2013 menerima dana di rekening BCA
a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 dari Julius Lukman dengan
jumlah total Rp750.000.000,-
9. Mengirim dana ke rekening Bank Permata a.n. Vidi Wijaya Angelo
Ang sejumlah Rp700.000.000,- dan tunai Rp35.000.000,- untuk
pembelian 1 unit mobil Jeep.
10. Antara tanggal 4 Februari 2010 sampai dengan 8 Mei 2013,
melakukan penarikan tunai dari rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati
Nomor 8400069531 dengan menggunakan buku tabungan sejumlah
Rp11.100.000.000,- untuk pembelian tanah dan renovasi rumah di
Lampung.

30
b. Putusan/Vonis
Tabel 15
Putusan/Vonis terhadap Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya

Vonis
Putusan Tindak
No. Pasal
Pengadilan Pidana
Penjara Denda

1 Putusan Penipuan - Pasal 378 KUHP 7 (tujuh) Rp1.000.000.000,-


Pengadilan dan tahun (subsider 4 bulan
- Pasal 3 jo Pasal
Negeri Jakarta Pencucian 6 (enam) penjara).
2 ayat (1) UU
Utara Nomor Uang bulan
Nomor 8 Tahun
802/Pid.B/2014
2010
/PN.Jak.Utr

B.8. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perjudian a.n. Lucas Atjep
Soegandi
Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:
 Putusan Tingkat Pertama di Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Utara, Perkara Nomor 1132/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr tanggal 27
Oktober 2014

a. Deskripsi Kasus
Kasus Posisi
Terdakwa Lucas Atjep Soegandi (L) bekerja sebagai tenaga
administrasi kegiatan perjudian online yang dikoordinir oleh Hermanto
alias Herman Tio. Terdakwa Lucas berperan untuk menyediakan
rekening-rekening yang akan digunakan untuk kegiatan perjudian
tersebut. Atas usahanya tersebut, Lucas menerima imbalan uang dari
Hermanto. Jaksa Penuntut Umum mendakwa Terdakwa Lucas
melakukan pembantuan tindak pidana perjudian, yakni dengan
sengaja telah membantu mengadakan atau memberi kesempatan
untuk permainan judi dan tindak pidana pencucian uang, yaitu
telah menerima atau menguasai pentransferan harta kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.
Tindak Pidana Asal (Perjudian)
Sekitar bulan Januari 2014 s.d. April 2014, Terdakwa Lucas Atjep
Soegandi terlibat dalam kegiatan perjudian online. Pada awalnya,
Terdakwa Lucas bertemu dengan Hermanto alias Herman Tio di
Tangerang yang menawarkan pekerjaan kepada Terdakwa. Terdakwa

31
diberi pekerjaan sebagai tenaga adminstrasi kegiatan perjudian yang
yang dikoordinir oleh Hermanto pada website www.mansion88.com.
Tugas Terdakwa Lucas adalah menyiapkan beberapa rekening untuk
menerima transferan dana perjudian. Terdakwa Lucas meminta
bantuan kepada beberapa temannya untuk membuka rekening dengan
fasilitas buku tabungan, ATM dan token, yaitu: Teti Haryati membuka
25 rekening, Moh Nur Shodik membuka 2 rekening, Sully Rahayu
membuka 2 rekening, David Kurniawan membuka 7 rekening, Lusiana
Dewi membuka 6 rekening, Innuey membuka 1 rekening, Oke Riyanto
membuka 1 rekening, Rani Kurniawan membuka 1 rekening.
Tindak Pidana Pencucian Uang
Tindak pidana pencucian uang dalam kasus dengan Terdakwa Lucas
merupakan jenis tindak pidana pencucian pasif, yaitu perbuatan
menerima atau menguasai harta kekayaan yang diketahuinya atau
patut diduganya berasal dari tindak pidana. Dalam kegiatan perjudian
tersebut, Terdakwa Lucas membantu menyediakan rekening-rekening
yang akan digunakan untuk pentransferan dana. Atas kegiatannya
tersebut, Terdakwa Lucas menerima upah sebesar Rp35.000.000,-
(tiga puluh lima juta rupiah), yang diberikan oleh Hermanto melalui
transfer ke rekening Terdakwa Lucas.

b. Putusan/Vonis
Tabel 16
Putusan/Vonis Terhadap Lucas Atjep Soegandi

Vonis
Putusan Tindak
No. Pasal
Pengadilan Pidana Kurungan Denda

1 Putusan Perjudian - Pasal 303 ayat (1) 4 bulan Rp10.000.000,-


Pengadilan dan ke-1 KUHP Jo. Pasal (subsider 3
Negeri Jakarta Pencucian 64 ayat (1) KUHP. bulan
Utara Nomor Uang kurungan)
- Pasal 10 Jo. Pasal 5
1132/Pid.B/201
UU Nomor 8 Tahun
4/PN.Jak.Utr
2010

32
C. Trend Pembentuk Tipologi dan jenis Tindak Pidana Asal

Pembentuk tipologi dan jenis tindak pidana asal terhadap 61 putusan pengadilan
selama periode 2013 - 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

 Profil Pelaku
Tabel 17
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut profil pelaku

No. Profil 2014 2013 %


1. Swasta 43 10 330%
2. PNS 9 2 350%
3. Ibu Rumah Tangga 5 1 400%
4. Pejabat Pemerintah 3 0 100%
5. Pegawai Negeri 3 0 300%
6. Pegawai BUMD 1 0 300%
7. Lainnya 1 0 100%

Dominasi profil pelaku pada tipologi periode 2014 dipegang oleh profil pelaku
dari sektor swasta (43 putusan) namun jika dibandingkan dengan periode 2013
terdapat peningkatan pada profil ibu rumah tangga sebesar 400% disusul dengan
PNS sebesar 350% dan swasta sebesar 330%.

 Pola transaksi
Tabel 18
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pola Transaksi

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Setor Tunai 19 7 171%
2. Tarik Tunai 14 3 367%
3. Transfer via Internet Banking dari rekening giro 1 0 100%
4. Transfer via Internet Banking ke rekening tabungan 3 0 300%
5. Ditransfer ke rekening lain yang bukan milik pelaku 2 3 -33%
6. RTGS 12 1 1100%
7. Pass By - 2 -100%
8. Transfer via m-banking 2 0 200%
9. Transfer via ATM 7 6 17%
10. Setoran Pemindahan 5 1 400%
11. Tarikan pemindahan - 3 -100%
12. Pindah Buku 33 0 3300%
13. Pembelian via EDC 3 0 300%
14. Pencairan cek/BG 6 0 600%
15. Transaksi pemberian uang secara tunai antar para pihak 5 0 500%
16. Penukaran valuta asing 2 0 200%

33
Dominasi pola transaksi pada tipologi periode 2014 menggunakan metode
pindah buku (33 putusan), setor tunai (19 putusan), tarik tunai (14 putusan) dan
RTGS (12 putusan) sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat
peningkatan pada penggunaan pola transaksi pindah buku (3300%), RTGS
(1100%) dan pencairan cek/BG (600%) dan penurunan pada penggunaan pola
tarikan pemindahan (-100%), pass by (-100%) dan ditransfer ke rekening lain
yang bukan milik pelaku (-33%).

 Instrumen Transaksi
Tabel 19
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Instrumen Transaksi

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Deposito Rp 1 2 -50%
2. Rekening Giro Rp 2 3 -33%
3. Rekening Tabungan Rp 58 6 867%
4. Rekening Tabungan USD 0 1 -100%
5. Rekening Giro USD 2 0 200%
6. Cek/BG 2 4 -50%
7. Perjanjian Hutang Piutang 0 2 -100%
8. Kuitansi 0 4 -100%
9. Deposito USD 0 1 -100%
10. Asuransi 0 1 -100%
11. Safe Deposit Box 2 1 100%
12. Saham 2 1 100%
13. Valuta Asing 4 0 400%
14. Rekening Tabungan USD 2 0 200%
15. Kartu Kredit 2 0 200%
16. Kartu Debit 1 0 100%

Dominasi instrumen transaksi pada tipologi periode 2014 menggunakan


rekening tabungan rupiah (58 putusan) dan jika dibandingkan dengan periode
2013 terdapat peningkatan pada instrumen transaksi rekening tabungan rupiah
(867%) dan instrumen valuta asing (400%).

 Pihak Pelapor
Tabel 20
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Pelapor

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Bank 61 10 510%
2. Perusahaan Pembiayaan 2 0 200%

34
3. Money changer 5 0 500%
4. Perusahaan Sekuritas 2 0 200%

Dominasi pihak pelapor pada tipologi periode 2014 berada pada perbankan (61
putusan) dan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan
pada perbankan (510%) dan money changer (500%).

 Sumber Dana
Tabel 21
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Sumber Dana

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Pihak lain di dalam negeri 61 10 510%
2. Pihak lain di luar negeri 3 0 300%

Dominasi sumber dana pada tipologi periode 2014 berasal dari pihak lain di
dalam negeri sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat
peningkatan sumber dana dari dalam negeri (510%) dan pihak lain di luar
negeri (300%).

 Pihak Terkait
Tabel 22
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Terkait

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Istri 8 2 300%
2. Perusahaan Swasta 2 2 0%
3. Wiraswasta 0 1 -100%
4. Karyawan Perusahaan Swasta 0 1 -100%
5. Pihak lain/perantara 56 9 522%
6. Anak 4 0 400%
7. Rekan Kerja 7 1 600%
8. Suami 1 2 -50%
9. Mahasiswa 2 0 200%
10. Keluarga sekandung (adik, kakak, orang tua) 2 0 200%
11. Keluarga semenda (ipar, mertua, menantu) 3 0 300%

Dominasi pihak terkait pada tipologi periode 2014 adalah pada pihak
lain/perantara (56 putusan) diikuti dengan pihak keluarga/istri (8 putusan) dan
rekan kerja (7 putusan). Jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat
peningkatan pada pihak terkait dari rekan kerja (600%) dan pihak
lain/perantara (522%).

35
 Aset yang disita
Tabel 23
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Aset yang disita

No. Keterangan 2014 2013 %


1. Mobil 31 2 1450%
2. Motor 0 1 -100%
3. Tanah 16 4 300%
Rumah
4. Toko/Ruko 3 2 50%
5. Rumah 14 4 250%
6. Uang Tunai 19 2 850%
7. Perhiasan Emas 5 1 400%
8. Saham 2 1 100%
9. Alat Elektronik 8 0 800%
10. Jam Tangan 5 0 500%
11. Alat Berat 1 0 100%
12. Perusahaan 1 0 100%

Dominasi aset yang disita pada tipologi periode 2014 adalah mobil (31
putusan), uang tunai (19 putusan), tanah (16 putusan) dan rumah (14
putusan). Sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat
peningkatan pada mobil (1450%), uang tunai (850%), dan alat elektronik
(800%).

 Jenis Tindak Pidana Asal


Tabel 24
Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut jenis tindak pidana asal

No Tindak Pidana Asal 2014 2013 %


1 Korupsi 21 6 250%
2 Tidak disebutkan TPAnya 10 4 150%
3 Penipuan 7 2 250%
4 Narkotika 7 - 700%
5 Perbankan 4 1 300%
6 Pemalsuan surat 6 - 600%
7 Penggelapan 4 - 400%
8 Pembalakan Liar 1 - 100%
9 Perjudian 1 - 100%
10 Terorisme 0 1 -100%

Dominasi jenis tindak pidana asal pada tipologi periode 2014 adalah korupsi
(21 putusan), tidak disebutkan TPAnya (10 putusan), penipuan (7 putusan)

36
dan narkotika (7 putusan). Sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013
terdapat peningkatan pada narkotika (700%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa profil ibu rumah tangga, PNS dan swasta
mengalami trend peningkatan pada periode 2014 jika dibandingkan dengan
periode 2013 sedangkan penggunaan pola transaksi dengan pindah buku dan
RTGS juga mengalami trend peningkatan begitu pula dengan penggunaan
rekening tabungan rupiah, dan penggunaan valuta asing. Hal ini diiringi dengan
trend peningkatan penggunaan money changer pada periode 2014 dan trend
penggunaan perbankan yang masih berlanjut sejak periode 2013. Sedangkan
untuk sumber dana, masih berlanjut menggunakan sumber dana dari dalam
negeri walaupun pada periode 2014 terdapat penggunan sumber dana dari luar
negeri. Untuk pihak terkait trend penggunaan pihak lain/perantara dan
keluarga khususnya istri masih berlanjut sejak periode 2013 ke periode 2014.
Trend untuk aset yang disita juga masih berlanjut sejak periode 2013 ke
periode 2014 di seputar mobil, uang tunai, tanah dan rumah.

D. Red flag Transaksi Keuangan Mencurigakan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kejaksaan dan pengadilan serta putusan


pengadilan selama periode 2014 yang berhasil dikumpulkan selama semester 1
tahun 2015 maka terdapat beberapa masukan terkait red flag atau indikator untuk
identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dapat digunakan oleh Penyedia
Jasa Keuangan (PJK) dalam mengidentifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan.

Red flag tersebut antara lain sebagai berikut:

 Bank

 Pengguna jasa yang diketahui mengalami peningkatan gaya


hidup/status sosial secara signifikan dapat dianalisis lebih lanjut untuk
dilaporkan sebagai TKM.
 Tidak akuratan identitas dan pekerjaan nasabah dilakukan oleh PJK.
 Ketidaksesuaian antara jumlah transaksi di rekening dengan profil dan
pendapatan nasabah.
 Adanya jenis, jumlah transaksi, nominal transaksi dan pola transaksi
diluar profil nasabah.
 Adanya transaksi debit dan transaksi kredit yang terus menerus
berulang-ulang pada rekening nasabah yang diketahui bahwa nasabah
tersebut tidak mempunyai bisnis.

37
 Status sosial seseorang seperti PEPs.
 Nasabah memiliki rekening bank lebih dari 1 yang menggunakan
identitas yang berbeda.
 Rekening yang dibuka oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk
menampung dana hibah, kemudian ditarik tunai dan ditutup
rekeningnya.
 Sumber dana dari luar negeri harus dipantau jika diluar profil nasabah,
penggunaan nominee sebagai tujuan penerima dana dari Luar negeri
dengan profil yang tidak relevan.
 Transaksi terkesan adanya unsur menyamarkan asal-usul sumber
dana.
 Transaksi yang dilakukan secara rutin tanpa underlying transaksi yang
jelas.
 Setoran tunai yang tidak jelas underlying transaksinya.

 Money Changer

 Tidak akuratan identitas dan pekerjaan nasabah dilakukan oleh PJK.


 Adanya jenis, jumlah transaksi, nominal transaksi dan pola transaksi
diluar profil nasabah.
 Status sosial seseorang seperti PEPs.
 Transaksi terkesan adanya unsur menyamarkan asal-usul sumber
dana.
 Transaksi yang dilakukan secara rutin tanpa underlying transaksi yang
jelas.
 Pembelian valas dengan uang tunai dalam jumlah besar melalui PJK.

 Perusahaan Sekuritas

 Tidak akuratan identitas dan pekerjaan nasabah dilakukan oleh PJK.


 Ketidaksesuaian antara jumlah transaksi di rekening dengan profil dan
pendapatan nasabah.
 Adanya jenis, jumlah transaksi, nominal transaksi dan pola transaksi
diluar profil nasabah.
 Status sosial seseorang seperti PEPs.
 Nasabah memiliki rekening efek lebih dari 1 yang menggunakan
identitas yang berbeda.

38
 Sumber dana dari luar negeri harus dipantau jika diluar profil nasabah,
penggunaan nominee sebagai tujuan penerima dana dari Luar negeri
dengan profil yang tidak relevan.
 Transaksi terkesan adanya unsur menyamarkan asal-usul sumber
dana.

 Perusahaan Pembiayaan

 Pembelian dengan uang tunai dalam jumlah besar melalui PJK


(untuk pembayaran uang muka/angsuran).

 Tidak akuratan identitas dan pekerjaan nasabah dilakukan oleh PJK.

 Ketidaksesuaian antara jumlah transaksi di rekening dengan profil


dan pendapatan nasabah.

 Adanya jenis, jumlah transaksi, nominal transaksi dan pola transaksi


diluar profil nasabah.

 Status sosial seseorang seperti PEPs.

 Nasabah memiliki rekening pembiayaan lebih dari 1 yang


menggunakan identitas yang berbeda.

 Transaksi terkesan adanya unsur menyamarkan asal-usul sumber


dana.

39
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan


beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan data salinan putusan periode 2014 yang dapat dikumpulkan
selama semester 1 tahun 2015 dapat diperoleh sejumlah putusan total 61
putusan terkait dengan 65 orang terdakwa TPPU dan/atau tindak pidana asal
yang berkaitan dengan TPPU diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Profil paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun
2014 adalah swasta yaitu sebesar 66,15% diikuti dengan PNS sebesar
13,85% dan ibu rumah tangga sebesar 7,69%.
b. usia paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun
2014 adalah di atas 40 tahun yaitu sebesar 52,3% diikuti dengan usia
antara 30-40 tahun sebesar 35,38%.
c. jenis kelamin paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama
tahun 2014 adalah pria yaitu sebesar 80%.
d. DKI Jakarta adalah wilayah yang paling dominan dalam sebaran wilayah
pengadilan kasus TPPU, yaitu 44,6% diikuti dengan wilayah Jawa Barat
sebesar 18,46% dan Sumatera Utara dan Sumatera Selatan masing-
masing 6,15%.
e. Korupsi adalah tindak pidana asal yang paling dominan yaitu 44,6%
diikuti dengan yang tidak disebutkan tindak pidana asalnya sebesar
18,46%.
f. Jumlah nama terdakwa yang terbukti TPPU sebanyak 61 orang atau
94% sedangkan jumlah nama terdakwa yang tidak terbukti TPPU
sebanyak 4 orang atau 6%.
g. Jumlah hukuman/vonis di bawah 5 tahun adalah jumlah hukuman/vonis
yang paling dominan yaitu 49,2%.
2. Trend dari pembentuk tipologi terhadap putusan pengadilan selama periode
2014 jika dibandingkan dengan periode 2013 adalah sebagai berikut:

a. Trend penggunaan pola transaksi dengan pindah buku masih berlanjut


sejak periode 2013 ke periode 2014 begitu pula dengan penggunaan
rekening tabungan namun terdapat peningkatan trend pada
penggunaan valuta asing pada periode 2014.

40
b. Hal ini diiringi dengan trend peningkatan penggunaan money changer
pada periode 2014 dan trend penggunaan perbankan yang masih
berlanjut sejak periode 2013 ke periode 2014.

c. Sedangkan untuk sumber dana, trend sejak periode 2013 ke periode


2014 masih berlanjut menggunakan sumber dana dari dalam negeri.
Namun pada periode 2014 terdapat penggunan sumber dana dari luar
negeri.

d. Untuk pihak terkait trend sejak periode 2013 ke periode 2014


penggunaan pihak lain/perantara dan keluarga khususnya istri masih
berlanjut.

e. Trend untuk aset yang disita juga sejak periode 2013 ke periode 2014
masih berlanjut di seputar mobil, uang tunai, tanah dan rumah.

3. Red flag dari putusan pengadilan selama periode 2014 dan hasil wawancara
dengan kejaksaan (jaksa) dan pengadilan (hakim) sebagai bahan masukan
kepada PJK untuk identifikasi TKM antara lain sebagai berikut:

a. Pengguna jasa yang diketahui mengalami peningkatan gaya


hidup/status sosial secara signifikan dapat dianalisis lebih lanjut untuk
dilaporkan sebagai TKM.

b. Hasil validasi kebenaran identitas dan pekerjaan nasabah dilakukan oleh


PJK.
c. Ketidaksesuaian antara jumlah transaksi di rekening dengan profil dan
pendapatan nasabah.

d. Adanya jenis, jumlah transaksi, nominal transaksi dan pola transaksi


diluar profil nasabah.

e. Adanya transaksi debit dan transaksi kredit yang terus menerus


berulang-ulang pada rekening nasabah yang diketahui bahwa nasabah
tersebut tidak mempunyai bisnis.

f. Status sosial seseorang seperti PEPs.

g. Nasabah memiliki rekening bank lebih dari 1 yang menggunakan


identitas yang berbeda.

h. Rekening yang dibuka oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk


menampung dana hibah, kemudian ditarik tunai dan ditutup
rekeningnya.

i. Sumber dana dari luar negeri harus dipantau jika diluar profil nasabah,
penggunaan nominee sebagai tujuan penerima dana dari Luar negeri
dengan profil yang tidak relevan.

j. Transaksi terkesan adanya unsur menyamarkan asal-usul sumber dana.

41
k. Transaksi yang dilakukan secara rutin tanpa underlying transaksi yang
jelas.

l. Setoran tunai yang tidak jelas underlying transaksinya.


m. Pembelian dengan uang tunai dalam jumlah besar melalui PJK.

42
LAMPIRAN

VONIS PUTUSAN 2014

No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain
1 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 85/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST Rudi Rubiandini 7 tahun Rp200juta 3 bulan -
2 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 84/Pid.SUS/TPT/2013/PN.JKT.PST Deviardi 5 tahun Rp50juta 3 bulan -
membayar uang
pengganti Rp32miliar
dan Pencabutan Hak-
hak tertentu untuk
dipilih dan memilih
3 Mahkamah Agung Jakarta 537 K/PID.SUS/2014 Djoko Susilo 18 tahun Rp1miliar 1 tahun dalam jabatan publik
4 Pengadilan Tinggi Bandung 09/TIPIKOR/2014/PT.BDG Ike Wijayanto 6 tahun Rp200juta - -
5 Pengadilan Negeri Palembang 01/PID.B/2014/PN.PLG Hj.Nurhayati 18 tahun Rp2miliar 1 tahun -
6 Pengadilan Negeri Bekasi 741/PID.B/2014/PN.BKS Fajar Triani 10 tahun Rp500juta 4 bulan -
2 tahun 1
7 Pengadilan Negeri Depok 584/PID.B/2013/PN.DPK Purwandriono bulan Rp100juta 2 bulan -
8 Mahkamah Agung Jakarta 424 K/PID.SUS/2014 Kermin Siin 10 tahun Rp3miliar 1 tahun -
Jakarta
9 Pengadilan Negeri Selatan 210/PID.B/2014/PN.JKT-SEL Diki Arianto - - - -
Jakarta
10 Pengadilan Negeri Selatan 173/PID.B/2014/PN.JKT.SEL Dafit Hie 2 tahun Rp250juta 2 bulan -
11 Pengadilan Tinggi Yogyakarta 98/PID.SUS/2014/PT. YYK Sita Erny 8 tahun Rp50juta 2 bulan -
Pangkal Iloegbouba Emmanuel
12 Pengadilan Negeri Pinang 67 /Pid.B/2014/PN.PKP Chukwonunonyelum 2 tahun Rp5juta 3 bulan -
13 Pengadilan Tinggi Jakarta 61/PID/2014/PT.DKI Afdar 18 tahun Rp1miliar 1 tahun -
14 Pengadilan Negeri Kebumen 32/Pid.Sus/2014/PN.Kbm. Puji Joko Purnomo 5 bulan - - -
15 Pengadilan Negeri Kebumen 31/Pid.Sus/2014/PN Kbm Dian Kencana 5 bulan - - -
Kalimantan Abdul Azis
16 Pengadilan Tinggi Timur 14/PID.TIPIKOR/2014/PT.KT.SMDA Muhammadiyah 9 tahun Rp500juta 2 bulan -
Sulawesi
17 Pengadilan Tinggi Tengah 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Hengky Amir 10 tahun Rp200juta 6 bulan -
18 Mahkamah Agung Jakarta 1 PK/Pid.Sus/2014 Meilisa Nurmawan 2 tahun - - -
19 Mahkamah Agung Jakarta 823 K/Pid.Sus/2014 Pieter Neke Dhey 9 tahun Rp750juta 7 bulan -
20 Pengadilan Tinggi Medan 642/PID/2013/PT-MDN Tri Sudarmono 8 tahun Rp3miliar -
No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain
21 Pengadilan Tinggi Jakarta 237/PID/2014/PT. DKI Astrid Gayatri 4 tahun Rp400juta 4 bulan -
22 Pengadilan Tinggi Jakarta 69/PID/2014/PT.DKI Sisilia Wilhellmina Keraf 5,5 tahun Rp100juta 6 bulan -
23 Pengadilan Tinggi Jakarta 69/PID/2014/PT.DKI Onuohu Christian Kelechi 5,5 tahun Rp100juta 6 bulan -
24 Pengadilan Tinggi Palembang 05/TIPIKOR/2014/PT.PLG Ismadi Setyawan 5 tahun Rp50juta 2 bulan -
Hj.Nurhayati Binti
25 Pengadilan Negeri Jakarta Utara 802/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr H.Nurjaya 7,5 tahun Rp1milyar 4 bulan -
26 Pengadilan Tinggi Bandung 64/Pid.Sus/2014/PT.Bdg Nasruddin 1 tahun Rp10juta 1 bulan -
Rp184957133 uang
27 Mahkamah Agung DKI Jakarta 1049 K / Pid.Sus / 2014 Carolina Gunadi 6 tahun Rp400juta 6 bulan pengganti
28 Pengadilan Tinggi Mataram 48/PID/2014/PT.MTR Ni Kadek Dewi Sridani 1 tahun Rp150juta 3 bulan -
Didin Muhidin bin
29 Pengadilan Negeri Semarang 211/Pid.Sus/2014/PN.SMG Muniran 5 tahun Rp10juta 2 bulan -
30 Pengadilan Negeri Palembang 02/Pid.B/2014/PN.PLG H. Zulkarnain 20 tahun Rp2milyar 1 tahun -
Rp640juta uang
31 Pengadilan Tipikor Palembang 10/TIPIKOR/2014/PT.PLG Musandrian 6 tahun Rp200juta 6 bulan pengganti
Rp3,6milyar uang
32 Pengadilan Negeri Palu 39/Pid.Sus-TPK/2014/PN Pal Ritha Sahara 7 tahun Rp300juta 4 bulan pengganti
Rp7milyar uang
33 Pengadilan Tinggi Pontianak 07/Pid.Sus/TP.Korupsi/2014/PN. PTK H. Syafruddin, S.Sos 11 tahun Rp500juta 3 bulan pengganti
Jakarta
34 Pengadilan Negeri Selatan 187/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Kelvin Kamara 3 tahun Rp30juta 6 bulan -
Jakarta
35 Pengadilan Negeri Selatan 186/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel I Agoes Soegianto 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -
Jakarta
36 Pengadilan Negeri Selatan 186/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Nyai Sopiah 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -
Jakarta
37 Pengadilan Negeri Selatan 185/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Inda Melvianita 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -
Jakarta
38 Pengadilan Negeri Selatan 185/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Fariki 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -
39 Pengadilan Tinggi Jakarta 45/PID/TPK/2014/PT.DKI Heru Sulastyono 6,5 tahun Rp200juta 3 bulan -
Rp148milyar uang
40 Pengadilan Tinggi Jakarta 36/Pid/TPK/2014/PT.DKI Markus Suryawan 5 tahun Rp500juta 3 bulan pengganti
Benny Andreas Rp24milyar uang
41 Pengadilan Tinggi Jakarta 36/Pid/TPK/2014/PT.DKI Situmorang 5 tahun Rp500juta 3 bulan pengganti
Rp1,2milyar uang
42 Pengadilan Tinggi Jakarta 37/PID/TPK/2014/PT.DKI Itman Harry Basuki 7 tahun Rp200juta 3 bulan pengganti
seumur
43 Pengadilan Tinggi Jakarta 63/PID/TPK/2014/PT.DKI M.Akil Mochtar hidup - - -
Rp57milyar dan
44 Pengadilan Tinggi Jakarta 74/PID/TPK/2014/PT.DKI Anas Urbaningrum 7 tahun Rp300juta 3 bulan USD5juta uang
No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain
pengganti
Rp2,5milyar uang
45 Pengadilan Tinggi Medan 18/Pidsus K/2014/PT-Mdn Azzam Rizal 6 tahun Rp200juta 2 bulan pengganti
46 Pengadilan Tinggi Medan 33 /PIDSUS.K/2014/PT-MDN. Tono 2 tahun Rp100juta 3 bulan -
Rp720juta uang
47 Pengadilan Tinggi Medan 42 /PID.SUS.K/2014/PT-MDN Firman Adil Dachi 7 tahun Rp500juta 6 bulan pengganti
48 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 57 /PID.SUS/TPK/2014/PN.JKT.PST. Herry Liwoto 8 tahun Rp5milyar 6 bulan -
49 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 58/PID.SUS/TPK/2014/PN.JKT.PST Hendrianus Langen Projo 8 tahun Rp5milyar 6 bulan -
Syahrul Raja Sempurna
50 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 64 /Pid.Sus/TPK/2014/PN.JKT.PST. Jaya 8 tahun Rp800juta 6 bulan -
51 Pengadilan Tinggi Jayapura 15/Pid/2014/PT.JPR (amar putusan) Labora Sitorus 8 tahun Rp50juta 6 bulan -
Abdullah Muhammad
52 Pengadilan Tinggi Banjarmasin 4/PID.SUS/2015/PT BJM Alkatiri 8 bulan Rp2,5juta 3 bulan -
53 Pengadilan Tinggi Banjarmasin 94/PID.SUS/2014/PT.BJM Sugianto 2 tahun Rp3juta 3 bulan -
54 Pengadilan Negeri Jakarta Utara 1132/Pid.B/2014/PN Jkt.Utr Lucas Atjep Sugandi 4 bulan Rp10juta 3 bulan -
55 Pengadilan Tinggi Surabaya 581/Pid.Sus/2014/PT.SBY Siti Nuranna 3 tahun Rp500juta 2 bulan -
56 Pengadilan Tinggi Surabaya 604/Pid/2014/PT.SBY Ali Abu Bakar 9 thn Rp500juta 2 bulan -
57 Pengadilan Tinggi Surabaya 103/Pid/2015/PT.SBY Ali Ridha 4 thn Rp1miliar 1 bulan -
58 Pengadilan Tinggi Bandung 37/Pid.Sus/2014/PT.BDG Dennyes Guntur Esmet 9 thn Rp3miliar 3 bulan -
59 Pengadilan Tinggi Bandung 64/Pid.Sus/2014/PT.BDG Nasruddin 1 tahun Rp10juta 1 bulan -
5 tahun 3
60 Pengadilan Negeri Bogor 111/Pid.Sus/2014/PN.BGR John Lopulisa bln Rp10miliar 6 bulan -
3 tahun 4
61 Pengadilan Negeri Bogor 112/Pid.Sus/2014/PN.BGR Muhammad Agus Masrie bulan Rp5miliar 6 bulan -
62 Pengadilan Negeri Bogor 115/Pid.B/2014/PN.BGR Hen Hen Gunawan 2 tahun Rp150juta 3 bulan -
63 Pengadilan Negeri Bogor 114/Pid.B/2014/PN.BGR Riski Adiansyah 2 tahun Rp150juta 2 bulan -
64 Pengadilan Negeri Bogor 113/Pid.B/2014/PN.BGR Iyan Permana 2 tahun Rp200juta 4 bulan -
3 tahun 6
65 Pengadilan Negeri Bogor 110/Pid.Sus/2014/PN.BGR Haerulli Hermawan bulan Rp5miliar 4 bulan -
DAFTAR PUSTAKA

Susana Rita. (2014, 18 September). Ini Pertimbangan MA Perberat Vonis Polisi


Berekening Rp 1,5 Triliun. Diperoleh Maret 10 2015, dari
http://nasional.kompas.com/read/2014/09/18/0643008/Ini.Pertimbangan.MA.Pe
rberat.Vonis.Polisi.Berekening.Rp1.5.Triliun
IS. (2014, 29 April). Hakim Vonis Rudi Rubiandini 7 Tahun Penjara. Diperoleh Januari
30 2015, dari http://www.gatra.com/hukum-1/51737-hakim-vonis-rudi-7-tahun-
penjara.html
Fathiyah Wardah. (2014, 25 September). Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara.
Diperoleh Februari 15 2015, dari http://www.voaindonesia.com/content/anas-
urbaningrum-divonis-8-tahun-penjara/2461213.html
Investor Daily. (2014, 10 Juli). Mahkamah Agung Tolak Kasasi Djoko Susilo. Diperoleh
Maret 14 2015, dari http://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/1962-mahkamah-
agung-tolak-kasasi-djoko-susilo
Emil Foster Simatupang. (2013, 6 November). DPO Pencucian Uang Melisa Nurmawan
Ditangkap Aparat Kejaksaan Jakarta Pusat. Diperoleh Februari 10 2015, dari
http://www.infobreakingnews.com/2013/11/dpo-pencucian-uang-melisa-
nurmawan.html

PUTUSAN PENGADILAN

Putusan PT JAKARTA Nomor 61/PID/2014/PT.DKI Tahun 2014 AFDAR. Diperoleh Maret


3 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/
62fc286e705c19899877bcfc417e2968
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1 PK/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 MEILISA
NURMAWAN. Diperoleh Maret 5 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.
id/putusan/9ecacf94a846bb039f31b1212544c631
Putusan PT PALU Nomor 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Tahun 2014 HENGKY AMIR, SE VS
JAKSA. Diperoleh Maret 3 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/
putusan/3c1ca1ac484af1592955ade6b8471351
Tim Penyusun

Ivan Yustiavandana
Nyoman Sastra
Patrick Irawan
Fayota Prachmasetiawan
Nelmy Pulungan
Rudi Yulianto
Mardiansyah
Vidyata A.A
Cinantya S.P
Rini Widyastuti
Bambang Hadi P.
Afrian Novia K.
Darma Samadaya Z.

Anda mungkin juga menyukai